All Chapters of TERPAKSA MENIKAHI KEKASIH PUTRAKU: Chapter 31 - Chapter 40
99 Chapters
BAB 31
“Baiklah! Sebelum kematianmu, aku akan memberimu kesempatan. Cepat jelaskan sekarang!” Rangga menarik pistolnya.Alex terbatuk dan mengusap lehernya yang terasa sakit.“Semalam setelah tiba di bandara, saya sudah memesan taxi online. Saya berpamitan ke toilet sebentar, tapi setelah saya kembali, Nyonya sudah pergi dan membawa tas yang saya titipkan kepadanya. Dompet dan ponsel saya semua ada di sana, hingga saya tidak bisa memberi kabar kepada Tuan. Saya berusaha mencarinya tapi tidak ketemu.”Rangga tersenyum sinis, “kau pikir aku percaya begitu saja.”“Saya tahu, Tuan tidak akan mudah percaya begitu saja.” Alex merogoh saku celana dan memberikan memory card kepada bossnya. “Saya minta hasil rekaman dari CCTV. Awalnya mereka menolak, tapi saya berhasil meyakinkan mereka.”Rangga menatap wajah Alex. Ia mencari kejujuran dari tatapan matanya. Tak ada kebohongan disana. Rangga sangat paham bagaimana karakter Alex. Dia pria yang sangat jujur. Hanya saat berselingkuh dengan Diana saja, dia
Read more
BAB 32
BAB 32Rangga tersenyum dan menggelengkan kepala. “Rania-rania. Sampai kapan kau akan menyembunyikan perasaanmu padaku. Kita lihat saja nanti, aku pasti akan membuatmu semakin jatuh cinta padaku.” Rangga tersenyum dan wajahnya terlihat cerah. Dia lalu meminum obat yang sudah di siapkan oleh sang istri.Rangga bahagia, baru kali ini dia mendapat perhatian dari seorang istri. Jangankan memberikan obat atau mengambilkan air minum, seumur Rangga menjadi suami Diana, tak pernah sekalipun mencicipi masakan ataupun minuman yang di buat olehnya. Rangga tidak pernah mendapat pelayanan dan perlakuan manis dari Diana. Sangat berbeda dengan Rania. Walau usianya masih sangat muda, tapi gadis itu mengerjakan semua tugasnya sebagai seorang istri sesuai yang diharapkan Rangga. Membuat pria itu makin mencintai sang istri kedua.****“Rania, hari ini aku mulai bekerja. Kau jaga diri ya. Ingat jangan kemana-mana tanpa seijinku.”“Iya tuan. Hari ini, aku mau ke toko buku. Boleh gak? Cuma sebentar kok.”“
Read more
BAB 33
BAB 33Rania menangis ketakutan. Wanita itu benar-benar jahat dan tidak punya perasaan. Bahkan saat security berusaha menengahi, wanita kejam itu malah memarahinya. Setelah berdiskusi alot dengan security, Diana menarik lengan Rania dan membawanya menjauh dari keramaian. Di area parkir Diana menghempaskan tubuh Rania hingga terjatuh dan terkena lantai membuat wajahnya lebam.“Ampun nyonya,”“Joni, berikan ponselmu kepadanya!” perintah Diana kepada selingkuhannya.“Oke.” Joni memberikan ponsel kepada Rania. Dia sengaja menyentuh jemari Rania. Pria hidung belang itu harus menahan air liurnya yang hampir menetes melihat gadis abg nan molek di hadapan.Rania sangat ketakutan. Dia bingung, tak tahu harus menghubungi siapa. Hanya satu yang di ingat adalah suaminya. Hanya dia satu-satunya yang bisa menolongnya dari musibah ini. Namun sayang, Rania tak tahu nomor telponnya.Nomor sang suami tersimpan di ponsel yang terjatuh. Rania hanya mengingat nomor rumah sang suami. Tanpa menunggu lama, s
Read more
BAB 34
“Jon, suara itu mirip sekali dengan Rangga. Apa mungkin Rangga menikah lagi tanpa sepengetahuanku?”“Aah itu tidak mungkin. Kamu mungkin lagi kangen sama suamimu ha .. ha..”“Aku serius Joni. Kalau sampai benar itu dia, bisa tamat riwayatku.” Diana memijit pelipisnya. Rasa tak tenang mulai menyelimuti hati.“Tenanglah, aku pastikan bukan dia. Tidak mungkinlah suamimu menjadikan wanita miskin itu sainganmu. Kalaupun akan menikah lagi, dia pasti mencari yang lebih segalanya darimu. Percaya padaku.” Joni menggenggam jemari Diana dan mengecupnya mesra. Dia berusaha menenangkan perasaannya.Sementara Rania hanya bisa mematung. Dia tak bergerak dari posisi semula. Tak tahu apa yang bakal terjadi nanti. Rania juga heran, kenapa saat memerlukan pertolongan bukan ayah atau ibunya yang di ingat,tapi nama sang suami lah yang pertama di ingatnya. Entahlah, Rania juga tak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya. Dia telanjur nyaman dengan keberadaan sang suami dan membuatnya bergantung padanya.
