Semua Bab RAHASIA KITAB RAJA IBLIS: Bab 111 - Bab 120
149 Bab
Bab. 111 Ternyata Liu Heng Keracunan
Luo Ouyang dan Liu Heng duduk di ruangan patung naga. Mereka sedang beristirahat karena mereka merasa kalau ini belum berakhir. Liu Heng bangun, dia melakukan beberapa gerakan. Tubuhnya terasa lebih ringan. Lou Ouyang masih duduk di tempatnya Pertarungan tadi terlalu melelahkan untuk mereka. Apalagi tadi Lou Ouyang sudah terkena racun. Sudah sembuh, memang. Cuma tetap saja Lou Ouyang merasa kelelahan. "Bukankah lebih baik kita pulang saja?" ajak Lou Ouyang. "Kita sudah sejauh ini. Kalau pulang sekarang, ini akan terasa percuma. Aku yakin kalau setelah ini kita akan bertemu dengan ruangan akhir," jawab Liu Heng. Tangan Lou Ouyang masih gemetar. Dia hampir mati pada pertarungan tadi. Tentu saja dia masih merasa perasaan takut. Hanya saja untuk pulang, Lou Ouyang tidak bisa kalau hanya sendiri. Dia menoleh ke belakang. Terlihat kalau pintu masuk tadi masih terkunci. Mau pulang pun, mereka tidak bisa lagi. "Ah, aku ikut saja," ucap Lou Ouyang. Mereka masih akan beristirahat sediki
Baca selengkapnya
Bab. 112 Kesulitan Lou Ouyang
Lou Ouyang baru pulang dari berburu hewan sihir kecil. Dia mengambil ranting juga untuk menghidupkan api. Setelah itu dia mulai membakar hasil buruannya. Lou Ouyang tidak akan lupa mengambil air untuk minum. Saat dia memasak, dia menoleh ke arah Liu Heng yang terlihat semakin buruk. Racun sudah menyebar sampai ke paha Liu Heng. Lou Ouyang bertekad kalau dia akan membantu Liu Heng. Dia akan menemukan alchemist atau apapun itu yang penting bisa menyembuhkan Liu Heng. "Bertahanlah! Aku akan membawamu ke tempat yang bisa menyembuhkanmu," ucap Lou Ouyang. Setelah selesai memasak, Lou Ouyang mendinginkan makanannya lebih dulu. Setelah itu dia baru makan. Lou Ouyang mencoba memberikan Liu Heng makan. Makan dengan cara biasa sulit dia lakukan. Dia pun mengunyah makanan itu lebih dulu. Baru dia masukkan ke dalam mulut Liu Heng. Dia membantu mendorong makanan itu masuk dengan memberikan air putih. Lou Ouyang melakukan itu sampai satu bagian hewan buruannya habis. Dia tidak tahu ini berguna a
Baca selengkapnya
Bab. 113 Kau tidak akan membunuh Kami, bukan?
Lou Ouyang membuka matanya. Saat dia membuka matanya, dia langsung melompat dan menarik pedangnya. Dia memasang kuda-kuda. Terlihat ada seorang pria tua duduk tidak jauh dari tempat dia terbaring. Pria tua itu tidak terlihat seperti akan berniat jahat. Dia tidak mengeluarkan aura membunuh sama sekali. Pria tua itu menoleh. "Duduklah! Aku tidak akan menyerangmu," ucap pria tua itu. Dia pun bangun dan mengeluarkan kelabang dari toples kaca miliknya. Dia meletakkan kelabang itu di bahu Liu Heng. Lou Ouyang yang melihat itu, dia ingin menyerang pria tua itu. Dia kira kalau pria tua itu ingin mencelakai Liu Heng. Padahal bukan. Dia membantu Liu Heng dengan cara racun dilawan dengan racun. Saat ingin melangkah, Lou Ouyang merasakan tubuhnya kesakitan. Dia hampir terjatuh, tetapi dia masih bisa berdiri dengan bertumpu pada kaki kirinya yang masih kuat."Aku sedang meminimalisir penyebaran racun di tubuhnya. Jadi, kau tidak perlu takut padaku."Lou Ouyang menatap ke arah Liu Heng yang ada
Baca selengkapnya
Bab. 114 Liu Heng Masih Buronan
