Lahat ng Kabanata ng Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas): Kabanata 51 - Kabanata 60
122 Kabanata
Hantu itu ternyata Tuan Reza.
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 14.***Pagi ini aku aku bangun lebih awal, dan membantu Bibik menyiapkan sarapan.Kami pun segera berkumpul di meja makan. Terlihat Tuan Reza sudah rapi."Reza berangkat Ma, pa ...!" Tuan Reza melewati meja makan."Lho ... sarapan dulu. Ini istrimu yang siapin," ucap Mama."Reza buru-buru Ma, nanti aja sarapan di kantor," sahut Tuan Reza sembil bergegas berjalan ke pintu luar."Kebiasa'an deh itu anak, kalau ia masuk kerja pasti lupa segalanya," ucap Mama."Biarinlah, Ma. Hari ini tu katanya ada beberapa orang yang mau di interview. Reza sedang mencari asisten pribadi yang baru" jelas Papa."Oh, begitu. Mama kan gak tau Pa. Reza memang jarang banget ceritain soal kantornya sama Mama," ucap Mama. Sementara aku hanya tersenyum menanggapinya.Ketika aku, Mama, dan Papa sedang menikmati sarapan. Tiba-tiba bell berbunyi, dan Bibik berlari membuka pintu. Ternyata Mbak Luna yang datang. Tumben bertamu pagi-pagi sekali."Eh, luna ... mari ik
Magbasa pa
Cemburu
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 15.***Pagi ini aku menunggu kedatangan Ayah dan Ibu dari kampung. Sementara Tuan Reza sudah terlihat tampan dan rapi. Seperti biasa Tuan Reza sedang bersiap untuk ke kantor.Namun, pagi ini Tuan Reza terlihat santai dan tidak buru-buru lagi ke kantor."Za, kalau lagi sarapan jangan sambil main handphone. Nanti telat pula ke kantor," ucap Papa yang melihat Tuan Reza sedang asyik mengotak ngatik ponselnya."Iya, Pa. Ini tuh Si Mona mau ke sini. Mungkin mau memutuskan pengunduran dirinya kemarin," sahut Tuan Reza.Terdengar suara bell berbunyi. Bibik segera membukakan pintu.Seorang wanita cantik bernama Mona itu yang datang..!!"Baru saja di omongin, udah muncul. Panjang banget umurnya. Mari gabung sarapan bareng," ucap Mama dengan tersenyum."Eh, iya Tante ...." Mona menjawab, sambil duduk di sebelah Tuan Reza."Gimana, Mon? Kamu tetap mau ngundurin diri?" tanya Tuan Reza dengan tatapan serius."Saya sudah fikirkan keputusan saya Pak
Magbasa pa
Hilangnya Bunga
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 16.***Malam ini Tuan Reza terlihat sibuk, dengan laptopnya. Aku berinisiatif untuk membuatkan teh. Dengan langkah yang ragu-ragu, aku mencoba mendekati Tuan Reza yang duduk di pinggir ranjang tidurnya."Tuan, ini saya buatkan teh ...." ucapku sambil menyodorkan gelas teh yang ku bawa."Taruh saja di situ." Tuan Reza menunjuk ke arah meja di sampingnya, tanpa menoleh."Baiklah. Tu-tuan ...." ucapku ragu-ragu."Apa ...? Butuh uang lagi?" tanya-nya yang kini menatap ke wajahku."Hhhhh ... Bukan apa-apa," jawabku dengan membuang nafas kasar, dan menoba segeara berlalu.!! Tiba-tiba Tuan Reza menangkap tanganku.Aku tidak jadi melangkah, tubuhku kaku seketika. Ada debar-debar aneh di hatiku."Ee-mmm ... Saya ingin tanya sesuatu padamu." ucapnya sambil melepas cepat tanganku."Iya, Tuan. Apa?" tanyaku."Tadi sore, kamu dari mana?" Tuan reza kembali bertanya padaku."Dari kontrakan Mbak Luna," jawabku jujur."Oh, pergi sama siapa kamu? tany
Magbasa pa
Pencarian Bunga
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 17.***Hari sudah semakin sore. Tapi belum juga ku temui keberada'an Bunga ...."Gimana ini Mas? Kemana kita harus mencari Bunga?" tanyaku pada Mas Hendra."Sabar, Za. Coba kamu hubungi, Papa kamu. Siapa tau beliau sudah menemukan Bunga," ucap Mas Hendra."Iya, benar juga." Aku pun segera menelfon Papa. "Hallo, pa. Gimana? Istriku sudah di temukan?" tanyaku cemas."Justru, Papa yang mau bertanya sama kamu," jawab Papa lemah."Itu berarti Bunga belum di temukan?" Aku benar-benar putus asa saat ini.Beberapa kali aku mengutuk diriku sendiri. Bagaimana mungkin aku bisa seceroboh ini. Harusnya aku tidak meninggalkan Bunga sendirian di tempat yang rawan penjahat seperti itu. Sepanjang jalan aku telusuri, hasilnya tetap sama. Hingga hari pun sudah semakin gelap. Aku mengantarkan Mas Hendra kembali ke kontrakkannya."Kamu yang sabar ya, za. Banyak-banyak berdoa. Mas masuk dulu," ucap Mas Hendra sambil berlalu masuk ke dalam gang.Aku hany
Magbasa pa
Bunga ditemukan.
