Lahat ng Kabanata ng Mengejar Cinta Duda Tetangga: Kabanata 11 - Kabanata 20
41 Kabanata
Bab 10. Pangeran Syurga
Malam harinya di sebuah cafe.“Aku senang sekali kamu bisa datang Alena.” sambut Arkhan dengan mata berbinar. Malam itu Arkhan menjelma bagaikan seorang Pangeran Syurga  yang tampil sungguh sangat menawan. Alena mengerjapkan matanya yang langsung saja tanpa basa-basi tiba-tiba menderita kelilipan akut. Janda cantik berbody goal tersebut hampir saja mengurungkan niatnya untuk melanjutkan acara dinner dengan lelaki itu. Kalau saja Arkhan tidak melihatnya kedatangannya tentu saja Alena akan lari terbirit-birit dan membatalkan sepihak perjanjian dinner dengannya. Nampaknya Alena mulai pesimis pada kekebalan yang ia miliki bisa diandalkan untuk menangkis serangan pesona laki-laki setampan Arkhan. Selain gagah dan tampan, Arkhan ternyata juga super romantis.Malam itu penampilan Arkhan sungguh sempurna. Stelan jas berbahan sutra berwarna hijau gelap melapisi kemeja hijau lumut dengan bahan silk dan dilengkapi pula dengan dasi warna senada. Rambut Arkhan ditata l
Magbasa pa
Bab 11. Terlelap Di Kandang Buaya Darat
Suasana mendadak menjadi kacau balau. Air hujan pun mulai turun dan semakin deras. Beberapa pelayan berlarian membantu Alena dan Arkhan yang terjebak di dalam reruntuhan aksesoris taman buat buatan tersebut.“Mari Tuan, Nyonya...!” Seorang pelayan yang telah mengangkat pohon besar buatan itu mengulurkan tangan untuk membantu Alena dan Arkhan yang tengah terjebak di dalamnya.Hujan kian menggila sehingga dalam sekejap saja tubuh mereka basah kuyup. Alena menggigil kedinginan karena tubuhnya yang basah dihembus pula oleh angin yang sangat kencang. “Kamu kedinginan Alena.” seru Arkhan di tengah derasnya hujan. Arkhan sangat mengkhawatirkan Alena yang terlihat pucat pasi dan tangannya dingin membeku.Alena tidak sanggup menjawab. Bibirnya gemetar dan giginya gemerutuk dan darahnya terasa membeku. Mereka berpandangan beberapa saat di dalam hujan. Alena merasakan kerinduannya akan belaian laki-laki muncul menyesakkan jiwa. Sudah lebih tiga
Magbasa pa
Bab 12. Kepergok
Dreeett..Pintu apartemen Arkhan perlahan dibuka. Lampu dan pendingin ruangan terlihat sudah menyala. Sosok Nova menyembul dari balik pintu dan memasuki apartemen Arkhan.“Kok Arkhan tidur di sofa?” Nova bertanya di dalam hatinya. Ia mulai curiga dan mengeledah semua ruangan. Alangkah terkejutnya Nova begitu melihat sesosok tubuh wanita cantik tergolek di atas ranjang di dalam kamar pribadi Arkhan.“Siapa dia?” Hati Nova bertanya lebih riuh. Nova perlahan mendekat dan meneliti siapa wanita yang tengah terlelap dengan pulas itu.“Astagaaa...!!” Nova menjerit kecil begitu melihat wajah Alena namun ia cepat-cepat menutup mulutnya. Nova sepertinya tidak ingin Alena dan Arkhan terbangun. Dengan sangat perlahan Nova mengeluarkan ponsel dari dalam tas yang ia sandang di bahunya lalu secepatnya mencari tombol kamera kemudian ia abadikan semua yang ia lihat di dalam apartemen itu. Mulai dari Alena yang tertidur pulas di dalam kamar deng
Magbasa pa
Bab 13. Tiara Yang Malang
