All Chapters of Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1): Chapter 101 - Chapter 110
128 Chapters
101. Mawar Es berduri
Setelah berlalu satu bulan, Renggin Ang berhasil mengobati kelumpuhan Shen Tie Er dengan terapi pil regenerasi. Gadis itu, akhirnya dapat beraktivitas lagi sebagaimana mestinya. Namun, ketujuh titik meridiannya yang rusak membuatnya kehilangan segala keahlian yang telah dicapai. Dia akan menjadi seorang sampah.Shen Tie Er meminta pulang kembali ke keluarganya. Meskipun ia mengetahui keadaan dirinya yang saat ini akan membawa malapetaka bagi dirinya sendiri jika kembali, dia tetap bersikukuh untuk pulang. Sebab, dia tidak ingin membuat ayahnya khawatir. Satu-satunya hal yang membuat Shen Tie Er bisa bertahan di keluarganya sendiri adalah karena ayahnya masih peduli dengannya."Kakak-kakakku pasti akan merasa sangat senang ketika melihatku pulang dalam keadaan seperti ini.""Lalu, mengapa kau tidak tinggal di sini saja?" tanya Puteri Sin."Aku tidak suka menjadi beban.""Siapa yang menganggapmu beban?!" teriak Renggin Ang meninggi."Sebenarnya, ayahku sedang menyelidiki tentang kematia
Read more
102. Buah avoka
Tampak bayangan seorang wanita berdiri di hadapan Renggin Ang. Wanita yang sangat diridukan oleh anak itu."Kau ... Renggin Ang?" tanya Meriy Ang melihat anak lelakinya tampak berwujud orang lain."I-ibuuu! Benar, ini aku!" Renggin Ang melepas topengnya dan berubah menjadi wujud aslinya.Bibir Renggin Ang bergetar, matanya berkaca-kaca hampir menangis karena haru melihat ibunya tersenyum hangat dengan wajah berseri-seri. Meriy Ang pun hanya bisa menatap sang anak di depannya dengan penuh keriduan.Pada saat itu Gu Rhi San menguap dan terbangun menyaksikan perubahan wujud Chen Tong menjadi Renggin Ang. Dia mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali untuk memastikan bahwa Chen Tong bisa berubah wujud."Temanmu terbangun," ucap Meriy Ang melihat ke belakang Renggin Ang, tepatnya di samping sebuah yang rindang."Kau ... Chen Tong?" tanya Gu Rhi San menunjuk Renggin Ang.Suara Gu Rhi San yang cukup keras, membangunkan She Fo Tong dari tidurnya. Renggin Ang pun menoleh. Dia mengetahui bahwa me
Read more
103. Evolusi tahap ketiga
Keesokan harinya.Renggin Ang, Gu Rhi San, dan si ratu lebah datang mengunjungi Ampy Ang di Istana Kerajaan Wong. "Kalian, tunggu di sini saja!" ucap Tu Lung Dong melarang siluman rubah dan ratu lebah masuk ke kamar Ampy Ang."Cih!" Mereka hanya bisa berdecak kesal karena tak berani melawan Tu Lung Dong.Di kamar tempat Ampy Ang berada, Roh Meriy Ang duduk di tepi dipan melihat puteri kecilnya tengah terbaring di sana. Jari wanita itu menyentuh kening Ampy Ang dengan lembut, lalu membelai rambutnya."Ampy Ang, kenapa kau tidak kunjung bangun? Di sini Kakakmu menunggumu dengan cemas.""I-ibu ... apakah ibu bisa mendengar suaraku?""Iya, Ibu bisa mendengarmu, sayang.""Syukurlah. Kakak tidak bisa melihat dan mendengarku. Jadi aku tidak bisa meminta bantuannya. Masih ada sisa kekuatan Kakek Leluhur di dalam tubuhku. Ini membuatku kesulitan mengendalikan ragaku sendiri."Kemudian Meriy Ang mengecek ke dalam alam bawah sadar Ampy Ang. Dia melihat gumpalan roh naga bumi membelenggu jiwa Amp
Read more
104. Raja kera
