All Chapters of TEST PACK ASISTEN RUMAH TANGGAKU: Chapter 111 - Chapter 120
175 Chapters
Terjawab Siapa Pelakunya
#Testpack (110)Test Pack ART-ku-Terjawab Siapa Pelakunya-“Nah, Inem. Kamu digelandang ke kantor polisi, jelas, bahwa polisi mencurigaimu!” bentakku, kesal.“Jangan menuduh dulu. Saya cuma dijadikan saksi, dengar, ya, saksi. Saya bukan pelakunya.”“Sudahlah, Pak. Bawa saja. Biar bisa dibuktikan!” ucapku. Kubayangkan gimana teganya dia memerintahkan kepada orang suruhannya untuk menabrak anak bayiku.“Makin dibawa ke kantor polisi makin baik, kok, biar makin jelas kalau saya bukan pelakunya.” Inem melangkah sendiri, pergi diikuti dua orang polisi.“Sudahlah, Dek. Kita sabar, aja.” Mas Hangga memintaku untuk duduk kembali.Namun aku memilih untuk pergi ke mushala. Terlalu berat kepalaku, sudah dapat ujian soal anak, masih harus mengejar tersangkanya juga. Mas Hangga meminta Shania untuk mengikutiku. Mungkin khawatir.“Aku baik-baik saja, Shan. Hanya butuh ketenangan. Aku ingin shalat di mushala.”“Iya, Mbak, aku temani, ya.”“Coba, Shan. Bayangkan, kecelakaan baru terjadi, dia bisa-bi
Read more
Aku yang Menjodohkan, Tapi Kenapa Aku Juga Tak Rela, Aku Ini Kenapa? (111)
#Testpack (111)Test Pack ART-ku-Aku yang Menjodohkan, Tapi Kenapa Aku Juga Tak Rela, Aku Ini Kenapa?---Sepertinya ini mobil BMW versi lama.[Dit, tolong cek, ini foto asli atau editan?] Kukirim foto ini kepada Adit, dia bisa mengidentifikasi sebuah foto asli atau hanya editan. Aku tak mau gegabah menuduh sebelum faktanya benar.[Oke, wait, ya, nanti kukabari.][Thanks, Dit.]Acara ulang tahun telah dimulai. MC memberikan sambutannya.Mas Hangga duduk di sebelah Shania, mereka serasi sekali, bajunya bisa kompak berempat dengan Altaf dan Alga seragam, batik modern berwarna biru.Usai acara berdoa bersama dan sambutan-sambutan, dilanjutkan Acara tiup lilin diiringi musik, sembari anak-anak tamu undangan bernyanyi dan bertepuk tangan menynayikan lagu ‘Selamat Ulang Tahun,’ dengan meriah.“Sebelum ditiup, ayo Kakak Altaf make a wish dulu, ya. boleh dalam hati boleh diucapkan keras-keras,” ucap Mbak MC.“Di hari ulang tahunku ini, Aku mau cepet besar, makin pintar, biar bisa membahagia
Read more
Mata Itu Saling Cemburu (112)
#Testpack (112)Test Pack ART-ku-Mata Itu Saling Cemburu-“Mbak!” sapa Shania.“Hallo, Rin, sini-sini masuk.” ucapku ramah menyapa mereka.Kuamati Shania dan Mas Hangga berjalan masuk ke rumah masih sembari tertawa dan bercanda, entah apa yang dibicarakan.Ternyata Mas Hangga sudah sedekat itu dengan Shania, dia bahkan menjemput Shania sebelum berangkat ke sini.Seperti biasa, Sefina dan Hanifa langsung menarik Alga dan Altaf ke lantai atas mengajak mereka bermain. Altaf membawa tas besar yang katanya berisi mainan baru kado-kado ulang tahunnya.“Mbak, aku bikin pecel. Ternyata Mas Hangga suka pecel juga, ya, selain gado-gado.”“Oh, iya, semua jenis makanan yang dibumbui kacang ‘kan aku bilang dia suka.”“Iya, Mbak, dia yang minta dibuatin dari semalam. Nanti makan siang kita makan sama-sama, ya.”“Oke, siap, sekarang bantuin aku, Shan. Aku buat kroket isi ragout, tapi bikin kulitnya kok retak terus. Kurang apa itu Shan?”“Oh adonannya ada yang perlu ditambah, okedeh, Yuk, Mbak kita
Read more
Semakin Cemburu Semakin Cinta (113)