Read more
BAB 35
“Oh, jadi kau lelaki bodoh itu, yang menjadi ATM Diana? Hei, ternyata kita sama-sama pernah mencicipi tubuh sexynya. Aku sangat menggilainya. Aku yakin kau juga ha ... ha ...”“Dasar baj*ng*n, aku bunuh kau!” Rangga kembali melayangkan tinjunya ke arah Joni. Pria itu menjadi bulan-bulanan Rangga. Sekuat apapun Alex menahannya, kekuatan sang boss melebihinya. Emosi sudah merasuk ke dalam dadanya hingga tak lagi berfikir panjang.“Apa-apa an ini! Hentikan!” suara seorang wanita yang tak asing bagi Rangga. Dia menghentikan pukulannya dan menatap ke arah suara. Sementara Diana berlari ke arah joni dan mencoba melindunginya dengan berdiri di hadapannya dan menatap tajam ke arah Rangga.Berani-beraninya ....” Diana sangat terkejut. Jantungnya terasa hampir lepas. Wajahnya pucat pasi. Dia begitu ketakutan seperti melihat hantu yang bergentayangan. “Kau .... ““Iya, ini aku!” Rangga tak terkejut lagi dengan kehadiran istrinya. Dia sudah mengira bahwa Diana pasti ada bersama selingkuhannya.“H
Read more
BAB 36
Rangga menarik lengan Diana dan memegang kasar dagu sang istri lalu berbicara persis di depan wajahnya. “Menurutmu aku harus pilih yang mana? Gadis yang masih segar, ranum dan masih perawan, atau seorang istri tak tahu diri yang mengobral tubuhnya kesana kemari, dan bisa dicicipi oleh lelaki manapun. Menjijikkan sekali. Bantu aku memilihnya, Diana!” Rangga mendorong tubuh Diana, tapi tak sampai terjatuh. hanya mundur beberapa langkah saja.Rangga merangkul Bahu Rania mesra, dan menatap kearah Joni, “Hey, Pria tak bermoral! Bantu Diana untuk memilihkan salah satu untukku. Aku yakin kalau penilaianmu obyektif, kau pasti akan .... ““Cukup Rangga!” Diana menutup telinga dengan kedua tangannya.“Jangan membentakku! Kau yang memaksaku untuk memilih, aku pastikan lebih memilih istri yang bisa menjaga harga diri dan lebih segalanya daripada kamu!”“Tapi dia tak secantik aku!”“Aku bisa membuatnya lebih cantik darimu!”“Aku pastikan kau akan menyesalinya Rangga!”“Apa yang aku sesalkan? Mem
Read more
BAB 37
Diana menghentikan langkahnya, lalu membalikkan badan dan menatap tajam ke arah Rangga. “Apa yang kau lakukan dengan putraku?!”“Aku tidak melakukan apapun. Tapi kesalahan yang dia perbuat, membuatnya tak berani bertemu denganku! Kau cari saja sendiri anakmu dan bawa dia kehadapanku!”“Rangga ...”“Cukup! Aku tak mau berdebat lagi. Ayo sayang, kita pergi! Alex, lepaskan pria itu. Aku tak membutuhkannya! Siapa tahu makannya banyak. Aku tak ingin anjing peliharaanku tak dapat jatah makan. Aku tak ingin pria itu menumpang hidup dari hartaku lagi!” Rangga berkata sambil berlalu meninggalkan mereka. Dia merasa puas sudah membalas perbuatan Diana. Tak perlu dengan cara kasar atau memukul. Cukup dengan kalimat yang menusuk sudah menjadi pelajaran yang berharga untuknya. Harga dirinya sudah anjlok hingga ke dalam tanah, terpendam dan tak bisa di ambil lagi.Joni mengepalkan tangannya. Dia sangat marah dengan kalimat yang di ucapkan Rangga. Dia merasa Rangga sudah menginjak harga dirinya.“Ku
Read more
BAB 38
