Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)

Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)

Oleh:  Nona_Lyanna  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.3
3 Peringkat
122Bab
48.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Lima tahun menikah, belum memiliki keturunan. Ibu mertua mengatakan aku mandul, hingga aku memeriksakan masalah ini pada dokter. bencana rumah tanggaku semakin besar, ketika Dokter Wiliam mengatakan aku mandul. Perceraian dan bangkitnya aku dari keterpurukan menjadikan hidupku semakin maju ke depan. ikuti kisahnya!

Lihat lebih banyak
Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Welly Agganda
ooooooooooo
2024-02-26 09:49:51
0
user avatar
Nurhasanah Cempaka Jingga
Cerita yg sangat menarik selamat ya semoga sukses selalu dlm berkarya
2022-07-31 14:51:32
1
user avatar
Stancay
bagus ceritanya ayo semangat author
2022-09-21 23:07:45
2
122 Bab
Vonis mandul
Catatan hati Sang istri (Bukan aku yang mandul, Mas) Part: 1 ***"Sudah Ibu bilang, ceraikan saja wanita mandul itu!" Perkataan Ibu mertuaku itu sungguh menyesakkan rongga dada."Jangan bicara seperti itu, Bu! Aryo dan Suci akan terus ber-ikhtiar dan berdoa, sampai Allah mempercayai kami untuk dititipkan keturunan," papar, Mas Aryo dengan bijak.Aku yang mengintip dari balik pintu kamarku, sungguh merasa terharu dengan sikap suamiku yang sabar itu.Lima tahun sudah mengarungi mahligai rumah tangga namun, sampai hari ini kami belum juga memiliki anak."Ibu, ini sudah tua, Yo. Mau nunggu Ibu mati dulu baru kamu menyesal!" bentak Ibu menepis ucapan bijak, Mas Aryo."Sudahlah, Bu. Aryo telat nih ke kantornya."Terlihat Mas Aryo meninggal
Baca selengkapnya
Makan malam khusus
Sebelum baca tekan love dan coment ya manteman!Part: 2***Ibu dan Mas Aryo menatapku tajam. Kini aku pasti dibully habis-habisan oleh Ibu.Sebenarnya aku melakukan cek kesuburan ini, demi menjawab pertanyaan diriku sendiri. Karena aku merasa baik-baik saja dengan kondisiku selama ini.Ternyata dugaanku memang benar, aku sehat, dan subur. Namun, Mas Aryo begitu malang. Aku tidak sanggup jika Mas Aryo yang harus menanggung beban ini. Maka dari itu biarlah aku yang menutupinya."Tuh, kan benar! Tunggu apa lagi, Yo! Kamu harus ceraikan Suci saat ini juga!" ujar Ibu dengan lantang.Dokter Wiliam sangat terkejut mendengar ucapan Ibu, wajahnya menjadi kembali iba padaku.Sementara Mas Aryo terlihat tak berdaya. Ia mengajak kami pulang ke rumah terlebih dahulu."Sudah, Bu! Lebih baik kita bicarakan di rumah saja," ucapnya sambil berdiri.Kami pun memasuki mobil kembali.
