All Chapters of Mencuri Harta dan Cinta: Chapter 31 - Chapter 40
93 Chapters
31. Demi sebuah janji
Keysa lelah dengan pencariannya, akhirnya tertidur pulas. Dia bahkan tak menyadari jika ibunya masuk ke dalam kamarnya hanya untuk memastikan apakah dia sudah ada atau belum.Geraldy sempat masuk bersama isterinya, dia berdiri menatap Keysa yang tertidur lelap. Ada rahasia besar yang dia sembunyikan bertahun-tahun lamanya. Dan hanya dia sendiri yang tahu demi sebuah janji pada seorang teman.Agaknya lebih dari sekedar kebetulan yang entah menguntungkan atau malah membuatnya bermasalah nantinya. Geraldy tak ingin mengingat semua itu. Dia bergegas masuk ke kamarnya disusul isterinya di belakangnya. Di hari naas itu Geraldy mengalami perubahan cukup mengejutkan dalam hidupnya. Dia sangat takut dengan darah tapi pada akhirnya dia malah terjebak dalam genangan darah.Niat untuk berlibur bersama keluarga tak tahunya malah terjebak dalam sebuah pertikaian dengan orang tak dia kenal sama sekali. Berawal dari perkenalannya dengan keluarga kaya yang mengajaknya berlibur ke Singapura. Memiliki
Read more
32. Mana kawan mana lawan
Membutuhkan waktu yang lama bagi Geraldy untuk menerima kehadiran Natasya. Syakila sebenarnya menyadari ada yang salah dari suaminya, begitu juga dengan anak keduanya. Naluri seorang ibu mengatakan jika bayi yang sekarang diasuhnya bukan Keysa. Namun melihat kondisi suaminya yang masih belum pulih dari trauma membuatnya tak ingin bertanya. Syakila merasa takut dengan kenyataan pahit yang akan di dengarnya suatu saat nanti. Pelan-pelan Syakila menerima keberadaan bayi itu, apalagi melihat betapa lucunya dia. Tak ada perbedaan apapun. Bayi ini benar-benar mirip Keysa, lalu apa yang membuatnya harus ragu ? Dan ketika proses pemakaman sahabat suaminya sekeluarga itu, seakan ada sesuatu yang hilang dari hatinya. Dadanya terasa sesak tatkala menyaksikan bayi mungil yang tak berdosa itu di makamkan.Berita meninggalnya pengusaha kaya sekeluarga itu menghiasi media cetak maupun elektronik selama seminggu lamanya. Polisi tak menemukan petunjuk apapun siapa pelakunya. Semua menghilang bak di t
Read more
33. Pencurian Berhasil
Keysa menunggu waktu empat puluh lima menit sampai di kediaman Rehan. Perjalànannya kali ini terasa sangat lama, mungkin karena dirinya terlalu gugup dengan apa yang akan dilakukannya hari sehingga dia merasa waktu berputar sangat lambat. Di balik bajunya sudah tersimpan empat buah jam tangan kw. Dan dia tahu dimana dia akan menaruh empat buah jam tangan berbeda merek ini. Tepat di samping pintu gerbang dia berpapasan dengan mobil Rehan yang akan keluar menuju ke perusahaannya. Rehan membunyikan klakson dan Keysa menunduk memberi hormat tanpa mau menatap wajah pria tampan itu.Rehan memandang ke kaca spion dan melihat punggung wanita dengan kaus biru langit itu. Bajunya terlihat begitu lusuh sehingga terpikir oleh Rehan untuk membelikannya beberapa gaun yang pantas untuk gadis seusianya.Rehan tidak begitu memperhatikan bagaimana wajah gadis itu, penampilannya saja tak begitu menarik apalagi wajahnya.Keysa masuk ke dalam rumah mewah itu, di dalam dia sudah di sambut oleh kepala maid
Read more
34. Kapan Menikah
