All Chapters of Bersuami Anak "Mama": Chapter 121 - Chapter 130
174 Chapters
Bab 121. Karno Murka
"Ibu selalu mengungkit masalah itu. Bukankah itu sudah menjadi kewajiban seorang ibu yang memenuhi kebutuhan anaknya sesuai kebutuhan. Sekarang Ibu juga tahu kalau aku tidak bekerja tetap. Bahkan aku juga harus mencari uang sendiri dengan cara yang berbeda. Tetapi Ibu malah mengatakan hal yang seperti itu," balas Roni."Ya iyalah. Kamu itu anak Ibu, sudah seharusnya kamu balas budi sama Ibumu. Melahirkan kamu itu, Ibu antara hidup dan mati. Untung saja Ibu hidup, kalau mati kamu mau diasuh sama siapa? Jangan pelit kamu jadi anak, Ron!" maki Sarni.Roni makin tidak habis pikir dengan ibunya. Uang yang diberikan kepada Ibunya kemarin hampir semua yang diberikan oleh Tina. Tetapi masih kurang saja. Sisa uang itu digunakan Roni untuk pegangan saat mengantar Tina besok. Meskipun mungkin besok ada kemungkinan Tina akan memberikan uang, tetapi tetap saja Roni harus punya pegangan uang. Minimal untuk membeli bensin sebelum berangkat. "Terserah ibu saja! Uang yang aku dapat hampir semua aku b
Read more
Bab 122. Ke Luar Kota 
Roni bergeming. Ia memikirkan bagaimana mungkin akan meninggalkan Tina."Tidak mungkin, Pak. Aku sudah terlanjur menyukainya,'' jawabnya. "Jangan keras kepala kamu, Ron! Sadar kamu kalau kamu saat ini sedang gila. Bapak tidak mau dengar lagi kalau kamu masih berhubungan dengan wanita itu. Titik. Atau kamu akan menyesal jika tidak mendengar perkataan Bapak," tutur Karno tegas, lalu meninggalkan Roni sendiri di rumahnya.Roni kemudian kembali merebahkan dirinya di atas ranjang. Mencerna kembali perkataan Bapaknya. Ada benarnya. Tetapi untuk meninggalkan Tina sepertinya tidak mungkin sudah cukup jauh hubungannya dengan Tina. Apalagi Tina juga selalu memberinya uang dengan sangat banyak. Selain itu juga memberikan kepuasan yang belum pernah ia dapatkan dari wanita lain.Roni menghela nafas kasar. Apa yang akan dilakukan besok. Apakah harus di rumah atau tetap menepati janjinya kepada Tina.Esok harinya, sebelum Karno berangkat bekerja, terlebih dahulu menghampiri rumah Roni. Ia menyampai
Read more
Bab 123. Roni Ditangkap Lagi
"Maksud kalian apa, ya? Kenapa aku harus ikut ke kantor?" tanya Roni sembari tangannya diborgol oleh mereka. Terlihat Tina juga diperlukan sama tetapi sama sekali tidak melawan."Kamu menemani pengedar narkoba. Kamu juga ikut kami ke kantor, untuk diadili,'' jawab orang berbadan kekar.Roni tidak menyangka apa yang dilakukan adalah hal yang paling ditakutkan. Roni mengira jika Tina bukanlah wanita yang seperti itu. Dan bukan urusan pekerjaan ke sana melainkan untuk mengantarkan narkoba."Pak, saya tidak tahu apa-apa. Saya hanya mengantarkan saja. Saya tidak tahu sama sekali kalau dia pengedar narkoba," jawab Roni sembari mengoyak tubuhnya."Jelaskan saja di kantor! Sekarang masuk ke mobil kami!" perintah mereka.Roni hanya tertunduk pasrah. Bukannya mendapatkan kesenangan justru mendapatkan kesialan. Roni Dibawa dengan Tina dan juga beberapa orang lainnya yang menurut polisi yang menangkap Roni adalah pemakai. Karena pengedarnya adalah Tina.Roni menyesali perbuatannya, kenapa tidak
Read more
Bab 124. Si Jago Merah