Baca selengkapnya
Rencana Mas Aryo dan Ibu
Part: 3***Alangkah terkejutnya aku melihat, Mas Aryo tidur di sofa.Aku mendekati Mas Aryo dan mencoba membangunkannya."Mas, bangun," lirihku pelan namun, Mas Aryo bergeming.Kini aku coba membangunkan dengan suara yang keras, "Mas, bangun!" "Apaan sih, Dek! Sikap kamu jadi kurangajar sekarang!" hardiknya karena kaget mendengar suaraku yang keras."Maaf, Mas. Tadi Adek panggil-panggil dengan pelan, tapi Mas gak bangun-bangun juga," ucapku menjelaskan.Mas Aryo pun beranjak menuju ke kamar tanpa memperdulikanku. Aku segera mengejar langkahnya. Ketika sampai di kamar, Mas Aryo langsung mendengkur tertidur pulas. Tanpa mengganggunya, aku pun memejamkan mata menyusul tidur.***Pagi pun datang. Aku bangun lebih awal, namun, tak ku temui Mas Aryo di sampingku. "Tumben pagi sekali sudah keluar," gumamku.Aku
Baca selengkapnya
Dijatuhkan talak
Part: 4***Aku masih berusaha tenang, menunggu pengakuan apa yang akan dilontarkan oleh Mas Aryo!"Dek, sebenarnya ...." ucapnya yang masih ragu-ragu."Udahlah, Yo! Langsung aja bilang, ngapain banyak basa-basi," hardik Ibu dengan geram."Mas minta izin kawin lagi, Dek!" Degh ... Jantungku tetap berdebar kencang, walaupun aku sudah tidak terlalu kaget lagi. Namun, tetap saja rasanya ada yang menghujam dada."Apa, Mas?" Aku pura-pura terkejut."Maafkan, Mas, Dek! Ini demi masa depan keluarga kita, agar segera memiliki keturunan."Aku bertambah gusar mendengar penuturan suamiku itu. Bagaimana mungkin ia akan memiliki keturunan dengan menikah lagi. Sedangkan yang mandul adalah dirinya sendiri."Tapi, Mas ....""Halah! Terima ajalah, jangan banyak protes!" bentak Ibu memotong ucapanku."Bukan begitu, Bu. Masalahnya, Mas Aryo tetap tidak akan memiliki ketur
Baca selengkapnya
Lingkungan baru
Part: 5***Duniaku seakan berhenti bersinar. Pemandangku mulai buram, dan barangsur gelap. Aku berharap ini hanyalah mimpi semata.Entah berapa lama aku tak sadarkan diri, hingga kini aku sudah berada di dalam kamar. Ku lirik ke sebelahku, tidak ada Mas Aryo di sini. Aku mencoba bangun perlahan, ternyata hari sudah sangat malam.Terlihat Mas Aryo tidur di sofa lagi. Aku tidak membangunkannya kali ini, karena aku sadar bahwa ia telah menalakku tadi.Ini memang kesalahan yang aku perbuat sendiri. Seharusnya dari awal aku mengatakan yang sebenarnya, walaupun Ibu akan bunuh diri ketika mendengarnya.Harusnya aku tidak terlalu perduli dengan perasaan mereka, biarkan saja Anak dan Ibu itu terluka.Harusnya aku tidak berlagak menjadi pahlawan, karena kini aku yang terbuang.Ah sudahlah! Nasi telah menjadi bubur.Aku kembali ke kamar, dan segera mengemasi barang-ba
Baca selengkapnya
Keluarga sempurna Om Wiliam
Part: 6***Aku masih berbincang dan bertukar cerita dengan, Dokter Wiliam! Ternyata dokter tampan di sebelahku ini adalah pemilik rumah mewah yang berada tepat di hadapan kontrakkanku.Dokter Wiliam ternyata masih membujang. Usianya sudah sangat matang untuk berumah tangga. Namun, seorang dokter kan tentu pilih-pilih mencari calon istri. Lagian jika ia mau, pasti banyak yang sudah mengantri."Oya, Suci. Saya pamit pulang dulu, kamu mau mampir sekalian ke rumah saya?" "Terima kasih, Dok! Nanti pasti saya berkunjung, lagi pula cuma lima langkah dari sini.""Baiklah," ucapnya sembari berlalu.Hari ini Dokter Wiliam tidak ada jadwal ke rumah sakit. Kedua orang tuanya akan datang dari luar negeri. Tadi ia telah menceritakan semuanya padaku.Aku masuk kembali ke dalam kontrakkan. Seperti biasa, aku mulai menuliskan cerita rutinku. Sebelum melanjutkan menulis, aku memb
Baca selengkapnya
