All Chapters of Amnesia: Chapter 11 - Chapter 20
44 Chapters
11, Kehadiran Lea dan Ali
[ Bab 11, Kehadiran Lea dan Ali ] [ Normal.]       Keyla Achazia Murtaugh, perempuan cantik berumur 23tahun. Putri dari satu-satunya Presiden yang ada di Negara A, yaitu Presiden Xion Lee Murtaugh. Walaupun ia adalah seorang putri dari seorang Presiden, tapi ia tidak mau di kenal sebagai seorang putri Presiden. Selama ini dia selalu menyembunyikan jati dirinya dari publik, bahkan saat ia mengalami Amnesia pun ia tidak mau di kenal sebagai seorang putri Presiden oleh publik.   Keyla itu sangat cerdas, di saat umurnya 15thun ia sudah lulus SMA, dan saat ia memasuki sebuah universitas, ia memutuskan untuk tinggal di Apartemen. Awalnya tidak ada yang setuju dengan usulnya, tapi dia terus memohon agar ia di izinkan tinggal di Apartemen. Keluarganya yang menyayanginya pun akhirnya mengizinkan Keyla tinggal di Apartemen.   Keyla sangatlah senang saat di izinkan tinggal di apartemen seorang diri
Read more
12, Di Jemput Ali
 [ Bab 12, Di Jemput Ali ][ Keyla Achazia ]   "Kenapa kamu tidak menandatangani surat itu?" tanyaku pada Ali yang kini sedang menyetir. Ali menoleh sekilas padaku. "Kenapa?" ditanya malah balik tanya -_-. "Kenapa? Kenapa kamu tidak menandatangani surat itu?" tanyaku sekali lagi. "Karena aku tidak ingin kita bercerai." katanya santai. "Kenapa?" tanyaku. "Apanya yang kenapa.?"  "Kenapa kamu tidak ingin bercerai denganku?" Sungguh, aku geram dengan sikap Ali. "Karena aku mencintaimu." Aku tergelak di tempat dudukku. "Haha mencintaiku kamu bilang? Aku tidak salah dengar kan? Bagaimana kamu bisa mengatakan jika kamu mencintaiku tapi kamu ingin menikahi gadis lain?" "Maafkan aku, sungguh aku mencintaimu walaupun jujur aku juga masi
Read more
13, Uangku Tidak Akan Habis
[ Bab 13, Uangku Tidak akan Habis. ] [ Aliando Scoot Clifford ] Hari ini aku senang karena aku dapat mengantarkan Keyla ke kampusnya, ya walaupun awalnya ia tidak mau. Tapi dengan sedikit paksaan Kakaknya Juna, akhirnya dia mau juga. Walaupun dia masih tetap ketus padaku aku tidak perduli, aku akan terus berusaha agar ia kembali mencintaiku lagi seperti dulu. Aku juga berjanji padanya jika aku akan mencintainya sepenuhnya dan akan melupakam perasaanku pada Jessi. Aku yakin jika perlahan-lahan perasaanku pada Jessi akan hilang dan bisa mencintai Keyla sepenuhnya. Jam 13.30 aku bergegas untuk menjemputnya dari kampus, tadi aku sudah mengatakan pada supirnya jika aku yang akan menjemput Keyla. Setengah jam kemudian aku sampai di kampus Keyla, aku turun dari mobilku dan mencari Keyla.  Ternyata Keyla berada tidak jauh dari aku memarkirkan mobil, dengan cepat
Read more
14, Keyla Deg Deg'an
[ Bab 14, Keyla Deg-Deg'an Kalau Dekat Reno. ][ Normal ] Hari ini seperti hari hari biasanya Keyla pergi ke kampus dengan diantar Ali. Walaupun Keyla tidak mau, tapi tetap saja Ali memaksa agar Keyla ke kampus dengan Ali. Keyla menatap kesal kearah Ali yang sudah bersandar pada mobilnya menunggu Keyla. Berbeda dengan Ali, ia langsung tersenyum begitu tau Keyla sudah keluar dari rumah. "Sedang apa kamu di sini?" tanya Keyla kesal. Ali malah tersenyum simpul melihat Keyla yang kesal terhadap nya. "Tentu saja untuk mengantar istriku." ucap Ali masih dengan senyum. "Aku sudah bilang aku bisa pergi sendiri jadi kau tidak perlu repot repot datang untuk mengantar ku." katanya seraya melihat kedua tangannya di depan dada. "Jika aku bisa kenapa tidak." kata Ali dan membuka pintu mobil untuk Keyla. "Silahkan masuk Tuan Putri." lanjut Ali dengan gaya membungkuk
Read more
15, Keyla dan Ali
[ Bab 15,  Ali dan Keyla ][ Keyla Achazia ]   Setelah berhasil menghindar dari Ali. Sekarang aku duduk di sebuah cafe dekat kampusku sambil menikmati cappuccino bersama Arbani, Danny dan Kanaya. Aku baru tau jika Arbani adalah kekasih Kanaya, ya karena aku baru di kasih tau barusan hahaha. Sudah abaikan saja. Drrtt ... Drrtt ... Deringan iPhone ku menghentikan aktivitasku yang sedang meminum cappuccino ku. Aku meletakkan cangkir cappuccino ku kembali ke meja. Dan mengambil iPhone yang aku letakkan di meja. Alien calling ... Aku menatap malas layar iPhone-ku, setelah tau siapa yang meneleponku. Aku kembali meletakkan iPhone di meja tanpa ada minat mau mengangkat telfonnya hingga deringan iPhone-ku berhenti. "Kenapa tidak di angkat?" tanya Danny menatapku bingung. "Tidak penting."
