Anak Untuk Suamiku

Anak Untuk Suamiku

last updateLast Updated : 2023-11-30
By:  Cristi RottieCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
53Chapters
11.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

“Anak yang saya kandung milik dari Pak Kevin, suami Bu Selin!" ungkap seorang wanita muda berusia sekitar sembilan belas tahun sambil mengelus perutnya yang membulat besar. Awalnya Jeceline tidak mempercayai perkataan wanita muda itu hingga akhirnya pengakuan sang suami menghancurkan semua kebahagiaannya. "Maaf, aku khilaf," ucap Kevin memasang wajah penyesalan. Jeceline melotot, berupaya membendung bening dikelopak matanya, "Kau sebut ini khilaf hingga bisa menimbulkan masalah sebesar ini?!" "Aku mohon, beri aku kesempatan. Tolong bersabar dan memaklumiku lagi," balas Kevin setengah membujuk Jeceline. "Aku bisa bersabar, memaklumimu, bahkan memberikan seribu kali kesempatan bagimu ... tapi jika harus menerima hasil dari perbuatanmu dengan wanita lain, takutnya aku atau pun semua Istri di dunia ini tidak akan sanggup!" Tujuh tahun menikah dengan seorang lelaki kaya dan tampan, Jeceline Lorena masih belum juga menjadi wanita seutuhnya yang bisa memberikan keturunan bagi sang suami. Namun ketika harapan itu datang, justru membuat kehidupan Jeceline berantakan sebab seseorang hadir di tengah kebahagiaan keluarga dan membawa apa yang selama ini telah mereka tunggu. Jeceline diperhadapkan dengan kenyataan pahit dari seorang wanita berbadan dua yang mengakui janin di dalam perutnya milik Tuan Kevin Andriko—suami Jeceline. Mulai saat itu badai pertama dalam rumah tangga Jeceline datang tak henti-hentinya.

View More

Chapter 1

Wanita Hamil

“Janin dalam perutku milik Kevin!”

“Apa katamu!?” tanya Jeceline Lorena tertawa bodoh menatap seorang wanita berambut panjang bergelombang yang berdiri di depan pintu rumah.

“Anak yang saya kandung milik dari Pak Kevin, suami Bu Selin!” ungkap seorang wanita muda berusia sekitar sembilan belas tahun sambil mengelus perutnya yang membulat besar.

“Nona, mungkin Anda salah alamat. Silakan pergi dari rumah saya, jangan membuat sensasi di sini.” Jeceline antara kesal dan ingin tertawa keras, sebab hal yang dituduhkan oleh seorang wanita asing sama sekali tidak benar dan tak menunjukkan karakter suaminya.

Jeceline bahkan menganggap kalau wanita hamil itu pasti hanya salah alamat sebab tidak mungkin suaminya—Kevin yang begitu setia dan menyayangi dia akan memiliki simpanan di luar sana. Bahkan jika itu memang harus benar, sangat tidak mungkin jika Kevin akan membiarkan wanita simpanannya secara terang-terangan mengakui hubungan mereka.

Seribu wanita atau pun gosip yang beredar di luar sana tidak akan menghancurkan kepercayaan terhadap Kevin sebab dia sangat tahu persis karakter dan sikap sang suami. Jadi kedatangan wanita tak dikenal ini sama sekali bukan urusannya.

“Saya rasa Bu Selin pasti lebih paham, ini hanya sensasi atau bukan. Apa Bu Selin sama sekali tidak mengenal saya?” sekali lagi sang wanita hamil menatap Jeceline dengan memasang wajah pengasihan.

Jeceline terdiam, dia memperhatikan wajah sang wanita, mencoba mengingat di mana dia pernah melihatnya. Kedua alis kening Jeceline mengerut menatap keseluruhan wajah wanita hamil yang masih berdiri di hadapannya. Dalam semenit, dia berhasil mengingat kembali adegan pertemuan dengan wanita itu saat mendampingi suaminya di undangan acara resepsi.

“Kita memang pernah bertemu sekali, tapi itu tidak akan membuktikan kebenaran dari perkataanmu. Silakan pergi dari sini, tolong!"

Mata sang gadis mulai berkaca-kaca, dia masih terdiam tak mau pergi dari hadapan Jeceline meski sudah diusir.

