All Chapters of Cintaku Untukmu Tapi Aku Miliknya: Chapter 41 - Chapter 50
58 Chapters
Bab 41
"Jadi kamu maunya aku tidak berpcaran gitu? Aku harus nikmati sendirian rasa sakit yang kamu tinggalkan untukku? Sedangkan kamu mau menikah sama orang lain dan aku harus ikutin omongan kamu untuk tidak berpacaran? Egois sekali kamu. Kamu cuma mikir sakitnya kamu doang, sedangkan sakitku apa pernah kamu perduli ? Heh? Adi merasa kesal dengan omongan Adena yang begitu egois. Adena masih mengulang-ngulang kata bahwa Adi tidak akan berpacaran secepat itu."Ya karena kamu tidak seperti yang kamu bilang dulu."Lalu sikap kamu sekarang apa kaya seperti yang kamu bilang dulu ke aku? Engga juga kan? Dulu kamu berjanji gak akan tinggalin aku kan? Sekarang buktinya apa? Kamu lebih milih sama orang lain ketimbang aku. Sadar dong. Jangan cuma nyalahin aku saat aku sudah milih buat move on. Ego banget kamu.Adena bersedih dengan perbuatan Adi, dia tidak terima bahwa Adi sudah memiliki wanita lain dalam hidupnya Adena memang sangat egois. Dia tidak menyangka secepat itu Adi akan melupakannya.Adena
Read more
Bab 42
Dan ternyata walaupun Adi sudah memiliki pacar namun dia masih mendahulukan Adena, kalau dia sedang telponan dengan pacarnya dan ada panggilan masuk dari Adena, dia akan mencari alasan dan mematikan telponnya lalu menghubungi Ade kembali karena sebenarnya dia memang masih sangat mencintai Adena dia takut Adena akan marah karena dia tau Adena pasti cemburu."Kenapa? Ada apa telpon? "Bukannya kamu lagi telponan sama pacar kamu? (Adena kesal)"Iya, tapi sudah aku matikan Karena kamu menelpon""Oh jadi gitu? Ya sudah telpon balik saja pacara kamu, nanti dia marah""Aku udah buat alasan mau keluar, karena aku ingin menelpon kamu""Em, siapa sih pacar kamu itu? Siapa namanya? ( Adena penasaran karena dia belum mengetahui siapa pacar Adi)"Kenapa? Kamu ingin tau sekali, cemburu?(nada mengejek) nanti aku udah gak bisa sering hubungi kamu ya kan aku sudah punya pacar sekarang hehe""Terserah kamu.Adena mencari tau lagi tentang siapa sebenarnya pacarnya Adi, kebetulan perempuan itu ada mengome
Read more
Bab 43
Adena malah marah saat mendengar omongan nya Mila yang mengatakan dia memacari Adi saat berpacaran dengan orang lain. Takutnya Adi malah menjelek-jelekkan dia pada Mila. Lalu Adena menghubungi Adi. "Apa yang kamu katakan pada pacar mu itu?" "Katakan apa? Aku gak bilang apa-apa" "Gak usah bohong deh, dia bilang ke aku bahwa kamu menceritakan semua tentang kita pada nya" "Lah Mana ada, mungkin dia berbohong itu dia sengaja menipu kamu agar tau lebih tentang kita, gak usah di open dia memang gitu. "Awas aja kalau aku tau kamu jelek-jelekkan aku "Iyaa.. aku gak sejahat itu. Kalau aku mau jahat sama kamu udah dari dulu aku lakukan saat aku mengancam mu dulu" "Walaupun kamu ngomong gitu, tetap saja aku masih marah" (curiga kalau Adi benar-benar menjelek-jelekkannya pada Mila) "Aku gak sejahat itu, gimana-gimana kamu itu orang yang pernah aku sayang, dan sampai sekarang aku masih merasakan hal yang sama" "Masa? Kan kamu sudah punya dia sekarang" "Dia ya dia, kamu ya kamu. Beda bodo
Read more
Bab 44
