Semua Bab BUKAN OB BIASA: Bab 81 - Bab 90
125 Bab
81. ADAM YANG INGIN TAMPIL SEDERHANA
Seluruh orang di Widjaja Corporation tampak begitu sibuk menyiapkan hari jadi perusahaan. Sebuah hotel bintang lima dan juga milik perusahaan, sengaja digunakan untuk menyelenggarakan acara rutin tahunan perusahaan tersebut. Namun, perayaan hari jadi perusahaan kali ini sedikit berbeda dari biasanya.  Banyak desas-desus yang berkembang di dalam perusahaan, yang mengatakan bahwa Eka Widjaja, orang nomor satu di Widjaja Grup ini akan mengumumkan siapa penerusnya. Sehingga memantik antusiasme dari semua orang.  Tidak banyak orang yang mengetahui tentang keluarga Eka Widjaja, mengingat kehidupan keluarganya yang jauh dari gosip di luaran sana. Seperti kebanyakan keluarga konglomerat lainnya, kehidupan keluarga Eka Widjaja benar-benar tertutup dan hanya segelintir orang dalam perusahaan saja yang mengetahui tentang keluarga Eka Widjaja. Selain itu, semua akses menuju lokasi hotel sengaja ditutup untuk umum selama sehari penuh dan hanya me
Baca selengkapnya
82. DI MANA NADYA?
"Adam?" Seru Gira seakan tidak percaya. Begitupun karyawan lainnya yang terkejut melihat kemunculan Adam hari itu. Bagi para karyawan ini, Adam dianggap sebagai OB yang sangat istimewa. Selain kemampuannya dalam meracik minuman dan menghapal semua kesukaan karyawan di sana, Adam juga sangat bisa diandalkan dalam memperbaiki komputer mereka. Dan bahkan, dalam beberapa kesempatan, Adam merupakan teman diskusi yang sangat baik. Sehingga, beberapa minggu Adam menghilang, membuat mereka seakan kehilangan sosok Adam. "Adam, kamu ke mana saja?" Tanya mereka begitu penasaran. "Hahaha, maaf. Aku pergi karena ada urusan sangat penting di luar sana." Jawab Adam terkekeh mendapat berondongan pertanyaan dari mereka. Ia tidak menyangka, jika kehadirannya begitu berarti bagi orang-orang di depannya ini. Meski, sebagian besarnya karena mereka berharap bisa mendapat servis Adam sebagai OB, seperti sebelumnya. "Loh, terus pakaian ini?" Salah seorang karyawan wa
Baca selengkapnya
83. NADYA DALAM BAHAYA
Nadya seakan sulit untuk melerai perasaannya sendiri. Seharusnya ia bahagia melihat Adam bisa bersama dengan wanita lain. Bukankah mereka sahabat? Dan seorang sahabat seharusnya senang melihat sahabatnya bahagia. Tapi kenyataannya tidak begitu. Ada bagian dirinya yang tidak rela saat melihat Adam memeluk wanita lain dengan cara intim seperti itu. Berulang kali, Nadya coba meyakinkan dirinya bahwa ia tidak memiliki perasaan pada Adam selain hanya sebatas perasaan sahabat semata dan tidak harusnya ia merasa cemburu melihat kedekatan Adam dengan wanita lain.  Hanya saja, setiap kali bayangan Adam berpelukan dengan wanita lain terlintas dalam benaknya, membuat Nadya marah.  Perasaan ini membuat Nadya merasa sangat tidak nyaman dan pikirannya menjadi kacau saat itu. Bug. Karena pikirannya yang sedang tidak fokus, membuat Nadya tanpa sadar menabrak seorang pria. "Maaf- maaf, mbak! Loh, Nadya?" Sapa pria yang ditabrak Nadya.
