All Chapters of Gadis Cacat Pilihan CEO: Chapter 51 - Chapter 60
111 Chapters
Roda Kehidupan yang Berputar
"Dokter Armand, pasien kecelakaan tabrakan mobil dengan pembatas jalan tol siap dioperasi di ruang OK 1!" seru Suster Eveline seraya menyerahkan map berisi data kondisi pasien.Dengan sigap dokter bedah berusia 37 tahun itu membaca berkas dalam map itu seraya berkata, "Apa keluarga pasien Andre Cornelius Wijaya sudah tiba di rumah sakit? Pastikan nanti mereka diminta menanda tangani surat persetujuan operasi, kondisi pasien kritis dengan perdarahan hebat di daerah leher dan patah tulang lengan kanan. Ini harus dioperasi secepatnya!""Baik, Dok. Untuk pasien Sherrin Arthasena, siapa yang akan menanganinya?" tanya Suster Eveline."Apa berkas data pasien ada? Coba saya baca!" sahut Dokter Armand Rinjani sambil berjalan menuju ke ruang OK 1.Setelah dia membaca data kondisi pasien, dokter itu berkata, "Kalau lihat kondisinya, ini mungkin yang terpenting distabilkan dulu saja. Kalau pun ada operasi akan lebih ke operasi rekonstruksi wajah yang sifatnya kosmetik, tak ada yang tampak berbaha
Read more
Pria Tak Berperasaan
"Semenjak berita mengenai kecelakaan aktor ganteng Andre Cornelius Wijaya ini diliput, kabar yang didapat dari rumah sakit tempat dia dirawat menyatakan Andre telah berhasil melewati maaa kritisnya. Operasi penjahitan luka robek lebar di leher dan juga fraktur lengan kanan telah berhasil dilalui. Sayang sekali aturan ketat Rumah Sakit Medika Husada tidak mengizinkan kami mengambil gambar di dalam rumah sakit. Demikian berita dari halaman depan Rumah Sakit Medika Husada. Kembali ke Studio 1 Surya TV!"Tayangan berita infotainment dari Surya TV yang sedang ditonton oleh Maya di kamar hotel tempat tinggalnya sementara barusan membuat gadis itu terdiam. Dia teringat akan kecelakaannya sendiri tahun lalu. Kali ini Andre-lah yang mengalami kecelakaan naas itu bersama tunangannya, Sherrin.Ananda yang menemaninya seusai acara press conference siang tadi pun mengerti apa yang sedang Maya pikirkan, ia lalu berkata, "May, apa kamu ingin menjenguk Andre di rumah sakit?"Mendengar pertanyaan calo
Read more
Tak Salah Pilih
"Gimana kondisi Kak Andre? Aku tahu dari berita di TV tentang kecelakaan di jalan tol kemarin," ujar Maya seraya menaruh keranjang buah segar di nakas samping ranjang pasien.Tatapan mata Andre kabur oleh selapis air yang menggenangi bola matanya. Mantan kekasihnya itu selalu membawa kedamaian bagi hatinya. Dia menghela napas untuk menepis rasa haru akibat terbawa perasaan. Dulu dia justru tidak menjenguk Maya berminggu-minggu pasca tabrakan mobil yang membuat gadis itu lumpuh."Kondisiku nggak baik-baik saja, May. Di balik penyangga kepala ini, leherku dijahit karena robek lebar dan lengan kananku masih mati rasa. Sepertinya aku harus off sejenak dari dunia entertainment," jawab Andre apa adanya. Dia sekilas melirik ke wajah Ananda yang berdiri di sisi Maya.Namun, tidak nampak tanda-tanda kecemburuan di raut wajah calon suami Maya itu. Dia agak heran, padahal 'kan calon istrinya menjenguk mantan tunangannya dulu. Dia lalu berkata lagi, "Oya, selamat ya buat rencana pernikahanmu, May
Read more
Menemukan Belahan Jiwa
