All Chapters of Bangkitnya Raja Iblis - SVSS2: Chapter 131 - Chapter 140
149 Chapters
Bab 132: Duel dengan 20 Bos Lantai Dungeon (part 2)
“Cih. Menghadapi satu Kraken saja rasanya sudah sangat menyusahkan,” gumam Durrandal yang terus beradu serangan dengan Kraken. Padahal saat ini dia sudah menggunakan skill ultimatenya yang bisa mengurangi damage dari serangan jarak jauh dan dekat selama lima menit, tapi dia masih kesusahan melawan satu Kraken dan satu Skorpius yang menyerang dari kejauhan.“Bagaimana bisa dia tetap bisa mengimbangi serangan mereka sekaligus?” sambung Durrandal sambil mengalihkan pandangannya kepada Satria yang kini diserang oleh Glace, satu Skorpius, dua Kraken, tiga Carmilla dan tiga Kijin. Bahkan kini lima belas undead yang Carmilla panggil juga bergerak mengarah kepada Satria.‘Trang’‘Bhoommrrr’Suara dentingan senjata yang beradu beserta ledakan-ledakan hebat terus terdengar bersamaan dengan tanah yang terus bergetar tanpa henti. Satria dengan lincah berhasil meredam serangan sepuluh bos dungeon yang menyerangnya dari berbagai arah. Semua serangan mereka tidak berhasil mendarat di tubuh Satria se
Read more
Bab 133: Benturan Tiga Sihir Tingkat 9
“Tidak ada pilihan lain,” ucap Satria sambil mengakses slot tas miliknya untuk mengeluarkan beberapa senjata.‘Sretz’Hanya dalam sekejap mata saja Glace berhasil menebas leher Satria hingga cukup dalam, tapi berkat phoenix healing milik Satria lukanya dengan cepat bisa sembuh. Satria berhasil mengeluarkan dua pisau dan satu pedang yang sudah di enchant dengan elemen cahaya. Glace kembali melesat menggunakan skill assassin miliknya. kali ini Satria menahan serangan Glace dengan skill swordman miliknya.Suara dentuman keras kembali terdengar saat skill swordman Satria menghantam skill assassin Glace. Tanah kembali berguncang kuat hingga angin mulai bertiup kencang kembali. Tubuh Glace terhempas karena dampak serangan swordman yang jelas lebih kuat dibandingkan serangan tipe critical yang digunakan assassin.“Eastern wall!” ucap Satria di saat yang sama setelah menggunakan skill swordman miliknya.Tanah lagi-lagi berguncang kuat ketika Satria menggunakan skill guardian level 90 miliknya
Read more
Bab 134: Perbedaan Pengalaman
‘Dhoomrrr’Suara dentuman keras terdengar jelas ketika serangan Glace dengan telak menghantam tubuh Satria. semua armor yang dipakai oleh Satria langsung hancur berkeping-keping. Luka-luka yang ditimbulkan serangan Glace langsung sembuh berkat efek skill phoenix healing yang Satria gunakan.Tidak ada pilihan lain baginya selain membiarkan serangan Glace mengenai tubuhnya sebab efek skill unlimited mana miliknya sudah lama habis. dia tidak bebas lagi menggunakan skill terutama skill tingkat tinggi sesuka hatinya untuk menghemat mananya. Tubuh Satria yang diselimuti api biru terus melesat dengan pedang yang membara di tangannya.Hanya sekejap saja Satria sudah berada di dekat tiga Carmilla dan langsung menebaskan skill swordman miliknya mengenai mereka bertiga. Suara dentuman keras kembali terdengar tatkala serangan Satria dengan telak berhasil mengenai tiga Carmilla. Satu Carmilla yang paling dekat dengan Satria langsung melebur menjadi abu karena terkena skill swordman dari pedang yan
Read more
Bab 135: Kemenangan Kerajaan Lunar