“Lama sekali sih kamu bukain pintu!” Bima menghardik penjaga pintu gerbang dengan menyembulkan kepalanya ke kaca jendela mobil.Penjaga pintu gerbang itu tidak berani menegakkan kepalanya. Ia hanya menunduk dan bergumam.“Maaf Tuan Muda!”Bima memarkir mobilnya di halaman gedung besar itu. Beberapa orang lelaki berotot besar nampak berjaga-jaga di sekitar bangunan tersebut. Mereka serentak menundukkan kepala begitu Bima turun dari mobil.“Seret perempuan itu turun!” perintah Bima kepada mereka.“Baik Tuan Muda!” jawab keempat orang berbadan kekar itu dan langsung membuka pintu mobil dan menarik tangan Nova dengan kasar.“Apa-apaan kalian! Lepaskan aku!” teriak Nova meronta.Tapi keempat lelaki itu tidak peduli karena mereka digaji bukan untuk berbelas kasih. Mereka terus menyeret tubuh Nova ke dalam ruangan di mana seorang lelaki agak tua duduk bersama dua orang wanita penghiburnya. Lelaki itu terlihat sangat menikmati dua wanita muda yang dicumbunya secara bers
Magbasa pa
Bab 14. Video Menyebar
“Aduuuh...!!” Arkhan mengaduh sambil memegang pipinya yang baru saja ditampar Alena dengan keras.“Apa-apaan ini Alena ?” tanya Arkhan seraya menatap Alena tak mengerti.“Ayah macam apa kamu sampai tega membuang anakmu di jalan hah ?” tanya Alena garang sambil menunjuk wajah Arkhan yang terlihat kebingungan.“Papaaaa...!!!” Tiba-tiba Tiara yang berdiri di belakang Alena berlari memeluk lutut Arkhan dan menengadah menatap wajah ayahnya itu. Wajah bocah itu bersimbah air mata.“Tiara...? Kok kamu berpakaian begini, Nak?” Arkhan terkejut dan langsung duduk berjongkok lalu memeluk Tiara. Bola mata Arkhan seakan mau melompat keluar melotot menatap wajah Tiara yang lusuh lagi kumal.Alena bingung melihat sikap Tiara kepada Arkhan.“Tiara kok malah memeluk Arkhan? Tapi tadi katanya Arkhan telah meninggalkannya di jalan.” tanya hati Alena sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.&l
Magbasa pa
Bab 15. Pertengkaran
Sepuluh menit kemudian Alena sudah sampai di pintu pagar rumahnya. Ia turun dari atas sadel sepeda untuk membuka kunci pintu pagar tersebut. Tak lama kemudian Nova pun tiba pula di depan pintu pagar rumahnya. Pintu pagar rumah Alena bersisian langsung dengan pintu pagar rumah kontrakan Nova sehingga jarak mereka berdiri begitu dekat, hanya sekitar dua meter kurang saja. Nova terlihat memegang kunci pintu pagar rumahnya dan bersiap membukanya. Di dalam hati kedua perempuan itu tengah bergejolak perang dingin. Mereka yang biasa saling bertegur sapa kini sama-sama memilih diam.Riiiiit .....Alena dan Nova serentak memalingkan wajahnya ke jalan di depan rumah mereka. Suara rem mobil Arkhan sedikit mengganggu pendengaran.Tak lama kemudian Arkhan keluar dari dalam mobilnya. Tiara menyusul dari pintu samping sebelah kemudi.“Novaaaa! Apa-apaan kamu? Mengapa kamu tinggalkan Tiara di jalan hah?” Arkhan nampak tidak bisa lagi mengendalikan kemarahannya. Ia me
Magbasa pa
Bab 16. Menjenguk Jeng Devi
“Uuuh.”’Alena melemparkan kaos kakinya ke rak sepatu dengan perasaan marah. Rasa kesal kepada Nova masih membuatnya jengkel setengah mati. Alena tahu kalau Nova berusaha mempermalukan dirinya didepan semua orang. Dan ia menutupi perlakuan buruknya kepada Tiara dengan memancing penilaian negatif kepada Alena lewat video yang sengaja ia sebarkan.Dengan langkah gontai Alena berjalan ke dalam kamarnya dan mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi. Tak lama kemudian terdengar suara gemericik air di dalam kamar mandi. Alena melemaskan otot-ototnya yang tadi sempat tegang dengan berendam di dalam air yang sejuk. Sekitar tiga puluh menit kemudian Alena sudah siap berdandan. Ia mengenakan celana panjang dengan kemeja berwarna orange. Kulitnya yang putih bersih terlihat bersinar disandingkan dengan warna cerah. Hari ini Alena bermaksud akan menjenguk Jeng Devi di rumah sakit. Sudah dua hari Jeng Devi dirawat di sana namun Alena belum punya kesempatan untuk