"Sherrin ... apa kabar?" sapa Maya saat mendekati ranjang tempat Sherrin berbaring dengan mata yang terbebat kain kasa.Gadis itu menoleh ke kanan kiri mencari sumber suara dan bertanya, "Maya?"Tangan Maya meraih tangan Sherrin yang terletak di pahanya. "Iya, Sher. Ini Maya. Semoga kamu lekas sembuh ya," jawabnya.Sayang sekali sifat buruk gadis itu sudah mendarah daging. Dia bukannya menghargai Maya yang mau menjenguknya, alih-alih mengibaskan tangannya dari genggaman Maya. "Apaan loe?! Nggak usah sok baik sama gueh—ohh ... gueh ngerti, pasti loe mau dateng buat godain Mas Andre lagi 'kan mumpung gueh lagi sakit begini!" hardiknya judes.Ananda yang mendampingi Maya sampai terperangah melihat betapa kekasihnya dituduh yang tidak-tidak. 'Ini emang nggak si Andre nggak si Sherrin sama-sama toksik deh ... parah!' batin Ananda dengan kesal. Dia pun merangkul bahu Maya untuk menenangkannya. "May, kurasa lebih baik kita pulang saja karena nggak ada yang butuh kehadiranmu di sini!" ujar An
Read more
Terciduk
"Pa, gimana penampilan Mama? Sudah kelihatan glamor 'kan?" tanya Nyonya Shinta yang sedang mematut-matutkan gaun dan perhiasannya di depan cermin panjang kamarnya.Pak Arifian pun mendekati istrinya lalu memeluk pinggang ramping itu dari belakang. "Mama pokoknya cantik banget deh malam ini, nanti sepulang makan malam kita smack down di kasur ya?" godanya seakan dirinya masih muda saja."Wah ... babak belur dong ntar Mama, Pa!" sahut Nyonya Shinta seraya terkikik geli menanggapi candaan iseng suaminya."Nggak babak belur, tapi lemes iya, Ma. Hahaha," ujar Pak Arifian lalu ia pun mengajak istrinya untuk keluar kamar untuk berangkat ke Hotel Golden Lotus. Malam ini sekali lagi Deana Hartadinata akan dicarikan jodoh yang berasal dari keluarga konglomerat. Gadis itu didandani oleh make up artist terkenal di ibu kota hingga benar-benar tampil memesona. Balutan maxi body fit dress warna gold dari rumah mode Versace menyempurnakan tubuhnya dengan aura keanggunan nan mahal."Wow, kamu cantik
Read more
Menangkap Pelaku Pembakaran Rumah Maya
12 jam sebelumnya."TOK TOK TOK." Suara ketokan jamak di pintu depan sebuah rumah yang ada di dalam kampung Condet itu terdengar dari dalam."Tok, kamu bukain tuh pintunya ada tamu," suruh Abdul yang masih berbaring di kasur kapuk yang ada di lantai kamarnya. Dia malas bangun karena hari masih pukul 07.00, siapa pula yang mengganggu dengan bertandang ke rumahnya. Padahal dia seorang pengangguran.Dengan malas-malasan Anto pun mengalah untuk bangun dari tidurnya dan melangkah menuju pintu depan. Dia memutar anak kunci lalu membukakan pintu untuk tamunya. Namun, wajahnya sontak memucat saat melihat beberapa pria berseragam polisi di hadapannya."Maaf, cari siapa ya, Pak?" sapa Anto pura-pura santai padahal jantungnya berdegub kencang.Dengan sikap tegas sopan, Ipda Purnomo menjawab, "Kami ingin mencari Saudara Abdul Sukirman, pemilik rumah ini. Apa beliau ada?""Ohh—sebentar ya, teman saya itu masih tidur!" Anto bergegas masuk ke arah kamar Abdul untuk memanggilnya. Dia panik karena mer
Read more
Pemotretan Prewedding Istimewa
"TING TONG." Bel pintu kamar Maya terdengar dari dalam kamar hotel tempat gadis itu tinggal selama seminggu terakhir ini. Di atas kursi rodanya, Maya mendekati pintu kamar lalu membukakannya. Dia tersenyum ketika mengetahui bahwa tamunya adalah Ananda."Selamat pagi, Cantik. Apa sudah siap untuk sarapan?" sapa Ananda seraya mengecup kening Maya. Dia lalu melihat di kamar itu ada Nyonya Melita juga masih mengenakan daster, mungkin karena tadi membantu Maya mandi pagi, duganya. "Pagi, Bu Melita!" serunya dari ambang pintu kamar."Pagi juga, Nak Nanda. Sudah kalian turun ke resto duluan saja. Nggak usah nunggu saya sama papanya Maya," ujar Nyonya Melita pengertian.Ananda memang menyukai calon mertuanya yang jarang sekali bertingkah merepotkan. Sekalipun keluarga Maya berasal dari kalangan menengah yang biasa sekali, bukannya keluarga konglomerat. Akan tetapi, mereka justru menyenangkan dan tak pernah berpura-pura demi menjaga gengsi."Oke, kalau begitu kami berangkat ya, Bu!" pamit Ana
