POV Fawas.“Alhamdulillah kenyang. Malam ini bisa tidur nyenyak sekali,” ujar Susanti.“Aku juga!”“Aku juga!” sahut Biru dan Jingga bersamaan. Dasar anak kecil memang pantasnya main dengan anak kecil.“Kalian sikat gigi terus bobo ya, besok kan, sekolah ini sudah jam 8 malam,” titah Susanti. Hebatnya anak-anakku langsung menurut.“Bu Hajjah, Mbak Wulan, aku pamit ya, pulang dulu. Besok kita jadi kan, ke butik beli gamis?” Ya, ampun, itu anak masih ingat saja dengan gamisnya.Ibu dan Wulan tertawa pasti mereka heran ada manusia seperti Susanti.“Jadi, dong, insya Allah. Nanti kita berkabar saja, ya, kan, aku sudah ada nomormu,” jawab Wulan.“Baiklah, kalau begitu aku pamit.”“Aku antar sampai bawah, sampai kamu dapat ojek, ya, Mbak.” Susanti mengangguk.“Ikutttt!” teriak anak-anakku.“Boleh, ayo!” ajak Susanti.Saat mereka hendak membuka pintu bersamaan dengan tamu datang. Ternyata itu bulek dan ada Ilham juga. Yang pertama aku lihat adalah ekspresi Susanti. Dia sampai melongo. Past
Last Updated : 2022-12-03 Read more