Tubuh Liu Heng unik karena dia punya inti racun. Semua racun masuk ke dalam dantian miliknya. Biasanya racun akan menyerang tubuhnya sampai seluruh organ dalam nya rusak. Tubuh Liu Heng berbeda, dia malah menyerap racun dan mengolahnya menjadi qi. Hanya saja racun hijau aneh ini menyebar terlalu cepat. Itu yang membuat tubuh Liu Heng bisa keracunan. Shi Cun berusaha melawan racun hijau itu dengan racun kelabang agar penyeberannya bisa diperlambat. Racun kelabang dan racun hijau itu akan saling menghancurkan satu sama lain. Begitulah cara Shi Cun menyembuhkan Liu Heng. Ini sudah 3 hari sejak Liu Heng dirawat, wajahnya sudah jauh lebih cerah dari pertama dia di sana. Lou Ouyang lega, dia senang. Bagaimana pun ini adalah keputusan yang tepat. Apalagi Shi Cun memperlakukan Lou Ouyang dengan baik. Dia bahkan memberikan makanan kepada ou Ouyang. Padahal sebelumnya Lou Ouyang sudah curiga kepada Shi Cun. "Maaf," ucap Lou Ouyang. Shi Cun menoleh. "Maaf untuk apa?" tanya nya. "Aku telah b
Baca selengkapnya
Bab. 115 Ingin Kamu Bahagia
"Dia bangun!" teriak Shi Cun.Lou Ouyang yang sedang sedang menunduk di balik pohon. Dia langsung bangun dan mengusap bibirnya. Lou Ouyang berjalan ke arah Shi Cun. Saat melihat Liu Heng sudah bangun, dia tersenyum lega. Apalagi terlihat kalau Liu Heng sudah membalik. Hanya tersisa sedikit warna hijau di tubuhnya. Sangat baik bila dibandingkan dengan apa yang Liu Heng alami sebelumnya.Lou Ouyang langsung memeluk Liu Heng. Dia terharu. Bahkan dia sampai meneteskan air matanya. Perjuangan dia selama ini tidak sia-sia. Rasa lelah, capek, sakit, takut dan yang lainnya terasa hilang seketika saat melihat Liu Heng bangun. "Apa yang terjadi?" tanya Liu Heng dengan wajah bingung. Dia tidak merasakan apapun. Dia merasa kalau dia hanya tertidur selama beberapa menit saja. Padahal Liu Heng sudah tidak sadarkan diri lebih dari dua minggu. Waktu yang sangat lama. Lou Ouyang mendorong tubuh Liu Heng, dia menatap tepat ke arah mata Liu Heng. Jarak wajah keduanya sangat dekat. Mungkin hanya berja
Baca selengkapnya
Bab. 116 Serangga, mengerikan?
Shi Cun melihat apa yang ada di depannya. Dia ikut tersenyum, ini mengingatkan dirinya kepada dia puluhan tahun lalu. Shi Cun menjadi rindu kepada istrinya yang sudah meninggal 30 tahun lalu karena keracunan. Istrinya adalah orang biasa. Benar-benar orang bisa karena dia bukan seorang cultivator. Istrinya sering masuk ke ruangan Shi Cun. Perlahan racun masuk ke dalam tubuh istrinya. Shi Cun kira tidak ada masalah karena dia sudah puluhan tahun berada di ruangan penuh racun. Dia lupa kalau daya tahan tubuh manusia biasa sangatlah berbeda dengan cultivator. Setelah 5 tahun, istrinya pun meninggal keracunan. Saat itulah Shi Cun merasakan sedih yang sangat luar biasa. Dia bahkan menjadi pria yang brutal dan banyak melakukan pembunuhan untuk melupakan emosinya. "Kalau saat itu kau tidak meninggal. Mungkin kita akan seperti mereka," gumam Shi Cun. Shi Cun tidak pernah tertarik dengan siapa pun lagi setelah kematian istrinya. Istrinya adalah cinta satu-satunya Shi Cun. Shi Cun punya wajah
Baca selengkapnya
Bab. 117 Anak Angkat
Liu Heng belajar banyak tentang racun di sana. Dia menjadi semakin tertarik. Apalagi setelah dia tahu kalau dirinya memiliki inti racun. Liu Heng menjadi satu-satunya cultivator yang bisa bertahan hidup setelah terkena hampir semua jenis racun. Shi Cun saja yang sudah meneliti berbagai jenis racun hampir sepanjang hidupnya. Dia masih bisa keracunan oleh serangga yang dia miliki. "Kau ingin menjadi anak angkatku?" tanya Shi Cun. Liu Heng dan Lou Ouyang langsung menoleh. Mereka kaget dengan pertanyaan itu. Lou Ouyang tahu kalau Shi Cun ingin menjadikan Liu Heng sebagai muridnya, tetapi tidak pernah terpikirkan olehnya kalau Shi Cun akan meminta Liu Heng menjadi anak angkatnya. Itu diluar pikiran siapa pun. Lou Ouyang menoleh ke arah Liu Heng. Dia menggeleng pelan."Baiklah," jawab Liu Heng. "Hah? Apa kau tidak salah ?" Shi Cun sangat senang. Dia ingin langsung memeluk Liu Heng, tetapi dia menoleh ke arah Lou Ouyang lebih dulu. Dia tidak senang dengan pertanyaan Lou Ouyang."Apa maks