"Bodoh? Hahaha!" Baru saja Gu Rhi San datang, dan ia langsung tertawa. "Siapa yang sebenarnya harus dikatakan bodoh? Seseorang yang sengaja melesetkan serangannya karena hanya sekedar bertujuan untuk peringatan, atau orang yang tidak tau diri setelah diberi peringatan?"Mereka bersepuluh bungkam tak berani lagi mengolok-olok RengginAng. Mereka saling berbisik."Meskipun dia benar-benar melesetkan serangannya, memangnya kenapa? Dia hanya anak kecil. Sehebat apapun dia, tidak akan lebih hebat dari kita.""Benar. Tapi kita harus berhati-hati dengan pria yang membelanya.""Ckck. Benar-benar bodoh!" decak Gu Rhi San. Pria itu berubah menjadi rubah ekor sembilan yang tampak ganas dan garang. "Berani merendahkan tuanku, kalian pantas mati!"Betapa terkejutnya mereka ketika melihat sosok monster ganas yang siap menyantap siapapun. Sembilan dari mereka, lari terbirit-birit sembari berteriak."Mo-mo-monsteeeer ...! Kami tidak akan mengganggu Shen Tie Er lagi!"Satu orang tersisa masih berdiri m
Read more
105. Di puncak bukit
Datang siluman rubah hitam si raja rubah, yaitu Li San menyusul Sun Bo Kong. Dia melihat Gu Rhi San bersama dua anak kecil tampak sedang mencari masalah dengan Sun Bo Kong. "Gu Rhi San, aku tidak menyangka ternyata kau masih bertahan hidup!" ucap Li San."Apa maksud Anda, Yang Mulia. Apakah Anda mengharapkan aku mati?""Hahaha! Hidup dan matimu tidak penting bagiku.""Cih!"Decitan Gu Rhi San yang cukup terdengar keras hingga ke telinga sang raja rubah. Sang raja rubah pun menyeringai."Penyakitmu adalah deritamu. Umur ras-mu yang pendek, membawa keberuntungan bagi kami para ras rubah hitam untuk naik tahta. Jadi, semakin kau cepat mati, semakin bagus untuk kejayaan ras rubah hitam. Hahaha.""Sayangnya umurku kali ini akan lebih panjang bahkan mungkin melebihi umur Anda yang sudah tua, Yang Mulia. Maaf telah mengecewakan Anda," balas Gu Rhi San tersenyum tipis.Kemudian Gu Rhi San berkata kepada Renggin Ang dan Ampy Ang. "Kedua siluman ini, biarkan aku yang mengurusnya. Kalian, pikirk
Read more
106. Sekantong tanah
"Berhati-hatilah! Jangan meremehkan anak kecil. Anak-anak ini adalah keturunan dari sang penggendali roh naga!" ujar Sun Bo Kong kepada rekan-rekannya."Apa! Keturunan orang itu! Pantas begitu bernyali datang hanya dengan mengandalkan tiga orang," timpal Chu Kai. "Ke mana enam siluman yang lain? Mengapa hanya ada kita berempat?" Dia menoleh ke sana ke mari."Cih! Mereka sedang bersenang-senang bersama ratu buaya putih di Danau Pesing," ucap Sun Bo Kong tampak sangat menyayangkan sekali tidak bisa ikut bersenang-senang."Cepat selesaikan pertarungan ini agar kita bisa ikut bergabung dengan mereka!" ujar Menyu Kai tak sabar.Sang ratu babi memanggil seribu ekor anak babi untuk menyebarkan racun kotoran babi kepada Renggin Ang, Ampy Ang, dan Gu Rhi San."Ayo kesayanganku, kerjakan tugas kalian dengan baik!"Oing oing oing ....Pasukan anak babi menyerbu mereka dengan membawa racun kotoran babi. Ampy Ang menggunakan teknik belenggu rantai emas untuk menahan tombak Chu Kai dan memanggil Ai
Read more
107. Siluman beruang kutub
Entah bagaimana Li Lin akan mengamati tanah itu. Dia tampak percaya diri bisa menumbuhkan pohon avoka dengan tangannya sendiri. Li Lin kembali ke perguruannya di Benua Ku, sedangkan Renggin Ang melanjutkan perjalanannya ke kutub utara bersama Ampy Ang dan Gu Rhi San.Sampailah mereka di sebuah pantai bersalju putih, seputih susu yang sangat dingin."Ayo! Tunggu apa lagi, bukankah kita harus segera menemukan mawar es itu." Dengan tergesa-gesa, Gu Rhi San melompat dari punggung Ai Lang dan mendarat di pantai itu."Tunggu!" teriak Renggin Ang dan Ampy Ang.Namun sudah terlambat. Tubuh Gu Rhi San seketika menjadi kaku, membeku berasap dingin.Apa yang terjadi dengan tubuhku? Aku tidak bisa bergerak. Batin Gu Rhi San."Astaga, Anda terlalu terburu-buru, Kakak San. Sekarang, kau sudah membeku seperti ini. Aku dan Ampy Ang akan ikut membeku jika turun ke tanah es untuk membawamu."Tolong jangan tinggalkan aku. Aku tidak ingin mati membeku di sini. Batin Gu Rhi San memelas."Biarkan Ampy mene
