Semua Bab Wanita yang Menolak Lamaranku: Bab 21 - Bab 30
56 Bab
Dua puluh satu
Wanita yang menolak lamaran ku 21Vira mengambil nota dari tanganku untuk melihat biaya perawatan di salon ini meski aku sudah melarangnya. Aku tidak mau dia kaget. "Jadi, perawatanku di salon ini menghabiskan segini, Mas?" tanya Vira dengan mata melotot saat melihat nota. Aku mengangguk. "Duh, sayang sekali. Masa uang sebanyak ini hanya untuk ke salon saja? Kalau aku mending buat beli beras." Ia menggigit bibir bawah. Aku tertawa mendengar ucapannya. Tadi aku memang meminta perawatan komplit, tak heran jika uang yang harus kukeluarkan juga lumayan mahal, tetapi sebanding lah dengan perubahan Vira sekarang yang membuatku ingin terus memandangnya setiap saat, bahkan sempat tidak percaya kalau wanita yang ada di hadapanku ini adalah dia. "Kamu kenapa, Mas?" tanya Vira saat aku belum beranjak karena masih terpesona dengannya. "Enggak." Aku menggeleng. "Aku hanya nggak nyangka aja ternyata kamu lebih cantik dari yang kubayangkan.""Lihat ini, Mas. Rambutku terasa halus dan wangi ka
Baca selengkapnya
Dua puluh dua
Wanita yang menolak lamaran ku 22Ibu berlari keluar rumah dan celingukan mencari Vira yang disusul oleh ayah. "Bu, ini Vira," ucapku sambil menggandeng tangan Vira dan mendekatkan pada ibu. "Lang, mata Ibu masih normal meski sudah tidak muda lagi. Nggak mungkin dia Vira. Jangan-jangan kamu berubah pikiran setelah melihat wanita yang menurutmu cantik ini. Akan tetapi tidak bagiku, Vira tetap menantuku yang paling cantik. Duh di mana dia? Bagaimana kalau dia tersesat nanti? Mana udah gelap lagi." Ibu panik. "Ayah bilang juga apa? Pengantin baru kok langsung pergi, begini, kan, jadinya? Elang pasti kesambet sehingga lupa kalau tadi pagi sudah melafazkan ijab qabul di depan penghulu dan disaksikan banyak orang. Kamu harus tahu, Lang, saat sudah ikrar nikah itu artinya kamu sudah berjanji di hadapan Allah akan menjaga wanita itu, tetapi apa? Kamu malah meninggalkannya begitu saja lalu membawa pulang perempuan lain ke rumah ini. Enggak, Lang, Ayah tidak setuju," ucap ayah bijak. "Aduh,
Baca selengkapnya
Dua puluh tiga
Wanita yang Menolak Lamaranku 23PoV ViraAda rasa canggung saat pertama kali aku makan dalam satu meja dengan orang lain karena ini untuk pertama kalinya makan bersama keluarga. Saat aku masih tinggal di rumah paman, aku selalu makan sendirian karena katanya nggak mau jika makan satu meja denganku dan harus menunggu saat paman, bibi serta Citra makan selesai. Kadang aku sudah kehabisan lauk sehingga harus masak lagi, kalau sedang malas akhirnya hanya makan sisa kuah saja. Iya, se tragis itu hidupku padahal aku bekerja keras di kandang bebek setiap hari. Namun, di sini ayah dan ibu mertuaku tidak mengambil makanan sebelum aku dan Mas Elang tiba di meja makan.Mataku memanas dan ingin menangis karena terharu mendapat perlakuan istimewa ini, tetapi aku tahan sekuat tenaga agar bulir bening ini tidak jatuh membasahi pipi karena tidak ingin merusak suasana malam yang begitu hangat ini. Mereka bukan siapa-siapa aku. Kami tidak ada hubungan darah, tetapi perlakuannya sungguh melebihi kelu
Baca selengkapnya
Dua puluh empat
