Semua Bab AFTER ONE NIGHT STAND: Bab 21 - Bab 30
98 Bab
SERUMIT INI?
Mobil telah sampai di tempat parkir apartemen. Nadio keluar segera dari kendaraan roda empat tersebut. Dia melihat sosok Karmila di pintu keluar lobi. Nadio segera berlari mengejar langkah si kekasih yang akan menghampiri sebuah taksi. Dia berlari ke arah Karmila dan segera mendekap erat kekasihnya. Dalam dekapan Nadio, rembesan air mata Karmila membasahi kemeja sang pria.“Sayang, please ... jangan pergi! Kita tetap nikah, ada mau pun tak ada persetujuan dari Papa,” ucap Nadio lirih di sela-sela pangkal rambut Karmila.Diusapnya lembut punggung wanita berambut ikal itu. Betapa lega rasa hati, Karmila belum sempat pergi. Nadio tahu benar, Karmila tak ada tempat tinggal saat ini sejak keluar dari indekos.“Honey, aku malu banget, papa kamu bilang aku pelacur,” ucap Karmila sembari sesegukan. Air mata mengalir dari kedua pipinya, tak henti-henti bagai mata air. “Kita masuk dulu, malu dilihat orang, kita obrolin semuanya, Sayang,” bujuk Nadio.Tangan Nadio mengusap lembut cairan bening
Baca selengkapnya
BAPAK DAN ANAK BISA BERBAGI
Nadio menggandeng Karmila menuju pintu. Dia segera mengubah password pintu. Setelah cek dan ricek CCTV yang terpasang di depan pintu serta depan pintu lift, akhirnya Nadio pamit pergi ke rumah besar.Nadio tak lupa memberi pelukan dan ciuman mesra kepada Karmila. Semua adegan tersebut tak luput dari sepasang mata yang mengintai dari kejauhan.‘Ting!’ Karmila gegas menuju meja untuk melihat pesan yang masuk. Tampak di layar kaca sebuah nomor kontak tak dikenal.Apa mungkin Lisa punya nomor lain? Tanya Karmila dalam hati.Dengan hati-hati, pesan itu pun dibuka lalu dibaca.[Aku tahu kamu ada dalam apartemen. Kamu bisa lihat foto-foto koleksiku ini? Mau foto-foto viral atau temui aku di N-Mart sekarang? Kita perlu bicara! *Ongki Wijaya*]Kedua mata Karmila terbelalak saat melihat foto-foto yang terkirim. Dari foto dirinya masuk tempat pesta jebakan, saat minum dan mabuk serta foto barusan, dia dan Nadio berciuman depan pintu.Karmila seketika panik. Dari kedua sudut mata mengalir bulira
Baca selengkapnya
TUAN ONGKI BERULAH LAGI
“Karmila, Sayang!” teriak Nadio menerobos masuk kamar langsung mencari keberadaan kekasihnya.“Ho-honey!” sahut Karmila dari dalam toilet.Nadio segera mendekati toilet lalu mengetuk pintunya. “Sayang, ayo buka pintunya.”Karmila membuka sedikit daun pintu lalu melongokkan kepala. “Aku gak pake atasan, Honey.”Nadio segera melepas baju yang dipakai lalu menyodorkan ke kekasihnya. Pintu toilet kembali tertutup. Beberapa menit kemudian, Karmila keluar. Nadio segera memeluknya. Karmila menangis terisak-isak. Nadio mengajak sang kekasih keluar dari kamar. Keduanya berjalan menuju lift langsung ke lantai dasar dan tempat parkir.“Honey, aku mau pulang ke desa. Ngeri,” ucap Karmila dengan bibir bergetar.“Besok kita minta restu orang tua kamu. Habis dari kantor polisi, aku mau ke Mama liat kondisinya. Sekalian kasih tau soal ini. Kamu bisa ditemani Miss Vivian di apartemen. Aku ke rumah besar, bentaran doang. Lagian nanti di apartemen dijaga polisi. Apa kamu mau ikut?”tanya Nadio. Karmila h
Baca selengkapnya
APA YANG TERJADI TUHAN?
