All Chapters of After Marriage: Chapter 11 - Chapter 13
13 Chapters
Keputusan
Malam ini, Ibu kembali menginap di rumah Kak Amara. Beliau bilang, Kak Amara sedang sakit dan Kak Dodi masih di luar kota. Ibu tak tega meninggalkannya sendirian mengurus bayi dan kedua kakaknya yang hiperaktif itu.Ada baiknya Ibu tak ada di rumah. Malam ini akan kupastikan Kak Raihan menjawab pertanyaan yang selama ini mengusik hidupku. Jika benar hubungan ini sebatas hubungan di atas kertas, maka aku akan memperjelas situasinya dan mengajukan beberapa syarat, salah satunya tentang perceraian. Entah bagaimana respons Kak Raihan menanggapi semua syarat dariku, yang pasti aku mau hubungan yang jelas. Aku juga ingin segera move on dan mulai menata kembali hatiku supaya bisa membuka hati untuk yang lain. Sudah cukup rasanya aku bertahan selama ini.“Aku mau bicara,” ujarku sambil duduk di sisi kanan sofa ruang TV, sementara dia berada di sisi kirinya.“Kenapa?” tanyanya seolah tanpa dosa.Aku ingin membahas tentang kejadian tadi siang, tapi Kak Rai malah terl
Read more
PERUBAHAN
“Kamu butuh yang lain?” Suara Kak Raihan membuyarkan lamunanku. Aku tesentak. Bisa-bisanya aku melamun di tengah-tengah supermarket ini dan mengabaikan Kak Raihan yang entah sudah berapa kali bertanya kepadaku. Dua bungkus nugget yang dia sodorkan tadi aku terima dan memasukkannya ke keranjang. Seminggu setelah keputusan itu, kami berusaha bersikap seperti biasa. Sisa waktu ini akan kami habiskan dengan tanpa masalah, semoga. Kami kembali menjadi saudara yang saling menyayangi sejak saat itu, dan aku merasa cukup.“Mau apa lagi? Ada yang kurang?” tanya Kak Raihan lagi karena tadi aku hanya terdiam saja.“Nggak ada, Kak. Eh, tapi ada satu barang yang mau kubeli sebelum pulang nanti. Apa Kakak bisa antar aku ke sana?” Aku perlu membeli beberapa baju dalam untuk persiapan seminar nanti. Lucu saja kalau sampai teman sekamarku nanti tahu kalau baju dalamku sudah belel semua.“Oke.” Kak Raihan berjalan ke kasir dan mengantre untuk membayar belanjaan kami ya
Read more
BERUBAH-UBAH
“Kamu butuh yang lain?” Suara Kak Raihan membuyarkan lamunanku. Aku tersentak. Bisa-bisanya aku melamun di tengah-tengah keramaian ini dan mengabaikan Kak Raihan yang entah sudah berapa kali bertanya kepadaku. Dua bungkus nugget yang dia sodorkan tadi aku terima dan memasukkannya ke keranjang. Seminggu setelah keputusan itu, kami berusaha bersikap seperti biasa. Sisa waktu ini akan kami habiskan dengan tanpa masalah, semoga. Aku rasa sudah lebih dari cukup hubungan kami sebatas kakak-adik seperti dulu.“Mau apa lagi? Ada yang kurang?” tanya Kak Raihan lagi karena tadi aku hanya terdiam saja.“Nggak ada, Kak. Eh, tapi ada satu barang yang mau kubeli sebelum pulang nanti. Apa Kakak bisa antar aku ke sana?” Aku perlu membeli beberapa baju dalam untuk persiapan seminar nanti. Lucu saja kalau sampai teman sekamarku nanti tahu kalau baju dalamku sudah belel semua.“Oke.” Kak Raihan berjalan ke kasir dan mengantre untuk membayar belanjaan kami yang sungguh a
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status