#Testpack (113)Test Pack ART-ku-Semakin Cemburu Semakin Cinta-“Mas, kesedak kamu, minum Mas, minum.” Gugup, Shania mengambil air putih pada dispenser.Papa tersenyum hangat.“Lo,lo,lo,lo, Hangga, kamu tersedak dengar Papa bicara begitu, ya.” Dari belakang Papa, Mama menimpali. Wah, dua orang tuaku sedang kompak sepertinya. Atau jangan-jangan memang direncanakan.“Nggak, kayaknya Mas Hangga nyolek sambel pecel yang ada cabenya. Jadi kesedak, deh,” Shania yang menimpali.“Papa, sini, Pa. Mau cobain makan apa, ni? Ada mpek-mpek, otak-otak, pizza, burger, pecel, soto, sop daging.”“Wah, ini masakan kamu semua, Rin? Hebat anak Papa, tumben mau masak-masak,” giliran papa menggodaku.“Ih, Papa. Sekarang Karin sudah makin suka masak, dong. anaknya sudah empat lo, Pa. Jadi harus dibiasakan rajin masak.”“Good. Ya udah tolong racikin soto buat Papa.”“Oke, Pa.”“Biar Mama saja yang racikin, kamu lanjut makan aja, Rin. Itu anak-anak nggak diajak makan, di atas, ya?”“Iya, Ma, biar saja dulu,
Read more
Sedalam dan Secinta Itu Zahwan Pada Inem (114)
#Testpack (114)Test Pack ART-ku-Sedalam dan Secinta Itu Zahwan Pada Inem----“Iya, Ma, Pa. Jadi kepolisian sudah berhasil menemukan pelakukanya. Siapa pelaku penabrakan Yana dan Ajanta? Ternyata pelakunya adalah Zahwan sendiri, Ma!”Semua yang mendengar terperanjat.“Astaghfirullahaladzim, Zahwan!” Mama melongo menutup bibirnya.“Kok bisa-bisanya dia! keterlaluan! tega-teganya menabrak bayi merah begitu, keji sekali!” cetus Mama.Aku sendiri mulai tremor menyadari ini. Kalau Zahwan pelakunya, ini ada kaitannya dengan Inem yang begitu membenciku. Inem tidak suka aku, mungkin juga Mas Hangga sekarang. Dia meminta bantuan Zahwan. Tapi yang nggak masuk di akal, kenapa Zahwan mau melakukannya sendirian? Dia bahkan bisa membayar sepuluh orang untuk melakukan aksi penabrakan ini. ini gila, sudah stress Zahwan!“Kamu yakin, Mas, Zahwan yang melakukannya?”“Iya, sudah melakukan pelacakan, berhari-hari, mengumpulkan bukti-bukti. Ada bukti-bukti CCTV sepanjang mobil itu habis menabrak sampai
Read more
Penculik Itu Berjilbab Hitam Panjang dan Bergamis (115)
#Testpack (115)Test Pack ART-ku-Penculik Itu Berjilbab Hitam Panjang dan Bergamis-Ya Allah kemana Hanifa. Padahal dia anak yang paling senang berkumpul, tidak suka menyendiri. Kenapa dia kedepan sendiri?“Mbak gimana ketemu nggak?”“Nggak ada Bu, saya sudah cari kemana-mana sama sekali nggak ada.”“Kita cari lagi di lantai atas coba, Mbak,”“Baik, Bu.”Aku ikut membututi ke atas diikuti Shania. Sementara Mama dan Papa pergi ke teras, mungkin akan mencari ke luar pagar.Di lantai atas sudah kucari ke semua sudut. Tak ada.Gegas aku berlari lagi ke bawah lalu ke teras.“Barangkali ke minimarket seberang jalan itu, Ma?” tanyaku pada Mama.“Ya udah ayuk cari, tenang Karin, siapa tahu dia menyendiri itu mau beli es krim,” ucap Mama tenang. Papa dan Bang Saga sudah lebih dulu pergi ke minimarket, lalu berkeliling memencar ke beberapa gang. Setengah jam kemudian pulang dengan tangan hampa. Aku lemas. Aku sudah yakin Hanifa memang hilang. Karena tak mungkin dia pergi selama ini tanpa jej
Read more
Bersandiwara di Depan Psycho (116)
#Testpack (116)Test Pack ART-ku-Bersandiwara di Depan Psycho Demi Keselamatan Hanifa-Aku manut saja dengan segala instruksi Bang Saga. Yakin dia memiliki perencanaan yang baik, sementara aku bahkan nge-blank tak tahu harus bagaimana, karena terlalu kalutnya, terlalu jauh berpikir soal keselamatan Hanifa.“Oke, sudah sampai, Rin.” Bang Saga mengubah persneling mobil ke posisi netral dan menarik rem tangan.“Bang, aku nggak sanggup. Aku sudah membayangkan yang bukan-bukan. Tolong Bang, ada suara Hanifa nggak di sana? Tolong dengarkan, Bang.”Aku terisak, khawatir anak itu sudah tak bernyawa atau sudah dianiaya, ya Allah, sekhawatir ini aku saat ini. Ya Allah lindungi anakku. Dadaku berdebar hebat. Aku nggak akan memaafkan diri kalau sampai terjadi apa-apa dengan Hanifa.“Karin, Abang minta kali ini, saja. Kamu tenang. Kamu jangan berpikir jauh kemana-mana dulu, ini akan mempengaruhi emosimu. Kali ini saja, sampai satu jam kedepan, tolong lupakan semuanya, tolong fokus saja dengarkan
