All Chapters of Suami Pengganti Sensasional: Chapter 31 - Chapter 40
94 Chapters
31. Makan Malam Memacu Adrenalin
Glek... Susah paya Kenan meneguk saliva. Detik ini juga ia telah benar-benar yakin, seyakin-yakinnya bahwa dirinya adalah pria normal. Darahnya mendesir hebat, suhu tubuhnya tiba-tiba memanas di malam yang sejuk ini, di bawah sana ada yang berdiri tegak tapi bukan keadilan, sebut saja si Jonny, alat tempur pemroduksi Kenan junior. Semua gejala yang sangat asing bagi Kenan itu disebabkan oleh pemandangan ilahi, penggoda iman para kaum Adam di hadapannya. Meskipun sangat asing, bagi Kenan yang notabenenya seorang dokter tentu saja memahami makna gejala-gejala tersebut. Hasrat Biologis, itulah sebutannya dalam ilmu sains, Biologi. Meskipun tidak tahu pasti alasan ia dapat menikmati pemandangan ilahi ini, Kenan tidak peduli. Yang pasti saat ini, Kenan hanya tak ingin melewatkan pemandangan tersebut barang sedetikpun. Matanya seakan enggan berkedip menatap memindai kemolekan tubuh Fara di balik piyama tipis transparan yang membalut lingerie over
Read more
32. Drama Malam Pertama
"Aahh..." Fara mend*sah ketika Kenan mer*mas gunung kembarnya. Entah sejak kapan dan siapa yang memulai, Kenan dan Fara baru saja berciuman cukup panas. Beberapa waktu yang lalu, mereka tengah mencuci piring bekas makan mereka di wastafel. Berawal dari ketidaksengajaan tangan keduanya bersentuhan ketika hendak mengambil spons hampir pada waktu bersamaan. Kontak fisik antara tangan mereka membangkitkan hasrat saling mendamba terhadap satu sama lain. Dan terjadilah ciuman pertama mereka. Ya, ciuman pertama, baik bagi Kenan maupun Fara. Kenan tidak perlu dipertanyakan, sebagai seseorang yang belum pernah menjalin hubungan asmara sebelumnya, tentu saja ini adalah ciuman pertamanya. Adapun Fara, percaya atau tidak, bahkan selama 3 tahun berpacaran dengan Bagus, keintiman mereka hanya sebatas berpegangan dan bergandengan tangan. Meskipun Bagus kerap kali meminta lebih, Fara selalu beralasan tidak ingin melakukan lebih sebelum mereka menikah. Dan B
Read more
33. Harapan Fara
"Kamu beneran ingin masuk kerja hari ini, yang?" tanya Kenan pada Fara. Saat ini keduanya tengah sarapan bersama seperti yang sudah-sudah di ruang makan apartemen. "Iya Kak, Fara yakin." jawab Fara. Kenan menggigit bibir bawahnya frustasi. Sejak tadi ia berusaha membujuk Fara agar tidak masuk kerja dulu hari ini. Apa lagi kalau bukan karena keadaan Fara yang sedang tidak baik-baik saja akibat pertempuran panas semalam plus selepas shalat subuh tadi. Dan semua itu juga merupakan salahnya, terlepas Fara juga menikmati. "Tapi, sayang___" "Udahlah, Kak. Fara yakin, Fara baik-baik aja kok." Fara langsung memotong tegas ketika Kenan masib bersikeras membujuknya. "Hufh..." Kenan mend*sah pasrah "Ok, baiklah." >>> Ting... Si supir omes masih terus saja memandang ke arah lift basemen rumah sakit yang baru saja di masu
Read more
34. Like Father, Like Son (In Law)
