All Chapters of Bangkitnya Raja Iblis - SVSS2: Chapter 91 - Chapter 100
149 Chapters
Bab 92: Dikepung Ratusan Petualang
Satria kini sudah sampai di area paling timur Pulau Nayaga setelah menempuh tiga hari perjalanan dengan kudanya. Sepanjang jalan dia terus singgah di setiap kota yang dia lalui. Dia juga singgah di setiap gedung asosiasi petualang di kota tersebut, dia tidak mengambil quest apapun. Tujuannya hanyalah untuk memperlihatkan keberadaannya kepada para petualang. Dengan begitu jika ada yang mengincarnya pastilah akan mengikutinya.Satria terus memacu kudanya menuju ke hutan yang ada di tepi timur Pulau Nayaga. Dari kejauhan sudah mulai terdengar suara deburan ombak lautan yang menghantam karang. Tidak ada dermaga atau pelabuhan di sana, riuh angin perlahan mulai bertiup menerpa tubuh Satria dan pepohonan di sekitarnya.“Ranger,” ucap Satria mengubah job classnya. Satria bisa mendengar terdapat banyak derap langkah kuda yang bergerak di kejauhan mengepungnya dari berbagai sisi. Belum lagi yang berjalan kaki dan mengendap-endap di pepohonan. Mereka mungkin tidak waspada karena mengira bahwa S
Read more
Bab 93: Rencana Terbesar Satria Dimulai (part 1)
Para petualang itu kemudian menjelaskan kepada Satria bahwa di Kerajaan Doraka dulunya ada banyak petualang tangguh. Meskipun bukan negara yang makmur tapi setidaknya Raja Kerajaan Doraka dari generasi ke generasinya selalu memerintah lebih baik dibandingkan raja saat ini. Karena itulah Kerajaan Doraka diakui sebagai satu dari sepuluh kerajaan besar di dunia.Akan tetapi kondisi kerajaan semakin memburuk setelah Raja Suka Doraka sekeluarga tewas beberapa bulan yang lalu. Seluruh petualang tangguh juga banyak yang ditangkap dan dieksekusi karena dianggap berniat memberontak kepada pemerintahan, padahal mereka hanya mengutarakan dan menyampaikan kebenaran yang mereka ketahui.Mereka juga menganggap bahwa raja yang saat ini menduduki singgasana Kerajaan Doraka bukanlah raja yang sah. Mereka yakin kalau Raja Best King mendapatkan tahtanya dengan cara yang curang. Tapi semua petualang itu langsung ditangkap karena dituduh melakukan berbagai kejahatan di kerajaan. Beberapa prajurit tangguh
Read more
Bab 94: Rencana Terbesar Satria Dimulai (part 2)
Sejak pagi hari seluruh penduduk Pulau Nayaga di setiap kota langsung bergerak ke balai kota untuk mendudukinya. Semua orang tidak peduli tua muda dan pria wanita langsung turun mendatangi balai kota dan meminta walikotanya mundur. Melihat gelombang penduduk yang datang tentunya membuat para pejabat pemerintahan takut sebab para prajurit yang berjaga juga tidak dapat berkutik. Para prajurit yang berada di bawah kekuasaan tiga bangsawan juga langsung dikerahkan. Malah pihak kerajaan menggunakan item gate of teleportation untuk mendatangkan prajurit dari pulau lain ke Pulau Nayaga untuk meredam penduduk. mereka kali ini sudah diperintahkan untuk menggunakan cara keras sekalipun untuk memukul mundur penduduk yang protes dan menduduki setiap balai kota. Tapi semua itu sudah terlambat karena Satria telah menerapkan banyak persiapan untuk mengantisipasinya. Semua prajurit yang datang dikerahkan kerajaan pada akhirnya tidak berkutik, mereka tidak berani menggunakan kekerasan kepada para pen
Read more
Bab 95: Kecemasan Para Pejabat Kerajaan