Read more
108. Formasi bunga bangkai
ROAR!Suara itu semakin lama semakin memekikan. Ampy Ang dan Gu Rhi San menutup kedua telinga mereka karena suara bising itu. Ai Lang pun terhenti, tak bisa bergerak lebih dekat mendekati Renggin Ang."Kakak!"Meskipun masih cukup jauh, tapi pertarungan itu masih berada dalam jangkauan mata Ampy Ang. Gadis itu dapat melihat Renggin Ang semakin terdesak dan terpojok. Dari jarak yang cukup jauh itu, Ampy Ang mengacungkan telunjuknya ke arah Lao Shi dan berteriak."Hujan bintang!"Muncul sebuah titik cahaya putih di ujung telunjuk Ampy Ang memicu datangnya lesatan cahaya dari langit. Beberapa luncuran cahaya berjatuhan menyerang sang siluman beruang kutub.Bum bum bum!Walaupun Ampy Ang mengetahui bahwa serangannya tidak akan berdampak besar bagi Lao Shi, setidaknya bisa mengacaukan konsentrasinya. Ledakan dari cahaya yang berjatuhan itu, membuat Lao Shi sedikit tergerak mundur. Situasi ini adalah sebuah kesempatan emas untuk Renggin Ang memperbesar serangannya."Cai Cing! Teknik bukak t
Read more
109. Kabar duka
Para ahli formasi itu mengikat Cai Cing dengan formasi pengikat roh hewan spiritual. Renggin Ang pun tak bisa mengendalikan roh hewan spiritualnya yang terbelenggu."Membawa mayatku? Hehe. Kalian pikir, aku tidak bisa mengalahkan kalian tanpa roh hewan spiritual? Mari kita lihat, siapa yang akan menjadi mayat terlebih dahulu!" Renggin Ang menyerang mereka dengan jarum angin penembus tulang.Bentuk jarum yang sangat tipis dan tidak terlihat, membuat para ahli formasi itu tidak menyadari serangan Renggin Ang. Jarum-jarum itu menusuk tenggorokan mereka."Aargh!"Tiba-tiba mereka merasakan sakit seperti tercekik. Setelah itu, Renggin Ang menembuskan jarum-jarum itu ke kepala hingga keluar dari ubun-ubun.Di sisi lain, Ampy Ang dan Gu Rhi San menghampiri si tua burung unta dan melihat keadaannya."Hei, Kakek Tua! Apa kau baik-baik saja?" tanya Gu Rhi San kepada siluman burung unta yang tengah meringkuk di tanah pasir.Tubuh sang burung unta sempat tercabik-cabik oleh proses aliran formasi b
Read more
110. Kegilaan Shen Ji
Pada malam hari disaat Renggin Ang sedang meramu ramuan Mawar es avoka, terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di Kediaman Shen. Shen Tie Er yang waktu itu masih dalam keadaan terjaga bersama sang ratu lebah, gadis itu melihat beberapa orang mengendap-endap di depan kamarnya. Rupanya, mereka menyadari bahwa Shen Tie Er belum terlelap. Mereka tampak terbagi menjadi beberapa kelompok. Dua orang pria berbaju hitam dengan slayer hitam menutupi wajah menerobos masuk ke kamar Shen Tie Er. Sebelum itu, sang ratu lebah sempat mengubah diri menjadi seekor lebah kecil dan hinggap di tirai jendela. Dua orang itu menghunuskan pedang mereka ke arah Shen Tie Er."Kami tidak akan melukaimu, jika kau ikut dengan kami tanpa melawan, Nona keempat," ucap salah satu dari dua orang itu."Baiklah!"Shen Tie Er tidak punya pilihan lain selain menurut. Saat ini dia tidak dalam kondisi yang menguntungkan untuk melawan.Dua pria itu mengikat tangan Shen Tie Er dan membawanya pergi, sang ratu lebah diam-diam m
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status