Semua Bab Terjerat Cinta Milyarder Seksi: Bab 151 - Bab 160
186 Bab
Genetik Ibu yang Dominan
"Apa kau baik-baik saja, Baby Girl?" tanya Leeray sambil menyetir Lamborghini-nya dengan kecepatan tinggi."Aku baik-baik saja, jangan menyetir terlalu kencang, Lee. Kau akan membuatku mengompol bukan hanya rembes cairan ketuban," ujar Deasy meringis."Ohh baiklah, kupikir kita harus segera sampai ke rumah sakit," balas Leeray lalu mengurangi kecepatan mobilnya."Aku seharusnya melahirkan normal sesuai anjuran Dokter John. Mungkin masih akan lama proses pembukaan rahimnya, Hubby. Nanti temani aku ya ... aku tidak ingin sendirian di kelahiran anakku yang pertama kalinya," ujar Deasy sambil menata napasnya."Baiklah, aku pasti akan menemanimu, Sayang. Tenanglah ...," jawab Leeray seraya membelai puncak kepala istrinya itu.Kebetulan saat itu bertepatan dengan jam pulang kantor sehingga mereka pun harus sedikit bersabar terjebak kemacetan di tengah kota Perth.Hampir 15 menit mobil berderet di jalanan tidak bergerak. Leeray memencet klakson pan
Baca selengkapnya
Cucu- cucu Bermata Biru
Pagi hari berikutnya, Leonard dan Elena datang menengok cucu-cucu baru mereka. Mereka membawa Leon juga karena anak itu masih sering menyusu maminya tiap beberapa jam sekali."Halo ... gimana kabarnya cucu Papi?" sapa Leonard yang baru saja masuk ke ruang perawatan ibu dan anak pasca melahirkan."Ehhh ... Papi sama Elena. Ini si kembar habis dimandiin sama perawat tadi," jawab Leeray yang sedang menggendong Midori.Leonard mendekat ke tempat Leeray berdiri, sementara Elena mendekat ke ranjang tempat Deasy duduk setengah berbaring di ranjang menggendong Poseidon."Lahirnya semalam normal, ya?" tanya Elena yang sedang menggendong Leon."Iya, normal. Dokter John Lambert memberi instruksi yang tepat sehingga segalanya berjalan lancar," jawab Deasy.Leonard pun berkata, "El, sepertinya Leon kamu taruh di baby stroller saja dulu. Jahitan di perutmu masih rawan karena belum sebulan.""Baiklah, Leo," jawab Elena lalu perlahan-lahan menaruh Le
Baca selengkapnya
Pesta Penyambutan Leon
Sesuai rencana mereka, Leonard dan Elena kembali ke Jakarta dua minggu setelah Deasy melahirkan. Kali ini Leonard tidak naik helikopter bersama Elena karena dia takut suara baling-baling helikopter itu akan memekakkan telinga Leon. Mereka bertiga naik pesawat komersil biasa, Garuda Indonesia.Brian menjemput mereka di Bandara Soekarno-Hatta dengan mobil Alphard. Ketika mereka tiba di Jakarta memang hari sudah malam pukul 22.00 WIB, jadi mereka tidak sempat mampir kemana-mana dan langsung pulang ke rumah."Kamu capek, El Sayang?" tanya Leonard menanyakan kondisi Elena sementara mobil masih terus melaju."Capek sih, tapi biasa aja kok ... Leon nggak rewel ya, anak pinter," ujar Elena sambil mendekap Leon di lengannya seusai menyusui puteranya itu."Sini aku aja yang gendong Leon, El. Kamu nggak boleh gendong Leon lama-lama biar jahitan perutnya nggak bermasalah," kata Leonard lalu mengambil alih Leon dari gendongan istrinya.Brian melihat kemesraan b
Baca selengkapnya
Nyonya-nyonya Bermulut Lemas