Di dalam surat yang dikirimkan oleh Raja Best King terdapat ancaman kepada seluruh masyarakat Pulau Nayaga. Mereka meminta Pulau Nayaga untuk tunduk kembali ke kerajaan atau perang besar akan terjadi. Mereka juga mengancam para prajurit yang dikirim ke Pulau Nayaga untuk segera pulang. Jika tidak maka seluruh keluarga, teman dan kerabat para prajurit itu yang ada di pulau lain akan disiksa sampai mati.Mendapati surat itu membuat para tokoh mulai cemas. Para prajurit juga mulai bimbang, beberapa diantara mereka yang memiliki kenalan di pulau lain mulai khawatir. Sebagian diantaranya bahkan mulai berbenah untuk segera kembali, meski tahu jika kembali mungkin saja mereka akan disiksa tapi itu jauh lebih baik daripada orang-orang terdekatnya yang disiksa. Para tokoh dan petualang yang ada di sana juga tidak dapat menahan mereka.Satria juga membiarkan prajurit yang ingin kembali untuk kembali. Tapi dia meminta para tokoh untuk menyampaikan kepada para prajurit yang hendak kembali itu aga
Read more
Bab 96: Satria Pergi ke Pulau Utama Kerajaan Doraka
Satria duduk sendiri di kursi yang ada di balkon tokonya. Tatapannya tertuju ke langit malam yang tampak dipenuhi oleh bintang. Secangkir teh tampak tersaji di meja yang ada di depan Satria. Tak lama kemudian Grey datang menghampirinya dari dalam rumah. Grey sejenak ikut mengalihkan pandangannya menatap langit malam, tampak rembulan sedang purnama malam ini.“Para tokoh mengatakan bahwa tidak ada pergerakan sama sekali dari pihak kerajaan, padahal mereka sudah siap jika pihak Kerajaan Doraka mengerahkan Pandora untuk menyerang Pulau Nayaga. Apakah kau sudah mengetahuinya sejak awal? Hanya kau saja yang terlihat lebih tenang dibandingkan yang lainnya,” tanya Grey.“Ya. Pandora pasti sudah dikerahkan untuk mengatasi masalah di pulau-pulau lain yang mulai bermunculan. Kerajaan akan berusaha agar kejadian di Pulau Nayaga tidak terjadi lagi di pulau lain, tentunya mereka akan memprioritaskan pasukan terbaiknya. Keadaan di pulau ini ibarat nasi sudah berubah menjadi bubur, mereka tidak akan
Read more
Bab 97: Hujan Surat di Ruang Tahta
Dalam rapat darurat itu mereka sepakat untuk menarik seluruh Pandora yang tersebar di berbagai pulau. Mereka akan dikerahkan sepenuhnya untuk menangkap dalang dibalik bergolaknya suasana Pulau Doraka. Pergerakan Satria yang tidak dapat ditebak tentu membuat Vanzard tidak akan gegabah lagi.Dia sadar sudah kalah langkah, kalah cerdik dan kalah antisipasi. Kini satu-satunya pilihan sebelum terlambat adalah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menyerang. Satria sendiri sudah dapat menduganya. Dia yakin Vanzard akan memilih untuk fokus terhadapnya dibandingkan mengatasi pergolakan yang terjadi di seluruh pulau Kerajaan Doraka.Selagi pihak kerajaan sedang melakukan rapat darurat, Satria sudah mengambil langkah lain untuk menjegal rencana dari Vanzard. Dia sudah menyebarkan banyak surat ke berbagai pulau di Kerajaan Doraka. Bahkan Satria juga sudah menjalin kerja sama dengan para petualang lain di Pulau Doraka. Tidak sampai di situ saja, kini asosiasi petualang di seluruh Pulau Doraka sud
Read more
Bab 98: Rencana Terakhir Vanzard
Semua bangsawan yang ada di sana semakin cemas saja. Mereka tidak pernah menyangka jika musuh akan dengan mudah menyusup ke istana kerajaan. Sementara itu teman-teman Andre mulai saling memandang satu sama lain. Mereka sekarang sadar bahwa saat ini di istana kerajaan saja sudah tidak terjamin keamanannya.“Tuan. Apa yang harus kita lakukan? Sekarang musuh sudah menyatakan perang kepada kita secara langsung,” tanya seorang bangsawan sambil terseda-seda seakan hendak menangis.“Sekarang kalian pulang saja, kita masih memiliki waktu sebelum mereka bergerak dalam tujuh hari lagi. Aku akan memikirkan rencana yang sempurna untuk menyelamatkan ibukota kerajaan. Tidak, bahkan rencanaku kali ini pasti dapat mengambil alih kendali seluruh kerajaan lagi,” kata Vanzard dengan tetap tenang.“Benarkah tuan?” tanya bangsawan lain dengan girang.“Tentu saja. Kalian sendiri sudah tahu kepintaranku selama ini, tapi untuk menyempurnakan rencana ini aku perlu waktu sendirian. Karena itu sebaiknya kalian
