Semua Bab Misteri Bedak Wa*dah di Mobil Suamiku: Bab 21 - Bab 30
98 Bab
Bab 21
Hari ini, hari pernikahan mas Wira dengan Mila, aku masih ragu untuk datang atau tidak, pasalnya aku masih memendam perasaan yang begitu besar terhadap mas Wira. Jauh dalam lubuk hatiku, sebenarnya aku hancur.Setelah menimbang hingga berjam-jam, akhirnya aku memutuskan untuk datang diacara pernikahan mas Wira dan Mila, aku akan pergi bersama mbak Gita. Kami hanya berdua, Dimas aku titipkan dengan bik Yuli. Aku tak ingin Dimas bingung, anak baik itu masih terlalu kecil untuk memahami situasi saat ini.Polesan make up tipis kusapu setiap centi wajahku. Gamis warna pink soft kupadukan dengan pasmina grey menambah kesan natural make up - ku.Tas tangan berwarna abu-abu kujinjing serta high heels berwarna hitam kukenakan untuk menambah tinggi badannku yang hanya 150cm. Bisa dibayangkan dulu jika jalan beriringan dengan mas Wira aku terlihat seperti anak kecil dan bapaknya. Tinggi mas Wira yang mencapai 172 cm membuat aku tenggelam diketiaknya. Dulu dadanya yang tidak begitu bidang menjad
Baca selengkapnya
Bab 22
"Hei jal*ng jangan pernah ganggu mas Wira lagi". Teriaknya tanpa malu sedikitpun.Aku terhenyak dan terdiam menahan amarah yang menuncakAku yang sudah berada diambang tangga, berbalik badan dan mendekatinya lagi. Dada ini sangat bergemuruh. Plak.....tamparan kecil mendarat dipipinya. Diapun mengaduh kesakitan. Pesta mendadak gaduh dengan ulah mempelai wanita itu sendiri. Aku melawan karena tidak mau harga diriku di injak-injak."Hemila Mutiara, sesungguhnya apa yang keluar dari mulutmu itu lah dirimu, tidak ingatkah bagaimana kau mendapatkan mas Wira, dengan cara yang sangat licik, lupa kamu hal itu?" Sahutku berapi-api.Aku turun dari panggung pelaminan dengan diiringi tatapan dari para tamu undangan. Aku tak menyangka jika Mila akan berbuat seperti itu. Aku berjalan cepat menuju parkiran diikuti mbak Gita dari belakang. Tak kuhiraukan lagi orang-orang yang membicarakanku. "Mbak aku lapar, kita jemput Dimas dulu ya, dah tu makan diluar.""Ternyata menahan emosi bisa menguras te
Baca selengkapnya
Bab 23
"Siapa diluar ya?" Aku terus bertanya dalam hati, suaranya seperti tidak aku kenal karena memang tersamarkan dengan suara hujan yang masih deras.Akupun menghubungi mas Dion untuk memngecek CCTV didepan ruko. Aku khawatir jika orang diluar akan berniat jahat terhadapku dan Dimas."Assalamualaikum mas, mas aku bisa minta tolong cekkan CCTV didepan ruko, soalnya aku seperti mendengar suara ketok-ketok.""Oh iya Nay sebentar."Tak lama mas Dion mengirimkanku beberapa gambar hasil tangkap kamera CCTV didepan. Digambar terlihat mas Wira tengah bediri didepan pintu."Mas Wira". Bergegas aku membukakan pintu dan menemui mas Wira didepan."Assalamualaikum." Ulangnya lagi."Walaikumsalam, mas kenapa hujan-hujanan kesini?" Tanyaku setelah pintu kubuka."Maaf dek, tadi HP mas dibuka sama Mila, trus mas lihat ada pesan kalau Dimas rindu, makanya aku langsung kesini, takut Dimas kenapa-kenapa, selalunya kalau Dimas udah bila
Baca selengkapnya
Bab 24
