Semua Bab Suami Pengganti Sensasional: Bab 21 - Bab 30
94 Bab
21. Kejenuhan
Hari senin, awal pekan adalah hari yang amat menjenuhkan bagi para kaum pemburu ilmu dan rupiah. Awal memulai kesibukan untuk 5-6 hari ke depan setelah penepian singkat selama 1-2 hari. Namun mau bagaimana lagi, mau tidak mau, suka tidak suka, itu sudah menjadi tuntutan mereka agar bisa bertahan hidup di dunia fana ini. Begitu pun Fara. Meskipun sangat mencintai pekerjaannya, tak bisa dipungkiri terkadang ia juga merasa jenuh. Pagi ini, gadis itu seakan enggan meninggalkan pembaringannya. Entah karena pengaruh mood atau gravitasi yang begitu kuat dari kasur empuk baru king size mewah miliknya. Dan kejenuhan itu semakin menjadi saat mengingat perihal yang membuatnya terjaga hingga dini hari, malam tadi. Perihal perkembangan hubungannya dengan Kenan yang terkesan berjalan sangat lambat. Ya, sebenarnya Fara terkadang jenuh dengan hubungan mereka. Seperti malam tadi, entah dari mana datangnya, ia sempat terpikirkan sesuatu yang sangat absurd. Bagaimana bisa ia berpi
Baca selengkapnya
22. Bertemu Gabela
Ceklek... Fara memasuki ruang kerja Kenan yang sekarang juga menjadi ruang kerjanya sebagai asisten Kenan. Namun baru saja melangkah masuk, langkahnya tiba-tiba terhenti saat melihat pemandangan di depannya. Kedua alisnya saling bertaut, mencoba mengenali sosok gadis yang sedang duduk berhadapan dengan Kenan di meja kebesaran Kenan, saling bersebrangan. Kenan serta gadis itu juga balas menatap pada dirinya. 'Siapa dia? Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi di mana?' Fara membatin sembari mengingat-ingat sosok sang gadis yang tampak akrab. "Ken, dia siapa?" tanya gadis itu pada Kenan seraya menunjuk Fara dengan dagunya sekilas. Penggunaan bahasa Indonesia nya agak belibet namun lancar, ala-ala orang LN. "Bukankah sudah saya peringatkan untuk menggunakan bahasa formal?" alih-alih menjawab, Kenan malah menegur penuh penekanan. "Ups, maaf Prof." ralat gadis itu segera. "Hm." Kenan m
Baca selengkapnya
23. Hikmah Di Balik Musibah
Hari berikutnya... Pagi ini Kenan sarapan seorang diri di ruang makan. Sejak kemarin, tepatnya setelah Kenan meluapkan emosinya pada Fara yang walaupun hanya sedikit, keduanya saling mendiamkan. Bahkan Fara tidak menjawab pertanyaan Kenan yang menanyakan alasan mengapa dirinya banyak melamun kemarin. Alih-alih menjawab, ia malah berkilah ingin ke toilet usai menghabiskan makan siangnya, dan baru kembali saat jam istirahat selesai. Dan Kenan pun tidak mempertanyakan perihal itu lebih lanjut. Jujur, Kenan sangat menyesal dan merasa bersalah. Bukannya tidak bisa tegas dengan mempertanyakan kecurigaan yang membuatnya cemburu buta. Hanya saja, jika diperpanjang, ia yakin akan berujung ke pertengkaran. Ia sangat tidak menginginkan hal itu, sebab telah berjanji pada Farzan bahwa ia tidak akan menyakiti Fara. Namun sayang, nasi sudah menjadi bubur. Sebagai manusia biasa, ia juga memiliki emosi. Jadilah kemarin hingga saat ini me
Baca selengkapnya
24. Perusak Suasana