Pagi ini cuaca terlihat sangat cerah, setelah melipat mukenanya, Keysa kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur. Dia tahu jika tidur setelah subuh itu sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh.Keysa membuka ponselnya dan mencoba mencari berita tentang Rehan. Dia tak menyadari jika semakin melihat berita tentang Rehan akan membuatnya semakin penasaran.Tok..tok...tok ! Ketukan di pintu membuyarkan konsentrasinya membaca berita."Key, ayo turun sarapan nak," suara Syakila terdengar memanggil namanya."Iya bu !" sahut Keysa lalu dengan malas membuka pintu kamarnya.Nampak Syakila sedang menunggunya, Keysa melongokkan kepalanya ke samping kiri."Kak Dinda sudah turun ?""Kakakmu sudah pergi sejak subuh, katanya mau joging bersama Rehan."Upss...Rehan si pelit itu...hmmmm mereka berdua sangat cocok. Begitu yang ada dalam benak Keysa lalu turun ke ruang makan mengikuti langkah ibunya.Geraldy sudah lebih dulu duduk di ruang makan menunggu Syakila dan Keysa."Hari ini kau tak kuliah ?" tan
Read more
35. Kemarahan Rehan
Seminggu telah berlalu, Rehan diundang Puteri Salsabila untuk menghadiri temu kangen alumni smansa angkatan ke sembilan yang akan di adakan di sebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan. Terdapat kerinduan yang dalam untuk mantan isterinya itu, sudah lumayan lama dia tak bertemu Puteri Salsabila, sejak acara amal beberapa bulan yang lalu.Rehan terpaksa meminta bantuan Roy untuk menemaninya ke acara itu. Siapa lagi yang dia maksud jika bukan Adinda Geraldy. Rehan hendak mengambil salah satu koleksi jam tangannya, dia berencana akan memberikan jam tangan itu ke sekolahnya. Karena tujuan Reuni kali ini sekaligus mengumpulkan bantuan untuk pembangunan laboratorium di sekolahnya yang dulu."Bi, mana kunci lemari jam tangan," tanya Rehan.Bibi Janah datang menyerahkan kunci itu pada majikannya. Rehan membuka lemari jam tangannya, semuanya masih lengkap, tak ada yang kurang. Namun bukan Rehan namanya jika tak mengetahui mana asli dan mana palsu. Dia berteriak keras saat mengetahui empat buah j
Read more
36. Melapor ke Polisi
Rehan terpaksa membatalkan kepergiannya malam ini, di ambilnya ponselnya di atas meja pajangan."Hallo Roy, aku tak bisa ke acara malam ini, bisakah kau menggantikan diriku ?""Kenapa ? Adinda baru saja menghubungiku, katanya dia sudah siap.""Kalian berdua sajalah yang pergi, katakan pada mereka permohonan maafku, jika ada yang disepakati dalam pertemuan itu segera kabati aku.""Baiklah kalau bagitu."Rehan mematikan pangilannya dan mencoba menghubungi nomor ponsel yang tertera di kartu. Panggilannya masuk namun tidak diangkat. Rehan mulai berpikir, jika Keysa benar-benar pencuri maka tidak mungkin dia mau meninggalkan jejak seperti ini. Apa maksudnya ?Rehan menghubungi telepon panti asuhan. Terdengar suara seorang ibu dari seberang telepon."Assalamu 'alaikum, panti asuhan Al-Jannah.""Waalaikum salam, maaf saya Rehan. Bisakah saya bicara dengan Keysa Geraldy ?" Rehan berbicara dengan sangat hati-hati. Dia belum bisa menyimpulkan apa yang terjadi."Oh non Keysa, dia tinggal di ruma
Read more
37. Penggeledahan
Mobil patroli polisi yang berhenti depan rumah menarik perhatian Syakila. Dia yang sedang bersiap-siap pergi ke butik melongokkan kepalanya dari jendela kamar. Di belakang mobil patroli, sebuah mobil mewah yang di kenalinya berhenti juga. Syakila melihat dua orang polisi di susul Rehan masuk ke halaman rumahnya. Syakila segera menelpon suaminya yang pagi itu sudah ke kantor. Dia lalu turun dari lantai dua, kedua anaknya pergi kuliah. Kini hanyalah dia bersama para maid yang ada di rumah.Bel pintu berbunyi, Syakila menyuruh maid membukanya, dia sendiri berdiri di belakang maid harap-harap cemas."Permisi, apakah ini rumah Keysa Geraldy ?" tanya seorang polisi.Syakila semakin tak karuan, pasti anak keduanya berulah lagi sampai polisi datang ke rumahnya. Syakila mendengar Rehan mengucapkan salam, setelah menjawab salamnya, Syakila mempersilahkan mereka masuk dan duduk di kursi tamu."Mari..silahkan masuk, silahkan duduk pak, nak Rehan."Syakila lalu duduk di depan Rehan dengan wajah k
