Lahat ng Kabanata ng Harta, Tahta, Obsesi Gila: Kabanata 41 - Kabanata 50
202 Kabanata
Bab 41-Mungkinkah?
*Happy Reading*"Ayang?"Arletta menoleh ke arah Arkana yang baru sana memanggilnya, lalu menaikan sebelah alisnya seakan menyahut 'apa?'. Arkana tersenyum lebar melihat hal itu.Meski Arletta tak pernah mengiyakan. Tetapi, entah sadar atau tidak, gadis itu selalu menoleh jika Arkana panggil dengan sebutan Ayang, Sayang, Baby, kadang-kadang My Baby Luv. Jangan heran, Lebay memang nama belakang kang photo, kan? Akan tetapi bukan itu poinnya. Melainkan sikap Arletta secara gak langsung menyatakan jika dia tidak keberatan dan mengakui hubungan mereka, kan? Itu tentu menjadi kemajuan besar untuk hubungan mereka yang didasari paksaan awalnya."Hadap sana bentar," titah kang photo kemudian. Menyuruh Arletta membuang wajah ke arah depan. "Mau apa?" Arletta tak gampang percaya. "Bentar, doang.""Iya, tapi mau apa? Jan macem-macem, deh!" tukas Arletta curiga. "Gak macam-macam, Ayang. Cuma mau selfie bentar. Udah lama nih gak post Ig. Fans Mas udah pada nanyain postingan baru. Maklum, ora
Magbasa pa
Bab 42-kembali ke mode awal
*Happy Reading*Nyatanya, Arletta tidak pulang seperti ucapnya pada Arkana. Gadis itu malah berjalan tak tentu arah, menyusuri jalan mengikuti langkah kaki membawanya pergi tanpa tujuan. Mungkinkah masih ada cinta tulus untuknya? Kalimat itu terus terngiang di kepalanya. Disertai bayang wajah dan tatap kesungguhan dari Arkana. Sialan!Padahal awalnya Arletta mengijinkan pria itu dekat, hanya demi memenuhi rasa penasaran Arkana saja. Arletta tidak pernah pakai hati dan menganggap serius hubungannya. Arletta tahu pasti bagaimana ending dari hubungan dengan seorang playboy seperti Arkana. Tetapi, entah kenapa ... Arletta merasa sudah kecolongan. Tidak tahu tepatnya kapan, sepertinya pria itu sudah menyusup ke dalam hatinya dan mulai punya posisi penting di sana. Seperti angin yang tak terlihat keberadaannya, tapi perlahan membelai lembut hatinya yang sudah sengaja dikunci serapat mungkin, bahkan dibekukan. Hingga tanpa terduga kebekuan hatinya mulai mencair.Lalu harus bagaimana sekar
Magbasa pa
Bab 43-patah hati
*Happy Reading*Kiranya, malam itu Arletta hanya sedang marah dan butuh waktu untuk sendiri saja. Makanya Arkana pun mencoba memaklumi dan berharap besoknya gadis itu akan kembali perhatian. Tetapi, ternyata sampai hari berganti, tidak ada perubahan sedikit pun. Bahkan semakin parah. Karena entah sejak kapan, nomor ponsel Arkana sudah di blokir gadis itu. Membuat pria itu tak bisa mengirim spam apa pun pada Arletta. Dan itu berlangsung berhari-hari. Tak ayal, pria itu pun jadi uring-uringan sendirian di kamar rawatnya. Bruno yang setiap hari memang datang memantau keadaannya sampai jengah sendiri. "Sialaaannn!" maki Arkana entah untuk keberapa kali, seraya mengacak rambut gondrongnya yang semakin tak terurus. "Maunya apa sih, dia tuh? Bisa depresi gue lama-lama kalau begini!" lanjutnya dengan kesal. Bruno yang hari ini memang menemaninya seraya mendiskusikan pekerjaan, hanya bisa mendesah panjang dan menggeleng saja di tempatnya. Sudah malas ngomong dan menasehati pria itu. "Kala
Magbasa pa
Bab 44-Yang sebenarnya
*Happy Reading*"Kamu ... gak papa?" Pak Chakra, yang sudah mengemudikan mobilnya menjauh dari kosan Arletta, mencoba bertanya pada gadis yang kini tampak dingin dan fokus melihat ke arah depan. "Fine!" sahut Arletta datar. Menyandarkan tubuh dan membuang wajah pada luar jendela pintu bagiannya. Berusaha menghindari kaca spion yang menampilkan wajahnya. Chakra lalu melirik ke kaca spion dalam, melihat pria yang baru saja dicampakan Arletta. Jujur saja, sebagai pria yang juga ada hati pada Arletta, sebagian hatinya agak senang dengan sikap acuh Arletta barusan. Tetapi sebagian lainnya kasian juga dengan nasib pria tadi. Soalnya, kelihatannya pria itu sangat menyayangi Arletta. Sebagai sesama pria, jelas Chakra bisa membedakan mana sikap serius dan hanya main-main dari seorang pria terhadap lawan jenisnya. Dan tadi itu ... nampaknya pria yang sering memanggil dirinya 'Mas' itu lumayan serius pada Arletta. Makanya, Chakra prihatin akan nasibnya barusan. Melirik ke arah Arletta lagi.
