Semua Bab Menjadi Istri Kedua Mantan Mertua: Bab 61 - Bab 70
689 Bab
Dibully
Bab61Andre keluar dari kamar Delima, ketika Arya masuk."Masih sakit?" tanya Arya. Delima menggeleng lemah."Aku sudah harus berangkat kerja! Aku terlalu banyak lalai.""Maaf. Yasudah, Ayah berangkat saja, semangat." Delima berkata sembari tersenyum.Arya meraih tas kantornya dan pergi begitu saja. Perasaannya semakin kacau, dan kondisi rumah tangga barunya pun tidak harmonis sama sekali.Arya pergi, dan Andre pun pergi juga menuju kantor, mereka mengenakan mobil masing- masing.Delia pun bergegas masuk ke kamar Delima dan tersenyum."Keren sekali aktingnya, Bu. Lihat kan tadi, patah hati itu si Elea," imbuh Delia dengan senang.Delima pun tertawa. "Haha, mampus dia! Macam- macam sama kita. Memang dia pikir enak, jadi istri kedua," papar Delima."Delia juga sudah gosipin Elea ke semua tetangga kompleks ini. Biar dia malu dan semakin di kecam. Delia juga baru tau, kalau Elea itu kuliah. Dan Ibu taukan, di kampus Elea, banyak kejutan menanti wanita itu," terang Delia panjang lebar."Ha
Baca selengkapnya
Tangisan Elea
Bab62Arya benar- benar tidak bisa konsentrasi, pikirannya terus saja melayang ke Elea.Hingga seseorang nomor tanpa nama, mengirimkan sebuah foto kepada Arya.Lelaki itu terkejut, ketika melihat tiga foto yang nomor tanpa nama itu kirim.Terlihat foto Elea keluar dari mobil seseorang, kemudian berfoto berdiri saling tatap di taman, hingga foto lelaki itu melambaikan tangan pada Elea.Arya terbakar perasaan cemburu, dan menghubungi ponsel Elea. Namun wanita itu enggan menjawab panggilan Arya, dan membiarkan ponsel itu terus berdering.Hal itu, tentu saja semakin menyulut emosi Arya dan mengobarkan perasaan curiga.Dengan perasaan diliputi amarah, Arya keluar dari kantor, berniat mendatangi Elea di taman, mungkin saja Elea masih bersama lelaki itu pikir Arya.Jika iya, maka Arya tidak akan segan- segan, untuk memberi perhitungan dengan lelaki di foto tersebut, karena berani mengganggu istrinya.Dengan kecepatan tinggi, Arya mengendari mobil, menuju taman kota.Benar saja, sosok Elea ma
Baca selengkapnya
Mertua Datang
Bab63"Ibu ...." Delia berteriak, kemudian wanita itu berlari dari kamarnya, menaiki tangga dan langsung membuka kamar Delima."Apa sih? Nggak sopan," gerutu Delima, terkejut karena Delia langsung masuk tanpa mengetuk."Ih Ibu, ini ada berita baik tau!" jawab Delia. "Nih Ibu lihat," kata Delia sembari menyodorkan ponselnya."Apa ini? Si Elea ya?" tanya Delima memastikan."Ah bener, ini Elea. Di bully rupanya dia," kekeh Delima, merasa senang melihat Elea di permalukan."Siapa dulu dong! Elea mau macam- macam sama kita? Sikat ...." Delia nampak puas dan bahagia.Rencana yang Delia susun sedemikian rupa, berjalan dengan begitu sempurna."Nggak bakal punya muka lagi tuh pelakor sialan. Sudah miskin, mandul, pelakor pula," cicit Delia, di sambut gelak tawa Delima."Kamu memang hebat! Nggak salah Ibu pilih kamu sebagai menantu," puji Delima."Semoga kamu cepat hamil, ya. Biar bagaimana pun juga, Ibu sudah kepingin punya cucu. Jika tidak, ini harta Ayah, bakal jatuh ke tangan Elea nantinya.
