Semua Bab Cinta Berbalut Dendam: Bab 271 - Bab 280
314 Bab
Bab 271: Tiara Si Mahasiswi UI
Di pos polisi, para penumpang memanfaatkan kesempatan itu untuk beristirahat dan duduk santai di sebuah kantin yang terletak di samping kantor korps baju coklat ini.Selesai memberi keterangan dan dilanjutkan giliran sopir serta kernet, kini Ryan bermaksud ikut santai juga di kantin itu.Matanya celingak celinguk mencari tempat duduk yang kosong di kantin yang kecil itu, beberapa penumpang yang melihat ‘sang pahlwan’ ini sudah kelar dimintai keterangan polisi dan ikut bergabung di kantin ini, berebutan menawarkan kursi pada Ryan.Namun, Ryan kaget karena gadis yang tadi duduk sebaris dengannya melambaikan tangan padanya, dan meminta Ryan duduk di sampingnya dan pemuda ini memutuskan mendatangi si gadis cantik ini, karena memang ada kursi yang kosong di sampingnya.“Terima kasih!” sahut Ryan pendek, lalu dia memesan minuman serta mengambil kue yang di depannya setelah duduk di samping gadis cantik ini.“Saya Tiara…!” gadis ini menyodorkan tangan kanannya yang putih mulus dan lentik.“R
Baca selengkapnya
Bab 272: Sama-sama Keras Kepala
Setelah mandi dan berpakaian, kemudian mengantar Vanya dan Jaka ke kamarnya untuk diminta berpakaian di bantu 2 babysitter, Ryan pun turun ke lantai bawah dan menuju ruang makan. Di sana sudah menunggu papanya dan Celine yang makin cantik saja.Ryan langsung memeluk Celine dan mencium dahi adik perempuannya yang memakai seragam sekolah yang makin hari makin jelita ini. Ryan dan Celine saudara se ayah dan ibu, sedangkan Vanya dan Jaka beda ibu.“Wangi banget kamu Cel, masa anak SMP pake parfum segitunya!” kata Ryan tersenyum, Salman hanya diam memperhatikan ulah dua anaknya ini.“Kepo amat kamu bang, biarin…eh badan Abang kok makin hitam gitu, kurus lagi, kurang gizi ya di sana!” sahut Celine keheranan.“Bukan…kalau gembrot mana bisa ikut latihan-latihan berat, makanya wajib kurus agar lincah!” jawab Ryan asal saja.“Ryan…duduk dulu…papi mau bicara!” tak lama kemudian bergabung Brigitta dan Deasy, keduanya menatap wajah Ryan yang terlihat cool dan santai saja.“Berapa lama lagi pendidi
Baca selengkapnya
Bab 273: Bertemu Tiara Kembali
Pemakaman nenek Priscilla berlangsung khidmad di samping kuburan madunya nenek Cynthia, seluruh keluarga besar Radin Durangga mengantar kepergian Priscilla.Radin Durangga cukup tegar di usia rentanya kembali di tinggal istri keduanya. Setelah sempat tak sadarkan diri dan di bawa ke rumah sakit, Om Priscilla pun meninggal dunia di samping suami, madunya dan anak-anak cucunya.Dia sempat menitip pesan khusus pada Salman, agar jangan terlalu keras dengan Ryan. Salman hanya mengangguk. Ryan adalah cucu kesayangan Nenek Priscilla, sehingga Ryan sempat terpukul kehilangan neneknya ini.Tapi karena dia sudah jadi pemuda, rasa terpukul itu cepat di atasi, beda dulu saat kehilangan ibundanya, Vanya, semingguan Ryan susah makan, hingga neneknya Priscilla sampai khawatir sekali.Kini Radin hanya berdua dengan nenek Sherin, di usianya yang sudah hampir 70 tahunan, namun fisik Radin Durangga tetap baik, karena dia masih sering olahraga yang sesuai dengan kondisi umur
Baca selengkapnya
Bab 274: Reni Diam-diam Suka Ryan, Tapi Sodorkan Tiara..!
