Semua Bab GREET'S WILDEST DREAM: Bab 81 - Bab 90
104 Bab
Someone Watch Us
Aku menatap pintu kamar mandi, menanti Tristian selesai dengan urusan mandinya dan ingin segera mendapat penjelasan. Di kepalaku menari-nari berbagai dugaan aneh yang enggan aku pecayai, sisi jahatku bersorak menyuarakan kecurigaan. Sepuluh menit aku tidak mengalihkan pandangan sampai pria itu akhirnya keluar membuka pintu dengan handuk membelit pinggang, dan menggunakan handukku untuk mengeringkan rambutnya. Dia menyeringai melihatku tidak berhenti menatapnya, padahal bukan tatapan gairah yang aku tujukan, entah mengapa dia salah mengerti. Aku merasa sedikit kesal, aku mengambil ponselnya dan menyalakan layar. Mata Tristian menyipit sambil berjalan mendekat, dia mengambil ponselnya lalu membaca, kemudian menatapku sambil terkekeh. "Hehe.. kenapa? Pikiran kamu kemana hah?" Tristian duduk di samping ranjang, satu kakinya naik menyamping, satu tangannya menekan ranjang disamping pinggangku. Aku terdiam, mungkin bibirku sedikit cemberut, dia hendak mengecupnya tapi aku menghindar. Tri
Baca selengkapnya
Relieved
"Gitu..." Tristian menyelipkan beberapa helaian rambut ke belakang telingaku. "Aku juga ga paham kenapa Mamanya Luna mempersulit keadaan ini, toh dengan jelas anaknya ga akan bahagia sama aku.."Aku menghela napas mengenyahkan kekhawatiran saat mendengar penjelasan Tristian. Aku mencoba berpikir jernih. "Kalau sikap bu Tiara sih wajar menurut aku, dia berpikir kamulah yang bisa bahagiain mba Luna, walau kalian menikah karena dijodohkan tapi dia menilai kamu pria yang pantas untuk anaknya. Mungkin sikon mba Luna yang sedang hamil sekarang ini bikin dia panik, ya bisa dibilang kan image keluarga pak Yose selama ini bagus. Dia mungkin ga bisa terima kenyataan kalau anaknya malah hamil bukan sama suaminya."Tristian manggut-manggut."Terus gimana kondisi kehamilan mba Luna?""Baik sih, Luna kelihatan bahagia banget pas tadi USG anaknya. Aku jadi pengen cepet punya anak juga..". Tristian menatap lurus ke dalam mataku. "Bikin bener-bener yuk Bee..""Hah?" Aku menjauhkan tubuhku saat Tristia
Baca selengkapnya
Like A Drama
Dua minggu kemudian.. Aku berjalan ke arah mobilku saat jam istirahat makan siang, entah kenapa tiba-tiba ingin makan soto betawi di daerah Tanjung Duren. Sudah dua minggu ini aku makan siang sendirian keluar kantor, aku dan Tristian hampir tidak pernah bersinggungan selama di kantor. Mengikuti rencana mba Luna, kami mengurangi intensitas keterbukaan hubungan kami, semua orang masih bergosip, tapi mereka sekarang sibuk mengira-ngira, mengapa tiba-tiba Tristian menjadi lebih sering pulang bersama mba Luna, walau sesekali juga ada yang memergoki kami sedang makan malam berdua diluar. "Gile pak Tian, blak-blakan banget selingkuhnya!!" "Enak banget ya pak Tian, bu Luna disikat ampe hamil, si Greet juga di embat. Ck..ck..ck.." Kurang lebih seperti itulah gosip yang beredar. Tristian membiarkan hal itu, agar spekulasi orang tidak terlalu memberatkan aku atau mba Luna. Akupun benar-benar tidak pernah saling berhubungan dengan mba Luna melalui ponselnya. Jika Tristian sedang pergi denga
