All Chapters of My Crazy Richie: Chapter 81 - Chapter 90
134 Chapters
Bab 81 : Pelajaran
Kimi mengajak Nic ke klinik perusahaan, hingga keduanya melihat Mina yang berjaga di sana bak pengawal profesional.“Mina!” Nic sejak tadi kebingungan mencari sang istri, tapi ternyata istrinya santai-santai di sana.“Kak Nic.” Mina awalnya bersandar di pintu, lantas menegakkan badan begitu melihat Nic dan Kimi.“Bagaimana, Lily aman di dalam?” tanya Kimi sambil menunjuk pintu dengan dagu.“Aman.” Mina membuat gerakan dengan tangan jika semua terkendali.Lily awalnya terus berteriak-teriak meminta dikeluarkan, tentu saja tidak ada yang mendengar teriakan wanita itu selain Mina, karena ruang pesta berisik dengan musik dan tamu yang asyik berbincang.Mina membuka pintu klinik, hingga Kimi, Mina, dan Nic melihat Lily yang terduduk di lantai dengan wajah cemberut juga penampilan begitu berantakan. Kimi mendekat dengan cepat, kemudian sedikit kasar meminta Lily untuk bangun.Mina mengeluarkan ponsel, mereka hendak merekam pengakuan Lily sebagai bukti jika Aprilia mengelak.“Apa maksudmu in
Read more
Bab 82 : Pelajaran Berarti
Kimi akhirnya pergi ke rumah Nova bersama Mina dan Nic. Saat sampai di sana tepat bersamaan dengan Aprilia dan keluarga lain yang baru saja selesai bicara.Kimi bertemu dengan Aprilia di depan pintu, bibi Richie itu melirik Kimi tapi kemudian melangkah karena diminta ikut anggota keluarga lain. Suami Aprilia berhenti berjalan saat melihat Kimi, hingga menatap istri Richie itu dengan perasaan bersalah.“Maaf jika sikap bibimu keterlaluan,” ucap paman Richie penuh penyesalan.“Tidak apa-apa,” balas Kimi merasa tak enak hati.Pria itu mengangguk, kemudian memilih menyusul sang istri yang sudah berjalan terlebih dahulu.Kimi pun masuk bersama Mina dan Nic, mereka bertemu dengan Daniel dan Ghea dan menanyakan keberadaan sang suami.“Di mana Richie?” tanya Kimi yang tak melihat suaminya di ruang tamu.“Richie ke kamar Mama,” jawab Ghea sambil menunjuk ke kamar Nova.Kimi pun izin menyusul Richie, saat sampai di kamar sang mertua ternyata Richie juga baru saja sampai di sana. Kimi pun menget
Read more
Bab 83 : Aku di Lobi
Setelah semua yang terjadi secara silih berganti. Akhirnya Kimi dan Richie menjalani hari dengan tenang dan damai. Bahkan Kimi dan Richie merencanakan liburan untuk sekadar melepas lelah dan penat.Namun, sepertinya rencana itu harus ditunda lagi. Saat ini Kimi bergeming mendengar informasi dari kepala rumah sakit. Tak bisa berkata-kata dengan hal yang baru saja disampaikan.“Akomodasi semua sudah disiapkan, jadi kamu tinggal berangkat saja,” ucap kepala rumah sakit.Kimi bingung harus bagaimana, lusa dirinya sudah berencana pergi dengan Richie, tapi siang ini malah mendapatkan kabar jika diminta mengikuti pelatihan di luar kota.“Kamu kenapa?” tanya kepala rumah sakit karena melihat Kimi diam dan tak berkata apa-apa sejak tadi.“Tidak ada, Pak.” Kimi pun pamit keluar ruangan, berjalan menuju ke ruang kerjanya dengan langkah gontai.“Bagaimana cara menjelaskannya ke Richie?”Kimi mendengkus kasar, bingung cara menyampaikan ke Richie karena tahu suaminya itu pasti akan sangat kecewa.
