Lahat ng Kabanata ng Terlambat Mencintai Lisa: Kabanata 71 - Kabanata 80
218 Kabanata
Episode 71. Merasa Dibodohi
"Apa?" Wajah Cherrine sudah memerah karena menahan emosi terhadap Lisa. "Itu tidak benar!" sangkalnya cepat.   'Lihat saja, nanti malam aku akan membuatmu ditendang keluar dari rumah ini!' Cherrine mengutuknya di dalam hati.   Lisa tidak memedulikan omongan Cherrine yang tak berguna.   "Damian, kau pasti belum makan siang kan? Ayo kita keluar untuk makan siang. Soalnya masakan pembantuku ini sama sekali tidak enak. Dia adalah pembantu yang tidak berguna!" ucap Lisa dengan nada merendahkan.   "Oh ya? Baiklah kalau begitu." Damian dan Lisa pun langsung beranjak meninggalkan rumah itu.   Gigi Cherrine merapat. Rasa kesalnya sudah mencapai ubun-ubun. Tetapi ia harus menekan emosinya kuat-kuat karena tamu tampan itu.   "Awas saja kau nanti malam!" Cherrine menyeringai geram, sudah tidak sabar menunggu nanti malam.   ***  
Magbasa pa
Episode 72. Di Mana Lisa?
Cherrine baru saja pulang dari kampus. Teringat kejadian tadi siang membuatnya kembali merasa kesal. "Lisa sialan!" umpatnya. Saat ini dia merasa haus. "Hei kau, buatkan jus jambu merah ya. Sekarang juga!" titahnya pada Ema yang hendak pulang. Cherrine sudah terbiasa seperti itu di rumahnya sendiri. Kening Ema mengerut saat mendengar nada memerintah itu. Bukankah Cherrine juga seorang ART sama sepertinya? Kenapa dia malah main suruh begitu saja? Dan kata-katanya sungguh tidak sopan. Majikannya saja selalu mengatakan kata tolong ketika menyuruhnya melakukan sesuatu. "Kau bukan majikanku, kenapa malah memerintahiku seperti itu?" protes Ema sedikit kesal. Cherrine bersedekap. "Sebentar lagi aku akan menjadi nyonya di rumah ini. Jadi lebih baik kau menurut saja," ucap Cherrine dengan nada arogan. Mentang-mentang Revin memperlakukannya dengan lembut dan tampaknya suka padanya, Cherrin
Magbasa pa
Episode 73. Memastikan Permainanmu
Di kamar mandi, Revin menghembuskan napas kasar. Tangannya berulang kali mengepal, merasa tidak suka akan cerita Cherrine. Dia tahu Cherrine ini adalah penipu, tetapi dia juga memiliki keyakinan bahwa Lisa memang telah berselingkuh. "Menjijikkan," geramnya dengan gigi merapat. Siapa Damian itu? Lagi-lagi otaknya berputar tentang itu. Jika laki-laki itu memang selingkuhan istrinya, kenapa berani sekali datang ke rumah? Jelas itu tidak mungkin, bukan? Tapi... Mata Revin seketika melebar. Tentu saja itu bisa terjadi! Lisa pasti sedang menantangnya. Karena dia sudah berani membawa wanita lain ke rumah, jadi kemungkinannya, Lisa mencoba melakukan hal yang sama! Revin menggertakkan gigi karena dia sangat membenci hal ini. Sungguh benar-benar berani, Perempuan sampah yang tidak tahu diri! Bahkan setelah mandi, Revin masih saja uring-uringan di kamarnya. Mandi air dingin sama sekali tidak bisa menekan amarahnya. Lisa sekarang su
Magbasa pa
Episode 74. Istri Macam Apa?
