All Chapters of Terpikat Janda Tajir: Chapter 61 - Chapter 70
115 Chapters
Yasmin 45
"Eza, nanti tunggu Amih jemput ya. Amih mau ke kantor teman Amih dulu. Jika Amih terlambat, pasti Amih kasih tahu Eza. Ponsel Eza ada sama Bu Nur ya." Reza mengangguk paham pesan Yasmin. Putranya mencium punggung tangan sebelum masuk ke dalam kelas. Ini adalah sekolah baru Reza. Masih sekolah swasta juga, tetapi jauh berbeda dari yang pertama. Bu Nur; selalu wali kelas Reza, begitu juga dengan kepala sekolah dan guru lain, menyambut putranya dengan sangat baik. "Bu Nur, saya titip Reza ya. InsyaAllah saya gak akan lama kalaupun terlambat.""Baik, Bu Yasmin. Ponselnya Reza saya simpan ya. Saat pulang nanti baru saya berikan." Yasmin mengangguk setuju. Lalu, ia pun berpamitan untuk segera meluncur ke kantor Rahmi. Teman kuliah yang saat ini bekerja sebagai manajer pengadaan di sebuah perusahaan konstruksi. Ia berharap usahanya kali ini berhasil. Lokasinya sangat jauh dari sekolah Reza, maupun rumah kontrakannya. Naik ojek online, ia dikenakan ongkos enam puluh lima ribu rupiah. Kuran
Read more
Yasmin 46
Empat tahun kemudian.Sore ini, hujan turun sangat deras. Pohon dan tanah sama-sama basah, seakan tak bosan menampung air kehidupan yang turun dengan sangat banyak. Petir dan kilat ikut bersahutan, saling sapa, membuat alunan irama yang dapat mendebarkan dada.Udara semakin syahdu menemani sore yang dingin, membuat orang lebih memilih diam di dalam rumah, dari pada harus terjebak di jalanan yang padat kendaraan dalam keadaan hujan deras."Mbak, beli kopi satu renceng," ujar seorang ibu berdiri dengan berteduhkan payung, tepat di depan warung klontongan sederhana milik Yasmin."Eh, iya. Adanya yang ini, gak papa?" tanya Yasmin saat menunjukkan gantungan kopi sachet yang ia tata di sebuah tali panjang."Iya ga papa. Yang penting ngopi, Mbak. Hujan euy, adem," sahut si ibu sambil menyeringai. Ia menyeka wajahnya yanh sedikit basah karena tetesan air hujan.Yasmin ikut tersenyum, lalu memberikan satu renceng kopi sachet pada wanita tersebut."Berapa, Mbak?""Kalau rencengan delapan ribu l
Read more
Yasmin 47
Jaja dan Bu Ambar baru saja turun dari penerbangan Barcelona. Yah, setelah empat tahun berlalu, Jaja memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya. Ia rindu suasana Jakarta, ia rindu makan pecel lele, dan juga jengkol balado. Ia juga ingin makan ketoprak malam, martabak telur, nasi goreng pete dan masih banyak yang lainnya.Hal kedua yang membuat ia harus pulang adalah, rasa rindu yang membuncah untuk seorang wanita bernama Yasmin. Biarlah tak apa hanya bisa memandangnya dari kejauhan, tetapi paling tidak, hatinya tidak tersiksa seperti ini, layaknya ada utang yang ia tinggalkan begitu saja.Sebenarnya, Jonathan tidak mengizinkan Jaja dan ibunya kembali ke Indonesia, ia ingin setelah Jaja selesai kuliah, bisa membantu usaha casino dan perdagangan senjata milik Jonathan.Yah, Babenya Jaja ternyata adalah seorang pengusaha casino dan juga senjata di Spanyol. Usahanya resmi karena memiliki izin usaha dari pemerintah setempat, namun tetap saja, Jaja dan Bu Ambar merasa sedikit tidak nyama
Read more
Yasmin 48