Baca selengkapnya
Besties
Pernah tidak kalian berwisata ke kebun binatang lalu tidak sengaja ditatap oleh singa kelaparan seolah ingin menyantapmu?Nah, inilah tatapan yang bu Tiara tujukan padaku saat melihat aku sedang berdua dengan Pierce saat ini. Bukan maksudnya menganggap dia seperti singa ya, walau rambutnya yang mengembang terlihat sedikit mirip. Wanita paruh baya itu seolah tersenyum menang hingga bulu kudukku berdiri.Tristian terlihat biasa saja karena dia sudah tahu aku akan bertemu Pierce, tapi Mba Luna yang sungguh-sungguh terlihat kaget menatap pria itu. Aku melirik sesaat ke arah Pierce yang juga terkejut tapi ada binar bahagia rupanya karena bertemu dengan mba Luna."Se-selamat malam Bu, Pak, Mba Luna," sapaku kikuk."Jadi, kamu sudah punya peliharaan baru ya? Bagus deh! Jauh-jauh sama mantu dan anak saya!"Baru aku hendak menjawab, Bu Tiara sudah melengos dan berjalan menjauh. Mulutku bahkan masih setengah terbuka saat ini, tapi ya sudahlah …."Luna ..."Pierce memanggilnya dan Mba Luna seola
Baca selengkapnya
Backstreet No More
Aya terbata, matanya naik turun ke wajah dan tanganku berkali-kali. Aku menghela napas, jelas sekali mereka semakin penasaran dan sangat ingin tahu tentang hubunganku dan Tristian."Pak Tian udah lamar lo?" Rena langsung mengangkat tangan kiriku. "Oh! My! God!! Ini berliooong!" Yang lain langsung mendekatkan wajahnya ke tanganku."Kapan Greet?" Aya terpukau."Wait, kayaknya lo belum lama deh pake cincin itu." Sahut Ineke."Emang lo tau?" Aya kembali menyahut."Stooop!" Rena berdiri membuat kami bertiga terkejut. "Nanti malem kita harus dinner bareng, dan lo Greet, harus cerita semuanya biar kita bertiga ga gelisah ampe susah tidur.""Hah?" Aku melongo. Lebay amat, ampe ga bisa tidur gegara aku?Aku terkekeh, aku tahu mereka pasti ingin tahu kehidupan seorang Tristian, pria itu cukup tertutup nengenai kehidupan pribadinya walau ramah pada siapa saja. Hanya akhir-akhir ini saja kisah asmaranya jadi konsumsi publik."Kita ke CP ya tar balik, dan lo ga boleh nolak Greet!" Putus Rena diser
Baca selengkapnya
Press Conference
"Bee ..."Kami bertempat menoleh, tapi hanya tiga orang rekanku yang tiba-tiba terpaku saat melihat Tristian berjalan mendekat dan meremas pundakku. Dimulailah situasi canggung dan gugup, aku berubah kikuk saat dia menyapa ketiga temanku dan duduk di sampingku."Udah makan?" tanyanya menatap meja yang berserakan piring kosong.Aku mengangguk, tapi ketiga temanku langsung gemetar dan terbata saat bicara."Ma-mau minum ap-apa pak?" tanya Ineke. Rena menyenggol lengan Aya yang merona menatap Tristian tanpa berkedip."Ga usah makasih, saya juga habis makan." Tristian tersenyum membuat ketiga wanita itu tersipu."Udah mau pulang? Yuk ...." Tristian menggenggam tanganku."Kemana?" tanya Aya polos.Ineke memukul bahunya menyadarkan wanita itu hingga akhirnya mengerjap dan menunduk malu."Suka-suka mereka kemana, Aya!" bisik Rena.Tristian tersenyum lebar. "Bee ... kenapa? Kamu kok lemes?" Tristian terheran melihatku. Aku juga tidak tahu, tadi aku merasa biasa saja tapi sekarang aku sedikit k
Baca selengkapnya
Checkmate!