Read more
16, Bersama Ali
[ Bab 16, Bersama Ali ][ Keyla Achazia ] Aku tidak tau apa yang telah terjadi padaku, sumpah. Sejak tadi Ali mengajakku makan malam di rooftop, yang menurut ku romantis dengan pemandangan yang sangat indah dari atas rooftop. Ali bilang itu adalah tempat favoritku dulu, tapi sayangnya aku tidak ingat. Padahal tempatnya sangat indah, sejuk banget. Bikin hati adem ayem. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam tapi Ali belum pulang. Ia masih ada di rumahku, kami duduk berdua di gazebo dengan Ali yang tiduran di pangkuanku sekali lagi aku ulangi ALI TIDURAN DI PANGKUANKU. Demi apa? Dan anehnya aku hanya diam seribu bahasa. Kalau begini sudah seperti suami istri yang harmonis yah, eh?  "Liat deh bintang yang itu, sendiri tapi paling terang dan indah." kata Ali, ia menunjuk satu bintang yang terpisah dari yang lainnya. "Tapi bagiku kamulah yang paling terang dan terindah." lan
Read more
17, Berusaha Untuk Menerima
[ Bab 17, Berusaha Untuk Menerima ][ Normal ]  Juna melongo melihat pemandangan langka di hadapannya ini. Sampai sampai ia hanya bisa mampu membuka dan menutup mulutnya itu tanpa suara. Seperti hal nya ikan koi. "Kenapa kamu? Belajar menjadi ikan. Eh?" tanya Rio. Menatap Juna yang sedang menatap sofa depan Rio. Juna memandang Rio sesaat lalu kembali memandang sofa yang menurutnya lebih menarik dari pada wajah adik tengilnya itu. Rio berjalan ke arah sofa yang sedari tadi menjadi objek pandang Juna. "Waw, manisnya." kekeh Rio saat melihat sofa yang ternyata ada Ali yang tertidur bersandar pada sofa. Bukan hanya itu, tapi juga Keyla yang juga tidur dengan kepala bersandar pada dada Ali. "Ini patut di abadikan." kata Rio, ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan mulai memfoto dua manusia yang tertidur dengan sangat manis di sofa. "Mere
Read more
18, Kebohongan Keyla
[ Bab 18, Kebohongan Keyla ][ Normal ]  Sejak siang itu Keyla menjadi semakin dekat dengan Reno. Dekat sebagai sahabat untuk Keyla, tapi berbeda dengan anggapan Reno. Danny pun heran bagaimana Keyla bisa menjadi sangat dekat dengan Reno, padahal dengan dirinya saja Keyla tidak sedekat itu. Walaupun agak bingung dengan kedekatan mereka yang secara tiba-tiba, sebagai sahabat Danny hanya bisa mendukung Keyla. "Hn... Keyla." panggil Reno. "Ya." jawab Keyla. Siang ini Keyla sedang makan siang di restoran yang ada di dekat kampus mereka. Ini sudah biasa mereka lakukan. "Malam ini kamu ada acara tidak?' tanya Reno akhirnya setelah lama terdiam. Keyla menatap Reno sambil menaikkan sebelah alisnya. "Tidak ada deh sepertinya." "Kalau aku ajak ke pesta pernikahan kakakku, apa kamu mau?" tanya Reno mengajak K
Read more
19, Maaf Aku Sudah Berbohong
[ Bab 19, Maaf Karena Aku Sudah Berbohong ][ Keyla Achazia ]   "Sampai kapan kamu akan menunduk seperti itu. Tidak berniat memberikan salam pada calon kakak Iparmu. Eh?" Aku yang sedari tadi menunduk sontak langsung mendongak saat mendengar bisikan Reno. Aku dapat merasakan pipiku yang memanas karena malu, mungkin sudah seperti apel merah sekarang. Menatap kedua pengantin yang ada di hadapanku ini, mereka menatapku dengan tatapan yang aku tidak tau apa arti dari tatapan mereka.   Eh? Tunggu!! Sepertinya aku pernah bertemu pengantin perempuannya, tapi di mana? Ahh entahlah aku lupa. Dan kurasa tidak penting juga di ingat. Mungkin dari masa lalu ku kali ya. "Apa ada yang salah dengannya?" tanya Reno. Karena kedua pengantin di hadapan kami itu terus menatapku dengan tatapan yang sama. Tidak bisa ku jelas kan. Aku memperhati
Read more
20, Hanya Satu Macam Saja
[ Bab 20, Hanya Satu Macam Saja ] [ Aliando Scott Clifford ] "Lagi ngapain sih sayang?" Aku memeluk pinggang Keyla dari belakang dan menaruh daguku di bahunya. Menghirup wangi lavender yang ada padanya. "Ali geli." lirihnya. "Lagi ngapain sih di sini sayang? di sini sangat dingin ... " ucapku menghiraukan ucapannya. Saat ini Keyla sedang berada di balkon kamar, padahal ini sudah malam dan angin malam begitu dingin. Tapi Keyla masih betah berdiri di balkon sambil merentangkan kedua tangannya seolah olah tak merasakan dinginnya angin malam. "Ali geli, jangan gitu." ucapnya kesal saat aku dengan sengaja mencium lehernya. Aku hanya terkekeh. "Wangi ... " "Sudah yuk masuk , di sini dingin. Nanti kamu bisa sakit." Ajakku, tapi Keyla malah menggelengkan kepalanya. "Aku masih mau di sini."
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status