All Chapters of Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas): Chapter 41 - Chapter 50
122 Chapters
Saya akan berikan sepuluh juta perbulan
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 4***Tuan Reza meninggalkanku begitu saja, ia masuk kedalam rumah tanpa menoleh lagi.Aku tersungkur menangis mengingat bagaimana nasib orang tuaku di kampung.Tiba-tiba Mbak Luna sudah berdiri di sampingku."Heh, Bunga. Ngapain kamu?" tanya-nya.Aku buru-buru menghapus air mataku."Itu Mbak, tadi Bunga terpeleset." Aku terpaksa berbohong pada Mbak Luna."Cepat mandi dan bersiap-siap. Nanti kamu di dapur aja urus bagian dapur, jangan keluar, Mbak gak mau kalau sampai temen-temen arisan Mbak lihat penampilan kamu yang kampungan ini," ucap Mbak Luna.Mbak Luna pun slalu saja menghinaku.***Hari sudah malam, dan pesta keponakkanku di gelar dengan begitu meriahnya. Aku hanya mengintip dibalik dapur, tidak boleh ikut keluar. Dan aku pun tidak berminat lagi untuk bersenang-senang, mengingat kondisi Ayah yang sekarang sedang tidak baik-baik saja.Suasana pesta yang begitu ramai, gelak tawa Mbak Luna terdengar begitu bahagia, bahkan Mbak Lu
Read more
Perjanjian.
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 5."Sepuluh juta Tuan"? Aku sontak tak percaya mendengarnya."Iya," jawabnya singkat."Saya siap Tuan! Apapun persyaratannya," ucapku senang."Bagus!! Besok pagi temui saya disini," sahutnya datar.Aku pun tak sabar menunggu pagi.Malam ini mataku enggan terpejam.Fikiranku melayang-layang. Apa sebenarnya yang pria itu inginkan.Bahagia bercampur gelisah yang kini aku rasakan.Iya, tentu saja aku bahagia. Karena dengan uang itu, aku bisa membawa Ayah berobat, bahkan ke pengobatan yang lebih layak.Tapi di sisi lain, aku cemas dengan perjanjian apa yang akan aku sepakati dengan pria kaya itu.Aku larut dalam fikiranku sendiri hingga akhirnya tertidur.***Pagi yang ditunggu akhirnya tiba.Aku bergegas mandi, dan segera menyiapkan sarapan untuk keluarga Mbak Luna, setelah smuanya siap, aku langsung menemui Tuan Reza.Dengan langkah yang pelan, aku kembali keluar lewat jendela kamar.Kini aku telah berada di depan pintu rumah mewah, Tuan
Read more
Pengobatan Ayah
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 6.***Setelah menyetujui perjanjian bersama Tuan Reza. Aku pun menerima uang kes darinya."Ini ambil ...!" ucapnya sambil memberikan uang di dalam aplop kuning."Terimakasih banyak Tuan," sahutku senang antara rasa terharu, dan rasa iba pada diri sendiri."Sudahlah!! Sesuai kesepakatan kita tdi. Jangan sampai ada yang mengetahui perjanjian ini," paparnya memperingati."Baik Tuan," sahutku lagi.***Aku pun segera kembali ke kamar sebelum Mbak Luna mengetahui keberada'anku.Sesampainya aku di kamar, aku langsung menghubungi Ibu!!"Hallo, Bu. Gimana kondisi Ayah? Apa sudah membaik?" tanyaku cemas."Belum nak, Ibu gak tega lihat Ayah begini," sahut Ibu terdengar begitu sedih.Ibu terisak-isak menangis...!!Hatiku pun ikut teriris."Lebih baik sekarang Ibu bawa Ayah berobat. Bunga sudah dapat uang Bu," ucapku."Dapat uang dari mana kamu nak?" tanya Ibu."Nanti Bunga cerita'in ya Bu. Yang penting sekarang Ayah bisa di bawa berobat, nanti
Read more
Memulai kesepakatan