Begitu berada di dalam, Revin langsung mengedarkan pandangannya. "Di mana Lisa?" tanya Revin tanpa basa-basi pada Aisyah.   "Mbak Lisa ada di atas, Mas," jawab Aisyah apa adanya. Revin langsung berbalik dan naik ke lantai atas.   Di lantai atas, dia tidak mendapati Lisa. "Lisa!" panggilnya geram. Dia berjalan menuju kamar Lisa. Dan ceklek! Revin membuka daun pintu tetapi pintunya terkunci. Rahang Revin mengeras. Otaknya sudah kotor membayang kan Lisa sedang berduaan dengan laki-laki di kamar itu.   "LISAA!" teriaknya. Dorr! Dorr! Dor! Revin menggedor pintu dengan kasar.   "Tunggu sebentar, Kak!" sahut Lisa.   "Buka pintunya, cepat!" Dorr! Dorr! Dorr! "LISAAA!"   Revin sungguh tidak sabar! Lisa pun terburu-buru menuju pintu. Dia mengunci pintu hanya ingin memperbaiki dandanannya sekejap. Dia tidak ingin terlihat lusuh dan pucat di hadapan Revin. Walaupun sudah
Magbasa pa
Episode 75. Sebuah Ide
Begitu Lisa berucap seperti itu, Revin langsung mencengkeram kasar tangan Lisa. "Jadi kau mencoba membawa laki-laki ke rumah karena aku membawa Cherrine?" tanyanya dengan gigi merapat. Lisa meringis pelan hingga Revin segera tersadar dan melonggarkan cengkeramannya. Lisa menelan ludahnya. "Apa maksud kakak?" "Kau membawa laki-laki bernama Damian ke rumah!" bentak Revin membuat Lisa semakin menciut ketakutan. Bahkan tubuhnya yang sudah gemetaran semakin bergetar. Dia takut dipukul Revin. Revin sama sekali tidak menyadari ketakutan Lisa. Dia sedang dipenuhi emosi. "Damian itu adikku. Kami dua bersaudara," jawab Lisa cepat dengan suara parau. Seketika cengkeraman di tangan Lisa lepas. "Kau punya adik?" tanyanya tak percaya dengan kening mengerut. Lisa mengangguk. Revin diam sejenak kemudian mendengkus. "Aku akan segera tahu kau berbohong atau tidak soal itu."
Magbasa pa
Episode 76. Kesepakatan
Lisa menghela napas pelan, berupaya menekan rasa sesak di dadanya. "Alasanku setuju untuk bercerai karena aku merasa bersalah pada kakak.. Aku akui, aku memang sengaja tidak meminum pil kontrasepsi agar aku bisa mengandung anak kakak. Aku juga berbohong ketika aku mengatakan bahwa aku tidak sadar ketika kakak menggauliku malam itu karena meminum pil obat tidur. Apa yang kakak tuduhkan padaku memang benar adanya. Aku memang menjebak Kakak dalam pernikahan ini." Air mata Lisa mengalir ketika mengakui dosa yang tidak ia lakuan itu. Lisa benar-benar sudah lelah. Jika ini bisa membuat Revin berhenti menekannya dan juga bisa mengeluarkan Cherrine dari rumah, Lisa rasa itu sudah cukup.   Revin tertawa mendengar ucapan Lisa. Dia puas sekaligus merasa jengkel. "Benar-benar kau itu perempuan yang tidak tahu malu! Akhirnya kau mengakuinya juga. Sungguh luar biasa! Apa semua ucapan yang kulontarkan selama ini padamu, benar-benar membuatmu tertekan? Baguslah kalau begitu. Mu
Magbasa pa
Episode 77. Tubuh Polos itu?