Read more
Bab 84 : Kecemasan
Kimi sangat terkejut mendengar Richie berada di lobi. Seharian ini mereka tidak saling menghubungi karena kesibukan, membuat Kimi berpikir jika Richie marah.Dia pun buru-buru turun ke lobi, sangat terkejut saat benar-benar melihat Richie ada di sana. Namun, meski begitu Kimi juga sangat bahagia dan haru. Kimi langsung berlari menghampiri dan memeluk Richie.Richie pun membuka tangan ketika melihat Kimi yang berlari, lantas memeluk erat sang istri yang kini berada di dekapan.“Aku pikir kamu menelepon karena marah, karena aku seharian tidak menghubungi,” ucap Kimi masih dalam dekapan Richie.Kimi memundurkan kepala, kemudian sedikit mendongak untuk bisa menatap wajah suaminya.“Siapa yang marah? Aku sendiri sengaja tidak menghubungi karena ingin membuat kejutan,” balas Richie sambil merapikan helaian rambut Kimi yang sedikit berantakan.“Aku kangen kamu,” imbuh Richie.Kimi pun melepas pelukannya, tak enak juga kalau dilihat oleh orang lain atau karyawan hotel.“Jika aku menginap di h
Read more
Bab 85 : Es Krim
Kimi kembali mengikuti pelatihan, sedangkan Richie memilih menunggu di hotel sampai Kimi selesai. Richie memutuskan menunggu sambil mengurus pekerjaan, saat baru saja membuka laptop, teringat akan satu hal yang sangat penting.Richie mengambil ponsel yang berada di samping laptop, kemudian menghubungi nomor manager pabrik.“Halo, Pak Richie.” Suara manager pabrik terdengar dari seberang panggilan.“Oh ya, aku kemarin lupa menyampaikan sesuatu. Tolong sampaikan ke bagian gudang untuk tidak lagi menerima bahan baku dari perusahaan Lily, serta stop bekerjasama dengan perusahaan itu,” perintah Richie.“Baik, Pak. Saya mengerti,” kata manager pabrik dari seberang panggilan.“Ada yang lainnya lagi, Pak?” tanya manager pabrik.“Sudah tidak ada, itu saja,” jawab Richie.Richie pun mengakhiri panggilan, kemudian kembali fokus ke pekerjaannya.**Di tempat Lily, wanita itu sangat terkejut saat mendapatkan informasi jika pabrik Richie memutuskan kontrak kerja dengan perusahaannya. Dia merasa rug
Read more
Bab 86 : Sebuah Hukuman
Kimi pulang ke rumah bersama Richie setelah pelatihan yang diikuti selesai. Keduanya sudah tiba di rumah dua hari lalu dan kini sudah menjalani pekerjaan seperti biasa.Siang itu Richie berada di perusahaan untuk mengecek beberapa berkas karena ditinggal selama beberapa hari.“Kemarin Bu Lily datang untuk bertemu dengan Anda, Pak.” Manager pabrik siang itu menemui Richie.“Mau apa dia?” tanya Richie terlihat tidak senang.“Katanya ingin bicara mengenai kerjasama yang kita batalkan,” jawab manager pabrik itu.“Bukankah aku sudah bilang batal ya batal,” balas Richie lagi sambil mengecek dokumen berisi data stok bahan.Manager itu terlihat bingung, memang sudah berkata jika semua keputusan atas perintah Richie, tapi Lily bersikukuh ingin bertemu dan membujuk.“Begini saja, kalau dia ….” Richie menghentikan ucapannya saat mendengar suara ketukan pintu.“Masuk!” Richie memilih mempersilakan sebelum melanjutkan ucapannya.Sekretaris Richie terlihat membuka pintu dan berdiri di ambang pintu.
Read more
Bab 87 : Kapan Punya Bayi?