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran) Part: 18.***Aku dan Polisi menempuh perjalanan sekitar satu setengah jam, untuk bisa sampai ke bangunan tua tersebut.Jalanan yang kami tempuh benar-benar sunyi. Aku sungguh berharap Bunga di temukan dalam keada'an baik-baik saja.Setelah aku dan team kepolisian sampai di lokasi tersebut. Salah satu dari anak buah, Pak Hermansyah yang merupakan pimpinan kepolisian yang bertugas mencari keberada'an Bunga, menyusup ke dalam untuk mengecek keada'an di sana."Masuk dan berhati-hatilah. Kabari saya terus, dan selipkan camera ini di bagian yang tak kasat mata," ucap Pak Hermansyah pada salah satu anak buahnya."Siap komandan," sahutnya.Sementara itu aku dan team yang lain menunggu kabar di tempat yang aman. Setengah jam berlalu, aku semakin gelisah menunggu hasil pengecekan di dalam.Ddddrrrtttt ... Ddddrrrtttt ....Ponsel pak Hermansyah bergetar. Sebuah pesan dari anak buahnya.[ Seluruh ruangan bawah aman. Tidak ada orang satupun. Saya seg
Magbasa pa
Kabar terbaru dari polisi.
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran) Part: 19. ***Aku dan Tuan Reza sampai di rumah kurang lebih pukul 20:00 WIB. Terlihat semua keluarga sudah berkumpul menunggu ke pulanganku."Bunga ...." Teriak Ibu, sambil berlari memelukku."Bunga anakku," kini Ayah juga mendekatiku.Aku, Ibu, dan Ayah saling berpelukan. Rasanya seperti mimpi bisa bebas dari penculikan itu. Kedua mertuaku pun turut mendekati aku. Mama meraihku ke dalam pelukannya. Berkali-kali mereka mengucap syukur atas ke pulanganku.Setelah itu, Tuan Reza mengiringku masuk ke kamar.!!"Biarkan bunga istirahat di kamarnya dulu Ma." Ucap Tuan Reza pada mama.Aku pun menuruti perintahnya. Sampai di kamar, aku membersihkan diri terlebih dahulu. Setelah selesai, baru lah aku membentangkan alas untuk tidurku."Mau ngapain kamu?" tanya Tuan Reza."Mau tidur Tuan," jawabku."Apa saya menyuruhmu tidur di bawah malam ini?" tanya-nya lagi."Maksudnya gimana Tuan?" Aku kembali bertanya."Tidurlah di sini ... Saya akan beri pemb
Magbasa pa
Fiona yang Tuan Reza cinta.