Misteri Bedak Wa*dah di Mobil SuamikuPart 24Setelah semua selesai ganti baju, kami lanjut perjalanan menuju Pantai Panjang untuk makan sambil menikmati sunset, ternyata mas Dion sudah memboking tempat ini sebelumnya.Cafe dipinggir pantai yang nyaman, dihiasi dengan lampu berwarna kuning serta selambu berbahan tile yang bergantung mengelilingi tempat kami duduk.Mas Dion memesan makanan, sedangkan ketiga ponakan mas Dion dan Dara asyik bermain pasir.Mereka seolah sengaja meninggalkan aku berdua dengan mas Dion. Atau jangan-jangan ini yang Hani tanyakan tadi?Mendadak aku jadi canggung dan gugup setelah Hani bilang tadi. Aku sibuk memainkan sedotan diatas jus jambuku. Tiba-tiba mas Dion menatapku dalam, aku menjadi salah tingkah. "Nay." Panggil mas Dion masih tetap menatapku."Eemmm iya mas." Jawabku canggung."Ada yang mau aku bicarakan, aku tau ini mungkin terlalu cepat.""Apa mas?""Seandainya kamu jadi ibu sambung Dara apakah kamu mau Nay?" Mas Dion menatapku dengan penuh tanda
Baca selengkapnya
Bab 25
Misteri Bedak Wa*dah di Mobil SuamikuPart 25Aku bingung apa harus menyusul mas wira kekantor polisi atau tidak? Ada apa dengan mereka? Apa merek bertengkar dan mas Wira memukul Mila, tapi aku rasa tidak.Tut...tut...."Assalamualaikum mas, mas ada apa? Kamu di kantor polisi mana?""Panjang ceritanya Nay, nanti aja aku cerita, ini udah hampir selesai."Akupun melanjutkan aktifitasku, membuka ruko dan packing barang yang harus dikirim, dan juga memeriksa orderan. Sedangkan Dimas sudah ngacir main dengan Dara.Sebenarnya aku tidak enak, apalagi dengan kejadian kemaren. Aku tak menyangka jika perhatian mas Dion selama ini punya makna lain. Dan jujur aku aku belum siap untuk membina rumah tangga lagi.Memang mas Wira hanya korban. Dan sakitky tidak seberapa dibandingkan dengan perempuan lain yang suaminya nyata selingkuh diddepannya.Disisi lain aku masih sangat mencintai mas Wira. Itulah alasan kenapa aku belum ingin menjlain hubungan dengan laki-laki lain. Mulai siang pelanggan mulai
Baca selengkapnya
Bab 26
Misteri Bedak wa*dah di Mobil SuamikuPart 26Pov WiraKami yang didalam ruangan, langsung menoleh kearah sumber suara. Ternyata ayahnya Mila yang ngamuk didepan. Dan sedang ditenangkan oleh beberapa polisi yang berjaga. Namun laki-laki yang sudah berumur memasuki kepala lima itu terus berontak dan berteriak. Dua polisi yang mananganinya 'pun kualahan.Laporan dibuat oleh bu Lina, sedangkan aku sabagai saksi. Vidio yang tadi kurekam sudah keserahkan ke petugas kepolisian sebagai barang bukti, juga kamera yang tadi untuk merekam aksi mereka juga sudah diserahkan. Pak Herman tadi sempat adu mulut dengan pak RT lantaran pak RT ingin mengamankan Kamera mereka. Dan setelah Bu Lina datang akhirnya kamera diserahkan kepada bu Lina. Aku tidak tau apakah mereja terjerat undang-undang pornografi atau tidak, yang jelas mereka akan terjerat pasal perzinahan.Akhirnya pak Nurdin bisa ditenangkan setelah diberi penjelasan kronologi kejadian. Kini pak Nurdin memarahi anaknya yang tengah menangis di
Baca selengkapnya
Bab 27
Misteri Bedak Wa*dah di Mobil SuamikuPart 27Betapa terkejutnya aku mendengar cerita mas Wira, Mila ternyata benar-benar jahat, teganya dia memfitnah mas Wira dan menghancurkan rumah tangga kami."Jadi apa rencana mas sekarang?""Nay..selama beberapa bulan aku hidup tanpa kalian, tanpa kamu, tanpa Dimas, hidup mas benar-benar hampa, tak ada tawa yang dulu kita ciptakan, mas ingin merajut lagi benang yang kemaren sempat kusut." Mas Wira mencoba meraih tanganku, namun aku segera menepisnya."Maksud mas?" Tanyaku, entah pura-pura tidak mengerti atau aku tengah gugup."Kita rujuk dek, mas masih sangat mencintai kamu." "Mas, sekarang sebaiknya kita selesaikan dulu masalah dipengadialan, aku tidak mau nantinya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena ini terlalu cepat.""Iya Nay, mas ngerti, mas nyampaikan ini hanya ingin kamu tau jika mas ingin rumah tangga kita seperti dulu.""Iya mas."Mas Wira pun berpamitan karena sudah banyak pembeli yang berdatangan dan dia juga sudah terlalu