Magbasa pa
Bab 17. Mengintai
Alena membaringkan tubuh di atas pembaringan di dalam kamarnya. Kegelapan malam ia biarkan mengerumuni semua ruangan. Alena tidak ingin menyalakan satu pun lampu di dalam rumahnya walau pun malam sudah merangkak semakin dalam. Rentetan kejadian yang ia alami dan ia saksikan dari pagi sampai menjelang malam hari ini benar-benar membuat hatinya letih. Kepalanya pening berdenyut-denyut.Arkhan... Ya Arkhan... Lelaki tampan duda tetangganya itu telah menjadi biang kerok masalah dikompleks tempat tinggalnya. Korbannya semakin banyak berguguran. Arkhan ternyata tidak memilih-milih korbannya tua atau pun muda. Siapa pun mereka yang tersangkut pesonanya akan terseret jauh dan terjerat dalam alunan cinta palsunya tanpa bisa mampu melepaskan diri.Alena tahu itu. Alena menyadari betapa beracunnya kumbang jalang seperti Arkhan. Tapi apa lacur? Sekuat apa pun ia bertahan, namun derasnya pesona seorang Arkhan tak bisa menahan hati wanita cerdas itu untuk tidak merindu.“Ooh
Magbasa pa
Bab 18. Menolong Tiara
Arcy dan Arkhan melangkah dengan saling bergandengan. Alena menurunkan topinya agar lebih menutupi wajahnya ketika kedua sejoli itu akan melintas tepat di hadapannya.“Sayang, kita pakai mobilku saja ya. Tapi kamu yang nyetir!” Terdengar suara yang serak-serak basah khas Arcy berkata kepada Arkhan yang ia gayuti lengannya.“Mobil baru?” Terdengar Arkhan bertanya sambil menoleh mesra kepada Arcy yang melenggang santai di sampingnya.Diam-diam Alena bangkit dari tempat duduknya dan menguntit Arkhan dan Arcy dari belakang. Kedua insan yang sibuk bermesraan itu tidak menyadari kalau Alena melihat bahkan melakukan rekaman video mereka berdua.“Iya, mobil baru untukmu!”Oooh... Alena hampir saja berteriak kaget mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Arcy baru saja.“Arcy membelikan Arkhan mobil baru ???! Oooh, aku tidak menyangka Arcy ternyata sudah masuk ke dalam jeratan si maharaja buaya darat sebumi itu.Al
Magbasa pa
Bab 19. Permintaan Tiara
Setelah memarkirkan mobil di garasi, Alena lalu turun dan membuka pintu rumah kemudian bergegas mematikan lampu teras. Bagaikan seorang penculik Alena bertindak sangat hati-hati. Begitu teras sudah gelap, Alena membopong tubuh Tiara yang tertidur dengan pulas. Alena mengunci pintu dan membawa Tiara ke kamarnya yang berada di lantai atas bangunan bertingkat dua tersebut.Alena menyelimuti tubuh Tiara setelah ia baringkan di atas tempat tidurnya yang empuk. Tidak lupa Alena menghidupkan pendingin ruangan lalu mengganti lampu yang terang dengan lampu tidur yang remang-remang.Setelah memastikan kalau Tiara sudah tidur dengan nyaman, Alena mengganti pakaian dengan daster tipis sebagai pakaian tidurnya. Alena membaringkan tubuhnya di samping tubuh Tiara dan tangannya mulai memainkan ponsel memeriksa kalau ada pesan yang masuk.Dua buah pesan yang belum terbaca terlihat di aplikasi whatsaap. Pesan itu dikirim oleh Arkhan sekitar setengah jam yang lalu.Pesan 1(Al
Magbasa pa
PREV
12345
DMCA.com Protection Status