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 20.***POV Bunga:Aku masih penasaran dengan pintu misterius itu. Aku berniat menanyakan hal ini pada Mama. Mungkin saja Mama mengetahuinya.!!"Ma. Ada yang mau Bunga tanyakan," ucapku sambil duduk di sebelah Mama."Silahkan, sayang!" Sahut Mama tersenyum."Apa Mama tau tentang ruangan khusus di kamar Bunga itu?" Tanyaku hati-hati."Hmmm ... Mama juga gak tau. Reza memang tidak pernah memberi izin siapa pun masuk ke sana," jawab Mama."Oh begitu. Tapi, Ma. Mas Reza setiap malam jika terbangun dari tidurnya pasti pergi ke ruangan itu," ucapku jujur."Biarkan saja. Reza dulunya sempat prustasi," papar Mama."Kenapa Ma?" Tanyaku penasaran."Dulu, Reza memiliki seorang kekasih. Namanya, Fiona. Reza dan Fiona saling mencintai. Mereka sudah memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan ...." Mama menceritakan, sambil menarik nafas panjang."Lalu ....?" Tanyaku lagi."Orang tua Fiona tidak merestui. Alasannya, karna Rez
Magbasa pa
Ancaman baru untuk Bunga
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 21.***Kini aku dan Tuan Reza sudah tiba di pesta. Sebuah pesta yang begitu meriah. Banyak wanita-wanita cantik yang hadir. Orang-orang kelas atas, semua berkumpul."Selamat datang, Pak Reza. Sungguh saya sangat berterima kasih, karna Pak Reza sudah menyempatkan diri untuk hadir," ucap seorang laki-laki yang ku tafsir seumur dengan Tuan Reza."Tentu saja, Pak Roni. Mana mungkin saya tidak menghadiri acara dari rekan bisnis saya yang hebat ini," sahut Tuan Reza sambil memuji."Pak Reza bisa aja..! Oh ya ini istri, Pak Reza?" tanya-nya sambil tersenyum ke arahku."Iya, Pak. Ini istri saya, namanya Bunga," sahut Tuan Reza.Aku hanya tersenyum. Tuan Reza terlihat sibuk berbincang-bincang dengan sesama para pembisnis. Aku hanya diam, sesekali ikut tersenyum...!Setelah dua jam berlalu. Akhirnya aku dan Tuan Reza kembali ke rumah.***Sampai di rumah. Aku dan Tuan Reza segera beristirahat di kamar..!!"Untuk malam ini dan seterusnya, silah
Magbasa pa
Kabar buruk dari kantor
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 22.Ayo tuliskan jawaban kalian di kolom komentar!***Tuan Reza sudah tiba di rumah. Terlihat ia begitu panik ...."Ma. Kalian tidak apa-apa kan?" tanya Tuan Reza cemas."Mama gapapa, Za. Tapi istri kamu ketakutan. Kamu tenangin dia ya," papar Mama."Iya, Ma. Sekarang Mama juga istirahat ya, jangan keluar rumah sebelum Papa kembali," ucap Tuan Reza pada Mama."Iya. Mama ke kamar dulu," sahut Mama sambil berlalu.Kini Tuan Reza menatap serius ke arahku. Aku hanya menunduk sambil gemetar ...!"Jangan takut. Selama ada saya di sini, semua akan baik-baik saja," ucap Tuan Reza menenangkan."Apa salah saya? Kenapa orang itu ingin mencelakakan saya?" tanyaku sambil menangis."Terkadang orang bisa berbuat jahat tanpa alasan. Namun, untuk kasus yang ini sepertinya orang tersebut punya tujuan tertentu," jawab Tuan Reza sambil meraih ponselku yang tergeletak di tempat tidur.Aku hanya terdiam mendengarkan penuturan Tuan Reza. Rasanya aku ingin
Magbasa pa
Ancaman dan kebakaran
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 23.***Tubuhku ambruk ke lantai mendengar kabar tersebut. Mama berlari ke arahku ...."Apa orang itu mengancammu lagi Nak?" tanya Mama cemas, sambil merangkul tubuhku."Bukan itu, Ma. Tadi orang dari kantor Mas Reza yang telefon," sahutku dengan tatapan kosong."Apa katanya?" tanya Mama serius."Kebakaran Ma," sahutku lagi."Apanya yang kebakaran?" Mama bertanya lagi memastikan."Kantor Mas Reza. Ma," ucapku lemah."Apa ...?"Mama pun ikut lemah. Papa yang ternyata mendengar percakapan kami, langsung menghampiri. Beliau mencoba menenangkan. Kemudian Papa juga memberi tau ini pada Tuan Reza.Kami semua pun segera menuju kantor Tuan Reza. Dengan kecepatan yang tinggi, aku dan keluarga Tuan Reza kini sudah berada di depan kantor tersebut."Pak Reza ...." ucap Mona yang terlihat panik."Bagaimana ini bisa terjadi Mon?" tanya Tuan Reza heran."Saya juga tidak tau, Pak. Api berasal dari arus listrik yang konslet di ruangan Bapak!" sahut Mo
Magbasa pa
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status