Walaupun begitu mereka sudah jarang berkomunikasi dikarenakan Adena bertemu dengan seseorang yang baru di sebuah kegiatan sebagai partner kerja.Adena mendapatkan tawaran pekerjaan dari mba Sinta yang merupakan kerabatnya. Sinta menjelaskan tentang pekerjaan itu dan juga menyebutkan ada lima orang partner dalam pekerjaan itu.Sebelum Adena menyetujui tawarannya Sinta, Adena menanyakan siapa-siapa saja partner mereka."Partner kita ada 5 orang sistem kerja kita kerja kelompok, gimana?" Ucap Sinta."Siapa-siapa saja partner nya mba?", Tanya Adena."Ada mute, Susy, Fadhil, aku dan kamu kalau mau."Saat mendengar nama Fadhil, Adena penasaran siapa itu Fadhil. Lalu dia menanyakan."Partner kita sudah dewasa semua apa ada yang seumuran aku mba? Aku gak nyaman aja kalau gak ada yang seumuran""Partner kita ada yang udah nikah. Tapi ada si Fadhil dia masih mahasiswa juga kaya kamu. Nanti dia yang MC di acara kita.Mendengar itu Adena semakin penasaran dan mencari tau tentang Fadhil di media so
Read more
Bab 45
Semua orang sudah berkumpul di dalam sebuah Aula besar, banyak orang-orang yang hadir disana mereka semua adalah perwakilan per kecamatan. Tetapi pada pertemuan itu, Fadhil tidak hadir di karena kan sibuk dengan tugas kuliahnya. Partner lain bertanya pada Sinta "mba, anggota kita gak cukup. Fadhil kenapa gak datang? Ucap mute."Iya, kenapa dia gak hadir." Sambung Adena yang penasaran."Dia sedang ada kesibukan di kampus, untuk hari ini gak apa-apa kalau dia gak hadir. Tadi dia kasih kabar gak bisa hadir" ucap Sinta.Adena yang penasaran dengan Fadhil yang berfikir dia akan melihat Fadhil secara langsung di hari itu namun malah sebaliknya. Dia tidak melihat sosok Fadhil di sana. Malah ada segerombolan orang yang berusaha mendekatinya, karena mereka melihat Adena adalah orang baru dalam kegiatan itu jadi mereka ingin lebih mengenal Adena. Namun Adena tidak meresponnya, saat ada pria yang meminta nomor teleponnya, karena dia bukan tipe yang mudah dekat dengan orang baru hanya orang ter
Read more
Bab 46
Keesokan harinya saat Adena tiba di tempat pertemuan itu, ternyata dia juga tidak melihat sosok Fadhil yang hadir. Lalu dia bertanya pada Sinta."Mba, bang Fadhil gak hadir juga hari ini? Mungkin dia gak jadi ngejob bareng kita ngga?" Tanya adena yang penasaran dan sambil ngecek foto profil whatsapp Fadhil."Dia tetap ikut, cuma hari ini dia masih ada kesibukan""Oh gitu? (Sahut Adena dan mute)Setelah beberapa hari kemudian.Kembali diadakan pertemuan di kantor yang berbeda. Adena yang sudah berada di tempat, saat acara sudah mau mulai dia melihat sekeling anggota nya juga tidak bertambah. Dan dia langsung duduk di sebelah kiri pintu masuk bersama mute, setengah acara berjalan tiba-tiba ada seorang pria yang masuk dan duduk di sebelah kanan pintu ternyata itu si Fadhil.Ya, pria yang akan menjadi partner nya dalam beberapa kali kegiatan kedepan. Adena langsung bilang pada mute."Kak, kayanya itu bang Fadhil partner kita juga." Adena mengenali wajah Fadhil karena sudah pernah melihat
Read more
Bab 47
Tiba pada saat mereka mengadakan kegiatan acara mandiri di wilayahnya.Adena yang sudah berada di tempat bersama dengan mute, tetapi Fadhil belum terlihat. Sedangkan Sinta sebagai ketua memang sudah izin terlambat karena ada keperluan.Lalu seseorang mengusulkan untuk menghubungi Fadhil karena takut Fadhil akan terlambat. Acara akan di mulai pada jam 8.00 pagi sedangkan Fadhil sebagai MC belum tiba."Dek, hubungi Fadhil udah dimana dia, jangan nanti dia terlambat kita gak tau mau ngapain" tegas mute."Kakak saja yang menghubunginya, aku gak berani lagian gak ada nomornya sama aku" sahut Adena."Kan ada di grup dek""Ah, kakak saja. Aku malas." Ucap Adena.Adena beralasan untuk tidak menghubungi Fadhil melalui telponnya.mungkin karena dia tidak berani menghubungi fadhil.Saat mute menghubungi Fadhil, Fadhil menjawab."Udah di jalan kak lagi OTW "Setengah jam berlalu sambil menunggu Fadhil tiba."Katanya sudah di jalan tapi kok lama?" Tanya mute."Tadi aku masih dirumah sengaja bohong