Satria dan Durrandal terus berjalan menuju ke tempat Vina, Grey, Nekora dan Heptagram berada bersama pasukan penyerang barisan belakang. Tampak di sana Raja Grimer dan beberapa petinggi Kerajaan Grimer lainnya sudah diikat dan terbaring di permukaan tanah. Sedangkan prajurit Grimer lainnya yang berada di sekitar sana tidak ada yang berani melawan, mereka seakan pasrah dan menatap rajanya yang sudah tidak berdaya.“Bagaimana kabarmu? Raja Grimer?” tanya Satria sambil berdiri tepat di depan Raja Grimer yang terikat terbaring di tanah.“Keparat! Ternyata kau menggunakan cara yang kotor Loner King!” gerutu Raja Grimer.“Kelihatannya kau sadar dengan posisimu. Bersikap baik kepadaku juga tidak akan membuatmu selamat,” tukas Satria.“Cih. Kau benar-benar orang yang licik!” gerutu Raja Grimer.“Licik? Sayang sekali, kelihatannya kau salah paham. Ini adalah strategi perang. Jika kau masih berpikiran ini kelicikan maka sebaiknya kau tidak pernah memulai perang ini,” tukas Satria.“Kau masih bi
Read more
Bab 136: Rapat Strategi Perang (part 1)
Beberapa hari berlalu sejak perang di perbatasan Kerajaan Lunar terjadi. Kini Kerajaan Grimer telah resmi menjadi kerajaan bawahan dari Kerajaan Lunar. Raja Grimer bersama para petinggi kerajaan lainnya yang terlibat dalam perang sudah dieksekusi di tanah kelahirannya sendiri di Kerajaan Grimer dengan disaksikan oleh para penduduknya.Foxi juga telah menyampaikan pidato resminya di Kerajaan Grimer yang menjelaskan tentang status kerajaan tersebut. Semua penduduk Kerajaan Grimer sama sekali tidak protes karena mereka memang lebih suka dengan aturan-aturan dan kebijakan Kerajaan Lunar yang lebih mementingkan rakyatnya.Hanya para pejabat kota dan bangsawan Kerajaan Grimer saja yang melakukan protes. Namun semua itu berhasil diredam setelah Foxi menunjuk pejabat pemerintahan Kerajaan Grimer yang baru. Tugas pertama mereka adalah menangkap seluruh pejabat kota dan bangsawan yang selama ini telah berbuat jahat dan licik serta merugikan penduduknya.Hanya ada sedikit saja pejabat kota yang
Read more
Bab 137: Rapat Strategi Perang (part 2)
Mendengar ucapan Satria barusan membuat semua orang yang ada di sana diam. Perhatian mereka semua tertuju kepada Satria. Hal yang akan disampaikan oleh Satria sangatlah penting, selama ini mereka hanya bisa menduga-duga seperti apa sebenarnya kekuatan para petualang legendaris, namun kini mereka akan mendengarnya secara langsung dari salah satunya. Tentunya mereka tidak ingin melewatkan momen itu sedikitpun.“Pertama adalah Forestius. Dia merupakan petualang dengan job class druid, selama ini dia belum pernah kalah berduel satu lawan satu dalam 817 pertandingan hingga saat ini. Dia berada di urutan ketujuh petualang terkuat. Skill khususnya mampu membatalkan skill khusus yang musuh gunakan, sedangkan skill ultimatenya mampu membatalkan skill ultimate milik lawannya,” tutur Satria.“Mustahil,” gumam Durrandal. Dia tidak menyangka jika ada kekuatan semacam itu di dunia ini, rasanya percuma saja mempelajari skill ultimate dari Satria jika lawannya adalah Forestius.“Bukankah hal itu akan
Read more
Bab 138: Rapat Strategi Perang (part 3)
Semua orang yang ada di sana terlihat diam tanpa mengucapkan sepatah katapun. Mereka hanya bisa menatap Satria seakan menunggu Satria menyampaikan kelemahan enam petualang legendaris yang sejak tadi dia jelaskan kemampuannya.“Aku yakin tuan juga sudah menyiapkan rencana untuk mengalahkan mereka berenam bukan?” tanya pemimpin Luxurie.“Tidak. Jika mereka berenam bekerjasama dan bertarung bersama maka sangat mustahil untuk dikalahkan. Kekuatan mereka akan saling melindungi satu sama lain hingga menutupi kelemahan yang mereka miliki,” jawab Satria.“Lalu kenapa tuan menyiapkan pasukan khusus untuk menghadapi mereka?” tanya ketua asosiasi petualang Luxurie.“Aku menyiapkan mereka adalah untuk menghambat mereka berenam. Aku juga sudah punya rencana untuk menahan mereka, tapi aku tidak menjamin rencana ini bisa digunakan untuk mengalahkan mereka,” jelas Satria.“Menahan mereka? Lalu apa yang harus kita lakukan setelahnya? Bukankah jika mereka memang cerdas pasti akan sadar dengan rencana y
