Semua Bab IKRAR TALAK UNTUKKU ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU: Bab 71 - Bab 80
158 Bab
70. Pengaruh Jahat Arni (Bagian B)
70. Pengaruh Jahat Arni (Bagian B)Arni dan Maura kompak menghela nafas dengan berat dan juga panjang, mereka tidak menyangka kalau perceraian Farhan dengan Aya membuat hidup mereka menderita. “Jadi? Gimana dong, Mas?” tanya Maura panik. “Mana aku hamil lagi, memangnya kamu mau kalau anak kita hidup kekurangan?” tanyanya dengan mimik sedih.Kali ini Farhan yang menghela nafas lelah, dia mengusap wajahnya dengan tangan dan menyugar rambutnya ke belakang. Lelah dan berat sekali rasanya, mungkin ini lah keadaan terberat yang Farhan hadapi selama dia hidup.“Kamu sih, nyuruh aku cerai sama Aya!” sahut Farhan sewot, dia mengungkit kejadian di saat Maura menyuruhnya untuk menceraikan Aya.“Hah? Kok aku sih?” tanya Maura tidak terima. “Kamu lah yang salah, Mas. Kenapa pula buat perjanjian begitu!” lanjutnya lagi semakin sewot.“Kalau kamu mau sabar, seenggaknya aku bisa mengubah isi surat itu atau bahkan menghancurkannya sekalian!”jawab Farhan dengan geram. “Lagian kan dari awal aku bilang,
Baca selengkapnya
71. Fitnah yang sangat kejam (Bagian A)
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU71. Fitnah yang sangat kejam (Bagian A)POV SAYAKAAku memandang lelaki itu dengan pandangan aneh, dia berdiri di samping mobilnya dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana. Rambutnya disisir rapi ke belakang, dan penampilannya sangat necis dengan jas dan juga sepatu yang tentunya terlihat sangat mahal.Dia tersenyum padaku dan melambaikan tangannya dengan senyum kecil, seperti biasa dia terlihat sangat ceria dan juga penuh dengan energi positif.Hahh ….Aku menghela nafas dengan panjang dan berjalan menyebrangi halaman rumahku, baju gamis yang aku pakai berkibar ditiup angin dan jilbab panjangku juga mengalami hal yang sama.Kenapa akhir-akhir ini terlalu berangin, sih? Apa sudah mau memasuki musim kemarau, ya? Aku berkelana dengan pikiranku sendiri, sampai mataku tertaut dengan mata lelaki itu.Dia menatapku dengan senyum tulus yang terlihat sangat tampan. Eh? Apa? Aku menggelengkan kepalaku, sepertinya ikatan ra
Baca selengkapnya
72. Fitnah yang sangat kejam (Bagian B)
72. Fitnah yang sangat kejam (Bagian B)TINNNNNNNNN!Suara klakson mobil yang berada di belakang kami menggila, hingga menenggelamkan suara Arga. Dia bergegas menginjak pedal gas, dan meninggalkan suara klakson yang mulai bersahut-sahutan itu.Ya Allah, padahal sedikit lagi aku bisa tahu, siapa wanita yang sangat beruntung itu. Jika bukan Arca lalu siapa?Dan kenapa dia selalu menelpon Arca? Apa wanita itu adalah orang yang Arca kenal? Aku hampir mati karena penasaran.“Hei, aku tidak mendengar siapa wanita itu. Kamu mau mengulang namanya?” tanyaku sambil menatap Arga dengan penuh harap. Dia yang tadinya melihat ke depan, langsung menoleh ke arahku dengan pandangan terkejut. “Kamu tadi nggak denger?” tanyanya memastikan.“Iya, jadi bisa kamu ulang?” tanyaku penuh harap.“Sorry, mungkin lain kali,” katanya sambil terkekeh.Entah kenapa dia terlihat sangat lega, dan aku semakin curiga. Aku harus bertanya pada Arca, bagaimana bisa sahabatku itu tidak mau memberitahu aku rahasia sebesar
Baca selengkapnya
73. DEG! Debaran yang sama! (Bagian A)