WANITA YANG MENOLAK LAMARANKU 24"Jadi, kalau kita mau buat postingan di sini?" tanyaku sambil menunjuk layar benda canggih dan pintar itu. "Iya sekarang coba kita foto dulu, buat contoh." Tiba-tiba Mas Elang merangkul pundakku lalu merebahkan kepalaku di dadanya yang bidang mengubah arah kamera menjadi kamera depan. "Ini namanya selfie." Ia menjelaskan tanpa kuminta lalu tersenyum ke arah kamera. Aku dapat merasakan napasnya yang harum dan mendengar detak jantungnya yang bertalu-talu. Aku tersenyum ternyata bukan hanya aku saja yang deg-degan, adia juga.Lagi, ini adalah pertama kalinya aku foto selfie sepanjang hidupku. Biasanya aku hanya bisa melihat Citra yang bergaya di depan kamera dengan berbagai gaya. Aku memang segaptek itu meski dulu pernah sekolah sampai SMA, tetapi hanya punya ponsel jadul. Aku melotot saat melihat hasil jepretan. " Janganlah, Mas, pakaianku aja kayak gini." Aku menurunkan tangan Mas Elang lalu menutup bagian dada. Ia tertawa lepas. "Benar juga, ya. Ka
Baca selengkapnya
Dua puluh lima
Wanita yang Menolak Lamaran ku 25Aku naik ke atas ranjang saat Mas Elang berjalan menuju pintu untuk menguncinya. "Mau kuberi tahu resep agar seorang wanita selalu awet muda dan selalu wajahnya selalu bersinar?" Mas Elang memegang kedua pundakku. Kini kami sudah berada keranjang yang sama. Tempat tidur ini empuk selimutnya juga halus harum, ditambah Lagi terdapat kelopak bunga mawar yang berserakan menambah harum kamar ini. Lagi, ini adalah pengalaman pertama aku tidur di kamar senyaman ini. Sebelumnya tempat tidurku hanya beralaskan kasur yang sudah usang dan di bawah. Selimutnya juga tipis dan sudah pasti bekasnya Citra. Ya Allah, nikmat Tuhan manakah yang telah aku dustakan? Aku dan Mas Elang saling berhadapan lalu ia memegang kedua pundakku dan membaca sesuatu lalu meniupkan ke wajah setelah itu dia mencium keningku. Lelaki ini tersenyum lebar kami sama-sama berbaring di di bawah selimut yang sama. Ia membelai pipiku dengan penuh kelembutan dan aku hanya bisa memejamkan mata
Baca selengkapnya
Dua puluh enam
Wanita yang Menolak Lamaranku 26"Kenapa senyum-senyum sendiri? cantik, ya? tanya Mas Elang yang tiba-tina datang. Ia melingkarkan tangan di perut dan meletakkan dagunya dipundakku sehingga pipikul dengan pipinya saling menempel. Dapat kuharasakan embusan napasnya yang wangi mint. Saat ini aku sedang melihat-lihat foto pernikahan kami yang digelar dengan sangat meriah kemarin. Banyak tamu undangan yang datang mereka adalah kerabat dan keluarga besar Mas Elang baik dari pihak ayah mertua maupun ibu mertua serta teman-teman Mas Elang baik teman SMA maupun semasa kuliah.Tangan kananku terangkat membelai pipinya. "Aku masih gak nyangka, Mas, ternyata aku bisa kayak gini. Ini seperti mimpi." Ku usap perlahan foto diriku yang sedang bersanding dengan Mas Elang dengan senyum mengembang itu. "Kalau lihat ini, aku jadi pingin didandanin lagi agar terlihat cantik dan menarik," imbuhku. "Kalau kamu mau, bisa dandan setiap hari," sahut Mas Elang tanpa mengubah posisi duduknya. Tangannya semak
Baca selengkapnya
Dua puluh tujuh
WANITA YANG MENOLAK LAMARAN KU 27Orang sombong seperti Citra memang sekali-kali harus dibungkam mulutnya. Ia masih mencerocos di seberang sana.Namun, aku juga tidak tega jika ia sampai tertipu. "Cit, Kamu itu jangan tertipu oleh penampilan Malik. Kata Mas Elang dia itu seorang penipu. Dia tidak sekaya yang kamu kira. Meskipun kamu selalu jahat sama aku tapi aku juga tidak akan membiarkan kamu tertipu oleh orang seperti Reiga," ucapku. "Nggak usah ngurusin hidup aku, Vir. Aku sudah tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Malik itu benar-benar orang kaya kok. Aku sudah diajak ke rumahnya yang besar dan mewah serta berlantai dua dan disangga dengan pilar-pilar yang tinggi dan kuat. Duh, aku makin nggak sabar untuk segera menjadi istrinya," kata Citra. Ku hela napas perlahan sebelum melanjutkan ucapanku. "Cit, kemarin aku ketemu dengan mantan pacarnya Reiga. Dia bilang kalau udah nyesel kenal dengan lelaki penipu itu,""Dengar, ya, calon suamiku itu Malik bukan Reiga. Jadi kamu ngg
