Semua Bab BILLIONAIRE LOVE STORY: Bab 51 - Bab 60
71 Bab
Rencana Pamit Dari Pondok Mertua Indah
“Mbak Kim, aku harus gimana?” Kia sedang meminta solusi pada orang yang salah.“Aku juga bingung sih. Lagian kamu sih kenapa dulu langsung ngambil kesimpulan aja kalau kamu udah diperawanin, jadi runyam kan urusannya sekarang.” Dan benar kan, Kimmy malah menyalahkannya atas perbuatan yang tidak Kia perbuat.“Kan aku juga gak tau kalau dulu kita gak ngapa-ngapain, posisi kita kan sama-sama telannjang pas bangun, jadi siapa yang gak curiga kalau posisinya begitu,” jawab Kia sedikit sewot. Kenapa sekarang dia yang dulunya korban menjadi seorang tersangka? “Emang kamu gak merhatiin waktu itu ada darah di sprei atau gak?”“Enggak. Aku panik Mbak. Coba Mbak bayangin kalau waktu itu Mbak ada di posisi aku!” “Auto almarhum si Monyet kalau ngelakuin itu sama aku,” jawab Kimmy santai.'Hissst, susah banget sih ngomong sama orang ini.'“Aku harus gimana sekarang? Aku bakalan jadi janda bolong sesungguhnya kalau kayak gini,” keluh Kia pada dirinya sendiri.“Emang kenapa harus jadi janda? Gerry
Baca selengkapnya
Jealous Bikin Lemes
“Kamu mau kemana?” tanya Gery melihat sang istri seperti akan pergi dari ruang kerjanya.“Mau ikut rapat tentang pemilihan tempat untuk family gathering nanti,” jawab Kia sambil menenteng tasnya. “Punya ide tempat yang asik untuk acara nanti gak?”Bukan menjawab Gerry malah mengedikan bahunya. “Gak penting juga buat aku. selama 2 tahun kerja aku gak pernah ikut-ikutan acara gak penting itu,” jawab Gery yang memang terlihat tak peduli. “Tapi ini penting loh buat mereka. Family gathering kan waktu yang paling ditunggu-tunggu para karyawan,” jelas Kia yang merasa kesal mendengar respon suaminya.Mendengar jawaban sang istri yang terdengar menyindir, Gery segera mengalihkan pandangannya layar laptop. “mereka enak punya keluarga yang bisa dibawa ke sana. Lah gue?”Menyadari kesalahannya buru-buru saja Kia beranjak dari tempatnya. Sorot mata sang suami yang mulai tak bersahabat, membuatnya harus waspada dari serangan enak yang pria itu lakukan. “Aku pergi dulu ya.” Sambil sedikit berlari m
Baca selengkapnya
Dari Rumor Jadi Horor
Beberapa hari ini Kia terlihat murung, apalagi saat jam istirahat tiba. Bukan tanpa sebab dia seperti itu, pasalnya beberapa hari lalu ada salah seorang karyawan yang tak sengaja satu lift dengan dia dan Gerry setelah hari yang melelahkan itu terjadi, sepertinya perempuan itu mencurigai hubungan mereka, karena kebetulannya saat perempuan itu masuk, Kia tengah bersandar di bahu suaminya. Gerry segera beralasan bahwa Kia sedang kurang enak badan, tapi rambut setengah basah keduanya, pasti membuat wanita itu curiga.Seperti ketakutan Kia, setelah hari itu rumor miring mengenai dirinya pun mulai terdengar. Bahkan kini beberapa karyawan pria yang nakal mulai berani merayu dirinya dengan kata-kata yang membuat Kia ingin sekali menampar wajah mereka.“Mau makan di luar atau pesan lagi kayak kemaren?” tanya Gerry saat melihat sang istri hanya bermalas-malasan di jam istirahat.“Hari ini kita makan sendiri-sendiri aja deh, gimana?” usul Kia.“Kenapa? Kamu ada janji makan siang sama orang lain?