Sisa tiga mingguan di manfaatkan Ryan untuk mengunjungi sahabat-sahabat SMU nya, hingga tak terasa waktu cuti satu bulan habis dan Ryan kembali pulang ke Lembang, Bandung.Kali ini orangtuanya lah yang melepas langsung kepergiannya ke Bandung yang di antar mobil berikut sopir keluarga.“Ku tunggu selesai kami pendidikan…papi yakin apa yang kamu ucapkan, akan kamu pegang kuat-kuat!” kata Salman sambil memeluk anak sulungnya yang tingginya kini mengalahkannya, kecuali badan, karena badan Salman lebih kekar dan berotot.Ryan memeluk kembali papinya, lalu memeluk satu persatu kedua ibu sambung dan menggendong kedua adik terkecilnya, Vanya dan Jaka, begitu giliran Celine, Ryan memandang kagum pada adiknya ini, selain makin cantik, wajah Celine bak kaka adik dengan Deasy.“Ingat…masih SMP ga boleh pacaran yaaa, awas kalau kaka tau kecil-kecil udah bisa pacaran!” kata Ryan sambil memeluk adik kesayangannya ini.&ldquo
Baca selengkapnya
Bab 275: Ditugaskan di Daerah Terpencil
Semenjak Ryan kembali tinggal bersama orang tuanya, lima mobil sport mewahnya, tiga SUV, tiga Jeep, dan 3 mobil yang biasa dia gunakan untuk offroad sudah kembali dia miliki dan pelihara.Dulu saat masih bersama kakek dan nenek sambungnya, Ryan hanya memiliki 3 mobil dan 1 motor, itupun milik ibu sambungnya, Brigitta yang sangat sayang dengannya.Sedangkan motor mogenya hadiah dari kakeknya Komjen Andre. Ayahnya sengaja bersikap begitu, karena jengkel dengan sikap keras kepala Ryan yang memilih tinggal dengan kakek neneknya.Sehingga fasilitas semuanya di tahan, Ryan juga memiliki rekening sendiri yang nilainya sangat fantastis, ayahnya Salman memang sangat memanjakan anak sulungnya ini.Di rekeningnya, tak kurang tersimpan duit dengan nominal hampir 250 milyar dan bebas Ryan gunakan kapanpun.“Ingat…papi sengaja memberi kamu duit besar itu, dengan harapan kamu bijak menggunakannya, kalau sampai papi dengar kamu foya-foyakan tu duit, p
Baca selengkapnya
Bab 276: Jadi Polisi Anti Sogokan
Ipda Ryan juga berhasil membongkar kejahatan yang cukup meresahkan warga selama ini, yakni pencurian sapi yang dilakukan para penjahat.Para pencuri ini suka sekali menteror warga, sehingga warga makin ketakutan, tapi tak lama kemudian sapi-sapi mereka lenyap di kandang.Ipda Ryan tak tanggung-tanggung bertindak, dia akhirnya bersama anak buahnya harus berhari-hari menjebak para pencuri ini, setelah hari ke 7, mereka menangkap basah para pencuri sapi yang berjumlah 6 orang ini.Dua orang bersikap menakut-nakuti warga, 3 orang menarik sapi-sapi masuk ke dalam mobil pick up yang sudah mereka siapkan dan 1 orang bertindak sebagai sopir. Saat itulah Ipda Ryan dan anak buahnya membekuk ke enam pencuri ini.“Jangan kasih ampun, tembak saja di tempat, saya yang tanggung jawab!” tegas Ipda Ryan yang jengkel dengan kelakuan para pencuri ini.Ke 6 pencuri sapi tersungkur ke tanah, setelah masing-masing menerima pelor di kakinya. Lalu di angkut ke
Baca selengkapnya
Bab 279: Affair dengan Janda Muda
Tiara tertawa melihat pakaian Ryan yang kotor dan cuek saja masuk kembali ke mobilnya yang dia tahu berharga milyaran ini.“Ga ada sayang-sayangnya ama mobil mehonggggg…tuh juga seragam kamu kotor, ehh cuek aja masuk!” kata Tiara.Ryan tertawa saja dan bilang mobil model gini memang buat offroad, kotor bisa di cuci lagi.“Ngapain di taruh di garasi, malah rugi kan?” Tiara mengangguk sambil tersenyum mengiyakan ucapan Ryan.Ryan kemudian tancap gas dan dia jalan menyisi melewati mobil Bantun, mobil mahal inipun meraung-raung saat melewati lumpur yang dalam, untung ban nya sudah di ganti radial semuanya oleh Ryan, sehingga tanpa kesulitan mampu melewati jalan berlumpur tersebut.Ryan pun kembali turun dan di bantu Bantun memasang tali tambang, setelah semua siap, Ryan pun balik kembali ke mobil dan menginjak kuat-kuat pedal gas, karena mobil Bantun penuh sembako yang lumayan berat, mobil Ryan sampai berputar-putar menar