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU73. DEG! Debaran yang sama! (Bagian A)Pak Chandra menatapku dengan pandangan bingung, aku yang mendengar kata-katanya memang terkejut luar biasa. Bagaimana bisa Mas Farhan melakukan hal ini? Kenapa dia tega memfitnahku?Bukankah malah sebaliknya? Dia yang berselingkuh di belakangku dan mengkhianati pernikahan kami., dia menghamili Maura yang merupakan sahabatku sendiri. Mas Farhan benar-benar licik, belum sampai berbulan-bulan aku berpisah dengannya tapi dia sudah banyak berubah, bukan Mas Farhan yang aku kenal dulu. Dia sekarang rela melakukan apapun demi tujuannya, yaitu harta yang ada di tanganku sekarang.“Iya, dia tadi malam datang ke rumah saya bersama Bu Arni dan mengatakan kalau kamu sudah berselingkuh!” ulang Pak Chandra dengan tegas. “Saya hanya tidak menyangka kalau kamu bisa melakukan hal itu, Ya,” lanjutnya lagi."Astaghfirullahaladzim, saya tidak pernah melakukan hal hina itu, Pak!" kataku dengan tegas. "Bag
Baca selengkapnya
74. DEG! Debaran yang sama! (Bagian B)
74. DEG! Debaran yang sama! (Bagian B)“Bukankah seharusnya pengacara itu mencari bukti terlebih dahulu sebelum menyampaikan pendapat?” tanya Arga dengan geram. “Jangan karena keluarga Farhan dekat dengan anda, jadi anda seenaknya menindas Sayaka!” cecarnya lagi.“Ja—jangan keterlaluan ya kamu! Jangan kamu kira saya aku dengan kamu, memangnya kamu siapa sih?” tanya Pak Chandra terbata-bata.Pengacara hebat sekelas Pak Chandra saja bisa tergagap di depan Arga, memang harus aku akui kalau jiwa pemimpin Arga begitu kental. Dia berwibawa dan juga absolute!Aku menatap Pak Chandra dengan jengkel, benar apa yang dikatakan oleh Arga kalau Pak Chandra terlalu cepat mengambil kesimpulan. Hilang sudah respect ku padanya, bagaimana bisa dia juga ikut menuduhku berselingkuh?Dan mempercayai ucapan Mas Farhan dan juga Mama dengan begitu mudahnya, dia benar-benar teledor!“Saya rasa pembicaraan ini sudah cukup sampai di sini!” kata Arga tiba-tiba.Aku dan Pak Chandra menatap dia dengan kompak, kam
Baca selengkapnya
75. Terungkapnya Hal Besar (Bagian A)
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU75. Terungkapnya Hal Besar (Bagian A)“A—apa?” tanyaku tergagap. Di halaman cafe ini kami berdiri berhadapan, dia menatapku dengan lembut dan juga dalam. Ketika dia hendak mengucapkan sesuatu, tiba-tiba ….CEKREK!Suara kamera terdengan, dan ketika kami menoleh aku bisa melihat keberadaan Mas Farhan dan juga Maura yang berdiri tidak jauh dari tempat kami. Wanita yang dulunya adalah sahabatku itu, tersenyum sinis sambil memegang ponselnya. Tidak salah lagi, dia baru saja mencuri fotoku dan juga Arga. Aku menatap mereka dengan tajam, merasa jijik luar biasa dengan gaya mereka. Berbuat dosa, namun seperti dialah korbannya.Mereka mendekati aku dan juga Arga sambil bergandengan tangan dengan mesra, Mas Farhan dan Maura terlihat sangat cocok. Sama-sama tidak punya malu dan juga hati. Aku menyesal pernah mencintainya, dan aku juga menyesal pernah mempunyai sahabat seperti Maura. Keduanya adalah orang yang sangat berarti untukk
Baca selengkapnya
76. Terungkapnya Hal Besar (Bagian B)
76. Terungkapnya Hal Besar (Bagian B)“Logikanya gini, Ra. Masak kamu udah susah-susah selingkuh, dengan tega merebut suamiku, dan terpaksa mengkhianati persahabatan kita, eh, kamu malah diajak hidup susah. Kalau aku sih, OGAH ya!” kataku lagi.“Sialan kamu, Ya!” maki Maura emosi.“Makanya nyari calon suami itu yang bener, jangan milik orang!” kataku tanpa memperdulikan wajah mereka yang memerah menahan amarah. “Kena tulah, kan? Allah itu nggak tidur. Kalau kalian bisa bohongin aku, apa kalian kira bisa lari dari hukum Allah?” tanyaku santai.“Cukup! Kamu sudah keterlaluan, Aya!” kata Mas Farhan emosi, wajahnya terlihat memerah dan menatapku dengan tajam.Wah, satu pencapaian yang sangat besar. Dia bahkan tidak lagi memanggilku dengan panggilan ‘Dek’, bukannya aku kecewa hanya saja ada setitik perasaan tak rela di sana. Aku membencinya itu sudah jelas, tapi kenangan saat bertahun-tahun kami menghabiskan waktu bersama jelas masih terpatri dengan kuat di ingatanku.“Keterlaluan? Yang ma