Baca selengkapnya
84. APA YANG KAMU LAKUKAN PADA NADYA?
Adam cukup terkejut melihat keberadaan Sandi ada di sini.Terakhir kali, Fabian sudah memindahkan Sandi menjadi mandor lapangan dan Adam yakin, Sandi tidak mungkin berani menganggu Nadya lagi setelah itu.Adam cukup terkejut melihat Sandi setelah cukup lama tidak bertemu dengannya. Ternyata Sandi juga datang dalam acara peringatan hari jadi perusahaan hari ini.Sandi yang memang memendam kebencian terhadap Adam, semakin marah ketika melihat Adam justru mengenakan pakaian santai dan bahkan berani masuk ke dalam acara perusahaan mereka dengan mengenakan pakaian sesantai itu. Sandi menganggap bahwa Adam masih bekerja sebagai OB di sana.Apalagi, saat itu Sandi melihat wanita cantik yang sedang berdiri tepat di sebelah Adam. Dia menduga bahwa wanita itu pasti juga seorang OB, sama seperti Adam.'Beraninya OB sialan ini bertingkah! Ia bahkan datang ke sini bersama pacar OBnya.' Pikir Sandi geram.Tidak dipungkiri, ada kecemburuan di dalam mata Sa
Baca selengkapnya
85. ASTAGA! NADYA DICULIK.
"Adam, ada apa?" Tanya Fabian yang saat itu baru saja tiba dan melihat Adam sedang mencengkram kerah baju Sandi dan terlihat sedang mengintimidasi Sandi.Adam yang masih diliputi oleh kemarahan, menjawab datar, "Bajingan ini mengatakan bahwa dia telah menculik Nadya.""Apa?" Ujar Fabian terkejut."Tidak mungkin, barusan aku bertemu Nadya di tempat parkir. Tidak mungkin dia diculik..."Fabian hendak bicara lebih lanjut dan mengatakan kalau Nadya baik-baik saja saat mereka berdua bertemu. Namun, ia segera teringat dengan pria aneh yang berpapasan dengannya terkahir kali. Pria tersebut terlihat sedang buru-buru dan arahnya, menuju arah yang sama dengan Nadya."Oh, tidak! Pria tadi pasti mengincar Nadya. Adam, ikut aku sekarang!" Teriak Fabian buru-buru berbalik pergi."Fabian, apa maksud lu?" Tanya Adam tidak mengerti."Nanti saja penjelasannya, kita harus bergegas menyelamatkan Nadya."Adam terkesiap dan segera melepaskan cengker
Baca selengkapnya
86. SEMOGA NADYA TIDAK KENAPA-KENAPA!
Namun, sesuatu yang tidak mungkin diduga oleh Sandi sebelumnya, bahwa Adam bukanlah orang yang biasa diajak berkompromi saat ia sedang dikuasai amarahnya.Begitu masuk ke dalam ruang keamanan, Adam langsung berlari ke arah Sandi dan dengan kejam menghadiahi Sandi dengan sebuah tendangan keras ke arah dadanya.Baam!Sandi yang sedang duduk di atas kursi, seketika terjungkal dengan sangat keras.Tidak cukup dengan itu, Adam segera menarik paksa rambut kepala Sandi dan menghantam wajahnya dengan pukulan kanannya.Baam."Arggh."Seolah semua itu masih belum cukup untuk melampiaskan kemarahannya, Adam secara membabi buta menghajar Sandi.Bug, bug.Kebrutalan Adam, mengejutkan empat orang tenaga keamanan saat itu. Mereka bersama Fabian segera melerai Adam dan tidak ingin Adam sampai membunuh seseorang di sana."Dam, hentikan! Lu bisa membunuhnya!" Ujar Fabian khawatir jika Adam sampai membunuh Sandi karena tidak bisa me
Baca selengkapnya
87. GUE DOAKAN KALIAN BISA BERSATU
"Di mana Adam?" Tanya Eka Widjaja pada Ali Tanjung, pengawal kepercayaannya. Dirinya sudah selesai memberikan kata sambutan untuk perayaan hari jadi perusahaannya. Namun, putra kebanggaannya itu masih belum dilihatnya hadir di sana. Sementara, Adam mengatakan bahwa dirinya hampir sampai di sana dan itu terjadi sudah tiga puluh menit berlalu. Ali baru saja menanyakan hal yang sama pada anak buahnya dan terkejut begitu mendapat kabar tentang Adam dari mereka. Dengan berat, Ali mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada bos besarnya itu, "Adam pergi beberapa saat yang lalu, pak." "Pergi?" Ucap Eka Widjaja terkejut. "Apa yang sebenarnya dipikirkan anak itu? Tidak tahukah ia bahwa acara hari ini begitu penting dan saya sudah berencana untuk mengenalkan dirinya pada semua orang hari ini?" Ujar Eka Widjaja kesal. "Tenangkan diri anda dulu, pak. Ini bukan karena keinginan mas Adam sendiri untuk pergi. Sebelumnya, ia sudah datang bersama nona Siska, p
