All Chapters of Mainan Cantik Sang Tuan Muda: Chapter 21 - Chapter 30
157 Chapters
21. Bercinta (21+)
Walaupun keluarganya Jonathan sedang tidur, tapi tetap saja Riani tidak bisa melakukannya."Sayang, ayo. Aku ingin loh," bisik Jonathan sambil menekan-nekan miliknya pada milik Riani.Riani merasa tidak nyaman, apa lagi ini berada di dalam ruang dapur milik majikannya. Kalau ada seseorang yang lihat bagaimana? Tamat sudah riwayatnya Riani kalau begitu.Riani juga mencoba melepaskan dirinya dari dekapan Jonathan, tapi tenaganya Jonathan tetap lebih besar dari pada tenaganya.Riani juga sudah berbisik pada Jonathan bahwa dirinya tidak bisa melakukannya di sini, karena akan sangat bahaya jika ada seseorang yang masuk ke ruangan dapur.Jonathan malah mengajak Riani untuk ke kamarnya, tapi Riani tetap menolak. Dia takut kalau ada mata yang melihat gerak-gerik mereka, Riani tetap ketakutan jika mereka melakukannya di dalam rumah ini.Namun, Jonathan bersikeras untuk terus-menerus membujuk Riani. Apa lagi keadaan Jon
Read more
22. Kesempatan
Vany.Jon, besok aku ingin bertemu dengan anakku.Seketika Jonathan menghela napasnya dengan panjang dan menghembuskan dengan pelan, sejenak dia melirik ke arah Riani yang sudah pasti membaca pesan itu."Ini ibu kandungnya Jelita," celetuk Jonathan yang masih menatap lekat sosok wanita di sampingnya, wanita yang sudah memuaskan hasratnya beberapa menit yang lalu."Oh gitu, kenapa dia mengirimi kamu pesan seperti itu?" tanya Riani dengan wajah polosnya.Jonathan tersenyum mendengar pertanyaan dari mainan cantiknya, dia langsung berkata. "Entah kenapa mantan kakak iparku selalu mengirimkan aku pesan seperti ini," jawab Jonathan sambil membelai rambut Riani dengan tangan satunya."Oh!" Riani hanya ber'O' ria saja.Jonathan kembali menyimpan ponselnya di atas meja, dia tidak ada niat untuk membalas pesan itu. Riani menatap Jonathan hanya bingung, karena seharusnya dia balas pesan mantan kakak iparnya
Read more
23. Pelan-pelan Tuan!
"Ada apa, bi?" tanya Riani dengan mengerutkan keningnya."Bawakan ini ke kamarnya Tuan muda," jawab bi Yani."Tu ... Tuan muda?" Riani mengerutkan keningnya. "Maksudnya bibi, Tuan Jonathan?" Riani menatap bi Yani dengan serius."Iya Tuan muda Jonathan, memangnya siapa lagi?"Riani menghela napas dengan kasar, dia sudah tau apa yang akan terjadi setelah ini. Dia seharusnya tidak perlu ke dapur tadi, tapi mau bagaimana lagi? Masa dia harus membantah apa yang di perintahkan oleh bi Yani. Hem, itu tidak mungkin.Dengan berat hati, Riani memandang nampan dengan beberapa makanan yang sudah di beli Jonathan tadi. Bi Yani menatap heran ke arah Riani, karena tadi wajahnya tidak seperti itu."Ri, kau kenapa? Sakit?" tanya bi Yani yang langsung menyentuh kening Riani dengan telapak tangannya sendiri."Tidak sakit bi," jawab Riani dengan sangat lesu."Ya sudah sana ke kamar Tuan muda!" pinta bi Yani pada
Read more
24. Rencana Liburan
"Ini sangat nikmat sekali, Riani!" Jonathan merancu tidak jelas.Riani tidak menggubris ucapan Jonathan, dia hanya bisa menikmati permainan tuan mudanya itu. Jonathan juga mempermainkannya dengan pelan-pelan, Jonathan sangat pandai menghujam milik mainannya itu."Ah, sayang! Aku sangat menyukai penyatuan ini!" Jonathan kembali merancu tidak jelas."Aaaaaaahhhhhhh!" Riani terus-menerus mengeluarkan suara erotis dan desahan maut yang membuat Jonathan kembali menambah hasratnya.Jonathan berkali-kali mengecup bibir kenyal mainan cantiknya, Riani. Dia juga sesekali memberikan tanda merah pada kedua gunung kembarnya, Riani.Selang beberapa menit kemudian. Akhirnya Jonathan mengeluarkan cairan putih itu di dalam rahim Riani, setelah itu. Jonathan mengecup kening Riani dengan mesra.Jonathan langsung membaringkan tubuhnya di samping Riani, dia juga memiringkan posisinya untuk menatap ke arah Riani.