Andre menceritakan tentang kejadian yang menimpa Roni kepada Mosa. Andre sudah mengetahui tentang Roni secara detail dari Luki, asisten pribadinya."Aduh, Roni itu gimana, ya? Nggak kapok dia," sahut Mosa."Yah, entahlah. Begitu mudah mendapatkan wanita ternyata wanita itu malah menjerumuskan dia ke penjara lagi.""Tapi kalau memang terbukti tidak bersalah berarti Roni bisa bebas?" tanya Mosa."Yah, ada kemungkinan sih. Tetapi nggak tahu juga bagaimana tepatnya. Karena dia kan yang mengantar ke sana, jadi secara nggak langsung dia terlibat dalam distribusi narkoba," jawab Andre."Iya juga sih. Yah, biar dia mendapatkan balasan yang setimpal. Kasihan juga sih sama Roni. Mau cari uang susah, eh dapat uang gampang malah masuk penjara. Sebenarnya yang salah itu ibunya, kenapa nggak mendidik Roni dengan baik,'' sahut Mosa."Yah, kita nggak bisa menilai dari satu sisi saja, Mosa! Kita nggak tahu susahnya mendidik anak. Kita juga belum jadi orangtua. Tetapi ada baiknya kita memperbaiki diri
Read more
Bab 125. Mawar
"Pak, apa ada yang terluka?'' tanya Luki segera setelah turun dari mobil."Tidak. Kami semua sudah keluar dari rumah sebelum rumah kami juga ikut kebakaran," jawab Andre. Ia lalu mendekati Mosa dan juga Mina yang duduk bersebelahan di ruang tamu di rumah Pak Nur."Mosa, Ibu. Ayo kita ke rumah kita! Nanti rumah ini biar direnovasi dulu kalau memang ibu mau tinggal di sini lagi. Tapi sebaiknya kita istirahat dulu di rumah kita, ya!"Mina masih menatap nanar rumahnya yang separuhnya sudah dilahap si jago merah."Bu, kita istirahat di rumah kita dulu, ya! Nanti atau besok biar dibersihkan," ajak Mosa. Sudah beberapa jam dia duduk dan menahan nyeri di bagian perut karena tidak bisa merebahkan diri. Ia terus mengusap perutnya."Tapi Mosa, Ibu berat mau meninggalkan rumah ini," sahut Mina."Iya, aku tahu. Tapi kan kita belum bisa tinggal di sini. Nanti biar diurus sama Andre juga. Karena rumah itu belum bisa ditinggali. Ibu percaya lah sama Andre!" balas Mosa."Ya sudah kalau begitu. Kamu se
Read more
Bab 126. Di Rumah Baru
"Pak, rumah mertua Bapak hari ini juga akan dilakukan pembersihan. Tapi untuk renovasi mungkin butuh waktu satu minggu," tutur Luki. "Iya terima kasih karena sudah memberikan yang terbaik untuk keluarga saya, Luk," sahut Andre.Mereka kemudian melanjutkan perbincangan tentang pekerjaan dan lain hal. Sampai pukul delapan, akhirnya Andre menghampiri Mosa di kamar. Ia melihat Mosa sedang memainkan ponsel tetapi susu dan buah masih utuh."Mosa, kamu tidak minum susu itu?" tanya Andre."Tidak. Aku nggak mau. Biasanya kan kamu yang siapkan. Kok malah Mawar yang disuruh?" sahut Mosa."Tadi kan aku lagi ngobrol sama Luki, dan kebetulan di rumah ini ada pembantu, jadi aku minta tolong saja sama pembantu. Oh, jadi nama pembantu itu adalah Mawar, aku malah baru tahu," jawab Andre."Iya. Dan pembantu itu pakai baju seksi amat di rumah. Aku nggak suka, lebih baik Bi Imah saja yang disuruh di sini. Aku nggak suka sama Mawar.""Yah, nggak bisa begitu dong, Mosa! Dia kan sudah diberikan amanah dari
Read more
Bab 127. Cerita Mawar
"Ini sepertinya juga enak, Mosa. Udang asam manis. Kamu mau?" tanya Andre. "Enggak. Aku gak mau. Kalau kamu mau makan saja!" sahut Mosa.Mawar lega akhirnya Andre mau mengambil masakannya. Ternyata Andre memang tidak seangkuh Mosa dan juga ibu mertuanya. Mawar semakin yakin kalau Andre bisa ditaklukkan. Bermodal cantik dan bisa memasak, Mawar bisa mendapatkan Andre.Mawar hanya memperhatikan majikannya menikmati makan malam. Lalu Andre meneruskan mengajak Mosa untuk ke ruang keluarga. Karena rumah itu cukup luas, Mosa juga masih belum mengetahui banyak."Andre, kamu besok kerja atau libur lagi?" tanya Mosa sembari menyenderkan kepalanya di paha Andre. "Aku masuk. Kamu nggak apa-apa kan aku tinggal? Ada ibu juga di sini," balas Andre."Gak masalah. Tapi Bi Imah kapan diajak ke sini?" "Tadi aku sudah menelpon. Katanya mulai besok. Setelah Luki mengantarkan aku ke kantor, nanti Luki menjemput Bi Imah untuk ke sini," jawab Andre."Syukurlah kalau begitu. Aku bisa minta tolong sama Bi
