All Chapters of Cinta Dibalik Senjata: Chapter 21 - Chapter 30
88 Chapters
Chapter 20
Keringat mengucur deras dari kening dan selurut tubuh Raynelle, tangannya tidak berhenti bergerak, nafasnya diatur sedemikian rupa untuk menyeimbangi pergerakan tangan dan bagian tubuh yang lain.Melatih fokus memang penting karena sedikit saja Raynelle kehilangan fokusnya maka kepalan bola itu akan menghantam wajah cantik Raynelle.Selesai dengan latihan pagi, Raynelle menjatuhkan diri dengan posisi telentang di lantai beberapa detik sebelum berdiri menyeka keringat dengan handuk, setelah itu membersihkan diri dan pergi ke perusahaan.“Ayah sudah mengurus dokumen yang aku kirim kemarin?” Raynelle duduk di sofa yang ada diruangan Thony.Pria yang tidak lagi muda itu menoleh singkat kemudian berdiri sambil membawa berkas yang akan diberikan untuk Raynelle.“Kau harus menghadiri rapat yang akan diadakan besok pukul sembilan di Manhattan.”Raynelle menerima beberapa dokumen yang ayahnya berikan lalu membacanya sebentar, “Apa aku aka
Read more
Chapter 21
Dengan ditemani oleh Aaron, Raynelle tiba di Manhattan sekitar pukul delapan dimana kedatangannya di sambut baik oleh seorang pria yang mengantarkan mereka ke dalam ruangan khusus untuk rapat hari ini.“Maaf, hanya pipmpinan yang bisa masuk.” pria yang mengantarkan Raynelle menghalangi Aaron ketika pria itu ingin mengikuti Raynelle masuk.Aaron mengangguk mengerti, Aaron pergi menuju ke toilet dan mengeluarkan laptopnya dari dalam tas untuk melihat apa yang sedang Raynelle lakukan bersama para pimpinan lain bicarakan.Raynelle melihat orang-orang berdiri melihat kedatangannya.“Apa Ketua Hellon tidak hadir lagi hari ini?” tanya salah satu dari tiga pria yang ada di ruangan tersebut.“Dia sangat sibuk hingga tidak bisa hadir.” Raynelle duduk di kursinya.Raynelle menerima dokumen yang di sodorkan oleh seorang perempuan, Raynelle membuka isi di dalam dokumen tersebut sebelum menatap satu persatu orang di barisan meja bundar tersebu
Read more
Chapter 22
Raynelle membasuh tangannya di wastafel membersihkannya dari kuman-kuman yang menempel.“Tadi pasti sangat menyenangkan.” seorang perempuan datang dan membasuh tangannya juga, Raynelle menoleh melihat perempuan yang tadi menyodorkan dokumen untuknya.“Kau akan tetap bisa berkeliaran bebas diluar sana setelah menjadi saksi mata itu tidak akan mudah.” ucap Raynelle.Perempuan itu mengambil tisu untuk mengeringkan tangannya sebelum menatap Raynelle, “Aku sudah melihat begitu banyak kejahatan yang terjadi di depanku selama aku hidup, tapi kali ini aku baru melihat seorang perempuan bersikap mengagumkan, kau tak gentar sedikitpun bermain dengan senjata api seperti film AVA.”“Jadi apa kau membanggakan kelebihanmu yang pandai menyimpan rahasia?”“Tidak juga, aku hanya mengagumimu.” kata perempuan yang tak dikenal oleh Raynelle.Raynelle menggeleng pelan, ia segera keluar dari toilet tersebut untuk menghampiri Aaron.“Apa
Read more
Chapter 23