Ketiga rekanku meremas bahuku. Jantungku bertalu, aku tidak percaya bu Tiara akan mengatakan itu. Mba Luna menggeleng dibelakang Mamanya. "Disaat anak saya sungguh-sungguh mencintainya, bahkan sedang hamil, Tristian Delmar malah ingin bercerai. Dan yang parahnya, selingkuhan laki-laki ini menyebarkan isu kalau putri saya selingkuh di hotel dengan laki-laki lain." Aku dan yang lainnya langsung terbelalak. Kenapa bu Tiara membolak-balikan cerita ini? "Tapi sebenarnya bu Luna hamil oleh siapa?" "Tentu saja..." "Ma!" Mba Luna berteriak. Tapi bu Tiara hanya melirik sinis. "Diam kamu Luna! Kamu jangan terperdaya oleh bujukan suami kamu yang tidak bertanggungjawab!" "Luna sedang hamil, betul. Dan saya dapat memastikan kalau itu adalah anak Tristian!" Mata bu Tiara berkilat dengan yakin bicara dengan lantang. Suasana hening lalu teriakan para wartawan terdengar, mereka berebut bertanya. Mba Luna menutup mulutnya sambil menggeleng. Bu Tiara tersenyum licik ke arah Tristian. "Wait!" Sua
Baca selengkapnya
Torn Into Pieces
Author Pov Greet terpekik saat merasakan seseorang menarik rambutnya dan dia terhuyung kebelakang. Ketiga rekannya dan beberapa orang di lobby terkejut saat melihat bu Tiara dengan amarah menarik Greet ke tengah lobby. Dengan badan sekecil itu, wanita yang di hinggapi emosi itu sanggup menyeret tubuh Greet yang lebih besar darinya. Ponsel Greet terjatuh, Tristian sontak langsung beranjak dari kursi ruangan yang baru didudukinya kurang dari tega puluh detik lalu, dia berlari dan menekan tombol lift dengan tidak sabar saat mendengar suara pekikan Greet dari balik telepon. Pria itu langsung merasa jika sesuatu hal buruk terjadi pada tunangannya. Greet meringis saat merasakan jambakan tangan itu makin erat menggenggam rambutnya. "Dasar wanita jalang! Beraninya kamu menghancurkan rumah tangga anak saya!" Beberapa wartawan yang baru keluar ruangan meeting langsung menyerbu mereka dan malah menjepret kejadian itu. "To-tolong ... aaaakkhh!" Suara Greet terdengar lemas. Tapi dengan tidak
Baca selengkapnya
Down And Disappear
Author POV Greet melamun menatap jendela, sudah tiga hari dia terbaring di ranjang rumah sakit. Hidupnya berubah sejak kemarin, dia mengelus perutnya yang sudah kosong. Dua hari setelah dirawat, Greet kembali pendarahan dan mengalami kontraksi hingga akhirnya harus dilakukan tindakan kuret oleh dokter kandungan. Greet merasa jiwanya mendadak hilang, dia menyalahkan diri sendiri karena tidak menyadari kalau sedang mengandung anak Tristian. Walau semua orang termasuk kedua orangtuanya bilang itu bukan kesalahannya, tetapi tetap saja wanita itu merasakan penyesalan teramat dalam. Suara pintu terbuka tidak membuatnya menoleh, tapi kemudian jejak langkah terdengar dan remasan dibahunya membuat lamunannya buyar. "Hei ..." Tristian tersenyum menatapnya. Pria itu meletakkan bungkusan makan malam untuknya lalu kemudian mengelus pelan sepanjang lengan Greet. "Kenapa ga dimakan makanannya?" Tristian menatap ke meja dorong dimana ada piring berisi makan malam yang RS berikan. Greet menggele
Baca selengkapnya
Desperate
Author POVLuna menahan senyumnya, dia membiarkan tangan besar Pierce bergerilya di perutnya, pria itu juga berkali-kali mengecup perut telanjangnya yang belum sepenuhnya membuncit. Luna berselonjor di kursi panjang, Pierce tanpa ragu mengangkat kaus wanita itu sebatas perut untuk langsung merasakan kulit halus Luna dengan telapak tangannya."Hey there, my baby boy.." sahut Pierce."Not necessarily this baby is a boy." jawab Luna sambil mengulum bibirnya."I'm sure it's a boy." dia mendongak menatap wajah Luna sambil tersenyum lebar.Pierce terus melakukan itu tanpa peduli pandangan tidak suka yang bu Tiara tujukan padanya saat memandang mereka berdua yang sedang bermesraan di patio belakang rumah dari balik jendela kamarnya.Sejak Luna mengakui kalau bayi yang dikandungnya itu anak Pierce, pria itu tidak sungkan setiap hari datang ke kediaman keluarga alm.Yose Oetama, hanya untuk mem'bonding'kan dirinya dengan sang jabang bayi, terutama juga dengan ibunya. Dan Luna juga membuka hatin
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status