Jeceline semakin kesal sebab kedatangan wanita hamil itu memicu mobil misterius yang baru saja terparkir di luar pintu gerbang.

“Hei, apa yang kau lakukan? Cepat berdiri!” sergah Jeceline begitu melihat wanita hamil di depannya telah menekukkan kedua lutut di lantai.

“Aku tidak mau sebelum Bu Selin dan Pak Kevin bertanggung jawab akan bayi yang saya kandung,” tegas sang wanita mempertahankan posisinya meski Jeceline telah berupaya membantu dia berdiri.

Perasaan Jeceline bercampur aduk sebab telah menduga mobil misterius yang ada di luar gerbang pasti para wartawan. Dia terpaksa membujuk si wanita hamil untuk berdiri dan masuk ke dalam rumah agar bisa berbicara secara leluasa.

Meski dalam hati begitu kesal karena telah diancam secara halus oleh wanita hamil, tapi Jeceline mencoba menenangkan dirinya, berharap bisa mengorek informasi siapa yang mengirim wanita hamil itu sebab kedatangannya bertepatan dengan para wartawan di luar rumah.

Jeceline duduk di samping wanita dan menatapnya, terlebih memperhatikan perut yang mulai membesar. Dia memaksakan senyum di sudut bibir untuk membangun suasana agar lebih santai.

“Jadi, siapa yang menyuruhmu kemari dan membawa para wartawan itu?”

Sang wanita tersenyum paksa sambil menggelengkan kepalanya, “mengenai wartawan aku tidak tahu, tapi tentang siapa yang menyuruhku tentu saja karena ingin meminta tanggung jawab dari anak di dalam kandunganku terhadap ayah biologisnya?!”

Mata Jeceline memaku tepat ke manik sang wanita. Seberapa keras dia membujuk agar mendapatkan kenyataan sebenarnya, tapi tetap saja tak mendapatkan jawaban yang diinginkan.

“Berapa pun yang mereka bayar padamu untuk menjebak suamiku, akan aku bayar tiga kali lipat!”

“Bu Selin! Apa kau pikir lelaki di dunia ini hanya akan setia pada satu wanita saja?! Meski kau cantik, baik, perhatian, dan sempurna di matanya, tetap akan tergoda dengan wanita lain yang menawarkan apa yang tak pernah kau berikan padanya!”

Kalimat yang diucapkan sang wanita menusuk langsung tepat ke hati Jeceline. Selama tujuh tahun ini hal yang tak bisa dia berikan pada suami adalah melahirkan keturunan bagi keluarga mereka. Mulai dari sini timbul keraguan setelah beberapa menit lalu tetap teguh mempertahankan kepercayaannya terhadap sang suami.

“Bu Selin, aku bisa memberikan bukti padamu kalau perkataanku ini benar.” sang gadis merogoh tas dan mengeluarkan ponsel dari dalam. Dia menunjukan riwayat pesan dan panggilan yang tersimpan.

Jeceline yang mulai ragu mengambil ponsel dari tangan sang gadis lalu melihat riwayat chat antara wanita itu dan Kevin. Dia bahkan memeriksa kontak nomor untuk memastikan kalau itu benar-benar Kevin.

Sudut bibir Jeceline melengkung bersamaan dengan gelengan kepala setelah selesai membaca kembali riwayat chat di ponsel sang wanita. Meski ada kesamaan cara pengetikan dan pembicaraan mereka tentang pertemuan-pertemuan yang pernah Kevin kunjungi, tapi Jeceline malah menduga kalau itu semua hanyalah rekayasa, apalagi nomor kontak yang tersimpan dengan nama Kevin bukan milik suaminya.

Jeceline menyodorkan kembali ponsel ke depan sang wanita, “mungkin Kevin yang kamu maksudkan bukan suamiku.”

Sang wanita mengangguk tersenyum, dia masih belum menyerah mengotak-atik layar ponselnya seolah mencari bukti lain untuk ditunjukan.

“Bu Selin mungkin tidak mempercayaiku, tapi bukti yang akan aku tunjukan sudah pasti akan membenarkan perkataanku!

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

default avatar
Pipitziel1
bagusssss ceritanya
2022-07-12 22:46:03
4
user avatar
Ye Shen
Masuk Libraryyy!
2022-06-04 17:59:40
3
53 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status