Revin mengawasi Lisa yang baru saja mengangguk. Benar-benar perempuan luar biasa, dihina seperti itu malah santai saja. Memang perempuan yang tidak punya harga diri! Revin mengutukinya di dalam hati sementara ia tidak mengetahui bahwa mata Lisa sudah sedari tadi kosong. "Apa tadi kau sempat mengganti pakaianmu? Kalau belum, ganti pakaianmu sekarang. Ini sudah malam. Kita harus pulang." Lisa kembali mengangguk pelan. Dia mengambil pakaiannya dari lemari dan langsung membuka ritsleting dress yang masih ia kenakan di hadapan Revin. Gaunnya jatuh ke lantai memampangkan tubuh mulusnya yang hanya mengenakan pakaian dalam. Mulut Revin tanpa sadar terbuka melihatnya. Bukan karena ia terangsang. Tetapi ia terkejut. Revin mendapati bahwa Lisa telah kehilangan berat badannya cukup banyak. Ia mengerutkan keningnya. Tubuh Lisa mengecil dan kurus. Apa ini karena pengaruh kehamilannya? Apa karena kehamilannya cukup berat sampai-sampai
Magbasa pa
Episode 78. Kata-kata Kejam
"Di mana Lisa?" Revin bertanya pada Cherrine.   "Mbak Lisa masuk ke dalam kamarnya, Mas. Katanya dia sudah makan," jawab Cherrine ringan.   "Apa kau yakin dia mengatakan sudah makan?" Revin bertanya dengan nada serius.   "Iya, dia bilang sudah makan malam, Mas," jawab Cherrine berbohong. "Mungkin makan malam bersama Damian. Entahlah, mudah-mudahan sih bukan bersama lelaki itu."   'Dasar anaconda.' Revin mengumpat dalam hati, ia tahu Cherrine mencoba memprovokasinya. Tetapi Revin belum ingin menunjukkan kebenciannya pada Cherrine. Keberadaan Cherrine lumayan menguntungkan dirinya. Bahkan berkat keberadaan Cherrine, urusan cerai dengan Lisa di masa depan akan lancar jaya. Dan walaupun Cherrine tidak akan tinggal lagi di rumahnya mulai besok, tetapi Revin merasa bahwa nantinya mungkin saja Cherrine masih akan bermanfaat untuknya di masa depan ketika menghadapi Lisa. Itu sebabnya ia masih menjaga sikapny
Magbasa pa
Episode 79. Ketenangan untuk Lisa?
"Maka dari itu, Mas. Kenapa Mas malah menyuruh saya berhenti? Nanti Mas tidak ada yang merawat." Cherrine berwajah sendu menanggapi ucapan Revin tadi. Revin tidak peduli pada apa yang dikatakan Cherrine. Tanpa menjawab, Revin langsung memulai sarapan. Dia merasa tidak nyaman selama sarapan, tetapi tidak mungkin juga ia mengetuk kamar Lisa untuk mengajaknya sarapan. Tentu aneh, bukan? Revin memutuskan untuk tidak peduli, dan segera menghabiskan sarapan itu dan berangkat bekerja. Di kamar, Lisa hanya diam saja mendengar apa yang dikatakan Revin barusan. Padahal kapan dia seperti itu? Dia selalu bangun pagi menyiapkan sarapan untuk Revin, kecuali satu kali saat dia dirawat di rumah sakit satu malam itu. Begitu Revin pergi, Bibi Ema datang ke rumah sambil membawa tas besarnya berisi pakaian. Revin sudah menghubungi yayasan agar Ema bekerja penuh di rumah itu. Itu artinya dia akan tinggal di rumah itu dan mendapat gaji yang l
Magbasa pa
Episode 80. Perhatian Halus
"Tuan Revin, Nyonya Lisa sedang sarapan." Pelayan Ema mengirim foto Lisa yang sedang sarapan. Sebelumnya Revinlah yang memberi tahu pada Ema bahwa Nyonya Lisa belum sarapan melalui pesan singkat.   "Baguslah. Perhatikan dia," balas Revin.   "Baik, Tuan."   Membaca pesan terakhir dari pelayan Ema. Revin meletakkan ponselnya pelan di atas meja kerja.   "Sungguh perempuan yang merepotkan," keluhnya dengan kening mengerut, tanpa ia sadari hatinya menjadi tenang.   Pengakuan Lisa akan dosa-dosanya memang membuat Revin sedikit melunak. Apalagi penyesalan itu tampak terbukti dengan kerelaan Lisa untuk bercerai tanpa menuntut apapun.   ***   Suara pintu diketuk, dan Alex langsung memasuki ruangan putranya.   "Ada apa kau mencari Papa?" Alex langsung berjalan menuju sofa dan menghempaskan tubuhnya, dan duduk di sana. &
Magbasa pa
PREV
1
...
678910
...
22
DMCA.com Protection Status