All Chapters of Gairah Liar Playboy Tajir: Chapter 51 - Chapter 60
116 Chapters
Makan Malam Klan Indrajaya
Dari ruang keluarga rumah papi mami Leon, terdengar suara obrolan yang diwarnai derai tawa pria dan wanita. Rupanya Leon dan Evita yang datang paling belakangan. Di ruang keluarga ada papi mami Leon, Michael, Brandy, Alice, Rayden, Midori dan Kenzo bersama Kenshin.Elena yang pertama kali melihat kedatangan putera dan menantu barunya itu. Dia beranjak bangkit dari sofa di samping suaminya lalu melangkahkan kakinya memeluk Leon dan Evita dengan hangat. "Macet ya jalannya, Leon Sayang? Ayo duduk dulu di sini sebentar sembari menunggu menu makan malamnya siap. Mami bikin puff pastry, dicobain ya, Eve, Leon!" sambut Elena lalu mengajak pasangan pengantin baru itu duduk di sofa yang kosong lalu menghidangkan sepiring penuh puff pastry lezat dengan berbagai bentuk dan isian.Leon dan Evita mencicipi masing-masing sebuah. "Biasa, Mam, Jakarta kapan sih nggak macet kalau jam makan malam begini?" jawab Leon duduk di sofa bersebelahan dengan Evita dan merangkul pinggang istrinya itu dengan pos
Read more
Ketinggalan Pesawat ke Maldives
Di balkon penthousenya, Leon baru saja selesai berbincang dengan Adrian, sekretarisnya untuk memesankan tiket pesawat dan pemesanan hotel di Maldives. Pagi ini Leon akan membawa Evita beserta kedua mertuanya ke resort lepas pantai yang terkenal karena keindahan alam laut dangkal dan kenyamanannya.Lengan Evita melingkari perut suaminya dari belakang. "Hubby, apa kita jadi berangkat hari ini ke Maldives?" tanyanya.Senyuman terbersit di bibir Leon, dia membalik tubuhnya menghadap Evita. "Jadi, semuanya sudah beres. Katakan ke mama papamu bahwa kita akan menjemput mereka jam 09.00 pagi. Apa kau sudah lapar, Eve?" ujar Leon mengajak istrinya masuk ke dalam ruangan penthouse."Sedikit lapar, kenapa? Apa kau ingin memesan sarapan pagi, Leon?" balas Evita sambil cekikikan karena Leon menggulingkannya di atas ranjang.Suaminya itu menindih tubuhnya dan mendaratkan kecupan-kecupan nakalnya di bulatan dadanya yang menyembul di balik lingerie sutra warna hitam yang dia kenakan."Aaww ... kurasa
Read more
Ocean View
Seusai brunch lezat yang mengenyangkan di penthouse, Leon menyetir sendiri Lamborghini Aventador bersama Evita ke gedung pusat Indrajaya Realty. Dia benar-benar terlambat kali ini karena gairah liarnya tadi pagi.Kedua mertuanya menunggu di sofa ruang CEO, Adrian dan Giorgio, sekretarisnya dengan bijaksana menyajikan hidangan snack kue-kue lezat dan minuman dingin sambil menunggu bos mereka yang telah kurang ajar membuat mertuanya menunggu lama.Leon masuk ke ruangannya sambil menyunggingkan senyum ramahnya yang mahal, yang sepertinya harus dia obral agar papa Evita tidak mengamuk. "Selamat siang, Papa dan Mama Mertua. Apa kita bisa berangkat sekarang? Maaf kami terlambat datang," sapa Leon seraya tersenyum lebar memeluk papa mama Evita dengan super ramah hingga kedua sekretarisnya setengah mati menahan tawa mereka.Biasanya bos mereka itu sedingin kulkas bagian freezer kalau sedang di kantor. Di depan mertuanya, Leon seperti sales perumahan Indrajaya Realty yang super ramah dan mura
Read more
Mainan Baru Matthew Leigh
"PRAAANGGG!" Bunyi gelas kaca pecah berkeping-keping terdengar, membuat Belvin serta bawahan-bawahan Matthew Leigh berjengit.Bos besar mereka itu mengamuk di kantor CEO yang tadinya milik Belvin. Usai transaksi 5 triliyun itu, kepemilikan Matthew Leigh di Young Entertainment menjadi jauh lebih besar dibanding Belvin. Namun, Belvin tidak ambil pusing karena kekeringan kas perusahaannya lebih membuat pikirannya ruwet.Kegemaran Belvin main wanita itu membutuhkan banyak biaya. Pria itu sudah ketagihan dengan seks hingga mendekati hypersex. Dia memiliki janji dengan genk pecinta dunia perlendiran minggu depan saat weekend di apartmentnya sendiri. Mereka akan menggelar orgy party kembali.Namun, kini dia harus merasa tegang yang tidak enak. Pasalnya, paman keduanya itu marah besar karena dia kehilangan jejak Leon dan Evita yang telah meninggalkan Jakarta selama berhari-hari. Pria matang itu terobsesi pada Evita, mantan tunangan Belvin yang sebenarnya sudah menikah dengan Leon Indrajaya.
