All Chapters of Grup WA Keluarga Suamiku: Chapter 51 - Chapter 60
76 Chapters
Meraih Cintamu
Meraih CintamuNathan mengajak Najwa untuk meminum kopi. Dia juga membawa beberapa cemilan. Malam kedua mereka habiskan, untuk menonton film.Mereka kini berada dirumah Najwa. Sebenarnya Nathan, sudah membelikan rumah untuk Najwa. Tapi Najwa meminta untuk mereka tinggal di sana, menemani neneknya. Nanthan mengikuti permintaan istrinya, ia tidak keberatan dengan itu. Nathan merangkul Najwa, kemudian mengecup dahi Najwa dengan lembut. Najwa menatap Nathan, ia merasa kaget dengan perlakuan suaminya barusan."Kenapa, kamu sekarang sudah jadi, istriku!" ujar Nathan tersenyum."Aku hanya perlu terbiasa!" jawab Najwa."Apakah malam ini, benar-benar kita habiskan untuk menonton film?" tanya Nathan."Kenapa tidak, apalagi yang akan kita lakukan," sahut Najwa. "Oke baiklah, aku akan menemanimu," ucap Nathan.**Sudah beberapa hari ini Clarissa bertengkar dengan Beni, karena Beni tidak bisa memenuhi keinginannya dan melunasi semua hutang. Clarissa melihat foto pada sosial media milik Najwa, d
Read more
Titik Terendah Beni
Justru Sania yang pada saat itu sangat pasrah. Dia melihat dengan jelas, bagaimana wajah Beni yang telah memucat, membayangkannya saja sudah membuat Sania ingin menangis dan merinding. Suasana menjadi hening, saat mereka menunggu kabar dari Beni. Ponsel Seno berdering, memecah kesunyian. Laras dan Sania menatap Seno berbarengan.Seno kemudian menjauh, dan menjawab telepon. Sania merangkul ibunya, karena Laras sangat shock dengan kejadian ini, dia takut kehilangan Beni. Laras sangat merasa bersalah dengan semua yang Beni alami, awalnya semua karena dia menurut Laras.Dia yang menghasut Beni untuk menikah lagi, dia yang mempengaruhi Beni dengan hal-hal yang buruk. Dimanapun penyesalan selalu datang terlambat, itulah yang dirasakan oleh Laras. Semua tidak akan kembali seperti dulu, semua tidak akan berubah. Waktu tidak akan bisa diputar kembali, tapi jika Beni diberi kesempatan panjang umur. Laras ingin mendukung anaknya, ia ingin Beni bahagia. Harusnya dari awal Laras mencegah pernik
Read more
Kembali Delia
Semua pelayat sudah pergi meninggalkan tempat pemakaman. Namun Belinda belum mau beranjak dari situ, dia masih menangis sambil memandangi batu nisan Firman. Putranya yang malang, kini telah berpulang. Firman telah meninggal dibunuh oleh teman satu sel di dalam penjara. Berita duka itu, mereka dapatkan kemarin. Belinda sangat terpukul dengan berita kematian putranya, kini kedua putranya sudah tiada. Daniel dan Firman sudah berpulang terlebih dahulu. Najwa meminta Nathan untuk membawa Rachel, Putri mereka untuk pergi terlebih dahulu dan menunggu di dalam mobil."Aku akan menemani Nenek, terlebih dahulu," ujar Najwa.Nathan menggandeng putrinya itu, yang kini sudah berusia 9 tahun menuju parkiran.~~~Najwa menghela napas berat. Dia sangat tahu betul, bagaimana perasaan neneknya kini, pasti sangat sedih.Walaupun Firman sudah banyak membuat kesalahan pada mereka. Najwa mengusap pundak neneknya dengan lembut. Belinda kemudian memeluk Najwa."Putra nenek sudah tiada, Papa kamu dan kini O
Read more
Terhalang Restu Ibu
