Mendengar hal itu, Jeceline segera membukakan pintu dan mendapati Julius yang berdiri di depannya dengan memasang wajah kaku bercampur cemas. “Bu Selin, ma-maaf ... aku tak bisa menghentikan Pak Kevin minum alkohol,” ucap Julius terbata-bata. Jeceline melotot, tubuhnya merespon cepat dengan melangkahkan kaki, berjalan menuju koridor kecil di samping kanan. “Dasar! Kenapa juga harus menggunakan cara seperti ini untuk menarik perhatianku?!” gumamnya menggerutu kesal. Begitu membuka pintu ruang kerja Kevin, Jeceline masuk ke dalam. Tak ada bayangan Kevin di sana, hanya sambutan aroma alkohol yang kuat masuk ke indera penciumannya dan beberapa botol minuman berserakan di lantai. Jeceline mengerutkan kedua alis kening bersamaan meletakkan jemari tangan menutupi hidung, lalu berjalan ke arah pintu balkon begitu pandangan matanya tertuju ke sana. “Julius, kenapa kau lama sekali? Cepat berikan padaku!” Kevin menengadah pelan ke arah pintu koridor. Dia tersenyum kecil begitu
Read more