Read more
Khas Perawan
"Selamat ya, Kak Alice!" seru Rayden menyelamati kakak perempuannya yang baru saja dinyatakan lolos ke babak top 9 ajang pencarian bintang baru di dunia industri musik Indonesia."Thank you, Dek!" sahut Alice yang berjalan tergesa-gesa dan dikawal oleh beberapa pria bule tegap dengan setelan jas hitam berkaca mata.Rayden merasa agak aneh dengan pengaturan itu, kontestan lain padahal masih di atas panggung melakukan selebrasi hasil lolos babak berikutnya. Kenapa kakaknya dibawa pergi dengan tergesa-gesa?Tanpa berpikir panjang Rayden bergegas menuju ke parkiran mobilnya seraya berkata pada pengawalnya, "Ikuti mobil Alphard hitam yang membawa Kak Alice. Cepat! Jangan sampai kehilangan jejaknya!""Baik, Tuan Muda Rayden!" sahut para pengawalnya lalu berlarian menuju ke mobil mereka dan buru-buru tancap gas mengikuti mobil Alphard yang dimaksud oleh Rayden.Dalam hatinya Rayden kuatir karena Alice adalah kesayangan papa mamanya, kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk dengan kakaknya, di
Read more
Sugar Baby Menggemaskan
Alice menganggukkan kepalanya dengan anggun sembari menatap pria bule yang matang itu. Dia berkata, "Matt, aku akan memberimu kesempatan untuk mendekatiku, tapi aku ingin kau berjanji satu hal kepadaku. Aku menganut adat timur, bila kau berpacaran denganku jangan melewati batas."Seringai lebar menghiasi wajah Matthew Leigh. "Aku berjanji kepadamu, Alice. Baru kali ini aku menemukan gadis sepertimu. Bagaimana kalau suatu hari aku ingin menikahimu, apa kau mau?" ucapnya lalu mengecup jemari tangan Alice yang begitu mungil di genggaman tangannya.Gadis manis itu terkikik lalu membalas, "Hey, kau terlalu cepat. Kita baru berkenalan belum sampai 2 jam yang lalu, bukan? Aku ingin mengenalmu lebih dalam lagi, Matt. Kau mirip paman sulungku, Paman Leeray, dia sangat dominan.""Hmm ... benar, aku pria tipe alpha. Beberapa atau malah kebanyakan orang takut kepadaku, bahkan mungkin membenciku," jawab Matthew jujur sambil meringis jengah.Pria bertubuh besar itu bangkit dari kursinya dan berjala
Read more
Bos Ganteng Berotak Encer
Setelah liburan seminggu di Maldives bersama Evita dan mertuanya, Leon pun kembali bekerja dengan tubuh dan pikiran yang segar. Namun, sayang sekali hal itu tak bertahan lama. Masalah demi masalah datang ke meja kerjanya."Maaf, Pak Leon. Archibald Steel Pipe Company menolak pesanan pipa besi dari Indrajaya Realty. Pemiliknya mengatakan bahwa Anda harus segera menghubunginya bila ingin mengetahui alasan kenapa dia menolak pesanan," ujar Giorgio sambil berdiri di hadapan Leon yang duduk di kursi kebesarannya."FUCK! Oke, aku akan menghubunginya segera. Apa lagi, Adri?" sahut Leon memaki lalu menanyai sekretarisnya yang satu lagi yang nampaknya gugup. Pasti ada yang tak beres, pikir Leon risau.Adrian berdehem lalu membuka layar ipad di tangannya. "Pak Leon, harga saham $INRT selama Anda pergi liburan ke Maldives merosot drastis sebanyak 40%. Ehh ... ada transaksi pembelian saham di pasar nego setelah jam market reguler usai dalam jumlah besar dan diguyurkan di penjualan market reguler
Read more