Janjian dengan teman lama
Part: 7 ***Seminggu telah berlalu. Kini aku mulai terbiasa dengan kehidupan baruku.Aku berfikir ingin membuka usaha, agar ada kegiatan tambahan selain menulis.Dari kemarin aku memutar otak untuk berfikir, namun, aku belum juga mendapatkan ide yang bagus. Akhirnya aku memutuskan untuk bertemu dengan teman lamaku, sekalian meminta pendapat padanya[ Di cafe tempat kita nongkrong dulu, aku tunggu setengah jam lagi ] aku mengirim pada Rena teman lamaku itu.[ Oke, aku otw bentar lagi ] balas Rena.Aku bersiap-siap untuk segera meluncur ke tempat yang sudah ku janjikan itu.Di depan cermin, aku merapikan jilbab panjangku. Ya, aku lebih suka memakai jilbab instan yang menutupi dada. Memang terkesan sangat sederhana.Setelah merasa cukup untuk menatap wajah sendiri di balik cermin ini, aku pun segera bergegas menuju cafe.Aku memesan taxi online, dan ia te
Baca selengkapnya
Janggal
Part: 8***Setelah bertemu dan bercerita banyak dengan Rena. Kini aku sudah pulang kembali ke kontrakan.Aku beristirahat di kamar sambil merenung."Mas! Mau kemana?" tanyaku pada Mas Aryo."Mau ke pesta temen, Dek! Tapi khusus para lelaki saja yang hadir. Maaf ya, Dek, kali ini Mas gak bisa ngajakin kamu.""Iya, gapapa toh, Mas!"Aku kembali terbayang masa-masa bersama Mas Aryo itu. Bagiku ia adalah sosok suami yang sangat setia.Hingga aku teringat lagi, bahwa aku pernah menemukan jepit rambut wanita di saku jas kerjanya!"Mas, jepit rambut siapa ini? Adek ketemu di dalam saku baju, Mas itu.""Oh, itu ... Tadi Mas beliin buat kamu, Dek!""Adek kan gak pakai jepit rambut begini, Mas! Ini tuh pasti dipakai untuk yang tidak menggunakan hijab.""Ya, kalau tidur kan, Adek gak pakai hijab."Mas Aryo selalu bersikap tenang dan tidak se
Baca selengkapnya
Jenifer yang malang
Tetap tinggalkan jajak manteman! Respon pembaca adalah semangat untuk penulis💞Part: 9***Setelah selesai menata letak sofa dan meja makan, aku kembali beristirahat. Hari sudah semakin gelap. Aku kembali memainkan ponselku.Ternyata ada pesan watsapp dari Mas Aryo. Aku tidak menyadarinya sedari tadi.Aku membuka isi pesannya dengan penasaran. Kira-kira ada apa ia menghubungiku?[ Kamu tinggal di mana sekarang? ] Isi pesan Mas Aryo.Kenapa ia bertanya keberadaanku? Ah, sudahlah! Untuk apa aku memberitahunya. Sudah tidak ada urusan lagi.Namun, ponselku kembali bergetar, Mas Aryo mengirim pesan lagi.[ Kenapa hanya dibaca? Saya bertanya karena merasa iba, jika kamu terlantar di luaran! ]Dengan geram, aku pun membalas! [ Saya sudah memiliki tempat tinggal, dan tidak perlu merasa iba, karena saya bisa berdiri di atas kaki sendiri!
Baca selengkapnya
Adegan jambak-jambakkan
Part: 10***Seminggu sudah berlalu. Kini acara pernikahan, Mas Aryo dan Desy segera dilaksankan.Aku berfikir dua kali untuk hadir ke sana. Bukan apa-apa, hanya tidak ingin mendengar sindiran dari mantan mertuaku itu lagi.Saat aku masih dalam dilema, tiba-tiba aku kembali mendapat pesan dari Ibu. [ Jangan sampai tidak datang! Nanti nyesel, kami membuat pesta yang besar. Kan lumayan bisa numpang makan gratis! ]Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku saat membaca isi pesan dari mantan mertua julid itu.Aku semakin ragu untuk pergi ke sana. Kini aku lebih memilih bersantai di sofa empukku. Lalu terdengar suara ketukan pintu!Aku bergegas membukanya, ternyata Dokter Wiliam dan Jeniffer.Mereka berdua terlihat kompak menggunakan pakaian bagus."Eh, pada mau ke mana? Dandanannya kayak mau ke pesta." Aku berkata sambil mempersilahkan k
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status