Sore ini aku bertemu dengan Hani. Karena ia akan menceritakan tentang Delia, secara bertemu agar lebih jelas."Aku bertemu dengan Delia baru saja kemarin, saat acara makan malam yang di adakan oleh rekan kerja Aldo. Sekarang Delia sudah menikah dengan pria bernama Martin." ujar Hani menjelaskan pertemuannya dengan Delia untuk pertama kali setelah lama tidak mendengar kabar, dari wanita itu."Dia sudah menikah lagi, apakah Martin itu rekan kerja Aldo juga?" tanya Najwa masih penasaran."Ya, mereka bekerja di perusahaan yang sama. Apakah Delia datang mengusikmu?" Hani menatap Najwa lekat menunggu jawaban."Tidak, hanya saja aku merasa tidak nyaman dengan kehadirannya kembali. Putrinya yaitu Sabila satu sekolah dengan Rachel, bahkan mereka sekelas." Najwa menghela nafas dan memijit pelipisnya."Dan Sabila mengambil kotak pensil Rachel, tanpa izin. Aku bertemu Delia tadi saat ia menjemput Sabila, harusnya ini bukan masalah besar, mungkin aku terlalu berlebihan." ujar Najwa."Tidak berlebi
Read more
Perubahan Delia
Perubahan Delia"Rachel..!" Delia memanggil putri dari Najwa, ketika Rachel akan masuk ke dalam kelas. Delia mendekati Rachel. "Kemarin Tante kirim makanan ke rumahmu. Apakah makanannya enak?" tanya Delia."Aku tidak tahu, Tante," jawab Rachel."Kemarin tante mengirimkan makanan yang banyak loh, ada cake dan juga. Apakah kamu tidak makan?" Delia bertanya penasaran."Tidak ada Tante, aku masuk kelas dulu ya!" ucap Rachel kemudian berlalu masuk ke dalam kelasnya. "Apakah mereka tidak memakan, makanan yang sudah kuberi. Pantas saja tidak berhasil!" gumam Delia merungut kesal, sudah susah payah dia membeli makanan yang enak untuk keluarga Najwa tapi makanan itu tidak dimakan oleh mereka.Kehidupan Delia memang sudah berubah ketika dia menikah dengan Marcel. Seorang pengusaha yang mempunyai perusahaan di bidang kosmetik, kekayaan Marcel sangatlah massive, dia bisa membelikan Delia rumah mewah kehidupan yang layak dengan putrinya.Delia barusan saja mendapatkan telepon dari Marcel suami
Read more
Grup WA
Grup WA Mama Kece[Apakah kamu sudah tidur?] pesan itu dikirim oleh Merri. Beni yang membacanya berdecih kesal, baru saja mendapatkan nomornya. Merri sudah berani mengirim pesan yang tidak penting.Beni memilih menghapus pesan itu setelah membaca, ia membetulkan posisi bantal dan mulai memejamkan mata.Drrtt... Kembali ponsel Beni berbunyi saat Beni melihat notifikasi, ternyata Merri lagi yang mengirim pesan dan kini Mari mulai menelponnya. Beni benar-benar dibuat sebal oleh tingkah laku Merri. [Aku mau tidur! Bisakah kamu tidak mengganggu!] pesan balasan dari Beni agar Merri tahu diri. [Selamat tidur ya Mas Beni, mimpi indah muahhhhh...] balas Merri. Beni mengernyitkan dahinya membaca balasan dari wanita itu, dan merasa geli."Seperti anak ABG saja saat membalas pesan." batin Beni. ***Pagi itu Meri sudah datang ke toko sembako milik Beni. Ia membeli minyak goreng dan roti, di sana ada keinginan terselubung Merri. Tentu saja ingin bertemu dengan Beni. "Berapa semuanya, Mas?" t
Read more
Mengajak Merri Belanja
Season 2 Mengajak Merri belanja"Merri, kamu mau belanja apa lagi?" tanya Bu Laras yang kini sedang berbelanja dengan Merri di sebuah Mall. Padahal mereka berdua sudah banyak membeli barang dan tangan mereka penuh menenteng paper bag. Tapi Bu Laras terus saja menawarkan Merri untuk belanja lagi semua yang di inginkan Merri.Bu Laras yang membayar juga."Udah banyak Bu, belanjaanku!" ucap Merri padahal dia masih mau jika di minta untuk belanja."Eggak apa-apa, kamu kan calon istrinya Beni. Ibu mau memanjakanmu, biar kita ini semakin akrab. Kamu mau beli tas?" tanya Bu Laras."Iya mau, Bu!" sahut Merri."Ikut Ibu, ita ke toko tas. Kebetulan Ibu juga mau beli tas yang tadi belum cukup masih pengen nambah lagi!" ujar Bu Laras dan tertawa kecil. Ia mengajak Merri untuk menuju toko tas yang harganya cukup mahal di atas satu jutaan.***Sania menunggu ibunya bersama dengan Putrinya yang kedua bernama Isla, kini berusia 2 tahun. Sembari menunggu sang Ibu pulang Sania menonton televisi.Kebe
