Wanita berjilbab rapi itu menarik napas sejenak sebelum bicara. "Kedatangan saya juga karena ingin minta maaf pada Mbak Marina. Maafkan saya yang telah masuk kehidupan Mbak dan Mas Andra." Walaupun tangannya gemetar, tapi suara Inaya sangat jelas terdengar. Andra memandang istri keduanya, ingin dia menyela kalau itu bukan hanya salah Inaya. Kesalahan terbesar ada pada dirinya, bagaimana dia dulu yang sangat gencar menginginkan wanita berpostur mungil itu menikah dengannya.Marina tersenyum sinis. Meski tanpa memandang, Marina bisa menilai bagaimana sosok wanita yang telah merebut hati suaminya. Jauh beda dengan dirinya yang tinggi semampai, cantik, dan pandai berdandan.Siapa Inaya, perempuan gunung yang memakai bedak pun tak sempurna. Apa yang menarik sehingga suaminya sanggup menduakannya?"Kamu itu masih muda, kurasa kamu juga perempuan pandai. Pandai dalam arti berwawasan luas, bukan pandai mengambil suami orang. Tapi mau-maunya kamu dijadikan simpanan oleh Mas Andra. Hanya dijadi
Read more