Baca selengkapnya
Strategi Balas Dendam
Segera saja Gerry membawa pergi Kia dari dalam toilet dengan hati yang sudah sangat penuh emosi, ingin sekali dia menampar mulut para Juliders itu. Kemudian memberitahu mereka bahwa Kia adalah istrinya. Tapi setelah dipikir-pikir rasanya terlalu mudah untuk mereka mendapatkan hukuman jika hanya dengan memukul kemudian memecatnya, sambil terus mengemudikan mobilnya tanpa ekspresi, dia terus berpikir tentang hukuman yang pantas untuk keempat perempuan itu terima, tapi konsentrasinya terus terpecah oleh perempuan yang masih sesegukan meski kini sudah terlelap di bangku penumpang.Rasa lapar yang menderanya seketika hilang, yang ada hanya amarah yang menggebu-gebu. Apalagi saat teringat wajah sang istri yang begitu ketakutan tadi. Namun dia masih tetap bersyukur sebab dia datang di saat yang tepat, sebelum istrinya dilukai oleh para titisan penyihir. Akhirnya dia pun memilih untuk pergi ke restoran Cina yang beberapa bulan lalu ia bangun bersama rekannya, walaupun jarak restoran miliknya
Baca selengkapnya
Satu Yang Dibakar, Dua Yang Terbakar
“Kalau kamu ngerasa gak bersalah, kenapa juga harus ngehindarin mereka? Dada kamu harusnya lebih membusung daripada mereka, tunjukin tampang arogan kamu di depan mereka biar gak ada yang bisa ngerendahin kamu. Dibully kok diem aja. Kalau kamu emang gak sombong, ya harusnya kamu belajar gimana jadi orang sombong dari orang yang tiap pagi bikin kamu keramas.” Suara Kimmy terus terngiang di telinga Kia, tapi meski demikian hal itu tak mudah mengembalikan kepercayaan dirinya.Sebetulnya Kia sejak kemarin sudah merengek dan merayu agar bisa cuti kerja, tapi Gerry terus saja memaksanya bekerja dengan berbagai macam alasan, mulai dari perihal pekerjaan hingga perihal ranjang. “kalau aku lagi rapat terus tiba-tiba pengen kamu gimana? Masa aku harus pulang? Apa kata para karyawan kalau liat anak bos mereka kerjanya keluar masuk kantor? Kan kalau ada kamu di sana kan enak aku panggilnya, tinggal chat ‘pengen’ aja kamu bisa langsung lari ke ruangan aku,” ucap Gery saat Kia meminta untuk bekerja
Baca selengkapnya
It's Only Me
Hans buru-buru saja memberikan tangannya untuk membantu Kia bangkit dari tubuh sang Pak Bos, tapi tentu saja Gerry tak akan mengijinkannya, dia pun segera bangkit dan membantu Kia berdiri.“Biar aku aja yang bantuin bersihin pasir di kemeja kamu,” ucap Tara saat melihat gelagat Kia akan membantu Gerry membersihkan pasir di tubuh pria yang sekejap lagi akan jadi miliknya. Pikir Tara.“Gak usah, emang seharusnya dia yang tanggung jawab karena udah nindihin aku, untung dadanya cukup empuk waktu mendarat di dada aku,” cengir Gerry pada sang istri yang sedang mencibir ke arahnya.Tara tak menimpali, untuk saat ini dia lebih memilih untuk tak berlaku posesif pada sang target, tapi tidak untuk nanti, setelah dia berhasil membuat Gerry ambruk di atas tubuhnya, wanita itu sudah berniat akan membuat pria itu tak bisa lagi melawan ucapannya. Dan malam ini Tara sudah berencana untuk menyusup ke dalam kamar Gerry dengan hanya mengenakan gaun tidur seksi yang sengaja ia bawa. Letak kamar mereka yan
Baca selengkapnya
Persiapan Resepsi Pernikahan Kedua
