Lahat ng Kabanata ng DESAHAN IBU SAMBUNG: Kabanata 21 - Kabanata 30
44 Kabanata
Bab 21
CINTA IBU SAMBUNGBAB 21Semua yang ada pada meja makan diam. Sibuk dengan pikiran masing-masing, hanya terdengar sendok dan garpu saling beradu. Sesekali aku melirik ke arah Ayah, lalu Alma berganti dengan Tante Sukma. Benarkah setelah malam ini semuanya akan berubah? Apakah Ayah akan kembali pada wanita itu? Ah, rasanya rumah ini akan kembali seperti dulu. Aku menghela napas panjang lalu membuangnya perlahan. Meletakan sendok dan garpu diatas piring kosong. Meneguk air putih yang sudah disiapkan Simbok. "Sup nya masih banyak, kamu nggak nambah, Tania? Itu kan makanan kesukaan kamu!" tanya Alma. Membuat aku mengarahkan pandangan kepadanya. Ada rasa malas untuk menjawab. Namun Ayah menatapku, memberi isyarat bahwa aku harus menjawab pertanyaan wanita itu."Sudah kenyang!" jawabku apa adanya."Sok baik!" sahut Tante Sukma dengan nada sedikit ketus. Aku tahu itu ucapan yang sengaja ia tujukan pada Alma. Karena selama ini Alma jauh dari kata baik, perubahannya yang begitu cepat. Justr
Magbasa pa
Bab 22
CINTA IBU SAMBUNGBAB 22Duar Mata Alma membulat sempurna ketika mendengar ucapan Sukma baru saja. Meskipun berulang kali Alma di hina. Namun kali ini Tante Sukma mengatakannya dengan suara cukup keras. Membuat mata Alma berkaca-kaca. "Maafkan, Ibu. Tania,""Ibu? Yah?" Kini pandanganku beralih pada lelaki yang bergelar kepala keluarga itu. ****Ayah terlihat menghela napas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan. Ketakutan terbesarku adalah ketika nanti beliau mengatakan bahwa Alma akan kembali lagi ke rumah ini. Aku tidak bisa menerima itu, meskipun pada kenyataannya nanti aku akan dipaksa menerimanya. Wanita itu entah terbuat dari apa hatinya, hingga kurasa tidak lagi memiliki rasa malu sedikit pun. Setelah apa yang ia lakukan padaku. Jika itu terjadi, berarti Ayah benar-benar sudah tidak peduli dengan hatiku. Hatiku yang masih sakit ketika melihat wajah perempuan itu.Ah, meskipun Mas Satria kini bukan lagi calon suamiku. Namun tetap saja, dia laki-laki yang pernah mengisi hari-h
Magbasa pa
BAB 23
CINTA IBU SAMBUNGBAB 23"Semua itu tergantung dari masing-masing. Kalau dia memang berubah, kenapa nggak dikasih kesempatan?" Tiba-tiba suara laki-laki itu menyela. Membuatku dan juga Karin seketika menoleh ke sumber suara.****Aku tersenyum lalu kembali duduk di kursi."Memaafkan bukan berarti memberi kesempatan kedua. Berpisah belum tentu membenci. Jadi kalau memang sudah terlanjur sakit kenapa harus menerima kembali? Bisa jadi akan mengalami sakit yang sama!" ucapku sedikit ketus. Bukan berarti marah, hanya saja mendengar ucapan lelaki itu membuatku sedikit berasap."Kalau tidak dicoba, kita mana tahu apa yang terjadi?"Tanpa menjawab lagi ucapannya. Aku melipat tangan di depan dada. Tersenyum sinis dan membuang muka ke samping. Lelaki itu semua sama saja."Rin, saya pamit ya. Terima kasih lho sudah mau di repotin.""Iya, nggak papa. Sama-sama," jawab Karin sembari mendekat dengan lelaki itu. Bersalaman lalu memberikan senyuman. Sedangkan aku? Aku masih setia duduk di kursi. Hin
Magbasa pa
Bab 24
CINTA IBU SAMBUNGBAB 24POV TaniaJam menunjukan pukul tujuh malam. Aku keluar kamar setelah selesai membersihkan diri. Hari ini begitu sibuk, hingga membuatku sedikit merasa lelah. Maka dari itu aku memutuskan untuk pulang ke rumah sebelum magrib. Aku menyapu seluruh ruangan, mencari keberadaan Ayah namun tidak juga aku temui sosoknya."Mbok, ayah mana?" tanyaku pada Simbok yang tengah menyapu lantai. Simbok menghentikan aktivitasnya lalu mengalihkan pandangannya ke arahku. "Tadi Simbok buatkan kopi di meja depan. Kali saja, Mbak. Bapak masih di depan." "Ya sudah, terima kasih. Aku coba kesana!" Aku segera bergegas menuju teras. Mungkin Ayah sedang menikmati udara malam. Masalah yang akhir-akhir ini datang silih berganti membuat suasana di rumah ini menjadi sedikit tegang.Kudapati lelaki tua itu tengah duduk sedang memainkan benda pipih miliknya. Matanya terus saja fokus ke layar."Yah," ucapku pelan. Membuat Ayah mendongak, netra kami saling bersirobak. "Apa, Tania?" tanya Ayah