"Gimana keadaan Fara?" Farzan yang baru tiba di dalam ruang rawat Fara langsung menghampiri Kenan yang duduk di tepi brankar pembaringan Fara. Saking paniknya, ia sampai lupa mengucapkan salam. "Assalamualaikum, Yah." Kenan berdiri menyambut dan menyalami Farzan "Fara udah baikan. Cuman belom sadar aja, paling sebentar lagi." "Waalaikumsalam." Farzan memaksakan senyum di wajah paniknya "Maaf, Ayah lupa. Syukurlah. Ngomong-ngomong, kok bisa tiba-tiba asma Fara kambuh?" Kenan terdiam sesaat sembari menunduk tidak berani bertemu tatap dengan Farzan "Ini salah Kenan, Yah. Maaf." ucapnya cicit terdengar penuh penyesalan. "Salahmu? Maksudnya?" kedua alis Farzan saling bertaut, ia bingung. "Kenan tadi ngebentak Fara. Sepertinya Fara shock berat, dia kena kompilasi." Bagi Farzan yang sejatinya mantan dokter, meskipun bukan bidangnya, ia dapat langsung mengetahui kond
Read more
35. Penjelasan Fara
"Apa kamu masih mencintai mantan pacar sekaligus mantan calon suamimu, Bagus Sanjaya?" "Hah? Ma- maksudnya?" "Apa kamu pernah berpikir untuk kembali padanya?" "Tu- tunggu, tunggu, Fara benar-benar gak___" "Kakak mohon, Faranisha Gayatri, Kakak hanya ingin kamu menjawab pertanyaan Kakak!" Kenan berucap dengan sedikit menyentak, memotong ucapan Fara. Ia hanya ingin Fara menjawab pertanyaannya, namun Fara malah bertanya balik. "Ugh..." Fara sedikit tertegun oleh sentakan Kenan. Sejenak ia terbungkam, tak tahu harus berkata apa. "Apa itu yang selalu Kakak pikirin tentang Fara, setiap kali Fara ngelamun?" tebaknya kemudian, yang hanya dibenarkan dengan anggukan oleh Kenan. "Kenapa Kakak bisa berpikir seperti itu?" "Hufh..." Kenan menghembuskan nafas gusar. Ingin sekali ia menyentak Fara sekali lagi. Untung sekarang ia sudah cukup tenang, hingg
Read more
36. Drama Saling Menggoda
"Pelan - pelan, sayang." Kenan membantu Fara keluar dari mobil. Mereka baru saja tiba di basemen apartemen sepulang dari rumah sakit. Kondisi Fara cukup baik hingga tak mengharuskannya dirawat inap di rumah sakit pasca drop siang tadi. Ia hanya dianjurkan perbanyak istirahat dan menghindari banyak pikiran agar tidak stres yang bisa menyebabkan dirinya mengalami kompilasi lagi. "Eh, Kakak mau bawa Fara kemana?" tanya Fara bingung ketika mereka tiba di depan pintu kamar Kenan. "Ya, ke kamar lah buat istirahat." jawab Kenan santai, lalu memasukan anak kunci yang baru diambilnya dari saku celananya kedalam lubang kontak pintu kamarnya. Ceklek... "Ayo masuk!" ajak Kenan setelah pintu terbuka. Namun Fara malah mematung enggan melangkah masuk ke dalam kamar Kenan. Kakinya terasa berat diayunkan seolah akan masuk ke tempat menyeramkan. "Kenapa, s
Read more
37. Siasat Gabela
Pagi menyapa. Seperti yang diharapkan, semalam Kenan benar - benar kesulitan tidur. Belum terjawab rasa penasarannya, ia malah dirundung hasrat tak tersalurkan. Tidur satu ranjang dan di bawah selimut yang sama dengan Fara meski mengenakan pakaian lengkap sekalipun, benar - benar sangat menyiksa Kenan. Jadilah ia uring - uringan traveling semalaman dan baru bisa terlelap menjelang shalat subuh. Awalnya Fara juga begitu. Namun setelah berada di dalam pelukan hangat Kenan, ia dinyamankan dan bisa tidur dengan nyenyak nan damai. Ia tak tahu saja, di balik kenyamanannya ada Kenan yang menderita. "Apa masakan Fara gak enak, Kak Ken?" tanya Fara yang sejak tadi memperhatikan Kenan makan dengan lesu. Ini adalah kali pertama dirinya yang memasak makanan untuk sarapan mereka, sekaligus pertama kalinya memasak untuk Kenan, suaminya. Oleh karena itu sejak tadi perhatiannya tak pernah lepas dari Kenan, menunggu suaminya itu memberikan tanggapan terhadap