Kimi berada di rumah karena hari itu libur, melakukan kegiatan ibu rumah tangga pada umumnya seperti mencuci dan membersihkan rumah. Sampai ponsel Kimi berdering, nama Sara terpampang di sana.“Halo, Mi.” Kimi langsung menjawab panggilan itu.“Kim, kamu bisa datang ke rumah, nggak? Mina nitipin Segara dan Biru di rumah karena dia ada acara dengan Nic.” Suara Sara terdengar dari seberang panggilan.“Bisa, Mi. Aku akan segera ke sana,” ucap Kimi.Setelah meyakinkan jika akan datang. Kimi pun mengakhiri panggilan dan bersiap-siap untuk pergi ke rumah Sara.**Kimi sampai di rumah Sara, di sana dia langsung disambut oleh Segara dan Biru yang berlari menghampiri. Kimi senang melihat kedua keponakannya itu, setidaknya hari liburnya tidak akan sepi dengan adanya Segara dan Biru.“Onikim, kapan Onikim punya bayi?” tanya Segara tiba-tiba saat mereka sedang bermain.Kimi terkejut mendengar pertanyaan Segara, kenapa keponakannya itu menanyakan tentang bayi.“Dedek bayinya lagi Otw, sayang,” jawa
Read more
Bab 88 : Tidak Suka
Setelah berbincang cukup lama, akhirnya Maxim pamit untuk pulang dan tidak ingin mengganggu Kimi. Kimi pun menatap Maxim pergi sampai hilang dari pandangan.Richie sejak tadi hanya memperhatikan, hingga saat Maxim benar-benar pergi dia lantas mendekat dan menyadarkan Kimi dari lamunan.“Kamu lihatin apa?” tanya Richie begitu sampai di belakang sang istri. Kimi terkejut mendengar suara Richie, menoleh dan mendapati suaminya sudah berada di belakangnya.“Kamu sudah datang.” Kimi terlihat canggung, mungkin takut jika tadi Richie melihatnya bersama Maxim tadi. “Iya, Mami sudah masuk lebih dulu bersama dokter,” kata Richie sambil menunjuk ke arah belakang. Richie sendiri bersikap biasa, kemudian mengajak Kimi ke ruang inap Faraj karena Sara sudah pergi ke sana terlebih dahulu.Mereka pun menemani Sara menjaga Faraj, kondisi pria itu sudah stabil tapi masih membutuhkan observasi.“Jika kondisi membaik, dua atau tiga hari sudah bisa pulang,” ucap dokter yang menangani pria itu. Kimi meng
Read more
Bab 89 : Kecelakaan
Lily terlihat mengemudikan mobil di jalanan. Dia frustrasi karena diturunkan jabatan akibat dari pemutusan kontrak kerjasama dengan pabrik Richie. Perusahaan merasa rugi besar, hingga menganggap jika Lily tidak becus dalam bekerja.“Sial! Ini semua gara-gara Richie! Pria itu sangat sombong dan angkuh! Tidak mau peduli dengan kesusahan orang lain!” gerutu Lily sampai memukul stir kemudi karena kesal.Saat sedang dalam kondisi kesal, Lily ternyata sedang melintas di rumah sakit Kimi bekerja. Hingga wanita itu melihat Kimi yang berada di pinggir jalan dan bersiap untuk menyeberang, melihat istri dari pria yang membuat pekerjaannya kacau, Lily pun semakin merasa kesal dan dendam.“Kebetulan sekali, mungkin Tuhan memang sedang berpihak kepadaku,” gumam Lily penuh kemenangan.Wanita itu mempercepat laju mobil agar bisa segera sampai di tempat Kimi akan menyeberang.Kimi baru saja membeli sarapan di kafe yang terdapat di seberang rumah sakit. Dia sekalian akan bekerja sambil memantau kondisi
Read more
Bab 90 : Salah Paham
Richie begitu geram karena Kimi digendong Maxim. Dia lantas bergegas menyusul ke arah Maxim pergi.“Katanya beli sarapan, tapi nyatanya apa?” Richie berjalan sambil menggerutu.Saat Maxim sudah di depan UGD dan hendak menurunkan Kimi, Richie tiba-tiba menarik lengan Maxim. Untung saja kaki Kimi sudah berpijak di lantai, meski sempat terhuyung karena terkejut.“Kamu apa-apaan, hah?” tanya Richie dengan suara lantang.Tentu saja Kimi begitu terkejut melihat dan mendengar Richie marah-marah.“Dengerin dulu, Rich.” Kimi pun mencoba menjelaskan.“Halah! Kamu ini alasan keluar mau beli sarapan, ternyata malah bertemu dengannya!” Richie begitu marah sampai mengamuk sambil menunjuk ke Maxim.Orang-orang yang berada di UGD pun memandang ke arah Kimi, Richie, dan Maxim, mereka bertanya-tanya kenapa ribut-ribut di depan UGD.Kimi kesal karena Richie datang dan marah-marah, terlebih karena kini banyak orang yang menatap mereka.“Kamu ini tahu apa? Dengar dulu penjelasan orang lain, baru berkoment
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status