Baca selengkapnya
Dua puluh delapan
Wanita yang Menolak Lamaranku 28Sebuah undangan berwarna gold hitam terpampang di layar ponsel milik ayah mertua. Citra mengiriminya melalui pesan Whatsapp. Di sana tertera dengan jelas mempelai wanita bernama Citra dan mempelai laki-laki bernama Reiga. Di dalam undangan itu juga terdapat foto keduanya dalam balutan baju pengantin berwarna pink muda. Sepupuku itu memang cantik apalagi saat tersenyum lebar seperti itu. Ponsel di tanganku berdering, segera kuusap layar dan mengangkatnya. "Kamu sudah lihat undanganku, kan, Vir? Bagus dan elegan, bukan? Undangannya aja kayak gitu, sudah pasti pestanya sangat mewah. Kamu harus datang bersama suamimu untuk membuktikan kalau yang kamu bilang tentang Mas Malik itu salah."Belum sempat aku menjawab, telepon sudah diputus secara sepihak. Huft, Citra menelepon ku hanya untuk pamer."Cantik sekali istriku hari ini?" Mas Elang menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki lalu manggut-manggut. Aku memakai celana setelan longgar berwarna hijau
Baca selengkapnya
Dua puluh sembilan
Wanita yang Menolak Lamaranku 29Citra memekik dan menutup mulutnya dengan kedua tangan saat melihat kotak kado yang kubungkus dengan kertas khusus di atasnya terdapat pita itu dibuka oleh Septi."Ya ampun, itu, kan gaun impian aku? Warna favoritku lagi. Ini punyaku, kan?" tanya Citra. Tangannya sudah terulur untuk mengambil alih dress itu dari tangan Septi. "Tadinya iya tapi sekarang sudah menjadi milik Septi karena kamu tadi sudah menolaknya. Kamu harus tahu, Cit, kalau aku beli gaun ini di butik ternama dan tentu saja tidak memproduksi barang yang sama dalam jumlah banyak," jawabku sambil mengusap pundak Septi. "Balikin! sini balikin! Gaun itu punyaku karena Vira membeli itu untuk hadiah pernikahanku. Ngerti!" kata Citra dengan nada tinggi sambil berusaha meraih gaun itu dari tangan Septi tetapi ternyata gadis itu juga nggak mau kalah. Ia berusaha menghindari Citra dan menyembunyikan gaun itu di balik punggungnya sehingga membuat Citra berang. "Cit, kamu tadi sudah tidak mau men
Baca selengkapnya
Tiga puluh
WANITA YANG MENOLAK LAMARANKU 30PoV CitraAku hampir tak berkedip melihat kedatangan laki-laki yang akan menjadi suamiku itu. Mas Malik terlihat sangat gagah dan tampan dengan jas berwarna hitam dan dalaman baju putih lengkap dengan dasi, tidak lupa sepatu hitam mengkilap menempel di kakinya. Ia benar-benar lelaki idaman yang selama ini ku impikan. Bukan hanya aku saja yang melongo melihat kedatangan pengantinku itu. Semua orang juga terpesona dengan Kharisma calon suamiku. Kini aku telah membuktikan pada semua orang terutama si Vira kalau aku bisa mendapatkan yang lebih dari si Elang yang pernah kutolak itu. Iya, kuakui suami Vira itu sekarang memang terlihat lebih tampan dari pada saat pertama kali datang ke sini dan Vira juga sekarang terlihat bersih wajahnya, tidak seperti dulu saat masih tinggal di sini. Namun, aku tidak peduli karena aku sudah punya Mas Malik yang mampu mengalihkan duniaku. Inilah yang disebut dengan jodoh aku yang cantik mendapat suami sempurna seperti Mas
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status