Read more
38. Pesan Bagus
Bruk... Kenan menutup pintu kamarnya dengan sedikit membanting hingga menghasilkan suara tumbukan yang cukup keras. Fara yang sejak tadi mengekor di belakangnya, berniat ikut masuk kedalam kamar sang suami dibuat terperanjat kaget karenanya. Sejenak Fara mengusap - usap dadanya guna menetralisir kekagetannya, lalu mengulurkan tangannya meraih gagang pintu. Ceklek ceklek ceklek... Namun setelah sekian putaran ia memutar gagang pintu, Fara mendapati pintu tersebut tak mau terbuka yang mengindikasikan dalam keadaan terkunci. "Hah?" kedua alis Fara saling bertaut erat "Apa Kak Ken lupa kalo kami sudah sekamar?" gumamnya bertanya - tanya kebingungan. Tindakan Kenan membanting pintu barusan, pikirnya hanya tindakan refleks yang suaminya itu lakukan akibat terlalu lelah hingga malas menutup pintu dengan cara yang lebih baik. Tak ada sedikitpun pikiran janggal yang terbesit di benaknya tentang itu.&n
Read more
39. Kemesraan Setelah Pertengkaran
Biip biip biip... Seperti biasa, alarm ponsel Kenan berbunyi tepat di pukul 04.00 dini hari, waktu setempat. Kenan yang baru akan terjaga, sembari berupaya membuka mata diulurkan nya tangannya mengikuti insting untuk meraih ponselnya di atas nakas dan mematikan alarm yang terus berbunyi. Hoaaam... Menarik kembali tangannya, Kenan lanjut menggunakan tangan itu untuk mengucek kucek matanya sembari menguap panjang meluapkan sisa - sisa kantuk serta mengumpulkan kesadaran. Ketika hendak bangkit dari berbaring nya, ia merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya serta menindih tangan sebelahnya. "Ups... Aku hampir lupa." gumam Kenan lirih sembari tersenyum sayup ketika berbalik dan mendapati Fara tengah terlelap di sampingnya menggunakan tangannya sebagai bantal sambil melingkarkan sebelah tangan di perutnya. Lantas pelan - pelan ia menyingkirkan anak - anak rambut yang menutupi wajah Fara agar dapat mel
Read more
40. Drama Sok - Sokan
Di sebuah Cafe yang cukup besar tidak jauh dari NK Hospital, Kenan dan Fara baru saja tiba di parkiran dengan mobil panjang ceper mewah milik Kenan yang tentu saja disupiri oleh si supir omes. Dengan sigap si supir omes membukakan kedua sisi pintu untuk tuan dan nyonya nya. "Beneran gak apa - apa Fara nemuin Mas Bagus?" untuk kesekian kalinya Fara menanyakan pertanyaan ini pada Kenan ketika keduanya telah keluar dari mobil. Kemarin, setelah menerima pesan dari Bagus, Fara memang berniat menemui Bagus tapi tidak bersama Kenan melainkan bersama Nabila. Meskipun ia tidak lagi memikirkan hubungannya yang kandas dengan Bagus, ia tetap ingin mendengar langsung dari Bagus alasannya membatalkan pernikahan mereka. Terlepas dari perasaannya yang sama sekali tidak pernah mencintai Bagus, ia tidak bisa menampik bahwa Bagus adalah sosok yang bisa ia anggap sahabat sekaligus seorang kakak. Jadi, ia berniat menemui Bagus bersama Nabila yang juga menganggap
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status