["Halo, ya, Jo."]["Apa kalian sudah sampai?"]["Tentu saja. Aku dan Jaja sudah di apartemen. Terima kasih untuk hadiahnya. Kamu baik sekali, Jo. Rasanya aku gak bisa balas semua ini."]["Kamu sudah mengandung anakku, membiarkan ia lahir dengan selamat dan merawatnya dengan baik. Aku yang berterima kasih, Ambar. Apa yang aku berikan tidak ada apa-apanya. Titip Jaja ya, kalau kalian ada masalah, langsung kabari saya. Ingat, Jaja masih ada kerjaan di club Bali dan Surabaya."]["Iya, Jo, nanti aku ingatkan Jaja. Sekarang anaknya lagi ke rumah Nanang."]["Oke, jaga diri ya."]Bu Ambar menatap sekeliling kamar yang kini ia tempati. Sungguh tidak pernah ada dalam mimpinya bisa tinggal, tidur dengan nyaman, memiliki banyak uang di rekening seperti sekarang ini. Apakah ini ada kaitannya bentuk balasan dari Tuhan, karena ia tidak menggugurkan kandungannya begitu tahu ia hamil. Ia juga melahirkan Jaja dengan selamat dan mencintai anak lelakinya itu walau begitu banyak ujian hidup yang datang me
Read more
Yasmin 49. Otewe jadi Pengantin
Keduanya masih saling berpelukan erat, meluapkan kerinduan yang bagaikan lahar panas, siap meluluhlantakkan rasa sesak yang selama empat tahun ini sangat menyiksa. Tak peduli ada begitu banyak mata yang memperhatikan keduanya, isakan dan pelukan keduanya adalah bukti, bahwa cinta mampu membuatmu menjadi orang yang lupa diri. Jaja membiarkan Yasmin menumpahkan tangis harunya di dadanya, baju kaus yang basah pun tidak ia hiraukan. Tangan kirinya yang kekar, masih setia memeluk pinggang kekasihnya, sedangkan tangan kanan naik mengusap sayang kepala, kemudian turun membelai surai hitam pelipur lara. “Sudah, Bu. Jangan menangis lagi. Saya sudah di sini, saya tidak akan ke mana-mana,” ujar Jaja penuh kesungguhan. Yasmin merenggangkan pelukannya perlahan, masih menunduk tak sanggup menatap mata coklat indah milik Jaja yang bisa saya membuatnya terhipnotis. Dengan jari telunjuk kanannya, Jaja mengangkat dagu Yasmin yang basah oleh air mata. Namun, Yasmin masih menahannya, sungguh ia malu s
Read more
Yasmin 50
Jaja sudah duduk di lantai beralaskan karpet cukup tebal, di depannya sudah duduk dengan tegap Pak Miharja, ayah dari Yasmin. Lelaki paruh baya itu tengah memperhatikan Jaja dengan seksama, bahkan tanpa berkedip. Yasmin keluar dari dapur, membawakan tiga cangkir teh manis, serta kue bolu gulung yang baru saja semalam ia buat untuk cemilan papanya. Beda dengan Jaja terdahulu, Jaja yang sekarang tanpa sungkan memandang Pak Miharja penuh hormat. Senyumnya selalu ia berikan pada Reza yang kini sudaha duduk di sampingnya. Pakaian yang ia kenakan juga bagus dan mahal, Pak Miharja tahu itu, karena ia pernah memilikinya dahulu saat masih jaya.“Apa kabar, Ja?”“Sehat, Pak. Alhamdulillah.”“Kamu dari mana saja?”“Spanyol, Pak.”“Hah? Apa?!” pekik tiga orang yang duduk mengelilingi Jaja.Lelaki itu tertawa kecil, kemudian dengan perlahan menceritakan asal muasal mengapa ia bisa ada di Spanyol. Bahkan sampai empat tahun lamanya. Pak Miharja yang mendengarkan hampir tak percaya, begitupun Yasmin
Read more
Yasmin 51
Malam semakin larut, suasana kota sudah mendekati sunyi. Para pemilik napas sudah berada di balik selimut tebal di dalam kamar mereka, menikmati waktu malam yang semakin hari semakin dirasa cepat. Takkan ada yang menolak, jika diberikan tempat peraduan nyaman dalam sentuhan lembut tangan kekar lelaki kesayangan. Seakan tak ingin malam ini segera berlalu, membiarkan ia meluapkan rasa rindu yang tak pernah putus.“Kenapa belum tidur?” tanya Jaja pada wanitanya. Lelaki itu membiarkan kepala wanitanya ada di pahanya. Dengan tangan kiri mengusap sayang surai panjangnya, tangan tangan kanan keduanya saling mendekap.“Aku tidak mau tidur, aku taku kalau tidur, nanti kamu pergi lagi,” jawab Yasmin dengan menatap manik coklat milik Jaja.“Saya di sini, Bu. Tidak akan ke mana-mana,” timpal Jaja sambil menyeringai lebar.“Saya angkat Reza dulu, biar dia tidur di kamar saya saja,” Yasmin pun bangun dari tidurannya. Membiarkan Jaja menggendong Reza masuk ke dalam kamar Jaja di apartemen. Ya, mala