Magbasa pa
Bab 45-Masih abai
*Happy Reading*Arletta merasa tubuhnya hampir remuk akibat ulah yang di sengaja si sopir taksi gadungan. Beruntung dia tadi tak melepaskan sabuk pengaman hingga tubuhnya tak terlempar ke mana-mana. Hanya saja, kepalanya lumayan berdenging akibat sempat terantuk kaca mobil dan atap. Kakinya juga lumayan sakit karena tadi dipakai menahan gerak lawan saat dia melakukan belitan tali tas. Arletta melirik bagian depan mobil, tepatnya pada bangku si sopir. Meski wajahnya berhasil selamat berkat air bag yang otomatis terbuka saat ada benturan. Namun, akibat tikaman pulpen dan cekikan Arletta membuatnya lumayan kepayahan. Mungkin sopir itu mulai kehilangan banyak darah. Meski begitu, si sopir gadungan masih berusaha menodongkan sebuah pistol ke arah Arletta, yang tentu saja bisa dihalau gadis itu dengan mudah. Dalam posisinya yang masih terbalik, Arletta menedang kuat tangan si sopir hingga pistol tersebut jatuh entah ke mana. Tak membuang waktu, Arletta pun segera menarik tali tas yang ma
Magbasa pa
Bab 46-Arkana memang gila
*Happy Reading*Gila!Arletta rasa, satu kata itu sangat tepat menggambarkan sosok Arkana. Bagaimana tidak? Padahal, semalam Arletta sudah kabur diam-diam dan bersembunyi di rumah Elkava. Namun, saat pagi menjelang. Tepatnya saat dia baru bangun dan keluar kamar yang biasa dia tempati di rumah Elkava, si kang photo itu tahu-tahu sudah tertidur pulas di ruang tamu.Entah sejak kapan dan bagaimana dia bisa berada di sana. Yang jelas, tentu saja hal itu mulai mengganggu Arletta. Kalian tahu netizen nyambi sasaeng. Arletta rasa, si kang photo ini salah satu dari mereka. "Udah bangun lo? Sarapan dulu sana. Abis itu minum obat," tegur Elkava yang baru saja muncul dari dapur, seraya membawa minum hendak kembali ke kamarnya. Pria itu nampak tidak terganggu sama sekali dengan keberadaan Arkana di sana. Membuat Arletta auto curiga jadinya. Jangan bilang ...."Lo yang kasih tahu gue di sini sama dia?" tuduh Arletta akhirnya. Menatap Elkava penuh selidik. "Lo kata gue gak ada kerjaan," sahut E
Magbasa pa
Bab 47-masih menghindari
*Happy Reading*Melihat Arkana terbangun. Sontak saja Arletta berjongkok dan menyembunyikan diri di balik kulkas. Sementara pria yang terkaget dalam tidurnya kini linglung seraya melihat sendal yang baru saja mencium wajahnya. Pria itu mengucek mata sejenak sebelum melirik Elkava yang masih berdiri di ambang pintu kamarnya. Kemudian, dengkusan kesal pun hadir. "Sialan lo, Kav! Rese banget. Masih pagi juga!" tuduhnya pada Elkava, seraya melempar balik sendal itu.'Loh, kok, jadi gue?' Mungkin itulah yang ada dipikiran Elkava saat ini. Soalnya ....Yang makan nangka siapa, yang kena getahnya siapa? Elkava langsung menatap tak terima si kang photo yang kini bersiap tidur kembali itu. "Gue gak--""Udah, diem! Jangan berisik! Gue mau tidur lagi sebelum Yayang Leta bangun. Gue butuh energi lebih ngadepin sabahat lo itu, kan?" sela Arkana cepat. Kembali meringkuk di atas sofa, yang sebenarnya tak begitu bisa menampung badan besarnya. Elkava sontak melirik kulkas di mana Arletta masih men
Magbasa pa
Bab 48-menggila