Hening... Di atas ranjang, dalam kamar Fara, Kenan dan Fara saling tatap dalam diam dengan jarak yang cukup dekat. Kedua pasang netra hitam pekat mereka saling mengunci lekat. Posisinya, Kenan menahan kedua bahu Fara dengan tangannya setelah melerai pelukan tadi. Dan kedua tangan Fara masih bertengger di kedua sisi pinggang Kenan. Lama mereka saling bersitatap. Perlahan Kenan mencondongkan wajahnya ke wajah Fara, mengikis jarak dari waktu ke waktu. Saat tinggal beberapa senti meter lagi bibir Kenan dan bibir Fara bertemu, tiba-tiba... Ding dong... Suara bel pintu apartemen menyadarkan Kenan dan Fara dari terbawa suasana yang hampir saja menyebabkan mereka berciuman. Malu sekaligus menyayangkan, Kenan dan Fara saling memisahkan diri dengan salah tingkah. "Maaf." ucap Kenan dan Fara hampir bersaman dalam posisi saling memunggungi. "Ehem..." Kenan berdehem "Gak, itu salah Kakak yang
Baca selengkapnya
25. Persiapan Resepsi Pernikahan
Tak terasa waktu berlalu, perasaan baru kemarin hari senin, sekarang akhir pekan kembali menyapa yang juga menandakan usia pernikahan Kenan dan Fara sudah berjalan selama 2 minggu. Sejauh ini rumah tangga mereka berjalan cukup baik dan mengalami cukup banyak kemajuan. Baik Kenan maupun Fara sudah mulai belajar saling terbuka sejak pertengkaran kecil antara keduanya beberapa waktu yang lalu akibat dilanda kejenuhan dan kesalahpahaman serta kehadiran Gabela yang sedikit menggoyahkan kepercayaan diri Fara untuk terus mempertahankan pernikahan mereka. Memang benar kata pepatah, setiap musibah pasti ada hikmah di baliknya, tergantung bagaimana kita menyikapinya untuk membuat hikmah itu bermakna. Hari ini Kenan dan Fara akan fitting baju untuk acara resepsi pernikahan mereka yang akan diadakan 2 minggu lagi, susuai hasil rembukan keduanya bersama Farzan terakhir kali. Dengan dibantu jasa WO, Kenan dan Fara tidak terlalu sibuk mengurus persiapan resepsi pernikahan. Ter
Baca selengkapnya
26. Pasangan Absurd
Malam harinya, setelah makan malam bersama di kediaman Farzan, Kenan dan Fara kembali ke apartemen. Sepanjang perjalanan, keduanya hanya diam dalam kecanggungan. Pikiran mereka masih di usik oleh pertanyaan Farzan siang tadi yang menanyakan perihal cucu. Sungguh, jika Farzan tidak mengingatkan, Kenan dan Fara mungkin akan lupa bahwa itu juga merupakan tujuan utama adanya pernikahan, melahirkan keturunan. Sejauh ini mereka terlalu sibuk menata hubungan hingga benar-benar mengabaikan hal tersebut. "Sudah sampai, tuan, nyonya." lamunan Kenan dan Fara buyar oleh laporan sang supir. Sepertinya mereka sudah cukup lama tiba di basemen apartemen, sampai-sampai sang supir yang sok cool dengan gayanya yang sangat irit berbicara itu, akhirnya buka suara juga mendapati tuan dan nyonya nya tak kunjung keluar dari mobil. "Ehem..." Kenan berdehem "Terima kasih, Pak." Hening... Suasana kembali hening. Setelah beruca
Baca selengkapnya
27. Keanehan Kenan
Keesokan harinya... Tidak seperti biasa, pagi ini menu sarapan yang tersedia di atas meja makan hanyalah roti tawar serta beragam rasa selai, plus susu sehat. Seringnya, akan tersedia berbagai makanan sedikit berat sehat yang cocok untuk menu sarapan. Selain itu, sejak Fara tiba di ruang makan, ia juga mendapati ada yang berbeda dari Kenan. Kenan yang selalu terlihat fresh dan bugar setiap pagi, kali ini terlihat lesu dan lunglai. Bahkan kantung mata pria itu terlihat menggantung seperti orang kurang tidur dan terlihat sesekali menguap. Fara sangat terheran-heran dengan apa yang ia dapati. Bagaimana tidak demikian? Semalam Kenan baru bisa terlelap menjelang pukul 5 dini hari. Rencana untuk melakukan eksperimen pembuktian bahwa dirinya seorang laki-laki normal, ia urungkan setelah sekian komplikasi batin yang menentang keras eksperimennya. Tentu saja ia tidak akan setega itu hingga merusak masa depan Fara hanya untuk membuktikan dirinya adala