Bukan Leonard Indrajaya namanya kalau tidak bisa menggelar pesta yang megah. Makanan pesta yang lezat dan suasana meriah yang dibawakan oleh MC terkenal dari ibukota membuat para tamu undangan puas. Leonard berbincang dengan Enrico dan Anya Tanurie, besan sekaligus sahabat kentalnya. Kebetulan Brandy dan Michael sedang berada di Bogor karena kuliah Brandy mulai awal semester baru, sudah pindah di Fakultas Kedokteran Hewan IPB."Leo, puteramu yang bungsu ini sangat tampan," puji Anya Tanurie sembari menyapa Leon yang digendong oleh Leonard."Tentu saja, Anya. Maminya dan papinya keduanya cantik ganteng," sahut Enrico."Ohh iya, kalian harus bertemu anak kembar Leeray. Mereka berdua bermata biru dan berambut cokelat kemerahan seperti maminya. Mungkin mereka akan kembali ke Jakarta bulan depan," ujar Leonard."Sudah kuduga, Leo. Ketika melihat anak James dan Laura, kurasa anak Leeray juga akan seperti Jacob," kata Anya sembari tertawa.Se
Baca selengkapnya
Aphrodite Senang Berada di Atas
Setelah melahirkan anak kembarnya, Deasy mulai bisa beraktivitas dengan normal. Dia memiliki banyak pekerjaan desain dengan deadline yang mendesak. Dia pun ikut bekerja di ruang kantor Leeray dengan mejanya yang dahulu diletakkan di seberang meja CEO. Tentu saja Leeray senang karena istrinya bisa menemaninya bekerja di kantor.Kedua anak mereka ditaruh di baby stroller berjejer di dekat meja kerja Deasy. Midori dan Poseidon tidak begitu merepotkan bagi Leeray dan Deasy, mereka sebetulnya hanya menangis ketika lapar saja, itu pun tidak lama menangisnya karena Deasy sudah paham kebutuhan mereka."Hubby, sebenarnya desain Nirwana Amanjiwo Tower ini kurasa puncaknya lebih baik datar supaya bisa dijadikan helipad. Bagaimana kalau bentuknya menyerupai pin bowling pasti menarik dengan lekuk-lekuknya. Bangunan 50 lantai tentunya sangat tinggi, kau yakin bisa membangunnya dengan kokoh?" tanya Deasy sambil mengamati desaian eksterior tower buatannya itu.Leeray berdiri da
Baca selengkapnya
Dilarang Menggantung Gairah
Setelah mereka selesai bercinta yang membuat Leeray merasa bersalah karena 'selesai' dengan cepat. Mereka pun membersihkan diri di kamar mandi."Apa kamu marah, Sayang?" tanya Leeray sembari mendekap tubuh polos istrinya dari belakang di depan cermin lebar wastafel.Deasy terdiam menatap bayangan mereka berdua di cermin. Leeray mengecupi bahu dan lengan Deasy sambil meremas bulatan padat yang menggemaskan itu."Aahhh ... hentikan! Kau selalu menggantung gairahku, Lee," protes Deasy ingin menangis."Husshh ... cup cup, Sayang. Maafkan aku. Coba peganglah milikku, itu siap untukmu ... sekali lagi. Ayo, berpegangan ke leherku, aku akan membuatnya lama," bujuk Leeray pada Deasy. Dia berpikir mood yang buruk dan stres akan berakibat buruk pada produksi air susu.Akhirnya, Deasy berbalik menghadap Leeray. Dia membelai milik suaminya yang menegang, siap untuknya. Dia pun menuruti perkataan Leeray dan memilih untuk mempercayai suaminya.Leeray menga
Baca selengkapnya
Bintang Majalah Bisnis
Sesampainya di depan teras mansion house miliknya, Leeray mengeluarkan baby stroller dari bagasi belakang mobilnya terlebih dahulu sebelum membantu Deasy memindahkan anak kembar mereka dari mobil.Pelayan-pelayan pun membantu membawakan barang bawaan Deasy dan Leeray lalu meletakkannya di kamar tidur mereka.Deasy menyiapkan peralatan mandi bayi, sedangkan Leeray menyiapkan bathtub berisi air hangat untuk memandikan Poseidon dan Midori. Dia dan Deasy sudah semakin ahli mengurus kedua bayi kembar itu.Setelah selesai memandikan kedua bayi kembar itu, mereka pun mandi bergantian untuk menemani Midori dan Poseidon yang sepertinya sudah tidak mengantuk lagi setelah tidur sepanjang hari.Leeray membeli pagar playground setinggi 1 meter untuk mengelilingi area tempat bermain kedua bayinya karena takut mereka menyentuh alat listrik dan hal berbahaya lainnya bila dibiarkan begitu saja. Sekarang dia menemani mereka bermain dan berguling di dalam playground. Mereka