Baca selengkapnya
Bab 278: Tak Sengaja Bertemu Tiara
“Siapa lagi yang maju akan ku tembak tanpa ampun!” ancam Ryan sambil mengacungkan pistol.Ipda Ryan melirik ke samping dan dilihat ada lagi seseorang yang agaknya tak takut dan berniat ingin membacoknya, Ryan yang aslinya mahir menembak ini langsung berpaling dan duarrrr…pistol kembali menyalak orang ini langsung tersungkur dan mengaduh-aduh lagi, pahanya tertembus peluru.Tak berhenti sampai di situ, Ryan juga menembak lagi, kali ini dia arahkan pada ketua komplotan yang sengaja mencegatnya.Tak pelak pria yang biasa di panggil Bang Sajo ini langsung berteriak kesakitan, karena kakinya kena tembakan pistol Ryan. Bidikan Ryan sangat tepat, terlebih jaraknya hanya 5 meteran.Melihat Bang Sajo kepala komplotannya KO, ke 4 sisa para penjahat ini langsung hilang nyali, mereka awalnya kagum dengan kepala komplotannya yang kabarnya kebal senjata tajam dan peluru, tapi kini tersungkur dan berteriak-teriak ke sakitan setelah kakinya tertembus p
Baca selengkapnya
Bab 280: Ryan Berubah Sejak Kenal Lilis
“Ya udah, tunggu aja dulu sampai teduh yaa!” Ryan pun masuk ke dalam dan seperti biasa dia akan melanjutkan dengan aktivitas rutinnya, yakni olahraga nge-gym di rumah dinasnya sampai keringatnya bercucuran.Ryan kini benar-benar menjaga badannya yang makin kekar saja dari hari ke hari. Ryan tak sadar dari tadi aktivitasnya selalu diperhatikan Lilis, Ryan yang hanya mengenakan celana pendek dan singlet benar-benar bikin janda cantik ini terpesona.Setelah 30 menitan lebih olahraga gym yang sejak awal Ryan beli, yakni alat gym treadmill dan alat gym yang komplet yakni home gym, diapun menatap Lilis yang dari tadi memperhatikannya, barulah Ryan menyadari, kalau wanita desa ini aslinya cantik dan memiliki bentuk tubuh menggiurkan.Apalagi Lilis ternyata baru berusia 20 tahun, sangat muda tapi sudah jadi janda tanpa anak, Lilis sendiri menikah saat lulus SMU atau ketika umurnya belum genap 17 tahunan.“Kenapa perhatikan saya, aneh yaaa&hellip
Baca selengkapnya
Bab 281: Belajar dengan Lilis, Makin Rusak dengan Tiara
“Hayooo…masih dingin ga dengan Tiara!” olok gadis ini tertawa.Dia kemudian malah bangkit dan setengah berlari menuju kamar dan menutupnya dari dalam, Ryan langsung menepuk jidatnya.“Kurang ajar…sengaja menggodaku ternyata!” pikir Ryan.Tak lama kemudian Tiara keluar lagi, kali ini dia berpakaian sopan, baju tidur lengan pendek dengan celana lengan panjang, otomatis body cantiknya tidak lagi terlihat seperti tadi.Tapi Ryan masih pusing sendiri saat tadi di goda Tiara.“Hmm bengongg aja dari tadi, makan malam kita gimana ini?” tanya Tiara dan duduk di tempat tadi.“Kiss…ehh maksudnya terserah kamu aja Tiara!” Ryan ternyata masih nervous.“Apa…makan malamnya kiss doankkk…ehh kenapa nih orang, ga nyambung banget kalau bicara!” Tiara langsung tertawa.“Gini dehh, aku bikin nasi goreng aja yaa...selama pendidikan aku suka bikin nas
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2627282930
...
32
DMCA.com Protection Status