Baca selengkapnya
Dukungan Mertua
Bab64"Bu, jangan di buat masalah," pinta Arya. "Ayo masuk dulu," lanjutnya.Helena menatap tajam wajah Delima, semburat kebencian terpancar jelas.Helena masuk, diiringi Arya, Erina juga Delima."Rumah mewah dan besar begini, tapi menantu Ibu malah tinggal di kamar tamu! Sebagai suami, kamu ini punya otak nggak, Ar." Helena terus mengomel, kecewa pada Arya."Di rumah ini kamar cuma tiga, di tambah 1 kamar tamu. Nanti di lantai dua, Arya berencana membuat 1 kamar lagi.""Ayah, kok nggak ada bilang sama Ibu?" sela Delima."Kenapa kamu? Keberatan jika Arya buat kamar untuk menantu saya? Kalau begitu, lebih baik kamu yang pindah ke kamar tamu!" bentak Helena. Mata Delima berkaca- kaca. "Bu, saya juga menantu Ibu! Jangan begini, bersikap tidak adil dan semau Ibu saja. Saya yang menemani Arya dari 0, bukan Elea yang datang tanpa permisi dan ikut menikmati kemewahan yang kami hasilkan bersama dulu."Delima menjawab dengan lantang, perasaannya terlalu sakit, untuk terus berdiam diri. Semak
Baca selengkapnya
Terluka
Bab65"Sampai kapan Ibu begitu sama aku, padahal aku tidak pernah jahat padanya," lirih Delima.Arya duduk disisi ranjang, bersebelahan dengan Delima."Seharusnya kamu mengerti, Ibu sensitif sama kamu. Ini juga bagian dari perbuatan kamu," jawab Arya apa adanya."Kenapa cuma aku? Aku datang dengan memberitahukan kenyataannya. Biar bagaimana pun, kamu pelakunya, Mas. Tapi kenapa seakan- akan aku, yang paling bersalah dengan semua yang terjadi."Arya menarik napas."Sudahlah, aku juga tidak bisa berpikir jernih, dalam menghadapi sikap Ibu. Faktnya di masa lalu, semua yang sudah terjadi, diluar kendaliku.""Jika memang kamu tidak bisa atasi Ibu, jangan biarkan dia datang kemari lagi. Ingat, Mas. Ini rumah kita, bukan rumah Ibumu," tegas Delima."Dia Ibu kita, dia kesini juga datang menemui Elea.""Itu katamu! Untuk apa aku anggap dia Ibuku? Jika aku tidak dianggap anak? Ini konyol sekali rasanya.""Yasudah, jika itu mau kamu, aku nggak bisa maksain apa- apa."Delima mendengkus."Setiap b
Baca selengkapnya
Syok
Bab66Delima membuka kasar daun pintu karena panik.Erina membalikkan badan, dengan tatapan bringas."Andre kamu nggak apa- apa kan?" pekik Delima.Andre yang kesakitan pun terkejut, ketika Ibunya nekat membuka pintu kamar."Tutup kamarnya, Bu!!" teriak Andre. Erina bergegas mengejar Delima yang berdiri di ambang pintu. Bruckk.Erina menarik tangan Delima dengan keras, hingga membuat wanita berusia kepala 4 itu pun terjerambab ke lantai.Erina berniat memukulkan high heels yang tajamnya ke kepala Delima."Nyonya ....." Bi Ijah tidak berani mendekat, dia histeris melihat Erina mengamuk.Saat tangan Erina melayang diudara, Andre berhasil menahannya. Namun Erina yang memang memiliki ke ahlian bela diri, tidak mudah menyerah begitu saja.Apalagi kini kondisinya, sedang di pengaruhi emosi.Bruk. Erina mengayukan kakinya ke belakang dan mengenai perut Andre, hingga membuat lelaki itu kesakitan.Tetapi masih memegangi kuat tangan Erina yang memegang sepatu. Dengan kesal, kembali Erina mem
Baca selengkapnya
Ceraikan Arya
Bab67"Ada apa?" Elea semakin panik, kala Arya berdiri dan langsung pergi begitu saja.Ingin dirinya menyusul, namun mengingat kondisi Ibu mertuanya yang belum sadar, Elea mengurungkan niat.Dalam hatinya teramat kesal, karena dirundung penasaran, sedangkan dari tadi tidak mendapat jawaban dari Arya, lelaki itu malah pergi dengan kepanikannya.Elea memutuskan memasuki kamar rawat mertuanya, menunggu hingga wanita itu sadar.Elea memandangi sedih wajah Ibu Helena, yang tidak kunjung sadar."Bu, cepat sehat kembali, Elea mohon. Elea tidak punya Ibu lagi, setidaknya Helena tetap mau hidup untuk Elea," lirih wanita itu, menggenggam tangan Ibu Helena dengan erat.Isakkan mulai terdengar dari bibir tipisnya, air mata mulai mengucur deras, kala rasa takut menghinggapi sanubarinya.Perlahan, Heleba membuka matanya."El," seru Helena, ketika melihat jelas wajah Elea yang menangis.Elea terkejut. "Ya Allah, alhamdulilah, Ibu ...." Perasaan lega bercambur bahagia, Elea memeluk Helena. "Elea k
