Semua Bab Suami Pengganti Sensasional: Bab 61 - Bab 70
94 Bab
61. Rencana Pernikahan Ju Woon - Nabila
"Asyhadu an laa ilaaha illallah waasyhadu anna muhammadar rasulullah." "Allahummaghfirli, warhamni, wahdini, wa'afini, warzuqni." "Alhamdulillahirabbil alamin, dengan ini saudara kita Choi Ju Woon telah masuk islam." Kenan, Fara, Nabila maupun Ju Woon sendiri serta para saksi lainnya yang datang menyaksikan proses Ju Woon menjadi mualaf, mengusap wajah masing - masing dengan kedua tangan mereka sembari berucap "Alhamdulillahirabbil alamin." Proses pemindahan agama Ju Woon dilakukan di salah satu masjid besar yang tidak jauh dari apartemen Kenan dengan pimpin oleh sang imam masjid itu sendiri. Sebelum ke masjid tadi, Kenan, Fara dan Ju Woon menjemput Nabila terlebih dahulu. Itulah mengapa Nabila bisa hadir pada prosesi pemindahan agama Ju Woon. Tentu saja Nabila harus hadir dan menyaksikannya secara langsung sebagai orang yang mengajukan pada Ju Woon untuk menjadi mualaf sebagai syarat untuk menikahi
Baca selengkapnya
62. Keakraban
"Maaf atas ketidak hadiran ku di resepsi pernikahan kalian, maaf juga atas kekacauan yang dilakukan Sherina, itu juga sebagian dari kesalahanku." ucap Bagus pada Kenan dan Fara. Mereka berlima, Kenan, Fara, Bagus, Ju Woon dan Nabila baru saja selesai menghabiskan makanan masing - masing. "Tidak apa - apa, santai saja. Aku tahu kesibukanmu sangat banyak untuk membangun kembali PT. Sanjaya. Dan untuk masalah Sherina, itu juga bukan salahmu, wanita itu saja yang sepertinya sakit jiwa." Kenan yang menyahut. Mereka tidak lagi menggunakan bahwa formal. "Terima kasih sudah mengerti aku." Bagus tersenyum tulus. Ya, meskipun tidak lagi menggunakan bahasa formal, masih ada jarak yang membuat mereka tidak dapat menggunakan bahasa non formal dengan lebih santai terhadap satu sama lain. "Oh ya, dan juga terima kasih atas bantuan yang kalian berikan untuk membuktikan bahwa aku tidak bersalah dalam skandal antara diriku dan Sherina." i
Baca selengkapnya
63. Fara Dilema
"Ada apa sayang? Kakak perhatiin kamu banyak diam sejak siang tadi, hmm?" tanya Kenan pada Fara yang tengah berbaring menggunakan sebelah pahanya sebagai bantal. Saat ini Kenan dan Fara tengah bersantai ala mereka di ruang santai apartemen selepas makan malam beberapa waktu yang lalu. Tepatnya sejak kepulangan mereka dari makan siang di restauran siang tadi, Fara sangat banyak diam seperti yang Kenan katakan. Kenan sebenarnya dapat menebak mengapa demikian. Apa lagi kalau Bukan Fara yang kembali dihampiri rasa bersalah terhadap Bagus akibat pertemuan tak terduga siang tadi. Awalnya Kenan mencoba mengerti dan memilih diam membiarkan Fara meratapi kedilemaannya. Namun setelah sejauh ini, ia akhirnya jengah juga merasa agak tidak nyaman melihat Fara yang seperti itu. Walaupun ia tahu Fara mencintai dirinya, ia tetap tak dapat menampik ketakutan yang terkadang datang menghampirinya. Ketakutan memikirkan jikalau Fara akan men
Baca selengkapnya
64. Drama Pemeriksaan Kandungan
'Apapun yang terjadi, Kakak gak bakal biarin kamu ninggalin Kakak, sayang. Kakak bakal lakuin apapun supaya kamu tetap berada di sisi Kakak. Hingga hanya takdir dan ajal yang bisa misahin kita.' Kenan membatin sembari membelai - belai lembut wajah lelap Fara yang berbaring di sampingnya di bawah selimut yang sama tanpa sehelai benangpun melekat di tubuh mereka. Ya, Kenan baru saja menggempur Fara habis - habisan dan baru berhenti kala istrinya itu kelelahan, hingga terlelap tidur. Namun tenang saja, dalam praktek reproduksi mereka kali ini, Kenan tidak memperlakukan Fara dengan kasar bahkan lebih lembut dari biasanya sembari sangat berharap di rahim Fara segera hadir sosok calon buah hati mereka, Kenan Junior. Entah Kenan yang terlewat mesum, atau telah mencapai jalan buntu, hingga satu - satunya cara yang dapat ia pikirkan untuk dapat mempertahankan Fara tetap berada di sisinya hanyalah dengan cara menghamili istri tercintanya itu. Entahlah. 