Sweet Innocent Goes Wild
Usai menelepon telepon dari pamannya, Belvin menyeringai licik. Dia memiliki ide cemerlang yang akan menuang bensin ke tengah api. Dan dia akan menjadi penonton yang bertepuk tangan di pinggir arena pertempuran yang seru. Kedua pamannya melawan klan Tanurie dan Indrajaya. Musuh yang sepadan untuk sebuah perang bisnis atau juga perang senjata secara langsung. Bila Leon meremehkan paman-pamannya dari keluarga Leigh, maka dia salah besar. Mungkin keluarga Young lemah karena tidak sesolid keluarga Leigh. Malam konser babak 9 besar Top Sing Idol pun tiba. Satu per satu peserta maju ke atas pentas dan menampilkan kemampuan menyanyi terbaik mereka. Karena Alice adalah salah satu peserta favorit, penampilannya diberikan urutan terakhir dari 9 kontestan itu. "Alice! Alice! Alice!"Sorak-sorai penonton di studio 4 Populer TV bergema meneriakkan nama Alice yang telah ditunggu-tunggu. Seluruh anggota keluarga Indrajaya dan kedua orangtua Alice di rumah pun ingin menyaksikan pertunjukan Alice d
Read more
American Banana
Ketika sentuhan tangan dan bibir Alice semakin liar tak terkendali hingga kursi yang dia duduki nyaris terjengkang ke belakang, Matthew membawa gadis itu dengan gendongannya menuju ke ranjang. Dia menurunkan tubuh Alice di atas ranjang super king size itu dengan perlahan. Dengan gesit Alice membanting badan Matthew yang dua kali ukuran tubuhnya hingga tertindih di bawah tubuh mungilnya.Tangan kekar Matthew mencekal kedua lengan Alice yang mungil dan membanting balik tubuh gadis itu di bawah tubuhnya. "No ... no ... no, Darling! Tidak boleh! Lihat mataku, Sweetie. Ini tidak benar!" "Aku ingin kamu ... sentuh aku, Sayang!" pinta Alice merengek manja melumat bibir Matthew hingga bengkak.'Wow! Damn ... this little girl is very wild!" umpat Matthew dalam hatinya. American banana milik Matthew mengeras di balik risleting celananya. Sangat bohong bila dia tidak menginginkan Alice. Namun, ada banyak konsekuensi termasuk kebencian gadis itu ketika tersadar dari pengaruh obat perangsang na
Read more
Tanpa Celana Dalam
Ketika pintu penthouse itu terbuka dan menampakkan seorang bule bertelanjang dada dengan celana menggantung tak tertutup sempurna di pinggulnya, Rayden rasanya ingin mengamuk."Dimana Kak Alice?! Lepaskan Kakakku, Bastard!" sembur Rayden seraya melotot menuding-nuding wajah Matthew Leigh.Kesembilan pria pengawal dua kubu yang tadinya heboh bertarung pun sontak berhenti dan mendadak suasana hening melihat kedua bos mereka berhadapan. Mereka menunggu perkembangan situasinya."Hey, Brat! Sopan sedikit pada orangtua! Kau tunggulah di lobi. Aku akan membawa Alice turun ke bawah," ujar Matthew lalu membalik badannya akan masuk kembali ke penthouse-nya.Di luar dugaan Matthew, bocah remaja itu mendorongnya ke samping dengan keras hingga tubuhnya menabrak pintu lalu berlari masuk ke dalam penthouse itu."KAK ALICE!" jerit Rayden ketika melihat penampilan Alice yang kacau di atas ranjang dengan posisi kedua tangan terikat dasi di dua pilar kepala tempat tidur itu. Rayden berdiri di sisi ranja
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status