Baca selengkapnya
88. KAMU?
Baru saja gambar Adam terpampang di layar besar tengah aula, suasana seketika riuh. Terutama dari mereka yang selama ini mengenal Adam sebagai OB di kantor mereka.Sebelumnya, ketika Eka Widjaja mengumumkan siapa penerusnya yang akan menggantikan dirinya kelak. Membuat semua orang yang hadir hari itu dibuat penasaran dengan sosok yang dimaksud oleh orang nomor satu di Widjaja Corporation tersebut.Ketika mengetahui, bahwa orang yang dimaksud oleh Eka Widjaja, ternyata adalah putra beliau sendiri. Suasana seketika menjadi lebih ramai, khususnya kalangan wanita. Tidak sedikit yang bermimpi, bisa menjadi pasangan calon CEO baru itu kelak."Duh, seperti apa tampangnya putra pak Eka itu, ya?" Ujar salah seorang karyawan wanita seraya memegangi wajahnya yang tersipu."Pastinya ganteng! Semoga saja, dia belum punya pacar."  Ujar yang lainnya berharap.Beberapa wanita lajang seketika menjadi bersemangat mendengar kalimat pembuka dari Eka Widjaja dan m
Baca selengkapnya
89. KAMU CEMBURU?
"Nad, kamu- kamu sudah sadar. Syukurlah, kamu baik-baik saja." Ujar Adam terkejut dan sekaligus sangat lega begitu melihat Nadya telah bangun. Tatapan Adam terlihat begitu dalam dan menyimpan banyak kerinduan di dalamnya. Nadya bukannya membalas kekhawatiran Adam. Ia justru masih terpana dan terlihat terkejut menatap Adam dengan penuh tanya. Atau lebih tepatnya, Nadya terkejut dengan apa yang didengarnya saat ia terbangun. "Nadya, kamu kenapa?" Tanya Adam salah tingkah. Mengira bahwa Nadya masih marah atas kejadian sebelumnya. "Adam, katakan padaku. Apa yang kamu ucapkan itu, benar?" "Ucapanku? Ucapanku yang mana?" Tanya Adam salah tingkah. Dalam hati, Adam bertanya-tanya, 'Apa Nadya mendengar semua ucapanku? Kalau benar, sejauh mana dia mendengarnya?' Adam masih belum siap untuk mengungkapkan tentang siapa dirinya pada Nadya, saat ini. Jika ia harus mengungkapkan tentang siapa dirinya, maka itu harusnya saat acara perkenalan dirinya. Adam sudah berencana untuk mengungkapkan te
Baca selengkapnya
90. AKANKAH HAPPY ENDING?
Dokter Pramudya tidak bisa menahan tawanya saat melihat ekspresi salah tingkah putri sulungnya tersebut. Ia sadar, bahwa putrinya itu memang sedang jatuh cinta. Hanya saja, karena Nadya tidak pernah merasakan yang namanya pacaran selama ini, berbeda dengan adiknya. Membuat Nadya tidak bisa membedakan perasaannya sendiri. Mana yang perasaan sayang sebatas teman dan mana perasaan cinta yang sesungguhnya. Itulah alasan kenapa Nadya sampai sakit dan menjadi semakin kurus selama beberapa minggu terakhir dan Nadya tidak menyadari, kalau perasaan yang sedang melandanya adalah perasaan kehilangan pada seseorang yang dicintainya. Dan sekarang, dokter pramudya bisa melihat dengan sangat jelas, alasan yang coba disembunyikan oleh putrinya itu selama ini. 'Ternyata masalahnya cinta!' Pikir Dokter Pramudya geli. "Papa, kenapa melihatku seperti itu?" Ujar Nadya cemberut. Dokter Pramudya segera berpindah duduk ke tepian ranjang Nadya dan berkata dengan lembut, "Kak, jujur pada papa, apa benar ka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status