Baca selengkapnya
65. Hamil 3 Minggu
"Ti- tiga minggu?" gumam Fara sedikit tergagap pada dirinya sendiri. Ekspresi wajahnya seperti orang linglung. Ralat, bukan seperti, tapi memang linglung. Berbeda dengan Kenan di sampingnya yang ekspresinya penuh sumringah dengan mata mengembun serta berbinar - binar takjub mengamati figura abstrak di monitor USG. Lantas Kenan memeluk Fara tanpa permisi dan menghujani puncak kepala istrinya itu dengan ciuman bertubi - tubi sembari berucap girang "Sayang kamu lihat itu? Tak lama lagi kita bakal jadi seorang Ayah dan Ibu." lalu diusap - usapnya lembut perut Fara "Di sini ada calon buah hati kita, Kenan junior." Kenan terus saja kegirangan, sedang Fara yang masih linglung mencoba mencerna semua informasi yang baru saja ia temui, membiarkan saja suaminya itu berlaku sesuka hati. Ya, Fara baru saja selesai menjalankan pemeriksaan USG. Dan sesuai penjelasan dokter Susi selaku pihak yang melakukan pemerikasaan, ia menyatakan ba
Baca selengkapnya
66. Drama Berita Kehamilan
Flashback on! 20 menit yang lalu... "Eh, Pak Bambang, selamat pagi Pak!" sapa Ju Woon yang baru tiba di basemen NF Hospital dan menemukan Bambang tengah duduk melamun di kursi kemudi mobil ceper panjang mewah milik Kenan. Sontak Bambang tersadar dari lamunannya dan menoleh pada Ju Woon yang berada di luar sisi pintu seberang kemudi "Selamat pagi Bos." balasnya sembari tersenyum tipis khasnya. "Udah lama samapi Pak?" tanya Ju Woon berbasa - basi. "Udah sekitar 25 menitan Bos." Ju Woon manggut - manggut "Ngomong - ngomong, kayangknya mood Bapak lagi baik - baiknya? Dari tadi aku Bapak senyam senyum terus." "Sepertinya tidak lama lagi kita akan memiliki Bos kecil, Bos." ujar Bambang yang sukses membuat kedua alis Ju Woon saling bertaut tidak mengerti. "Maksudnya Pak?" "Iya, kita akan segera memiliki
Baca selengkapnya
67. Diskusi Berujung Penganiayaan
"Menurut Hyung, Ju Woon harus gimana?" Ju Woon meminta pendapat Kenan. Saat ini tengah dalam waktu istirahat siang. Kenan dan Ju Woon memutuskan makan siang berdua saja di Dirut's Room. Sedangkan dokter Fara, Nabila dan dokter Adnan makan siang di kantin rumah sakit. Rencananya, Kenan dan Ju Woon akan mendiskusikan solusi agar Nabila diterima sebagai menantu dalam keluarga Choi, dimana kedua keluarga akan mengadakan pertemuan pekan depan. Oleh karena itu, untuk mengelabui Fara dan Nabila yang tadinya ingin ikut serta makan siang bersama pria mereka di Dirut's Room, Kenan dan Ju Woon berdalih ingin membahas perihal bisnis yang akan menjadi topik membosankan untuk didengar oleh kedua wanita itu sepanjang sesi makan berlangsung. Adapun dokter Adnan, hanya dengan isyarat kedipan mata langsung dibuat sadar diri bahwa Kenan dan Ju Woon akan membahas sesuatu yang bersifat privasi, sehingga memutuskan ikut serta bersama Fara dan Nabila. 
