All Chapters of ISTRI KEDUA KU: Chapter 21 - Chapter 30
42 Chapters
Fidelya Tiba-tiba Sakit (POV NUKA)
ISTRI KEDUAKUPOV NUKA❤️❤️❤️Aku pulang ke rumah saat jam makan siang. Karena Bibi mengabarkan Fidelya sakit. Turun dari mobil aku tergopoh-gopoh masuk ke dalam kamar.Aku berjongkok di pinggir ranjang. Fidelya pucat sekali. Tubuhnya meringkuk dalam selimut. "Fi, kamu kenapa?" tanyaku panik.Fidelya hanya menggeleng lemah. Aku meraba-raba dahi dan lehernya, ternyata panas. Padahal saat tadi aku berangkat, Fidelya baik-baik saja."Hooeekk!" Fidelya menutup mulut. Menyingkap selimut dengan cepat dan masuk ke kamar mandi. "Hooekk … hoeekk!"Dari sini terdengar suara Fidelya seperti muntah-muntah. Aku menyusulnya ke dalam kamar mandi. Fidelya sedang membungkukkan badannya di bak wastafel dengan kran air yang menyala."Huuekk … hueekk!!" Lagi-lagi Fidelya mual. Tapi tidak ada yang dimuntahkannya.Aku membantu mengurut leher belakangnya. "Huuekk!!" Fidelya kembali mual. Tapi tidak memuntahkan apa-apa. Fidelya lalu mencuci mulutnya dengan air dan menegakkan badannya. Memperlihatkan bibirnya
Read more
Makan Malam Bersama Jani (POV NUKA)
"Den, bagaimana keadaan Nyonya?" Bi Marni yang tengah menyiapkan makan malamku, menanyakan kondisi Fidelya."Sudah tidur, Bi.""Nyonya sakit apa, Den?""Nggak ada sakit, Bi. Fidelya nggak punya riwayat penyakit lambung selama ini. Alergi atau keracunan makanan juga nggak, Bi."Jam enam sore tadi, Fidelya diperiksa dokter kepercayaanku. Dokter yang biasa aku panggil ke rumah. Menurut pemeriksaannya, Fidelya tidak sakit apa-apa.Karena permintaannya juga, Fidelya tidur dibawah pengaruh obat tidur. Karena jika tidak begitu, Fidelya tidak bisa tidur nyenyak karena rasa mual yang terus dirasakannya."Ini, Den." Bi Marni mengangsurkan piring yang sudah berisi nasi serta lauknya di hadapanku. Lantas Bi Marni pamit ke dapur.Tiba-tiba Anjani masuk ke ruang makan dan ikut duduk di kursi meja makan. Matanya menelusuri menu makanan yang terhidang malam ini. Sementara, aku belum memulai aktivitas makanku.Bi Marni yang keluar dari arah dapur dan melewati ruang makan, menghentikan langkahnya. Bi M
Read more
Semua Membuatku Gila! (POV FIDELYA)
ISTRI KEDUAKUPOV FIDELYA❤️❤️❤️Aku duduk bersandar di tempat tidur. Mas Nuka baru selesai membersihkan dirinya. Dia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggangnya.Aku menatapnya dari sini. Rasa penasaranku, berlomba ingin mengetahui, apa yang Mas Nuka sembunyikan dariku. Siapa sebenarnya maduku, Anjani.Apa dia memiliki kelainan? Karena jika manusia waras. Kurasa tidak mungkin dia melakukan hal menjijikan seperti kemarin.Setelah semalaman tidur di bawah pengaruh obat. Hari ini, kondisiku lumayan membaik. Meski ingatan tentang kelakuan Anjani kemarin masih sering melintas.Setidaknya pagi ini rasa mual yang menderaku mulai berkurang. Dan aku harus mengendalikan diri agar pikiranku teralihkan, untuk tidak mengingatnya.Tidurku lagi-lagi terbangun karena mimpi kuntilanak. Mimpi yang entah kenapa terasa begitu nyata. Dan mimpi itu datang berturut-turut.Ini tidak boleh dibiarkan. Aku akan menghubungi Mas Lukman secepatnya nanti."Fi, kamu sudah membaik?" Mas Nuka tel
Read more
Rambut Kuntilanak?? (POV FIDELYA)