Read more
Bab 128. Bi Imah ke Rumah Mosa
Mawar masih berpikir licik. Ia tidak ingin menuruti kata Mosa malah akan melawannya. Esok harinya, Bi Imah tiba di rumah baru Mosa."Wah, Bi Imah sudah datang. Senang Bi Imah mau bekerja di sini sama kami,'' sambut Mosa."Saya juga senang. Bu Mosa masih ingat sama saya dan memanggil saya untuk bekerja sama Bu Mosa," balas Bi Imah."Ya sudah ayo masuk dulu, Bu!" ajak Mosa.Mawar dari belakang pun memperhatikan Mosa yang begitu akrab dengan pembantu baru di sana. Begitu juga dengan Mina.Meskipun Mina lebih kalem daripada Mosa, tetapi tetap saja bagi Mawar, Mina juga menyebalkan. Mosa mengajak Bi Imah untuk duduk di rumah tamu. Tidak lama kemudian Mawar membawa nampan berisi minuman dan juga makanan kecil."Ayo, Bi Imah dimakan dulu. Jadi ini Mawar, nanti Bi Imah juga membantu di sini. Mawar ini juga masih baru di sini hanya selisih satu hari saja. Tetapi Bi Imah jauh lebih berpengalaman bekerja sama saya dan Andre," jelas Mosa.Mawar pun melemparkan senyum tipis kepada Bi Imah. Lalu
Read more
Bab 129. Mosa Merajuk
"Sudah, Bi Imah dan Mawar silakan duduk saja di sini!" titah Mina untuk menjadi penengah.Bi Imah yang memang merasa tidak enak akhirnya menurut untuk duduk bersama. Sedangkan Mawar dengan senang hati duduk dan berseberangan dengan Andre.Mosa tidak memperhatikan Mawar. Melihatnya saja malas. Sudah diingatkan untuk pakai baju yang lebih sopan selama di rumah tidak diindahkan. Saat makan malam berlangsung, Mawar mencuri pandang Andre. Beberapa kali Mawar terlihat tersenyum dengan menatap wajah Andre. Hal itu diketahui oleh Mosa."Hey, Mawar! Tolong jaga pandanganmu, ya! Kamu di sini malah memandang suamiku. Rasanya aku risih. Bisa nggak lebih dijaga matanya!" sergah Mosa.Mawar menunduk. Semua mata tertuju pada Mawar."Mosa, kenapa? Kamu yang lebih sabar lah!" tanya Andre."Dre, aku itu bisa melihat matanya Mawar itu memandang kamu dan tersenyum. Kamu nggak sadar hal itu. Sebagai istri aku merasa risih. Sudah aku bilang Mawar ini membuat aku tidak nyaman,'' jawab Mosa."Maaf, Bu Mosa
Read more
Bab 130. Roni Memeriksakan Diri
Roni kembali ke sel nya. Hari ini dia merasa gatal di bagian organ sex nya. "Aduh. Kenapa gatal ya? Perasaan saya aku cuci juga tadi," keluh Roni.Roni terus menggaruk organ itu hingga polisi pun merasa risih melihatnya dan menghampiri Roni."Ada apa denganmu?" tanya polisi."Entah, Pak. Ini saya merasa gatal sekali. Saya mau ke kamar mandi dulu,'' izin Roni.Roni kemudian membersihkan bagian itu. Sudah merasa bersih tetapi masih saja gatal dan merasa makin gatal ketika digaruk dan panas."Aduh kenapa sih ini?'' gerutu Roni. Roni mengira jika kebersihan air di kantor polisi tersebut bermasalah."Pak, bolehkah saya memeriksakan diri? Karena saya merasa ini saya gatal sekali," tanya Roni, ia sungguh tidak tahan dengan rasa gatal itu."Nanti saya tanyakan sama atasan saya dulu. Sebaiknya kamu istirahat saja!" sahut polisi.Menahan rasa gatal, Roni hanya terdiam di sel. Ia menunggu waktu untuk bisa memeriksakan diri ke dokter.Siang harinya tepat pukul sepuluh, Roni dibebaskan, karena da
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
18
DMCA.com Protection Status