Baca selengkapnya
Bab 28
Misteri Bedak Wa*dah di Mobil SuamikuPart 28Pukul setengah lima aku sudah bangun, sembari menunggu adzan subuh aku menanak nasi dan merebus air untuk menyeduh kopi kesukaan bapak dan juga aku sementara ibu tengah memotong nangka muda dan merebusnya ditungku kayu bakar, masakan sederhana yang selalu kurindui.Santan nangka muda, sambal goreng dan ikan asin, nikmat yang luar biasa. Hari ini masih mendung, walaupun hujan tidak lagi turun, namun ibu dan bapak libur kerja hari ini."Bu, mas Wira ngajak rujuk, gimana menurut ibu?" Tanyaku meminta saran."Lho istrinya Nay?""Sudah ditalaknya.""Hah secepat itu?"Lantas kuceritakan kejadian yang menimpa mas Wira dan Mila. Akupun menceritakan tentang mas Dion yang akan menjadikan aku sebagai ibu sambung Dara. Aku selalu menceritakan sesuatu yang menurutku sangat penting dan membutuhkan saran ibu."Nay, ibu hanya mendoakan yang terbaik untukmu dan Dimas, kamu yang lebih tahu tentang mereka, sebaiknya jangan tergesa-gesa dalam menentukan pilih
Baca selengkapnya
Bab 29
Mataku membulat sempurna dengan penuturan Kak Yuda yang sangat mendadak ini. bagaimana tidak laki-laki yang dulu menyatakan cinta dan aku tolak sekarang datang melamarku tanpa basa-basi. Bapak tak kalah terlejut, lelaki cinta pertamaku itu garuk-garuk kepalanya yang tak gatal. Matanya melirik kearahku, seolah memberi pertanyaan."Maaf pak, kalau saya terlalu terburu-buru, saya mencintai Naya dari Naya SMA, dulu Naya pernah saya minta untuk jadi pacar, namun dia menolak karena tidak mau pacaran dan akan fokus sekolah, sayapun bilang akan menunggu sampai dia tamat, namun ketika Naya tamat kuliah saya berniat melamar Kanaya, tapi apalah daya saya mendengar Kanaya sudah dipersunting orang, dengan patah hati saya kubur impian saya meminang Kanaya dan sampai sekarang saya belum bisa melupakan Kanaya."Jadi ini alasan kak Yuda belum menikah? Tapi kenapa dia tidak pernah sekalipun menghubungiku, kenapa dia tidak pernah bilang ingin melamarku? Aku benar-benar dibuat bingung."Maaf nak Yuda, ap
Baca selengkapnya
Bab 30
Video berdurasi hampir sepuluh menit menampilkan pemandangan yang membuat hatiku diremas sakit."Ma Wira inikah kamu?" Aku tak mampu lagi melihat adegan demi adegan. Tampak jelas pemain video itu tak lain mas Wira dan Mila tengah melakukan hal tak senonoh dan didalam video itu mas Wira benar-benar menikmati. Kuhempaskan gawaiku diatas ranjang. Air mataku tak mampu lagi dibendung.Baru saja aku akan menerimanya kembali, ternyata Allah menunjukkan sesuatu yang lain. Apakah ini jawaban dari sholat istikharah-ku selama ini."May, mbak nitip Dimas bentar ya, mbak ada urusan, kalau kamu capek, toko ditutup aja.""Mbak mau kemana?" Gadis itu nampak penasaran."Ada urusan bentar.""Iya mbak."Maya hanya terpaku melihat kepergianku, akupun tak ada awaktu menjawab rasa penasarannya. Segera kulajukan mobilku kesuatu tempat. Rumah Kiki adalah tujuanku, gadis itu ahli ITE, alu akan tanyakan perihal keaslian video ini. Semoga video ini hasil editan.Aku masih berfikir positif, karena tak jarang za
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status