ISTRI KEDUAKUPOV FIDELYA❤️❤️❤️[Mixue Caffe jam.10 siang]Aku membuka pesan yang berupa share location dari Mas Lukman. Caffe itu hanya berjarak dua puluh menit saja dari rumahku. Setelah pesan itu kuterima. Secepatnya aku memesan taksi online.Aku menghela nafas. Jam di kamar menunjukkan pukul sembilan pagi. Mas Nuka sudah berangkat mengontrol pabrik seperti biasa.Sudah jam sembilan, aku belum keluar dari kamar. Rasanya aku tidak sanggup jika berpapasan dengan Anjani. Kelakuan tidak warasnya pasti langsung berputar di otakku. Memicu rasa mualku kambuh.Memanggil Bi Marni pun, aku rasa tidak aman. Bagaimana jika Bibi bau amis seperti kemarin? Ah. Yang ada perutku malah semakin perih karena pasti mual-mual lagi mencium bau amisnya.Seharian kemarin, aku menghabiskan waktu di caffe langganan. Makan siang di sana dan pulang sore hari dengan membawa makanan take away. Ternyata lumayan mengurangi mual yang aku alami. Perhatianku teralihkan oleh suasana caffe. Serta penyanyi caffe yang t
Read more
Madu Kuntilanak (POV FIDELYA)
ISTRI KEDUAKUPOV FIDELYA❤️❤️❤️Aku menatap Mas Nuka yang sudah terlelap di sampingku. Malam ini, sudah masuk jatah Mas Nuka tidur di kamarku. Sebelum Mas Nuka terlelap. Dia lebih dulu meminta haknya.Dia seperti singa lapar yang baru mendapatkan mangsa. Dia sangat agresif melebihi biasanya. Dia menggempurku habis-habisan.Aneh. Kenapa aku merasa Mas Nuka seperti baru saja mendapatkan pelepasan hasratnya yang sudah lama tertahan. Bukankah Anjani juga istrinya yang sah? Bukankah selama dua minggu, malam Mas Nuka bersama Anjani. Mas Nuka pun pasti mendapatkan haknya dari Anjani 'kan?Apa jangan-jangan Anjani memang benar manusia jelmaan. Sehingga Mas Nuka tidak bisa menjamahnya? Oh Astaga! Kepalaku rasanya sakit sekali memikirkan semuanya.Jam dinding di kamar ini menunjukkan pukul sebelas malam. Aku sengaja terjaga. Malam ini aku harus membuktikan ucapan Mas Lukman siang tadi.Pelan, aku turun dari tempat tidur dan mengendap ke kamar mandi. Melepas semua pakaian dan menyalakan shower
Read more
Tidak Ingin Pulang (POV FIDELYA)
ISTRI KEDUAKUPOV FIDELYA❤️❤️❤️Aku duduk sendirian di kursi meja makan lebih awal. Air pemberian Mas Lukman yang rasanya sangatlah asin, bukan hanya bisa membuatku melihat makhluk jadi-jadian itu.Tapi juga mampu menghilangkan rasa mual yang menderaku kemarin-kemarin. Sehingga pagi ini, aku bisa kembali sarapan tanpa mual lagi.Aku tidak bisa tidur setelah melihat makhluk itu semalam. Sedikitpun aku tidak menyangka bahwa maduku itu adalah kuntilanak.Apa Mas Nuka sudah tidak waras membawanya tinggal di rumah ini? Benar-benar keterlaluan. Apa pun caranya, aku harus menghentikan kegilaan ini.Setelah nanti Mas Nuka berangkat mengecek pabrik. Aku akan menghubungi Mas Lukman kembali. Mungkin Mas Lukman bisa memberitahu ku, awal dari kegilaan ini bisa terjadi. Bagaimana bisa Mas Nuka menikah dengan makhluk seperti itu yang menjelma menjadi manusia.Awas kamu, Mas! Kamu bukan hanya menduakan cintaku. Tapi kamu juga sudah menggadaikan kepercayaan mu pada Tuhan."FI!" Suara sentakan mengage
Read more
Coba Melihat Semuanya (POV FIDELYA)
ISTRI KEDUAKU (23)POV FIDELYAFull part🌷🌷🌷Aku berdiri sambil berpangku tangan menghadap jendela kamar. Memandangi kepadatan lalu lintas di bawah sana. Serta semburat merah di atas sana yang menghiasi langit sore ini. Seharian ini aku mengurung diri di dalam kamar hotel. Masih menunggu kedatangan Mas Lukman serta Nabila. Setelah pertemuanku dengan Mas Lukman di roof top cafe kemarin. Aku tidak lagi pulang ke rumah.Aku tidur di kamar hotel. Begitu juga hari ini. Aku menyembunyikan diri dari suamiku sendiri. Suami yang sudah jauh berbeda dari yang kukenali dulu.Aku yakin. Mas Nuka pasti tidak bisa tenang karena tidak mendapatiku ada di rumah. Bahkan Bi Marni dan Pak Yanto, tidak ada yang tahu di mana dan ke mana aku dua hari ini.Aku tidak pernah meninggalkan rumah tanpa kabar seperti sekarang. Pasti membuat Mas Nuka khawatir. Aku yakin sekali. Pasti Mas Nuka sangat takut terjadi hal buruk padaku karena tidak juga pulang ke rumah. Apalagi nomorku yang sengaja tidak ku aktifkan.