*Happy Reading*Melihat berita kebakaran itu, Elkava langsung beranjak cepat dari duduknya dengan cepat kemudian berlari ke dalam kamar. Arkana masih linglung awalnya. Melihat televisi dan kepergian Elkava secara bergantian. Namun, tak lama dia pun bisa menguasai keterkejutannya dan langsung menyusul Elkava. Arkana melihat Elkava tengah mengutak atik laptopnya. Dengan tanpa sopan santun, Arkana ikut nimbrung melihat ke layar laptop Elkava. Terlihat gambaran maps dan banyak titik di sana. Salah satunya ada nama Arletta. "Lo masangin Arletta alat pelacak?" tanya Arkana terkejut. "Lo kira bagaimana cara gue jaga dia selama ini?" Elkava malah bertanya balik."Tapi kan itu--""Shit!" Belum selesai Arkana bicara, Elkava tiba-tiba memaki marah ketika melihat posisi Arletta ada di kosan yang terbakar itu. Elkava segera meraih ponselnya dan mendial nomor Arletta. Tetapi, nomor tersebut tidak ada yang mengangkat. "Ayo angkat, Arletta!" geram Elkava mendial ulang nomor tersebut. Namun, hasi
Magbasa pa
Bab 49-Tak ingin percaya
*Happy Reading*Akhirnya setelah kurang lebih tiga jam usaha pemadaman. Kebakaran di tempat itu pun bisa diatasi juga. Sayangnya, kini yang tertinggal hanya reruntuhan dan puing-puing yang berwana hitam pekat. Tidak ada yang tersisa. Semua orang yang harta bendanya ludes di lahap si jago merah terlihat menangis nelangsa. Tak terkecuali si ibu kos dan para gadis rekanan Arletta di tempat tersebut. Mereka pun menangis tersedu menatap reruntuhan itu karena tidak banyak yang bisa mereka selamatkan.Sementara itu, tak jauh dari mereka. Ada Arkana yang terduduk lemas menatap nanar reruntuhan itu dengan hati merepih luar biasa. Dia tidak bisa menyelamatkan Arlettanya. Tidak ada yang membiarkannya masuk ke sana meski sudah mengamuk sedemikian rupa. Yang ada, kini tubuhnya malah babak belur dihajar warga karena ulahnya. Beruntung dia masih hidup dan tak ikut menjadi korban di sana. Semuanya karena bantuan ibu kos yang berhasil meredam amarah warga, hingga akhirnya mereka bisa memaklumi kondi
Magbasa pa
Bab 50-Yang terjadi sebenarnya
*Happy Reading*Beberapa jam sebelumnya. Elkava melajukan mobilnya secepat yang dia bisa. Mengikuti titik alat pelacak yang ada pada Karmilla, Elkava pun akhirnya sampai pada sebuah villa di pinggiran ibu kota. Entah ulah siapa ini. Yang jelas, sepertinya orang ini memang sengaja memecah belah fokus Elkava dalam menjaga Arletta. Beruntung ada Arkana yang bisa dia mintai tolong untuk menangani masalah di tempat Arletta. Hingga Elkava pun bisa fokus menyelamatkan Milla. Arletta dan Karmilla adalah dua orang penting dalam hidupnya. Maka jika keduanya dalam bahaya dan dia diharuskan memilih menyelamatkan salah satu dari mereka. Elkava tidak akan bisa memilih. Itulah kenapa, Elkava lumayan tertolong dengan kehadiran Arkana sekarang.Saat sampai, pria itu langsung dihadang beberapa pria bertubuh besar dan berjas serba hitam. Mereka mencoba menghadang dan melukai Elkava. Namun, Elkava jelas bukan orang sembarang. Dia bisa beladiri, juga sebelum ke sini, sudah memanggil beberapa anak buahn
Magbasa pa
PREV
1
...
34567
...
21
DMCA.com Protection Status