Baca selengkapnya
77. PERTARUNGAN SENGIT (Arga dan Farhan!) (Bagian A)
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU77. PERTARUNGAN SENGIT (Arga dan Farhan!) (Bagian A)Sing!Angin yang berhembus terasa dingin membelai kulit wajahku, rasanya mampu membekukan waktu hingga membuat tidak ada satu oang pun dari mereka bertiga yang ada di sini bersamaku mengeluarkan ekspresi.Mereka semua terdiam dan menatapku dengan pandangan yang berbeda, kaget, marah, dan juga terluka? Aku tersenyum manis, dan menatap mereka dengan dalam.“A—Apa?” tanya Mas Farhan sambil tergagap. “Ka—Kamu hamil?” tanyanya memastikan.Lengkungan di bibirku semakin lebar mengembang, aku mengangguk dan setelahnya aku langsung bisa merasakan tubuhku ditarik dengan kuat ke dalam pelukan Mas Farhan.Aku bisa merasakan dadanya berdetak dengan sangat kencang dan juga nafasnya yang memburu, dia pasti terkejut dengan berita ini."Lepas!"Aku mendorong tubuhnya dengan kuat, sehingga dia mundur ke belakang. Aku langsung berdiri di belakang tubuh Arga, aku tidak mau kembali di peluk o
Baca selengkapnya
78. PERTARUNGAN SENGIT (Arga dan Farhan!) (Bagian B)
78. PERTARUNGAN SENGIT (Arga dan Farhan!) (Bagian B)"Ra, Aya hamil. Dia butuh aku, aku nggak mungkin cerai sama dia kalau aku tahu!" kata Mas Farhan serba salah."Lalu? Kalau kamu nggak cerai sama dia, kamu nggak bakalan bisa nikah sama aku! Apa kamu lupa kalau aku juga mengandung anak kamu?" tanya Maura lagi.Dia terluka, aku tahu itu! Jawaban Mas Farhan benar-benar melukai hatinya. Tapi aku bisa apa? Toh, aku yang lebih dahulu terluka dan itu karena mereka berdua."Sudah! Tidak perlu kalian ributkan!" kataku dengan santai. "Semuanya sudah terjadi, dan kita sudah resmi bercerai. Aku mengatakan hal ini, hanya karena aku sudah tidak tahan kalian katai mandul selama ini!" kataku lagi."Nggak bisa gitu, dong, Dek! Ayo rujuk, dan kita besarkan anak kita bersama!" sahut Mas Farhan dengan cepat."Apa?!" tanya Maura tak percaya.Aku langsung terkekeh melihatnya."Iya, kita bisa hidup bersama. Aku yakin itu, kamu, aku, dan Aya. Juga anak-anak kita!" kata Mas Farhan dengan sangat ringan.Wah!
Baca selengkapnya
79. ARGA (Aku akan menikahinya!) (Bagian A)
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU79. ARGA (Aku akan menikahinya!) (Bagian A)POV AUTHORSayaka terbaring di rumah sakit dengan jarum infus yang tertancap di lengannya yang kurus, mukanya terlihat sangat pucat seolah tidak ada aliran darah di wajahnya yang cantiknya yang putih bersih.Sementara Sayaka di dalam ruangan tengah ditangani oleh dokter, lain lagi dengan keadaan di luar sini. Di sini tengah terjadi adu mulut yang didominasi oleh makian Bobby dan juga Putra.Kedua pemuda tampan itu mengumpat dan mencaci Farhan yang hanya bisa tertunduk dengan pasrah, dia juga sangat terkejut dengan yang terjadi barusan. Dia ngeri membayangkan Aya yang jatuh ke tanah dan langsung tidak sadarkan diri.Farhan bahkan belum bisa menghilangkan gemetar di jari jemari tangannya, dia ketakutan saat membayangkan jika saja sesuatu terjadi pada Aya dan juga pada anak mereka yang dikandungnya.BUK!Bobby melayangkan satu hantaman ke dinding, walau dia ingin sekali menghantam wa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
16
DMCA.com Protection Status