Read more
25. Dijodohkan?
"Aku tidak sabar ingin liburan dengan Riani," gumam Jonathan sambil tersenyum.Selang beberapa menit kemudian. Pintu kamarnya Jonathan terbuka, ada seorang wanita paruh baya masuk ke dalam kamarnya.Jonathan tidak menyadari akan kehadiran sosok wanita paruh baya itu, karena dirinya sedang memejamkan mata di atas kasurnya. Dia tidak tidur hanya memejamkan matanya saja sejenak, lalu sosok wanita itu melangkah menghampiri ranjang Jonathan."Jo!" panggil wnaita paruh baya itu.Jonathan membuka kedua matanya dan melirik ke arah sosok itu, dengan cepat dia bangun dari baringnya."Bu, sudah pulang?" tanya Jonathan pada wanita paruh baya itu."Ibu tidak kemana-mana, ibu sedari tadi ada di dalam kamar," jawab wanita paruh baya itu yang langsung menghempaskan bokongnya di sofa dekat ranjang Jonathan.DEG!Seketika jantungnya Jonathan terhenti saat mendengar jawaban dari ibu kan
Read more
26. Salah Paham
"Loh, kok ada suara gemericik air?" Riani mengerutkan keningnya.Padahal ini masih siang menjelang sore, seharusnya kamar tuan Jefan selaku anak sulung keluarga Prawira belum ada di rumah karena masih berada di perusahaannya. Perlahan-lahan Riani melangkah mengendap-endap menuju kamar mandi, dan jantungnya Riani juga mulai berdetak sangat kencang.Riani takut jika yang ada di dalam kamarnya itu adalah orang jahat, pencuri, atau semacamnya. Dengan modal tekat, Riani hanya bisa melangkah mengendap-endap sambil memegangi gagang sapu. Jadi kalau penjahat itu macam-macam, dia bisa memukul penjahat itu dengan kencang.Sesaat Riani akan membuka pintu kamar mandi milik tuan Jefan, tiba-tiba aja pintu kamar mandi itu terbuka sendiri. Dengan sigap Riani langsung mengarahkan sapu itu ke arah seseorang yang baru saja keluar dari kamar mandi itu."Aduh!" teriak seseorang itu saat Riani berhasil mendaratkan gagang sapu ke arah pundaknya seba
Read more
27. Teriakan Histeris
"Tuh, sekarang kau membela dia!" Jonathan sedikit menyentak Riani.Riani hanya bisa terdiam dan ingin sekali menjelaskan pada Jonathan, tapi tidak jadi karena percuma juga menjelaskan padanya. Sudah pasti Jonathan tidak akan mempercayai dirinya, pikir Riani.Karena tidak ada respon dari Riani. Jonathan langsung membalikkan tubuh sang kakak, Jefan."Hah? Dia malah tidur!" Jonathan menggerutu saat mendapati kakaknya sudah tertidur.Riani hendak melangkah pergi untuk kembali melanjutkan aktivitasnya sebagai pembantu, tapi tangannya kembali di tahan oleh Jonathan. Riani sedikit menepisnya karena dia tidak ingin ada orang yang melihatnya, tapi de gak cepat Jonathan mempererat genggaman tangan itu."Ikut aku sekarang ke kamar!" Jonathan hendak menuntun Riani dan Riani berusaha memberontak, tapi Jonathan tetap saja menuntun Riani.Sampai akhirnya. Riani menarik tangannya dengan kasar dan
Read more
28. Ayah Atau Daddy