Baca selengkapnya
28. Persiapan Rencana Fara
Seperti yang Fara katakan, Gabela akan shock jika mengetahui kebenaran tentang kondisi Kenan yang terlihat kelelahan. Namun yang 'sebenarnya' versi Fara berbeda dengan yang 'sebenarnya' versi Gabela. 'Bermain kemalaman' versi Fara adalah kemarin dirinya dan Kenan keluar rumah dan pulangnya malam, sedangkan versi Gabela, kata 'bermain' ia salah artikan sebagai permainan suami istri di atas ranjang. Dan memang itulah tujuan Fara, sengaja ia menuturkan nya secara ambigu. Hasilnya, 100% sukses. Lain Gabela lain Kenan. Jika Gabela shock, maka Kenan lebih kearah kebingungan. Ia bingung sendiri tidak dapat menangkap maksud di balik penuturan Fara. Ia bertanya-tanya, 'bermain' apa yang dimaksud Fara hingga membuat Gabela benar-benar shock? Versi pendefinisian Kenan sama dengan Fara. Yang ia bingungkan, mengapa reaksi Gabela sampai seperti itu? Entah Gabela yang otaknya terlalu vulgar, atau Kenan yang terlalu lugu. Entahlah. Sementara sang supir tak
Baca selengkapnya
29. Gabela Menyerah?
Seperti biasa, Kenan dan Fara pulang dari bekerja pukul 8 malam. Tiba di apartemen, keduanya langsung menuju kamar masing-masing untuk segera membersihkan diri dari peluh akibat aktivitas seharian. Memasuki kamarnya, Fara langsung menuju kamar mandi dan tak lupa meletakan tas kerjanya di atas meja rias yang ia lewati. Usai dengan ritual mandinya, Fara keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan jubah mandi tanpa pakaian dalam di baliknya seperti biasa. Langkahnya langsung tertuju ke meja rias, tepatnya ke arah tas kerjanya. Dibukanya tas tersebut dan mengeluarkan sebuah paper bag dari dalam sana. Fara tak langsung membuka dan mengeluarkan isi dalam paper bag. Sejenak ia terdiam sembari memandang paper bag itu dengan tatapan menimbang-nimbang. "Ayo Fara, kamu pasti bisa!" gadis itu menggigit bibir bawahnya sebelum dengan segenap tekad membuka dan mengeluarkan isi dalam paper bag. Dan tampaklah selembar lingerie berwar
Baca selengkapnya
30. Persiapan Rencana Fara 2
"Kamu kenapa, Ken?" tanya Gabela pada Kenan. Seperti kemarin, saat ini mereka hanya makan siang berdua saja di sofa santai ruang kerja, tanpa Fara yang makan siang bersama Nabila lagi di kantin rumah sakit. Namun sejak tadi Gabela perhatikan, Kenan tak fokus dengan makanannya. Kerap kali pria itu terlihat melamun. "Eh?" Kenan tersadar dari lamunannya "Tidak, aku tidak kenapa-napa." jawabnya berbohong senatural mungkin. Gabela akui bahwa Kenan adalah orang yang sangat lihai menyembunyikan perasaannya. Namun dirinya juga bukanlah orang yang mudah dibohongi "Benarkah begitu?" "Hm." Kenan tersenyum tipis tak bergeming. "Ayolah, Ken! Aku dan kamu bukan hanya sehari dua hari saling mengenal. Selama 9 tahun, apa kamu pikir aku tak mengetahui apapun tentang kepribadianmu?" "Hmm? Benarkah? Kalau begitu coba kamu sebutkan apa saja yang kamu tahu tentang kepribadianku!" Kenan tak termakan p
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status