Read more
Bab 99: Pertemuan yang Dinantikan
Tengah malam telah tiba. Di bawah sorot sinar bulan yang sedang purnama, Vanzard, Andre, Maya bersama teman-temannya yang lain sudah bergerak menggunakan item gate of teleportation di istana. Mereka seketika keluar di sebuah gubuk yang ada di dekat pesisir pantai Pulau Doraka. Satu persatu teman-teman mereka keluar dari portal teleportasi sambil membawa kotak-kotak berisi harta kerajaan.Empat jenderal Pandora juga ikut bersama rombongan mereka. Dari kejauhan terlihat jelas kalau di pesisir pantai sudah ada bayangan sebuah kapal besar yang siap berlayar membawa mereka pergi menuju Kerajaan Muspleheim. Vanzard terlihat menatap sekelilingnya seakan ada yang dia cari. Andre tampak langsung mengernyitkan keningnya melihat sikap Vanzard seperti itu.“Ada apa?” tanya Andre.“Ini aneh. Tidak ada satupun prajurit yang menyambut kedatangan kita di sini. Selain itu keadaannya terlalu sepi dan gelap,” jawab Vanzard.“Mungkin saja mereka sedang bersiap-siap di kapal jadi tidak tahu kedatangan kit
Read more
Bab 100: Satria vs Pandora
Satria dengan gesit mengayunkan pukulan tangan kanannya mengincar tubuh Tov, tapi Mos dengan cepat datang menyambut pukulan Satria menggunakan bilah pedang miliknya. suara dentingan keras terdengar saat pedang Mos menghantam armor yang melindungi tangan Satria. Percikan bunga api kembali terpancar akibat gesekan bilah tajam pedang Mos dengan armor Satria.“Cih. Kelihatannya kualitas armornya sangatlah baik hingga pedangku tidak dapat menebasnya,” gerutu Mos.“Senjata kualitas R seperti ini tidak akan mampu menggores armor kualitas SSR milik ku!” tegas Satria sambil mengayunkan tendangannya mengarah ke leher Mos. Tapi Bot dengan lincah segera maju dengan mengayunkan tombaknya guna menahan tendangan Satria. Di sisi lain, Tov juga langsung melompat ke udara tepat di atas Satria.“Mythical punch!” teriak Tov langsung menggunakan skill fighter level 70 terkuat miliknya. Saat itu juga tangan kanan tov diselimuti oleh aura hitam pekat bersamaan dengan riuh angin yang mendadak bergemuruh kenc
Read more
Bab 101: Pertempuran Sengit di Tepi Pantai (part 1)
“Ulur waktu selagi kami bersiap!” perintah Andre.“Tidak perlu!” balas Satria dari kejauhan.“Kalian bisa bersiap selama yang kalian mau. Nanti setelah siap baru bilang kepadaku, tidak perlu memerintahkan anak buah kalian untuk mengulur waktu sebab aku tidak akan menyerang kalian,” sambung Satria sambil tetap duduk bersila dan menopang dagunya dengan tangan kiri, seringai mengejek terhias di wajahnya.“Kau sudah bisa banyak omong rupanya! Baru dapat kekuatan sedikit saja sudah banyak bicara! Kau pikir dengan kekuatanmu itu dapat mengalahkan kami hah!” bentak Arga yang sudah melesat tanpa memakai armor apapun, dia dengan cepat mengayunkan pisau di tangannya dari belakang Satria mengarah ke lehernya.“Thunder slice!” ucap Arga menggunakan skill assassin miliknya untuk menebas leher Satria.“Guardian,” gumam Satria pelan mengubah job classnya.“Maksimal defend,” sambung Satria.‘Boomrr’Suara ledakan terdengar bersamaan dengan kilatan-kilatan petir saat pisau Arga menebas leher Satria. T
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status