Chris menatap Raynelle yang memejamkan mata setelah beberapa saat lalu terlihat seperti orang yang akan mati. Chris masih penasaran dengan sosok Raynelle, gadis terkuat yang pernah dikenal oleh Chris.Tapi saat ini gadis itu terlihat sangat lemah tidak terlihat seperti gadis kuat seperti biasanya. Raynelle hanyalah gadis biasa jika sedang terlelap seperti ini. Chris ingin mengetahui sesuatu di balik kehidupan Raynelle yang sebenarnya karena apapun itu pasti akan sangat menguntungkan.Pintu terbuka lalu Thony masuk, Chris berbalik menatap ayah Raynelle yang juga menatapnya.Thony tersenyum ke arah Chris, “Kau disini?” katanya.Chris mengangguk, “Maaf tidak sopan bertamu tanpa ijin Anda.” ucap Chris.Thony mengangguk kemudian menatap Raynelle, “Bisa kamu tinggalkan aku dengan putriku sebentar?” ucap Thony.Chris menoleh melihat Thony lalu mejawab, “Tentu saja.” kemudian keluar dari kamar Raynelle.Senyum Thony berubah
Read more
Chapter 24
Tangan Raynelle terulur menerima tiap tetesan hujan yang turun dari langit merasakan aroma petrichor yang dihasilkan dari rintik air hujan mengenai tanah. Aroma yang menenangkan sampai membuat Raynelle sejenak merasa begitu santai.Sembari memejamkan mata, Raynelle tidak sadar Chris sudah berdiri di sampiing Raynelle menatap perempuan yang sedang begitu meresapi tetesan air hujan yang ia tampung dengan salah satu telapak tangan.Kedua tangan Chris di masukan ke saku celana lalu mendongak melihat mendung yang menjatuhkan bobot muatannya ke bumi.“Kau tidak ingin segera pulang?” tanya nya.Kedua kelopak mata Raynelle terbuka perlahan sembari menarik tangannya yang terulur sebelum menoleh ke arah Chris.“Tidak, aku masih ingin di sini, tapi jika kamu ingin pulang kamu boleh pergi lebih dulu.”Chris tersenyum, “Kalau begitu aku akan menunggumu, mungkin kamu butuh teman.” Chris mengerlingkan sebelah mata, Raynelle berdecih pelan.
Read more
Chapter 25
Matahari bersinar terang diatas langit pada jam sepuluh pagi, kehidupan dibawah sinarnya terlihat sangat sibuk dimana gedung-gedung pabrik dan juga kendaraan mengeluarkan suara kebisingan setiap hari.Langkah sepatu yang menghentak lantai terdengar seirama saat beberapa orang berpakaian rapih berjas memasuki lobi sebuah gedung yang tidak begitu tinggi sembari membawa tas hitam hitam untuk masing-masing orang yang datang.Pintu dua telinga terbuka, orang-orang itu masuk ke dalam sebuah ruangan dan meletakan tas yang mereka bawa di atas meja. Secara kompak orang-orang itu membuka tas hitam yang mereka bawa menghadapkan isi di dalamnya kepada pria di depan Thony.Beberapa bungkus kok*in berada di tiap-tiap tas yang dibawa oleh enam anggota Thony yang hadir, suruhan pria di depan Thony datang membawa koper dan di letakan di atas meja di mana isi di dalam koper tersebut ada begitu banyak uang dolar, tak lama salah satu anggota lainnya membawa tas yang beru
Read more
Chapter 26
Raynelle keluar dari mobil Chris, pria itu masih di dalam mobilnya dengan melonggokan kepala melihat Raynelle.“Bisakah kamu luangkan waktu nanti malam untukku?” seru Chris.“Aku rasa tidak.” jawab Raynelle ketus. “Bagaimana jika aku yang datang kerumahmu?” Chris menawarkan, Raynelle memutar bola matanya malas.“Itu tidak perlu.” sahut Raynelle, “Bisakah kamu pergi sekarang?” katanya kemudian.“Jadi aku di usir?”“Apakah kata-kataku barusan kurang jelas?” Raynelle menyahut sembari terseyum palsu.Chris menghela nafas kemudian mengangguk dan menyalakan mesin mobil sebelum pergi dari hadapan Raynelle. Raynelle sendiri melihat mobil Chris sampai tidak terlihat oleh matanya lalu masuk ke dalam rumah, berganti baju, setelah itu menghampiri kendaraan motornya untuk menuju tempat latihan.Motor hitam melaju cepat membelah jalanan kota yang cukup ramai kendaraan, Raynelle menyalip beberapa kendaraan di depannya tanpa p