“Halo. Ada apa, Pak?” tanya Nadio dengan perasaan sedikit was-was.“Pak Nadio, tersangka melarikan diri. Sekarang dalam pengejaran polisi,” jelas seorang penyidik dari seberang telepon. Nadio seketika terkejut mendengarnya.“Okey, Pak. Saya berterima kasih atas informasi ini. Nanti, jika ada yang mengetahui keberadaan Tuan Ongki, saya akan segera kasih kabar,” balas Nadio dengan perasaan jengkel. Baru saja hati Nadio lega karena merasa rencana pernikahan tak ada halangan lagi. Namun ternyata, papa sambungnya tak begitu saja menyerah.“Terima kasih atas dukungannya, Pak. Kami akan segera memberitahu Pak Nadio tentang hasil pengejaran secepatnya. Selamat malam.”“Selamat malam dan saya tunggu kabar selanjutnya,” balas Nadio lalu menutup telepon. Pria berparas oriental tersebut beranjak meninggalkan tempat parkir. Saat di lobby menyapa sesaat seorang petugas jaga dari kepolisian. Hatinya agak tenang meski mengetahui Tuan Ongki telah kabur karena apartemen ada pengawasan dari kepolisian.
Baca selengkapnya
ADA SAJA TINGKAH TENGIL LISA
Akhirnya, mereka sampai juga di depan rumah Tania. Namun, apa yang terlihat? Bangunan rumah hancur, hanya ada puing-puing gosong, semacam habis kebakaran. "Oh Tuhan, apa yang terjadi? Bapak? Ibu?” Karmila histeris. Dia menangis tersedu-sedu karena bingung memikirkan nasib kedua orang tuanya. Nadio mendekap erat tubuh kekasihnya yang bergetar karena syok.Terdengar langkah kaki mendekat ke arah mereka. Sementara Karmila masih sesengukan dalam dekapan sang kekasih.“Nduk, benar kamu, Karmila?” Seorang wanita berumur 50 tahunan datang menyapa dan mencoba mengenali Karmila yang mukanya tertutup oleh rambut.Saat mendengar sapaan orang tersebut, sejoli yang sedang berpelukan itu menoleh. Wajah Karmila seketika terlihat berseri, begitu melihat kedatangan wanita tersebut.“Bude Narmi,” ucap Tania segera mencium tangan wanita tersebut.“Bude kenalkan, ini calon Karmila. Honey, kenalin ... ini Budeku.” Segera Nadio mencium tangan Bude Narmi. Wanita yang dipanggil bude merasa keheranan. Setahu
Baca selengkapnya
MENDULANG DI AIR KERUH
“Dapat juga akhirnya. Benar yang dibilang Lisa, laki-laki itu emang kaya dan royal untuk keperluan Karmila,” jawab pemilik warung yang merupakan bibi dari Lisa.“Untung udah aku tambah total utangnya. Buruan telepon Lisa. Kamu nanti dapat bagian juga,” ucap Bulek Yar dengan senyum licik. Sementara itu, bibi Lisa mempunyai banyak rencana setelah mengetahui keroyalan pacar Karmila.“Gak usah macem-macem, Bi,” cegah Lisa saat bibinya menghubungi dan mengutarakan rencana.“Kamu yang bilang sendiri. Orang itu kaya dan royal. Pasti, habis ini semakin sering kemari. Gak mungkin, rumah mertua dibiarkan tanpa renovasi. Siapa tau, ada kerjaan bikin nasi bungkus tukang renov,” jelas bibi Lisa kemudian.“Oh, itu. Kirain Bibi ....,”“Gak usah suudzon dulu napa. Entar Bibi bikin masakan low budget, high profit,” sahut sang bibi.“Wih, Bibi canggih bahasanya. Okey, deh. Tolong, tetap pantau mereka. Nanti, Bibi dapat bonus kayak kemarin. Setiap info ada bonus. Udahan dulu, Bi.” Hubungan telepon pun
Baca selengkapnya
MULAI ADA TITIK TERANG
Saat Nadio dalam perjalanan pulang, dia mendapat kiriman pesan dari nomor tak dikenal. Begitu dibaca, rupanya berisi screenshoot beberapa foto vulgar Karmila dari sebuah aplikasi kencan online berbayar.“Brengsek!” umpat Nadio seketika meradang. Dada pria ini berdegup kencang. Emosinya langsung naik ke ubun-ubun. Pria berambut gondrong ini pun, segera beralih ke daftar kontak. Kemudian, dia segera menghubungi salah satu nomor yang tercantum.“Selamat sore, Pak,” jawab seseorang dari seberang telepon.“Selamat sore juga. Saya akan kirim nomor kontak. Tolong dilacak, data pemiliknya,” balas Nadio sesaat kemudian.“Baik, Pak. Selamat malam,” balas seseorang dari seberang telepon.“Selamat malam.” Nadio pun mengakhiri hubungan telepon.Keesokan harinya Nadio sekeluarga datang menemui orang tua Karmila minus Tuan Ongki Wijaya. Segala hal tentang pernikahan antara Nadio dengan Karmila dibahas oleh mereka. Mama Rika berbincang serius dengan orang tua Karmila. Sedangkan Nadio mengajak Tania k