Baca selengkapnya
Bab. 118 Kematian, Hampir
Shi Wei menerima Liu Heng dan Lou Ouyang menjadi anak angkat Shi Cun. Dengan berat hati dia harus menerimanya atau Shi Cun akan bunuh diri. Shi Wei berjalan ke arah Liu Heng dan Lou Ouyang. Langkah kaki Shi Wei sangat pelan. Satu langkah Shi Wei setara dengan tiga langkah orang pada umumnya. Meski begitu, Shi Wei termasuk poison cultivator tercepat. Kalau dia serius, Shi Wei sangat cepat. Setelah sangat dekat Shi Wei pun memegang kepala Liu Heng dan Lou Ouyang. Satu detik kemudian Shi Wei langsung menarik tangannya. Dia mundur dua langkah. Tatapan Shi Wei menatap ke arah Liu Heng. Setelah itu dia menoleh ke arah Shi Cun untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lanjut lagi. "Iya, dia punya inti racun di dalam meridiannya," ucap Shi Cun. Shi Wei diam beberapa detik. Setelah itu dia pun kembali fokus kepada Liu Heng. Shi Wei mengangkat satu tangannya. Saat yang sama, 10 orang muncul dan langsung menutup semua jendela dan pintu. Mereka bersepuluh langsung menyebar ke segala penjuru untu
Baca selengkapnya
Bab. 119 Liu Heng Bodoh
Seharian Lou Ouyang masih ketakutan. Bahkan sampai besoknya dia tetap begitu. Ular yang mereka lihat sebelumnya memang sangat mengarikan. Diperlihatkan kematian serta segala sesuatu yang buruk di dalam kepala mereka berdua. Kalau orang yang mentalnya sedang buruk atau memang orang yang mentalnya lemah. Itu akan mengerikan. Padahal itu hanya sebentar, kalau lama. Tentu saja Lou Ouyang bisa gila. Kalau lebih lama lagi, mungkin bisa bunuh diri. Shi Wei langsung meminta maaf. Baru kali ini Shi Wei sampai meminta maaf kepada orang lain. Dia merasa bersalah kepada Liu Heng dan Lou Ouyang. Apalagi setelah tahu keadaan Lou Ouyang. "Bibi sangat menyesal. Bibi tidak akan mengulangi ini lagi," ucap Shi Wei. "Itu bukan salah bibi sepenuhnya juga. Bibi tidak perlu khawatir karena aku akan menemani Lou Ouyang sampai dia pulih. Aku yakin dia akan sembuh. Dia akan kembali menjadi Lou Ouyang yang kita kenal," jelas Liu Heng. "Terima kasih."Liu Heng menggeleng. Dia mengatakan kalau Shi Wei tidak p
Baca selengkapnya
Bab. 120 Racun Jenis Baru
Liu Heng pulih sepenuhnya pada esok paginya. Saat dia bangun, dia langsung disambut oleh senyuman Lou Ouyang yang sudah pulih. Bahkan Lou Ouyang membuatkan teh untuk Liu Heng. Tidak lama kemudian Shi Cun bangun, dia melihat Liu Heng dibuatkan teh. Dia langsung menunjuk ke arah dirinya. "Aku?" Lou Ouyang mengerutkan keningnya. "Apa?""Teh untukku, mana?" "Buat saja sendiri," keluh Lou Ouyang. "Kau pilih kasih.""Terserah."Lou Ouyang pun pergi dari sana. Shi Cun kecewa. Dia mendekati Liu Heng dan meminta teh milik Liu Heng. Saat dia ingin mengambil teh itu, Shi Cun mendapatkan tatapan tajam dari arah belakang. Shi Cun mengurungkan niatnya. Lebih baik dia tidak minum teh daripada bermasalah dengan Lou Ouyang. Merepotkan. "Dia pilih kasih sekali. Padahal ayah-nya ini juga ingin minum teh juga.""Ayah bisa ambil sedikit milikku saat Saudara Ouyang tidak melihat."Shi Cun tersenyum. "Terima kasih. Kau memang anak yang berbakti."Shi Cun langsung memeluk Liu Heng. Dia melirik beberapa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status