"Ri, ada apa?" tanya Dona saat dirinya sudah berdiri di dalam kamar anak sulungnya, Jefan."Tu ... Tuan Jefan suhu tubuhnya panas sekali, nyonya!" Riani menjawab dengan sedikit gugup.Dengan cepat Dona selaku ibu kandungnya Jefan berlari menuju ranjang sang putra sulungnya, dia lekas menyimpan telapak tangannya pada kening sang anak. Dan ternyata benar saja, tubuhnya sangat panas."Hubungi dokter Mandala!" titah Daniel selaku ayah kandungnya Jefan.Dengan cepat Jonathan langsung meronggoh ponselnya dan lekas menghubungi dokter Mandala, dokter pribadi keluarga Prawira dan dokter yang sudah memeriksakan keadaan Riani juga saat itu.Mendengar kata 'Dokter Mandala' sontak membuat Riani langsung menundukkan kepalanya, dia juga tau siapa Dokter Mandala itu.Setelah Jonathan selesai menghubungi Dokter Mandala, Jelita selaku anak semata wayangnya Jefan menghampiri sang ayah."Ayah, sakit ya?" Jelita duduk di dekat sang ayah, Jefan."Kamu ini selalu plin-plan memanggilku, kadang ayah kadang da
Read more
29. Sini Makan Bersama
Beberapa hari kemudian.Jefan sudah sembuh dan sudah kembali beraktivitas seperti biasa, dan kini kebalikannya. Jelita selaku anak semata wayangnya Jefan, kini dia harus di rawat di rumah sakit.Karena Jelita demam tinggi dan tak kunjung turun, membuat keluarga Prawira sangat panik. Riani selaku asisten rumah tangganya keluarga Prawira dan pengasuh Jelita. Dia juga menjaga Jelita di rumah sakit, tapi dia tidak menjaga sendirian.Karena semua keluarga Prawira berkunjung ke rumah sakit walaupun bergantian, karena ini sudah hari kedua Jelita berada di kamar pasien VVIP."Anakku, sehat yuk!" Jefan terus-menerus menggengam erat tangannya Jelita, walaupun Jelita dalam keadaan mata tertutup sedang beristirahat setelah makan dan minum obat."Sabar, nanti juga Jelita akan kembali sembuh." Dona selaku ibu kandungnya Jefan dan neneknya Jelita mencoba menguatkan anak sulungnya.Jelita demam karena beberapa waktu lalu di ajak l
Read more
30. Pria Mesum
Tercium aroma wangi ayam goreng yang sepertinya memang baru saja di goreng oleh Jonathan, sungguh perutnya Riani semakin bunyi dan cacing di dalam sana pasti sudah demo."Ayo makan, sayang!" Jonathan masih menatap lekat ke arah sosok gadis yang ada di depannya.Gadis yang sudah sering menerima nafsunya selama beberapa bulan lamanya, bahkan gadis itu sudah membuat dirinya selalu candu akan tubuh mungilnya itu.Tubuhnya Riani memang mungil tapi sangat menggoda, apa lagi pada dua gundukkan kenyal yang kembar. Dua gundukkan kembar itu sudah menjadi candu juga bagi Jonathan, dia benar-benar memiliki otak mesum.Namun, walaupun Jonathan mesum tapi dia selalu mesum pada Riani saja dan selalu bisa menjaga hasratnya ketika mereka berada di suatu tempat."Tuan, aku takut kalau..."Jonathan langsung menatap lekat ke arah gadis itu dan lekas membuka suara. "Ya sudah makan di kamar aku aja atau kamar kamu?" Jonathan memberikan penawaran pada Riani."Tuan, aku makan sendiri aja ya?" Riani menolak J
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status