“Lalu apa yang harus aku lakukan?”“Ayo kita cari Marchel, setelah ketemu, kembalilah pada suamimu dan minta maaflah. Aku yakin Rangga akan memaafkanmu seperti yang sudah-sudah.”“Entahlah, aku tidak yakin. Dia sudah tahu aku bersamamu.” Tatapan Diana menerawang jauh.“Aku yakin. Berikan dia pelayanan ranjangmu yang paling special. Dia bukan hanya akan memaafkanmu, tapi juga tak bisa lepas darimu. Laki-laki hanya butuh itu. Setelah mendapat kepuasan, pasti takkan bisa berpaling.”“Oke, aku akan coba idemu. Sekarang, ayo kita cari Marchel di rumah kakak angkatku. Dia dekat dengannya. Mungkin saja Marchel ada bersamanya.”“Ayo. “Tanpa menunggu waktu lama, mereka bergegas mencari anak kandungnya.*****“Aw, sakit.” Rania meringis kesakitan saat Rangga mengompres luka di sudut bibirnya dengan air hangat.“Hmm, tahan ya.”Rangga mengelus pipi sang istri untuk menenangkannya.Rania menatap sang suami kagum. Dia begitu perhatian. Tangan kekarnya menjelma menjadi lembut selembut usapan pada
Read more
BAB 39
“Beraninya mereka pulang ke rumah!” gemerutuk gerahamnya menahan amarah. Hampir saja langkahnya terayun mendekat, tapi sang istri menahannya.“Tuan, sabar. Tahan emosi.” Rania menyentuh lengan suaminya untuk menenangkannya.“Aku tidak bisa sabar Rania, kesalahan ibu dan anak itu benar-benar tak bisa dimaafkan. Apalagi Marchel, anak itu sudah membuatku malu.” Sorot matanya menatap tajam ke arah istri dan anaknya yang terlihat menurunkan koper.“Tolong dengar kata-kata saya. Kemarahan tak akan menyelesaikan masalah. Mungkin Marchel punya alasan sendiri yang ....”“Diam! Jangan mentang-mentang kamu mencintai Marchel hingga kamu selalu membelanya!” Rangga membentak Rania tanpa sengaja.“Maaf, saya tidak bermaksud membelanya, Tuan.”“Sudahlah! Aku tahu cara menghadapi mereka. Aku harus mendidik keras anakku! Dan jangan panggil aku Tuan di depan Diana! Terserah kau mau memanggilku apa, aku tak peduli!”Setelah mobil pergi, Rangga mengayunkan langkah ke arah istri dan anaknya. Marchel yang m
Read more
BAB 4O. KESEMPATAN KEDUA
Tangan kokoh itu mengepal dan bergetar menahan amarah yang kian membuncah. Percuma perhatian dan rasa cinta terhadap putranya. Kini anak yang begitu dibanggakan, berani melawannya dan menganggap musuh.Hati seorang ayah mana yang tidak terluka jika harus mengalami kejadian ini. Rasa marah, kesal bercampur menjadi satu. Ingin segera melayangkan tinju kepada sang putra. Sekuat tenaga berusaha menahan tangan. Namun tanpa bisa di cegah tangan itu terayun dan melayangkan tinju dan mengenai pelipis sang putra.Bukk, seketika itu tubuh Marchel terjatuh. Bobot tubuhnya yang kecil tak mampu menahan kekuatan tangan kekar sang papah.“Marchel!” Diana berjongkok dan membantunya untuk berdiri. “kau tidak apa-apa, nak?” Diana menepuk pipi Marchel. Ia sangat mengkhawatirkan keadaan putranya yang memejamkan mata. Diana takut jika sang putra kehilangan kesadaran. Berkali-kali Diana menepuk-nepuk pipinya, tapi tak jua membuka mata. Diana begitu cemas, lalu menatap ke arah Rangga yang masih mengepalkan
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status