Read more
Pernikahan Gila! (POV FIDELYA)
ISTRI KEDUAKU (24)POV FIDELYA❤️❤️❤️Aku mengikuti mereka. Kini, mereka tengah duduk hanya beralaskan rumput. Tidak ada cahaya yang menerangi mereka selain dari terangnya sinar bulan di atas sana. Mas Nuka dan Anjani duduk bersebelahan. Dengan kain yang menutupi kepala mereka. Layaknya sepasang pengantin yang akan segera mengikat janji pernikahan. Mereka duduk berhadapan dengan Hardi dan si pria tua.Di tengah-tengah mereka terdapat ayam hutan yang masih hidup. Satu nampan penuh kelopak berbagai macam bunga. Kendi dari tanah liat dan juga gentong."Orang kota! Anjani anakku, bisa mendatangkan kekayaanmu kembali. Asalkan kamu harus mengikuti persyaratan yang aku berikan! Apa kamu siap?"Mas Nuka mengangguk. "Siap, Mbah!" jawabnya pada si pria tua."Sebelum aku menikahkanmu dengan anakku. Kamu dengarkan syarat yang akan kita sepakati." Si pria tua yang Mas Nuka panggil Mbah itu berucap.Mas Nuka hanya mengangguk."Setelah Anjani menjadi istri keduamu. Kamu harus memberikannya persemba
Read more
Pernikahan Gila! (POV FIDELYA)
Si Mbah masih berkomat-kamit. Ia menaburkan kelopak-kelopak bunga ke dalam kendi berisi darah.Ia lalu mengulurkan tangannya pada Mas Nuka. Mereka lantas berjabat tangan. Si Mbah meminta Mas Nuka mengikuti setiap ucapannya. Aku tidak bisa menangkap dengan jelas setiap kata yang keluar dari mulut mereka.Lalu, tanpa aku duga. Si Mbah menggores pergelangan tangan Mas Nuka dengan ujung keris yang sama.Darah Mas Nuka mulai menetes ke dalam kendi yang berisi darah ayam hutan tadi. Anehnya Mas Nuka sama sekali tidak merasakan sakit. Dia terlihat biasa saja.Si Mbah lalu melakukan hal yang sama pada Anjani. Setelah selesai, Si Mbah memasukkan ujung keris itu ke dalam kendi. Masih terus menggumamkan mantra-mantra sesatnya.Si Mbah lalu menarik kerisnya dari dalam kendi. Menusukkan sedikit ujungnya di kening Mas Nuka dan Anjani.Lalu Si Mbah menyimpan keris itu. Kali ini, tangan Si Mbah yang masuk ke dalam kendi berisi darah. Setelahnya, Si Mbah menempelkan jempolnya yang berlumur darah pada
Read more
Kegilaan Fidelya (POV NUKA)
BRAKK!Seketika aku menoleh ke sumber suara. Aku yang baru menyelesaikan panggilan, terkaget mendengar pintu rumah dibuka begitu keras. Seperti didobrak. Padahal pintu tidak dikunci.Aku berdiri dari sofa ruang tamu. Berlari ke arah pintu masuk rumah. Ternyata Fidelya sudah kembali. Aku hampir putus asa mencarinya. Karena tidak ada sedikitpun tanda-tanda kemana ia menghilang dua hari ini.Aku memeluknya erat yang kini tengah berdiri di ambang pintu. "Kamu kemana saja, Fi? Mas sangat khawatir. Kamu baik-baik saja 'kan?" tanyaku sambil menghidu dalam-dalam wangi rambutnya.Fidelya tidak menjawab pertanyaan dariku. Dia juga tidak membalas pelukanku. Sangat aneh. Ini bukan Fidelya-ku yang biasanya. "Fi?" tegurku.Fidelya masih diam. Lantas melerai pelukanku di tubuhnya. Aku menautkan alis mendapati sikap anehnya ini. Fidelya menatapku. Sambil mengatupkan mulutnya rapat-rapat.PLAKKK!PLAKK!Tanpa kuduga. Tamparan keras mendarat mulus di kedua pipiku. Meninggalkan rasa panas yang kemudian
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status