Read more
Bab 48
Setelah semuanya hadir kegiatan acara pertama mereka pun segera di mulai. Sebelum acara di mulai, mereka ngumpul dan bercerita, saat itu mereka sama-sama sudah bertunangan tapi tidak saling mengetahui tentang status masing-masing. Adena yang mengira Fadhil masih lajang seketika terkejut saat mengetahui bahwa Fadhil juga sudah bertunangan. Saat itu ada seseorang yang menanyakan tentang status nya fadhil. "Sudah ada calon, sudah bertunangan" jawab Fadhil. "Oh sudah punya tunangan juga rupanya" ucap Adena dalam hati. Sinta langsung menambahkan "Adena juga sudah bertunangan". "Oh kirain masih belum punya calon ternyata sudah ada yang tanda" ucap partner-pertner yang lain. Dari itu mereka baru saling mengetahui tentang status mereka, dan itu tidak jadi masalah karena niatnya memang untuk berteman. Seiring berjalannya waktu terjadi pendekatan antara Adena dan Fadhil, mungkin karena mereka berdua yang belum menikah jadi kalau ngomong cepat nyambung dan lebih leluasa. Saat acara di
Read more
Bab 49
Hari-hari pun terlewati, Adena dan Fadhil semakin dekat sering chattingan dan telponan. Bahkan terkadang mereka merasakan kecemburuan dengan kebersamaan mereka dengan pacarnya.Adena memanfaatkan kedekatannya dengan Fadhil untuk mengurangi kekesalannya terhadap Adi yang sudah memiliki pacar.Dia bertujuan supaya saat Adi meneleponnya dan nomornya sedang berada di panggilan lain.Dia ingin melihat reaksi Adi bagaimana jika nomornya sering sibuk. Ternyata Adi kesal dengan itu, Adi tau Adena sedang dekat dengan orang lain bahwa sudah ada orang lain lagi dalam hidup adena.Karena jika hanya Akmal nomor Adena tidak akan sibuk sesering itu. Dia tau bahwa Adena dan Akmal sangat jarang untuk komunikasi.Adi langsung memarahi Adena di chat saat Adena tidak mengangkat telpon darinya "Lagi dekat sama siapa kamu sekarang? Apa tidak cukup dengan tunangan kamu dan aku?""Gak ada siapa-siapa" sahut Adena "Jangan bohong, dari cara kamu balas chat aku dari cara kamu ngomong sama aku sekarang itu san
Read more
Bab 50
Adi benar-benar marah dengan kehadiran sosok Fadhil dalam kehidupan Adena.Dia tidak mau Adena bermain curang dengan pria lain. Selain dia masih sangat cemburu dengan kehadiran orang lain dia juga tidak mau Adena jadi perempuan yang tidak benar.Dia takut Adena di apa-apakan oleh orang lain karena dia sangat menjaga Adena selama ini.Dia selalu mengingatkan Adena agar jangan macam-macam. Kasihan akan tunangannya Adena dan dia juga tidak mau Adena dekat dengan orang lain.Alasan yang lebih jelas karena dia cemburu, dia takut Adena akan dekat dengan orang lain seperti mereka dekat selama ini.Adi menanyakan "siapa dia?""Kamu tidak kenal" jawab Adena.Rasa ingin tau Adi begitu besar tapi Adena tetap merahasiakan identitas Fadhil.Saat Adena sedang telponan dengan Adi, lalu Fadhil menelponnya dan nomor Adena sedang berada di panggilan lain.Fadhil pun menunjukkan kecemburuannya pada Adena, dia kesal tidak jelas."Telponan sama siapa?" Chat Fadhil."Sama mantan" Balas Adena.Fadhil langsu
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status