Read more
38. Menyerahkan Diri
Pada akhirnya, inilah yang di takutkan para maid. Keysa di usir dari rumah tanpa membawa satupun pakaiannya kecuali kalung liontin tabung pemberian ayahnya. Karena hari sudah sore, Keysa belum pergi menyerahkan diri. Dia datang ke panti asuhan dan tidur di sana.Untunglah ayahnya tidak menyita ATM, sehingga dia masih bisa membeli beberapa potong pakaian dan sebuah koper."Apakah kau di usir ?" Leo sudah bisa menduga apa yang terjadi, sehingga saat melihat Keysa datang membawa koper, dia sudah bisa menduganya."Kenapa ? Apa kalian disini akan mengusirku juga ?""Itu tidak mungkin."Leo segera meraih koper Keysa. Dia lalu berteriak saat memasuki ruangan."Anak-anak! Ayo lihat siapa yang datang ! Non Keysa akan tinggal bersama kita."Anak-anak yang berada di kamar dan di dapur segera berlari menyongsong Keysa."Horee...Kak Keysa....benarkah ?" kebahagiaan terpampang di wajah anak-anak yatim piatu itu.Ibu Hanifah selaku pengurus panti datang tergopoh-gopoh. "Non Keysa, senang melihatmu.
Read more
39. Rehan Vs Andreas
Ramainya ibukota menunjukkan jika aktivitas pagi ini sangat padat. Kemacetan sudah menjadi hal yang biasa terjadi apalagi di saat jam kerja seperti hari ini.Rehan terjebak macet, dia ingin tiba lebih cepat di cafe yang sudah di tentukan ustad Andras temannya. Rasa penasarannya akan Keysa Geraldy membuatnya rela antri setengah jam lamanya sampai kemacetan terurai dan dia bisa kembali menjalankan mobilnya.Cafe yang di pilih ustad Andreas cukup nyaman, Abdreas tak menyangka sahabat lamanya itu menghubunginya. Mereka dulu sahabat se masa SMP. Andreas melanjutkan studinya di Kairo dan setelah selesai dia mengajar di pondok pesantren dimana dia pernah mengenal Keysa Geraldy.Tiba-tiba Andreas merasa sangat rindu ingin bertemu dengan gadis itu, gadis badung namun berhati mulia dan cerdas. Entah dimana dia sekarang, Andreas tak sempat menanyakan alamat rumahnya. Jika berjodoh dia berniat ingin melamar Ķeysa.Tengah asyik melamun, Andreas tak menyadari jika Rehan kini duduk di hadapannya."M
Read more
40. Malaikat tak bersayap
Sepanjang jalan Rehan mempertimbangkan masak-masak untuk pergi ke kantor polisi, walau jam tangannya sudah di kembalikan namun dia masih sangat penasaran. Rehan menghubungi polisi dan menanyakan bagaimana keadaan gadis itu."Dia sedang sholat di sel tahanan tuan."Rehan merasa jantungnya berdebar, hatinya serasa teriris. Rehan menghubungi Roy, untuk mengetahui kondisi keluarga Geraldy tentu lewat Adinda, tapi dia tak ingin memberi harapan pada gadis itu. Maka satu-satunya cara hanya melalui Roy."Iya hallo ? Kau dimana ? Aku tadi kerumahmu tapi rumahmu di penuhi anak yatim piatu yang bersikeras ingin bertemu denganmu.""Apa ?""Memangnya ada apa denganmu ? Semalam Adinda menemuiku dan mengatakan jika dia sangat malu bertemu denganmu.""Bukan apa-apa, semoga hubunganmu dengan Adinda akan langgeng selamanya.""Apakah karena adiknya ? Menurut Adinda, ayahnya telah mengusirnya dan telah membuangnya sebagai anak," ucap Roy dari seberang telepon.Mendengar itu, tak sadar Rehan menekan klakso
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status