Baca selengkapnya
Masa Lalu
Bab68Arya bergegas menemui Erina, yang berada di kantor Polisi. Polisi menjelaskan dengan detail, yang menyebabkan Erina kini di tahan di kantor Polisi."Kenapa kamu senekat ini? Lihat kalau begini, masa depan kamu taruhannya," pekik Arya, kesal."Kenapa nyalahin aku, sih. Aku nggak bersalah, tante Delima yang mendorong kami."Arya menyapu wajahnya dengan kasar."Bukti CCTV itu jelas Erina, yang melakukan tindak kekerasan pada Delima dan Andre," bentak Arya."Mau jadi apa kamu? Jagoan? Bukannya mikirin kondisi Ibu, malah nambah masalah," lanjut Arya berapi- api."Wanita licik itu!" Erina mengeram."Dia pasti melakukan sesuatu pada bukti rekaman CCTV itu, Kak. Bi Ijah saksi hidupnya, bahwa tante Delima yang mendorong kami," sungut Erina, membela diri.Napasnya tersenggal, emosinya semakin tidak stabil."Diam! Cukup sudah kamu menyalahkan Delima terus! Sifat pembenci inilah, yang membawa kamu ke kantor Polisi ini," hardik Arya. Pikirannya sangat kacau saat ini, sungguh Arya tidak bisa
Baca selengkapnya
Memohon
Bab69Derap langkah kaki terdengar, Delia dan Delima diam, hingga menunggu pintu kamar rawat Andre di buka.Saat pintu terbuka, sosok Arya berdiri di muara pintu."Ayah," seru Delima, wanita itu berdiri dan memeluk suaminya yang hanya diam."Ayah, anak kita kritis, dan kata Dokter mengalami geger otak serius.""Aku minta maaf, maaf atas semua kesalahan dan kekhilafan Erina," lirih Arya tanpa membalas pelukan Delima."Aku mengerti, aku paham dia emosi. Tapi jujur, aku tidak sengaja menjatuhkan vas bunga itu. Biar bagaimana pun juga, aku tidak sejahat itu, hingga dengan sengaja ingin menyakiti Ibu," jelas Delima dengan mata berkaca- kaca.Sungguh Delima pandai bermain rasa, hingga mimik wajahnya nampak sempurna, dengan suasana yang dia ciptakan.Arya merasa tersentuh dan mengusap lembut rambut panjang Delima. "Aku tahu, aku tidak menyalahkanmu. Hanya saja, tolong jangan penjarakan Erina. Dia masih muda, aku tidak ingin masa depannya hancur," pinta Arya."Nggak!" sahut Delia cepat. "Dia
Baca selengkapnya
Menemui Erina
Bab70Arya pun menemui Elea di depan ruangan Helena. Wajahnya kusut, dia bahkan tidak berani menampakkan diri di depan Ibunya.Elea hanya terdiam, dan duduk berdua dengan Arya di luar ruangan."Jadi benar Erina di tangkap Polisi?" tanya Elea.Arya mengangguk."Dan kamu tidak bisa melakukan apapun?" tanya Elea lagi. "Serba salah, karena dia anak istrimu? Atau bagaimana?" cerocos Elea.Elea merasa jengah, dengan sikap Arya yang membuatnya sangat kesal.Arya seakan hilang ketegasan, semenjak perubahan sikap Delima."Aku bingung," lirih Arya. "Semua memang salah Erina," lanjutnya."Aku akan menemui Erina," ucap Elea, kemudian berdiri."Kamu temani Ibu saja, aku akan bujuk Delima dulu, agar bisa membantuku," sahut Arya."Mas, kamu itu membuat aku benar- benar hilang kesabaran. Aku bingung menghadapi Ibu, yang terus menanyakan anak- anaknya. Entah bagaimana pola pikir kamu, Mas. Itu Ibu kamu," jelas Elea dengan marah."El, aku sedang pusing dan banyak pikiran.""Mas! Kamu pikir aku tidak? Y
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
69
DMCA.com Protection Status