Baca selengkapnya
Kabar Mengejutkan dari Donovan
Hari ulang tahun Deasy sudah semakin dekat, Leeray masih bingung memikirkan apa hadiah yang cocok untuk hari istimewa itu. Dia tidak sekreatif istrinya untuk membuat sebuah permainan bercinta ekstrim. Teknik Shibari yang Deasy minta di akhir tahun kemarin memang sedang dia pelajari bersama guru private online langsung dari Jepang. Seorang mistress yang ternama di dunia underground BDSM asal negeri sakura itu. Mistress Kiyoko.Selama ini Leeray mencoba praktik teknik Shibari dengan boneka berbentuk badan wanita dari bahan silikon karena harus elastis terutama di bagian tangan dan kaki yang akan diikat tertekuk di belakang punggung. Kadang dia berpikir apakah nyaman untuk Deasy bila diikat seperti itu. Istrinya itu memang sungguh gila.Leeray pun menghubungi mandor bangunannya untuk mengirim tukang ke mansion house miliknya. Dia menyuruh mandornya agar tukangnya memasang besi pelat tebal yang kuat menahan beban hingga 200 kg dengan posisi melintang selebar k
Baca selengkapnya
Hadiah Kejutan Ulang Tahun Deasy
"Hubby, apa kamu tidak berangkat ke kantor?" tanya Deasy penasaran karena biasanya Leeray sudah siap di meja makan pukul 07.00 pagi. Ini sudah 06.45 dan suaminya itu masih terus mencumbunya di atas ranjang. Memang ini hari ulang tahunnya, tetapi Deasy merasa tak enak hati kalau harus membuat suaminya bolos ke kantor hanya demi dirinya."Libur pertamaku setelah bertahun-tahun bekerja, apa tidak boleh?" balas Leeray sembari menatap istrinya yang bermandikan peluh karena bercinta bersamanya pagi ini. Olahraga pagi yang efektif, menurut Leeray."Ugghhh ... mmm ..., Hubby!" lenguh Deasy ketika mencapai puncak kenikmatannya sementara suaminya menyusul setelahnya.Leeray berbaring di samping Deasy lalu memagut bibir merah muda itu. Tangan Leeray membelai punggung istrinya dengan lembut seraya menatap wajah cantik itu. "Selamat ulang tahun, Maminya Midori dan Poseidon," ucap Leeray sambil tersenyum."Terima kasih, Papi Leeray," balas Deasy yang membu
Baca selengkapnya
Shibari dan Erotica
Tubuh Deasy tersentak naik ke atas hingga 1 meter dibawah langit-langit kamar tidur mereka. Leeray menatapnya dengan sedikit ngeri, dia pecinta kecepatan bukan penyuka ketinggian."Sayang, apa bisa kuturunkan sekarang?" tanya Leeray setengah berteriak karena cemas sembari melihat ke atas."Jangan, aku masih senang berada di atas!" jawab Deasy sembari tertawa.Leeray menggenggam erat tali yang terhubung ke simpul di tubuh Deasy. Dia tidak akan melepaskan tali itu demi apapun. Mereka hanya berdua saja di kamar karena si kembar di titipkan ke Bibi Rina dan pelayan mereka.Tubuh Deasy tergantung melayang tinggi di langit-langit kamar. Rasanya Leeray seperti sedang bermain dalam sebuah film hardcore, pikirannya nyaris gila melihat istrinya membahayakan dirinya sendiri seperti itu."Oke, kau boleh menurunkanku sekarang, Hubby. Sebentar, gantung aku melayang sekitar satu meter dari lantai lalu ikat tali yang kau pegang ke benda yang aman," pinta Deasy.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status