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran) Part: 7. *** Setelah beberapa lama aku menyaksikan Tuan Reza bersama gadis cantik itu, tiba-tiba ponselku berdering .... Panggilan dari Ibu. "Bungaa, gimana di sana nak?" tanya Ibu. "Bunga baik-baik saja di sini Bu. Jangan khawatirkan Bunga, Ibu fokus saja mengurus Ayah," jawabku. "Iya nak, Ayah sudah mendingan.. tapi dari mana kamu dapat uang sebanyak itu?" tanya Ibu serius. Ibu terdengar cemas. Aku harus jawab apa? "Bu ... nanti bunga telefon Ibu ya, Bunga dipanggil Mbak Luna." Aku mematikan telefon ibu begitu saja. POV Ibu: Kenapa Bunga bersikap aneh ya. Ya, Allah lindungi setiap langkah Anakku. Jangan sampai dia macam-macam di kota. *** Huhhh. Sepertinya aku gak bisa bicara dengan Ibu buat beberapa waktu ini. Karna pasti Ibu bertanya perihal uang itu terus. Tok-tok-tok Seperti biasa ada yang mengetuk jendela kamarku. "Tuan ..." "Saya tunggu kamu di rumah saya sekarang," perintah Tuan Reza. "Baik, Tuan!" sahutku menu
Read more
Pertemuan dengan orang tua Tuan Reza
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 8***Aku sudah memakai dres cantik berwarna merah hati, pemberian dari Tuan Reza. Tak lupa juga aku memoles sedikit make up di wajahku agar serasi dengan dres yang aku pakai.Hari ini adalah hari minggu. Jadi semua orang ada dirumah, termasuk mas hendra.Aku melangkahkan kaki keluar kamar dan mbak Luna melihatku dengan dres mahal yang aku kenakan."Bunga ... mau kemana kamu berdandan seperti itu? Eh tunggu dulu dari mana kamu dapat dres mewah ini?" ucap Mbak Luna sinis."Ada apa sih Ma? Pagi-pagi udah tinggi aja nada suaranya," sahut Mas Hendra yang mendengar ucapan Mbak Luna."Ini lho, Pa. Si Bunga dapat dari mana dres mahal begini. Jangan bilang ini Papa yang kasih?" papar Mbak Luna."Enggak kok,Ma. Itu bukan dari Papa" jawab Mas Hendra jujur."Bunga, kamu mau kemana pagi-pagi begini? Dijawab dong, Si Mbaknya bertanya," ucap Mas Hendra lembut."A-anu Mas ...." Aku bingung harus bagaimana menjawab mereka."Jangan-jangan kamu nyuri u
Read more
Rencana lamaran.
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 9.***Bunga!" teriak Ibu.Ibu berlari ke arahku, dan memelukku dengan begitu eratnya. Seolah-olah kami ini sudah berpisah begitu lamanya."Mereka siapa Bunga," tanya Ibu yang melepaskan perlahan pelukannya.Ibu tersenyum menatap keluarga Tuan Reza. Dan terlihat jelas Ibu ada sorot kebingungan di manik mata senjanya."Ajak masuk dulu atuh Bu," ucapku."Oh iya. Maaf ya Tuan, Nyonya," papar Ibu merasa tidak enak."Gapapa Buk. Jangan panggil kami dengan sebutan begitu. Panggil saja, saya Buk Indah, dan ini suami saya, Pak Dani!" sahut Tante Indah sambil memperkenalkan diri dengan begitu ramah"Iya baik lah Buk Indah. Ayo silahkan masuk," ajak Ibu.Akhirnya kami pun masuk ke dalam rumah dan berbincang-bincangTante Indah mencertikan maksud tujuannya datang ke sini.!!Sementara Om Dani mengiyakan perkata'an sang istri. Di sisi lain Tuan Reza hanya sibuk dengan ponselnya.Dan Ibu segera menuntun Ayah untuk ikut duduk bersama kami di sini."
Read more
Persiapan pernikahan.
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 10.***Kini hari yang ditunggu-tunggu telah tibaPernikahan akan segera dilangsungkan besok.Hari ini kami sekeluarga akan segera dijemput oleh sopir suruhan Tuan Reza.Keluarga besar Tuan Reza meminta agar pesta pernikahan di rayakan di rumah mereka saja. Karna jika di kampung mungkin banyak kerabat dari Tuan Reza yang tidak akan hadir. Dan juga keada'an rumah kami yang tidak memungkinkan untuk membuat acara mewah.Sopir yang diperintahkan untuk menjemput aku dan orang tuaku pun telah tiba..!!"Silahkan masuk Non Bunga, Bapak dan Ibuk juga. Ayo silahkan...."Pak sopir itu membukakan kami pintu mobil dengan begitu ramahnya. Beliau juga membantu untuk menuntun Ayah masuk ke dalam mobil.Tak lupa juga Pak sopir itu melipat kursi roda Ayah, dan memasukkannya dalam bagasi mobil.Dalam perjalanan menuju kota, Ibu dan Ayah tak henti-hentinya bercanda,tertawa. Mereka tampak begitu bahagia."Gak nyangka ya, Yah. Sekarang Anak bungsu kita ak
Read more
Ijab Qabul.