Walaupun sisi romantis Gerry tak pernah muncul ke permukaan lagi sejak kejadian malam itu, namun kini kedua pasangan baru itu, mulai bisa menikmati masa-masa indah pengantin baru mereka. Namun Gerry tetaplah Gerry yang cuek dan keras kepala, tapi kini Kia tak lagi tersinggung dengan sifat suaminya itu, sebab sejak malam itu, dia tahu jika suaminya punya rasa yang sama seperti yang ia rasakan. “Tambahin garemnya segimana?” tanya Kia yang sedang belajar masak dengan sang suami.“Secukupnya.”“Ya, secukupnya itu segimana? Satu sendok, dua sendok, atau se gimana? Yang jelas!”Gerry yang kala itu sedang memasakan menu lain, langsung mengalihkan perhatiannya pada perempuan yang sedang belajar menjadi istri soleha yang pandai memanjakan lidah suami, karena tugas utamanya menjadi istri yang pandai memanjakan suami di ranjang, sudah pandai ia lakukan.“Ya kamu kira-kira dong! Liat perbandingan masakan sama garemnya!”“Aku kan gak tau, kalau aja ada rumus ya
Baca selengkapnya
Sebuah Resepsi Spektakuler
Banyak sekali prosesi adat yang Kia dan Gerry lakukan sebelum mengadakan resepsi. Walaupun merasa semua hal itu sangat tidak penting, tapi keduanya terutama Gerry hanya bisa pasrah melewati semua prosesi yang telah mommynya persiapkan.Semua kerabat keluarga Chen baik yang di dalam negeri hingga yang berada di mancanegara, turut hadir dalam acara penting yang keluarga terpandang itu buat, maka tak heran Nyonya Chen membooking hampir semua kamar hotel di tempat acara akan berlangsung.Sama seperti pernikahan anak konglomerat pada umumnya, acara pernikahan Gerry sang penerus tunggal bisnis keluarga Chen pun tak luput dari santapan media. Bahkan sudah sepekan ini media terus menyiarkan perhitungan mundur prosesi resepsi salah satu anak konglomerat di negeri ini.“Aku berasa jadi artis,” ucap Kia yang baru saja tiba di kamar hotel, karena dia begitu terkejut saat mobil yang ia dan suami tumpangi langsung diserbu oleh para awak media.
Baca selengkapnya
Misi Penyelamatan Sang Putri
Sesaat sebelum Kia menghilangSetelah pesta usai, kedua pengantin yang tak baru lagi itu, tidak langsung meninggalkan tempat pesta, mereka memilih untuk menyapa teman dan para kolega yang juga sengaja meninggalkan diri di sana. Kia sibuk dengan teman-teman kampusnya dulu, sedang Gerry menyapa kerabat dan rekan-rekan bisnisnya yang tadi hadir terlambat. Tapi Gerry yang memang sangat lelah, pamit undur diri ke kamarnya terlebih dahulu. Dia sudah sangat merindukan kasur empuk di kamar pengantin mereka.“Aku ke kamar dulu ya, capek!” ucap Gerry pada sang istri yang sedang digilir untuk berfoto oleh teman-teman kampus sang istri.“Iya, nanti aku nyusul.”“Njel, nanti anterin Kia ke atas ya!” pinta Gerry pada sang ponakan.“Iya Om, nanti aku akan pastiin Tante aku sampe ke kamarnya dengan selamat,” seloroh Angel, membuat mereka yang mendengar sontak tertawa, kecuali Kia yang terlihat tidak sudi dipanggil Tante oleh sahabatnya sendiri. “Iya panggil dia Tante, biar sadar kalau dia bini siap
Baca selengkapnya
Kolaborasi The Sablengers
Ternyata salah seorang dari penculik itu yang menggedor kaca pintu mobil, mungkin karena kesal menunggu kedatangan Gerry jadi mereka mengutus salah seorang untuk menjemput Gerry. “Cepet turun!” perintahnya dengan suara lantang.Dengan gagah dan penuh percaya diri Gerry turun dari dalam mobil. Melihat penampilan Gerry yang masih mengenakan pakaian pengantin lengkap dengan keris dan aksesoris yang melingkar di otot bisepnya, sontak saja membuat tiga orang penjahat berperawakan besar itu melipat bibir mereka, berusaha menahan tawa agar tak pecah melihat penampilan Gerry yang mirip kesatria di jaman Majapahit.“Ta, itu si Monyet nyadar gak sih kalau dia jadi mirip tokoh di drama-drama kolosal?” Satria pun ikut terkekeh saat menyadari bahwa sahabatnya itu masih belum berganti kostum.“Mungkin sengaja kali biar keliatan keren. Moga aja ada efeknya,” celetuk Kimmy. Di saat genting seperti itu saja, mereka masih saja bisa menyempatkan diri untuk bergurau. “Keluar yuk, kita ikut masuk aja,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status