Read more
Kebaikan Dua Pria (117)
#Testpack (117) Test Pack ART-ku-Kebaikan Dua Pria yang Menyelamatkan----Kenapa dia harus memerintahku untuk langsung pulang? Aneh ini orang.Tapi, oke.“Oh, siaplah, sebentar saya pesankan.”Cynthia mengawasiku. Berarti harus sekarang aku pesan. Kubuka layar gawai lalu memesan taksi online.“Gimana, taksinya sudah dapat?”“Emm, sebentar.”Beberapa detik kemudian terbaca ada mobil Xenia yang mengambil pesananku.“Udah ada yang ambil pesananku nih, Cyn, sedang bergerak ke sini.”“Oke, yuk ke kamar!”Aku mengikuti Cynthia dengan perasaan berdebar. Masih takut ada sesuatu yang terjadi dengan Hanifa. Aku merasa seperti di sebuah rumah sandera’an, yang kesemuanya perlu berhati-hati. Ya, bahkan Bang Saga saat ini sedang berakting pura-pura ‘Sayang’ Cynthia!Cynthia berjalan cepat di depanku. Dia lekas membuka pintu. Beberapa detik aku menyadari dia tidak hanya membuka pintu. Tapi membuka kunci pintu itu. Ya, Hanifa dikunci!Tapi aku tetap berpura-pura tak tahu. Meski ini agak keterlalua
Read more
Hangga Melamarkan Saga untuk Karin, Gentleman Sejati (118)
#Testpack (118) Test Pack ART-ku-Hangga Melamarkan Saga untuk Karin, Gentleman Sejati-Apa benar yang Nifa ucapkan?Jika, ya, berarti nggak sama dengan yang Cynthia paparkan. Ada kebohongan Cynthia.“Mas, Cynthia berarti berbohong?” bisikku ke telinga Mas Hangga, pelan.“Ya, ini memang penculikan. Tapi Cynthia bisa mengelak dengan bilang hanya mengajak Hanifa bermain-main saja, karena cuma beberapa jam hilangnya.”***Ajt.Jam berdentang dua puluh kali. Pukul delapan malam. Bang Saga datang.Namun bukan beberapa jam setelah Hanifa terselamatkan. Ia datang keesokan harinya.“Maaf, ya, Rin. Abang baru datang ke sini sekarang. Semalam Abang tepar. Pagi ini ngantor dulu. Baru setelah semuanya aman, Abang bisa ke sini,” ucapnya setelah meneguk teh hangat di hadapannya.“Nggak apa-apa, Bang. Abang pasti capek dan sibuk banget.” Ada pertanyaan dalam benak, apakah artinya Bang Saga menginap dan ditawan di rumah Cynthia? Apakah artinya Bang Saga juga sudah melakukan sesuatu demi menuruti kein
Read more
Inem dan Zahwan Masuk Jurang (119)
#Testpack (119) Test Pack ART-ku-Inem dan Zahwan Masuk Jurang-“Mas, kamu ngomong apa, sich?”“Nggak ini sudah Mas pikirkan masak-masak, Rin. Kamu sebenarnya hanya butuh diyakinkan. Kamu butuh seseorang hanya kamu ragu, tapi setelah kamu diyakinkan, dan setelah kamu menjalani, kamu akan tahu bahwa ini yang kamu butuhkan. ini yang terbaik. Mas sangat rela sekali kamu dengan Saga. Saga yang terbaik. Saga banyak menolong kamu dan anak-anak. dia tulus sama kamu.”“Bang,” ucap Saga memegang punggung tangan Mas Hangga.“Saga, kamu jangan tak enak hati. Kita sama-sama laki-laki. Aku tahu kamu juga sangat khawatir dengan keadaan Karin, kan? Sering terbersit kamu ingin membantu lebih, tapi kamu sadar kamu masih belum siapa-siapa sehingga kamu tak bisa lepas membantu. Terlebih ada aku sering datang ke sini, ya karena aku memang sulit lepas dari anak-anak. Tapi aku kan memang bukan siapa-siapanya Karin. Jadi moment saat ini semoga bisa membuat kamu melangkah lebih maju lagi tentang niatan tulu
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
18
DMCA.com Protection Status