Baca selengkapnya
68. Fara + Farzan VS Kenan
"Akhirnya, hiks..." Farzan terisak haru mendengar kabar kehamilan Fara "Hiks... Gak lama lagi Ayah bakal jadi Kakek." Usai makan malam di restauran tadi, Fara meminta Kenan untuk pulang ke kediaman Farzan, katanya ingin memberikan kejutan pada sang ayah. Kenan yang sejatinya juga rindu ingin bertemu Farzan, sang ayah mertua, dengan senang hati mengiyakan. Dan di sinilah mereka sekarang, di ruang keluarga kediaman Farzan. Kenan dan Fara yang duduk mengapit di sisi kanan dan kiri Farzan hanya tersenyum sembari sama - sama mengusap - usap punggung pria paruh baya itu. "Udah berapa minggu umur calon cucu Ayah?" tanya Farzan kemudian, sembari menyeka air matanya. "Belum cukup sebulan Yah, baru 3 minggu lebih." Kenan yang menjawab. Farzan mendelik pada Kenan dan Fara secara bergantian "Udah hampir sebulan dan kalian baru ngasih tau Ayah?" protesnya tidak terima. Ke
Baca selengkapnya
69. Pertemuan Lamaran (Ju Woon - Nabila)
Seminggu berlalu, hari pertemuan antara pihak keluarga Nabila dan keluarga pihak Ju Woon untuk membahas perihal lamaran pun tiba. Pertemuan tersebut diadakan di hotel XXI, salah satu hotel bintang 5 di ibu kota, sesuai pengaturan Ju Woon. Awalnya Nabila sempat bertanya - tanya, mengapa pertemuannya tidak diadakan di kediaman keluarganya saja? Bukankah pertemuan itu untuk melamar dirinya pada orang tuanya? Dan Ju Woon berdalih bahwa dalam pertemuan tersebut Kenan juga akan ikut hadir untuk membahas bisnis dengan kepala keluarga Choi. Jika diadakan di kediaman keluarga Nabila, maka tak etis untuk Kenan turut hadir sementara pihak keluarga Ju Woon akan langsung kembali ke Korea usai pertemuan. Jadi, sekalian saja diadakan ditempat yang agak terbuka. Dengan itu, Nabila pun tidak bertanya lebih jauh lagi dan mengikuti saja pengaturan Ju Woon. Dan di sinilah mereka berada di salah satu ruangan presiden suit yang sudah disulap
Baca selengkapnya
70. Drama Diskusi Tentang Ju Woon Dan Nabila
"Kak Ken, menurut Kakak gimana? Apa Ju Woon dan Nabila bakal baik - baik aja?" tanya Fara pada Kenan. Saat ini mereka tengah berada dalam perjalanan pulang dari acara pertemuan lamaran Ju Woon dan Nabila tadi yang hasilnya kedua belah pihak keluarga sepakat akan menikahkan putra putri mereka 3 bulan mendatang. Hening... Setelah sekian waktu berlalu, Fara tak kunjung mendapatkan jawaban apapun dari Kenan. Menoleh pada Kenan yang duduk di sampingnya, Fara mendapati suaminya itu ternyata tengah melamun sembari memandang keluar kaca pintu mobil. Fara memutar bola matanya malas, lalu ditepuknya pundak Kenan pelan sembari menegur "Kak Ken!" "Ah..." Kenan tersentak dari lamunannya dan spontan balas menoleh pada Kenan "Eh, i- iya sayang, ada apa?" "Ck..." Fara mencebik "Seharusnya Fara yang nanya gitu, Kak Ken ngelamunin apa sih? Sampe - sampe Fara nanya ngomong gak didengar."&nb
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status