Baca selengkapnya
SELALU ADA KASUS
[Lu, kaga mungkin bisa sembunyi Mila. Gua akan pasang foto lu, yang paling hot.]Kedua mata Karmila seketika terbelalak melihat foto-fotonya yang separuh telanjang pada sebuah pesan dari nomor tak dikenal. Ada pula, saat dirinya di dalam kamar indekos.•~••~••~•Esok harinya, Nadio datang ke hotel. Berbalut OOTD setengah formal, celana jeans warna gelap dipadu padan T-shirt warna biru dongker, jas abu-abu gelap sebagai paduan akhir. Menambah kesan macho pada postur tubuhnya yang jangkung.Pria berambut gondrong itu melangkah panjang di sepanjang koridor hotel. Dia merasa khawatir dengan keadaan Karmila dan keluarganya, gara-gara semalam ketiduran. Pagi sebelum berangkat dia sempatkan menelepon Tania dan wanita tersebut sekeluarga dalam keadaan aman.Apalagi, saat Nadio membaca isi pesan dari polisi yang bertugas semalam bahwa Lisa gagal melakukan misi. Pesan tersebut terkirim semalam dan baru dibacanya pagi ini. Nadio pun lega. Pagi ini Nadio akan mengajak Tania berangkat kerja baren
Baca selengkapnya
TEROR TUAN ONGKI
“Sayang, aku mandi di toilet sebelah. Kita harus ke kantor polisi.” Terdengar suara dari luar. Seketika shower dimatikan oleh Karmila.“Pelakunya tertangkap?” tanya Karmila dari dalam toilet.“Bukan. Kamu harus bikin laporan pelanggaran UU ITE. Buruan mandinya,” balas Nadio. Sesaat kemudian, pria tersebut beranjak keluar kamar.Karmila mempercepat ritual mandinya. Wanita tersebut keluar dari kamar dengan rambut tergelung. Kemudian, dia iseng membuka lemari pakaian. Betapa terkejut dirinya, saat melihat telah ada beberapa pakaian di dalam lemari.Ada pakaian pria dan wanita. Dia paling jago bikin kejutan, batin Karmila dengan senyum di kulum. Pakaian sebelumnya tak dipakai kembali. Kini, dirinya menggunakan outfit berupa minidress dipadupadankan blazer.“Cantik bener, calon bini Abang,”ucap Nadio saat masuk kamar. Karmila tersipu dengan pujian sang kekasih.“Honey, kapan beli pakaian-pakaian dalam lemari?” tanya Karmila seraya membuka pintu lemari.“Bukan beli. Itu kado pernikahan dar
Baca selengkapnya
SHORTTIME ROOM
"Untunglah, Lisa udah diperbolehkan pulang. Kasian kalo harus di rumah sakit jangka lama. Psikis dia bisa tertekan," ucap Karmila dengan wajah berseri-seri."Iya, juga. Yang lama proses penyembuhan emang metal dia. Coba nanti aku carikan psikiater," balas Nadio."Honey, kamu juga mengamati perilaku Lisa ?""Kaga usah pake diamati. Tampak jelas," beber Nadio. Demi melihat raut wajah sang istri yang sedih, pria beralis tebal itu pun cekatan merangkulnya. "Katanya mau telepon orang tua Lisa. Jadi?"*Oh, ya. Hampir lupa, Honey. Aku hubungi sekarang." Karmila segera merogoh ponsel dari dalam. Beberapa saat, wanita berambut ikal tersebut menghubungi nomor bapak Lisa. Sementara itu, Nadio fokus ke arah jalan.Beruntunglah orang tua Lisa akan segera datang saat dikasih kabar jika anak mereka sedang menjalani perawatan. Sengaja Karmila kasih kabar setelah Lisa agak baikan, agar tak terlalu mengkhawatirkan mereka saat datang. Baik Nadio maupun Karmila berharap, Lisa akan cepat sembuh jika ditun
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status