Read more
Yasmin 52
Di sebuah rumah besar, tampak penghuninya sedang gusar. Berjalan ke sana-kemari di dalam rumah sambil memegang sebuah kertas yang mirip seperti undangan pernikahan. Ya, lelaki itu adalah Devano yang sedang menunggu kedatangan dari papanya. Lelaki itu gusar setelah menerima undangan dari Yasmin, wanita yang mentah-mentah meinggalkan dirinya di depan penghulu empat tahun lalu. Namun ada yang lebih membuatnya gusar, yaitu nama orang tua yang tertera pada kartu undangan adalah Jonathan Ortiz, semoga bukan orang yang ada dalam pikiran Devano.Suara pintu gerbang terbuka, Vano setengah berlari menghampiri mobil orang tuanya yang baru saja masuk ke dalam pekarangan rumah. Tampak lelaki paruh baya dengan tubuh tinggi kurusnya keluar dari mobil dengan raut wajah yang sama gusarnya. Vano memperhatikan tangan papanya yang juga memegang kertas yang sama seperti dirinya.“Pa, gawat! Ini bukan Mister Jo yang dari Spanyol’kan?” tanya Vano tak sabar.“Biarkan papamu ini duduk dulu,” ujar Broto, papa
Read more
Yasmin 53 (21++)
****21Jaja mengulangi lagi kalimat akadnya, “saya terima nikah dan kawinnya, hiks …, Yasmin Maulida binti Hendroyas Miharja dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan perhiasan emas seberat dua ratus gram dibayar tunai!“Bagaimana saksi? Sah?”“Sah.”“Barakallahu laka wa baarakaa alaikai wa jama ‘a bainakuma fii khoir, yang artinya mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik dalam suka maupun duka dan selalu mengumpulkan kamu berdua dalam kebaikan. Aamiin.”Acara dilanjut pada prosesi pemakaian cincin pernikahan, kemudian dilanjutkan dengan adegan Yasmin mencium punggung tangan Jaja dengan takzim. “Sudah boleh dicium istrinya, Mas,” seru Pak Penghulu menggoda.Cup…Bukannya mencium kening seperti pengantin lainnya, Jaja malah dengan tak sabar mengecup bibir Yasmin, yang disambut tawa dan riuh seluruh penghuni ballroom hotel. Bahkan Jaja menjadi bulan-bulanan ledekan dari para tamunya. Di dekatnya sudah ada Bu Ambar yang menangis haru saat proses sungkeman berlangsung, begitu tampan da
Read more
Yasmin 54
["Apa, Jaja dibawa ke rumah sakit? T-tapi kenapa, Yasmin?"]["Ma, saya ceritanya nanti saja ya. Ini saya sudah diam bukan, sedang menuju rumah sakit terdekat. Mama nyusul ke sini ya."]["Oh, oke, Sayang, Mama segera ke sana." ]Jo menatap Bu Ambar dengan kening berkerut. "Kenapa?" tanyanya. "Jo, kita susul Jaja dan Yasmin ke rumah sakit. Anak kamu pingsan, Jo. Pasti dia gak bisa disadarkan lebih dari 5 menit, sehingga harus dibawa ke rumah sakit. Ayo, cepat! Ya ampun, anak itu." Tanpa menunggu jawaban Jonathan, Bu Ambar sudah menyambar tas dari atas tempat tidur. Ia berjalan lebih dahulu dibandingkan Jonathan yang sibuk memakai kembali kemejanya secara asal. "Reza bagaimana?" tanya Jo pada Bu Ambar, saat keduanya sudah berada di lift menuju lobi. Alex sudah diberi tahu untk standby di lobi menunggunya dan Bu Ambar turun. Jonathan juga menghubungi dua bodyguard yang nanti akan mengawalnya sampai rumah sakit. "Reza pasti sudah tidur. Kita sampai dulu ke rumah sakit, baru mengabark
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status