Read more
Hari Bahagia yang Dinanti
Acara pernikahan terheboh tahun ini diselenggarakan di Infinity Ballroom Hotel Cakrawala Indonesia. Semua persiapan pernikahan Ananda dan Maya dipersiapkan oleh Wedding Organizer Kencana Dewi yang terkenal paling bagus di kalangan selebritis dan konglomerat ibu kota. Dekorasi bunga-bunga dan buah segar tersebar menghiasi ballroom dengan tiang penyangga vas setinggi 1,5 meter. Karpet merah juga menutupi seluruh lantai ruangan dengan kain warna putih, pink, ungu terbentang di langit-langit ruangan dimana lampu chandelier tergantung dengan elegan di berbagai titik.Spot dekorasi yang terbuat dari pahatan es, hiasan pohon bambu Jepang, dan juga boneka-boneka lucu ditata di beberapa sudut ruangan pesta agar para tamu bisa berselfie dengan leluasa. Tentunya ada background foto kedua pengantin dalam bingkai besar dan inisial nama mereka berdua, A&M. Segalanya tampak sempurna di hari bahagia kedua mempelai.Ananda menemani istri sahnya yaitu Maya di pelaminan, diapit oleh kedua orang tua mer
Read more
Malam Pertama Mendebarkan
Ananda sengaja tidak membawa Maya pulang ke rumah keluarga Kusuma Mulia. Kamar pengantin yang ia pilih ada di lantai 24 Hotel Cakrawala Indonesia, sebuah presidential suite room sudah dihias oleh pihak wedding organizer untuk menyambut malam pertama bagi pasangan pengantin baru itu."TING." Pintu lift pun terbuka saat mereka sampai di lantai 24 yang dituju. Kursi roda Maya didorong oleh Ananda hingga ke depan pintu kamar nomor 8 yang ada di ujung lorong sebelah barat. Dia membukanya dengan kartu akses kamar. "Selamat datang ke kamar kita, Pengantin Cantikku!" seru Ananda sambil tersenyum lebar kepada Maya. "Wow ... ini indah sekali, Mas Nanda! Kamarnya wanginya ... seperti lautan bunga ini mah," ujar Maya berdecak kagum. Suaminya mulai menyalakan lilin-lilin aroma terapi yang tersebar di sekeliling kamar luas berinterior mewah itu. Model presidential suite room hotel ini memang dibuat tanpa sekat kecuali shower box di pojok ruangan agar air mandi tidak membasahi lantai kamar. Namu
Read more
Hari-hari Menggairahkan Bagi Pengantin Baru
Tubuh Maya rasanya seperti mau rontok saja, suaminya menghajarnya entah berapa kali semalaman hingga yang terakhir 4 jam yang lalu. Wajar saja bila Ananda masih tertidur pulas hingga pukul 08.00 WIB. Namun, Maya benar-benar kelaparan saat ini. Dia tak sanggup menahan lagi karena asam lambungnya mulai kumat. Akhirnya dia mencoba membangunkan suaminya."Mas ... Mas Nanda, bangun sebentar dong!" Maya menepuk-nepuk bahu telanjang Ananda yang nampak kokoh saat tidur tertelungkup memeluk bantal dengan wajah menghadap Maya di sebelahnya.Perlahan sepasang mata berbulu lentik itu membuka sekalipun nampak begitu berat. "Hmm ... ada apa, Sayang?" gumam Ananda, telapak tangan lebarnya menangkup wajah Maya."Aku lapar banget, Mas dan ini sudah agak siang lho, jam 8!" jawab Maya mencebik.Dengan segera Ananda bangun terduduk di atas ranjang yang berantakan seperti habis terkena gempa bumi. "Aku pesankan sarapan via room service deh sekarang. Tunggu ya, May!" ucap Ananda lalu bergegas berjalan menu
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status