Read more
Bab 139: Persiapan Akhir
Tak lama kemudian puluhan orang prajurit, petualang dan termasuk anggota Heptagram memasuki ruangan tempat Satria berada. Pembicaraan Satria dengan Alexa juga terhenti. Semua orang itu terlihat sangat menghormati Satria.“Semua yang sudah tertulis tadi sekarang berada di sini tuan. Saya mohon pamit dahulu untuk mengerjakan tugas lain,” kata Toru seraya pamit setelah Satria mengangguk dan berterima kasih kepadanya.“Aku yakin kalau sebagian diantara kalian telah menduga apa tujuanku mengumpulkan kalian semuanya di sini. Tapi aku akan langsung mengatakannya saat ini, kalian semuanya yang berada di sini adalah orang yang bisa dipercaya oleh kami. Kalian akan mengemban tugas yang sangat berat dalam perang kali ini, yakni menghadapi enam petualang legendaris di medan perang,” jelas Satria.Sejenak banyak orang yang datang ke sana terlihat kaget seakan tidak percaya dengan yang dia dengar barusan. Beberapa orang mulai saling memandang dan berbisik satu sama lainnya. Sementara itu anggota He
Read more
Bab 140: Menuju Medan Perang Terakhir (part 1)
“Tidak ada yang dapat aku katakan untuk saat ini. Aku hanya memikirkan apa yang akan terjadi jika kita bisa kembali ke dunia nyata. Akankah kehidupanku berubah? Akankah kehidupanku semakin memburuk? Akankah aku bisa memilih untuk tinggal di sini? Hanya itu yang sedang aku pikirkan, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tutur Satria.“Apa maksud kak Satria?” tanya Reina sembari mengernyitkan keningnya.“Kamu akan tahu nanti jika memang kita bisa kembali ke dunia nyata dengan selamat. Aku hanya memikirkan kemungkinan terburuk yang belum tentu terjadi. Diantara ratusan kemungkinan yang aku pikirkan, hanya ada dua kemungkinan yang baik untuk diriku,” tukas Satria.“Sebaiknya kamu segera beristirahat, besok kita akan memulai perjalanan ke perbatasan Kerajaan Gigantic. Kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu yang ada,” sambung Satria sambil berdiri.“Baiklah,” ucap Reina agak kecewa sebab Satria tetap tidak mau menceritakan keluh kesahnya kepada dia.Reina segera keluar dari kamar Satria.
Read more
Bab 141: Menuju Medan Perang Terakhir (part 2)
Malam itu juga seluruh pasukan aliansi kerajaan bermalam di hutan yang berbatasan langsung dengan wilayah Kerajaan Gigantic. Mereka semuanya berbagi tugas berjaga untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Yang belum kebagian berjaga diharuskan tidur di tenda yang sudah disiapkan sambil menunggu nantinya dibangunkan saat gilirannya tiba. Satria sebelumnya juga terus menerus mengingatkan bahwa perang kali akan sangat berbeda dengan perang sebelumnya. Mereka kemungkinan tidak akan bisa beristirahat dengan tenang sebab para monster itu pasti tidak akan tidur hingga membuat perang akan berlangsung baik siang dan malam. Satria dan anggota regunya juga beristirahat, beberapa tenda besar tampak terpancang di sekitar mereka sebagai tempat peristirahatan. Satria, Grey dan beberapa anggota regu lainnya yang mendapatkan giliran berjaga tampak masih sedang berbincang di sekitar tenda regu mereka sambil mengawasi keadaan sekitar. “Seharusnya dengan jumlah yang sebanyak ini musuh harus sudah tahu
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status