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 11.***Hari yang menegangkan telah tiba.Kini aku sudah mengenakan gaun pengantin.Semua keluargaku sudah berkumpul di sini. Keluarga Tuan Reza, bahkan kerabat-kerabat mereka pun telah ramai memenuhi ruangan yang telah di dekorasi dengan cantik ini.Aku pun digiring oleh Ibu untuk duduk di sebelah Tuan Reza. Hari ini Tuan Reza terlihat sangat tampan dengan paduan kemeja putih yang di lapisi dengan jas berwarna hitam."Bisa kita mulai sekarang?" ucap Wali Hakim."Silahkan, Pak!" jawab Papa Dani."Baiklah, silahkan Ayah dari pengantin perempuan menjadi Wali nikahnya."Lalu Ayah pun di tuntun untuk duduk berhadapan dengan Tuan Reza. Kini Tuan Reza dan Ayah sudah berjabat tangan...!"Ananda Reza Saputra bin Dani Saputra. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Anak saya yang bernama, Bunga Alisia Putri, dengan maskawin seperangkat alat shollat di bayar tunai ....""Saya terima nikah dan kawinnya, Bunga Alisia Putri binti Lukman Wij
Read more
Hari pertama pernikahan.
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 12.***Malam ini aku tak bisa tidur dengan tenang. Ternyata Tuan Reza punya kebiasa'an berteriak dalam tidurnya, hal itu membuat aku sulit untuk terlelap.Aku memandang ke arah Tuan Reza lagi, ku lihat dia begitu pulas dalam tidurnya, semoga Tuan rReza tidak berteriak lag kali ini.Aku pun kembali melanjutkan tidurku.Hingga sinar Sang surya masuk lewat celah jendela kamar. Aku pun tersadar dari tidurku, ternyata hari sudah terang. Sepertinya aku bangun kesiangan hari ini. Di kamar sudah tak terlihat batang hidung Tuan Reza. Aku bergegas keluar, hingga Mama melihatku dan langsung menghampiriku ...."Bunga, kenapa terlihat panik begitu?" tanya Mama sambil tersenyum padaku."A-anu, Ma. Bunga bangun kesiangan. Maafin Bunga ya, Ma. Padahal ini kan hari pertama Buunga jadi menantu di sini." Aku mengatakannya sambil menunduk, karna merasa sangat malu."Gapapa, sayang. Hal ini biasa terjadi,sa'at masih suasana pengantin baru," Mama mengang
Read more
Ada hantu di kamar
Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 13***Ketika aku barlari keluar kamar, Mama dan Papa melihatku. Nafasku masih tersengal-sengal karena berlari ketakutan."Lho, Bunga. Kenapa berlari dan panik gitu?" tanya Mama cemas, sambil mendekatiku."E-enggak apa-apa Ma. Tadi ada kecoa di kamar," sahutku beralasan agar Mama tidak cemas. Kalau Mama tau di kamar ada hantunya, pasti nanti Mama juga ketakutan. Jadi lebih baik aku tidak mengatakannya pada Mama dan Papa."Kamu takut kecoa?" kini Papa yang bertanya sambil tertawa."I-iya, Pa." Aku menjawab, sambil mengatur kembali nafasku."Ya sudah, biar nanti Mama suruh Si Bibik buat bersih-bersih kamar," ucap Mama lembut."Gak usah deh Ma, biar Bunga aja. Tadi Bunga hanya kaget." Aku gak mau dong kalau Bibik sampai ketakutan juga nanti setelah mengetahui kamar Tuan Reza ada hantunya."Ya sudah, kalau begitu ayo kita lihat ke kamar masih ada gak kecoanya," ajak Mama sambil membuka pintu kamar, dan aku tidak mungkin mencegahnya.Aduh
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status