Read more
Pertemuan Di rumah Delia
Pertemuan Di rumah DeliaPagi ini Najwa membuka grup WA yang sudah ramai pemberitahuan, karena biasanya ia mematikan notifikasi dari aplikasi itu. Tapi dari kemarin dia sudah dak mengaktifkannya kembali hingga banyak notifikasi yang muncul.Najwa membuka percakapan para wanita yang menjadi anggota di sana. [Hari ini jadwal berubah ya, kita akan berkumpul di rumahnya Delia.] pesan dari Bu Vivi.[Ini request dari Delia karena dia ingin menjamu kita di rumahnya, sebagai tanda rasa syukur dia dibelikan mobil baru oleh sang suami.] Bu Vivi kembali mengirim pesan.Anggota di grup antusias ketika mengetahui pertemuan itu, jadinya di rumah Delia sepertinya mereka juga penasaran bagaimana rumah Delia itu, pasti sangatlah mewah dan isinya berisi barang-barang mahal.Najwa menjadi ragu ingin datang ke pertemuan. Malas sekali bertemu dengan Delia. Pesan baru masuk dari nomor baru Najwa membukanya. [Kamu jangan lupa ya hadir nanti di pertemuan di rumahku, Delia.] begitulah pesan yang dibaca ole
Read more
Sesuatu Terjadi
Melabrak Ifa[Mer, tolong kamu jangan dekati aku lagi dan ibuku. Karena aku tidak mau dijodohkan denganmu, aku mempunyai pilihan sendiri.] Akhirnya Beni mengirim pesan itu pada Merri, dia harus menegur wanita itu agar tahu diri dan tidak mendekatinya lagi.Berharap agar Merri mengerti dan tidak mencari kesempatan. Apalagi Bu Laras sangat mendukungnya. Beni khawatir jika Merri menolak permintaan Beni untuk menjauhi dirinya, dan justru mengadu pada Bu Laras yang membuat masalah baru muncul.***Bu Laras berkunjung ke rumah Ifa bersama dengan Merri. Ifa sedang membungkus kue basah yang dipesan oleh Sania, untuk acara di rumah mertua Sania. Nanti malam akan ada acara yasinan pria, jadi Sania memesan kue basah dari Ifa, dia juga sudah berlangganan memesan dengan Ifa karena kue basah buatan Ifa enak.Ifa mentata kue basah, risol pada wadahnya."Ifa...! Bu Laras berteriak mrmanggil nama Ifa.Ifa yang sedang didapur terkejut dan bergegas keluar, menemui siapa yang datang ke rumahnya. "Bu Lar
Read more
Mendekati Arkan
Mendekati ArkanCukup lama Merri ada di rumah itu mungkin sampai 2 jam, namun Beni tak kunjung pulang hingga pukul 22.30 Merri berpamitan untuk pulang. "Aku pulang dulu ya Bu. Sudah malam,""Iya Mer, maaf ini nggak ada Beni di rumah. Jika Ibu tahu kamu akan kemari maka ibu akan melarangnya untuk keluar," "Iya enggak apa-apa Bu, besok kan masih bisa bertemu dengan mas Beni," ujar Merri."Nanti jika sudah sampai rumah, kamu kabari Ibu,""Oke Bu! Lagian rumah kita juga dekat," ucap Merri tersenyum.***Setelah bertemu dengan Arkan tadi Merry seperti mempunyai rencana baru. percuma ia mengharapkan Beni untuk menyukainya. Sepertinya sulit, karena Beni telah menunjukkan sikap tidak suka pada dirinya. Bahkan mungkin Beni tidak tertarik padanya."Sulit untuk mendekati mas Beni, lihat saja sikapnya. Bagaimana jika aku mendekati kakaknya, bukankah tadi Bu Laras bilang jika Arkan itu sudah menduda lama, aku coba saja dekati dia. Mana tahu kali ini kakaknya justru yang mau padaku!" ucap Merr
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status