Read more
Chapter 27
    Hari melelahkan kembali di mulai, yaitu bertemu dengan Chris. Jika bukan karena kesepakatan memenangkan status kedudukan king di sekolah itu, Raynelle sangat enggan dekat dengan Chris. Entah sudah berapa gadis yang telah berkencan dengan lelaki seperti itu.    Sebuah rangkulan di pinggang Raynelle rasakan dan itu pasti tangan dari Chris. Lelaki itu tersenyum padanya, ia pun lantas membalas senyum Chris dengan singkat.    “Berita kencan kita telah menyebar dengan cepat, aku rasa kamu akan bangga mendengarnya.”    Bangga? Dalam hati Raynelle terkekeh, Chris terlalu percaya diri sekali akan perasaan Raynelle yang akan mencintai lelaki satu ini.    “Lepaskan tanganmu, kau membuatku gerah.” ucap gadis itu.    Chris tidak mendengarkan kalimat Raynelle, ia justru malah menarik gadis itu ke arah lain dan mendorong Raynelle dengan posisi ia himpit menggunakan tubuhnya.&
Read more
Chapter 28
Tiga puluh menit berlalu, beberapa menu telah tersedia di depan mereka berdua. Chris menatap Raynelle sembari tersenyum seperti orang bodoh, tapi Raynelle tak peduli akan hal itu karena yang terpenting bagaimana menjauhkan Chris secepat mungkin. “Apa yang ingin kamu katakan sebenarnya, aku masih ada kegiatan yang harus aku lakukan setelah ini jadi aku tak punya banyak waktu menemanimu menyantap makanan yang ada.” “Aku tak ingin terburu-buru menyelesaikan pemandangan cantik di depanku. Jika memang kau ingin pergi, bagaimana kalau aku yang mengantarmu?” ucap Chris. Tak akan pernah Raynelle ijinkan, pekerjaannya adalah sesuatu yang rahasia dan berbahaya, bukan masalah bahayanya melainkan kerahasiaan pekerjaan Raynelle yang tak banyak orang tau. “Ini masalah keluarga, kau tak boleh ikut campur ke dalamnya.” “Ah begitu? Aku pikir kita juga akan menjadi sepasang keluarga.” sahut Chris. “Aku tak pernah berpikir memperpanjang hubungan sandiwara yang kita jalani sekarang.” bantah Raynelle
Read more
Chapter 29
Hari selanjutnya. Nanti malam ada sebuah pesta formal yang mau tak mau harus Raynelle datangi, kini gadis itu berada di sebuah butik untuk memilih gaun mana yang pantas ia pakai di dalam pesta nanti. Pilihan Raynelle jatuh pada gaun panjang berwarna biru namun memiliki belahan hingga paha, gaun tersebut juga memiliki lengan panjang namun punggung yang terbuka. Tapi di lihat dari modelnya itu sangat elegan. Setelah mencobanya Raynelle pun membeli gaun itu, hari ini ia masih ada jadwal bertemu beberapa orang penting. Ada tugas rahasia yang harus ia bereskan, semoga saja dalam misinya kali ini tidak ada bagian tubuhnya yang terluka. “Nona, perlengkapan Anda sudah di siapkan di dalam ruangan.” ucap salah seorang rekan kerja Raynelle. Gadis itu mengangguk, pintu pun terbuka dan di dalam sana terdapat cukup banyak jenis senjata yang berbeda. Raynelle berganti pakaian, tak lupa melapisi wajahnya dengan wajah silikon agar wajah aslinya tidak terekspos ketika melakukan tindakan kriminal. D
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status