Magbasa pa
Bab 25
CINTA IBU SAMBUNGBAB 25"Bye … bye … Alma …." sahut Sukma sembari melambaikan tangan ke arah Alma. Tania pun menjatuhkan bobot tubuhnya di kursi. Ada perasaan lega yang kini dirasakan. ****POV Alma."Sialan, wanita tua itu benar-benar minta di beri pelajaran!" Aku terus saja mencaci Sukma selama diperjalanan. Kini tanganku sibuk mengotak-atik benda pipih di tangan. "Jemput sekarang!" Aku berteriak pada seseorang yang ada di seberang telepon. Segera aku keluar dari pekarangan rumah milik Tania. Berjalan dengan langkah kasar dan terus saja merutuki kebodohanku dalam hati. Aku tertipu dengan mulut manis Sukma. Berjanji tidak akan membocorkan kepada siapapun dan berjanji akan menghapus foto yang kemarin dia ambil di restoran. Namun sayang, Sukma tidak menepati janjinya. Dia justru memberikan semua foto dan video itu pada Tania. Membuat Tania melapor pada Ayahnya. Hingga Anton kembali murka, dan mengurungkan niatnya kembali denganku.Padahal semua ini sudah aku rencanakan dengan matan
Magbasa pa
Bab 26
CINTA IBU SAMBUNGBAB 26"Ya sudah kalau begitu, biar Tania yang lihat." Aku segera keluar kamar. Mencari tahu siapa yang datang bertamu.Ketika aku sudah berada di luar, betapa terkejutnya aku ketika mendapati dua orang laki-laki yang berwajah garang."Kalian siapa?"******POV authorSukma berjalan cepat menuju ruangan milik Anton di showroom. Wajahnya terlihat lesu tidak bersemangat. Entah apa yang sedang menimpah wanita yang tidak muda lagi itu. Penampilannya kali ini cukup berbeda. Dengan pakaian seadanya tanpa make up dan hanya mengenakan sandal jepit. Sukma justru terlihat seperti gelandangan. Hanya saja warna kulitnya putih bersih."Maaf, Ibu mau mencari siapa?" tanya salah satu karyawan yang tidak bisa mengenali siapa wanita itu."Heh, kamu itu tidak tahu siapa saya? Saya ini adik iparnya pemilik showroom ini. Jadi jangan halangi saya untuk masuk ke dalam!" Sukma terlihat berkacak pinggang sembari matanya melotot seakan ingin keluar."Maaf, Bu. Tapi saya tidak percaya dengan
Magbasa pa
Bab 27
DESAHAN IBU SAMBUNGBab 27Deru mobil milik Anton terdengar berhenti di halaman rumah. Tepat di hadapan kedua laki-laki itu. Keduanya masih menatap nyalang ke arah Anton, berharap lelaki itu akan segera melunasi hutang. "Cepat kalian pergi dari rumah saya, saya tidak ada urusannya dengan Anda," ucap Anton lantang. Dia menatap tajam kearah kedua lelaki itu bergantian. Yang ada di benak Anton saat ini adalah mengusirnya dan memastikan Tania baik-baik saja."Kamu nggak papa kan, Sayang?" tanya Anton sembari mengusap lengan Tania. "Nggak papa, Yah. Ayah nggak punya hutang kan dengan mereka?" tanya Tania penuh kekhawatiran. Benar saja, jika Anton benar-benar memiliki hutang. Mau tidak mau dia harus membayarnya jika dia tidak memiliki uang, harta benda miliknya saat ini akan menjadi jaminannya. "Ayah berani bersumpah, Ayah tidak memiliki hutang pada mereka. Ini semua pasti ulah Sukma. Dia tadi pagi sudah datang ke kantor. Meminta sejumlah uang namun Ayah tolak. Ini tidak bisa dibiarkan,
Magbasa pa
Bab 28
CINTA IBU SAMBUNGBAB 28Anton dan juga Tania pun menjawab salam bersamaan. Mereka masih setia berdiri menatap kepergian mobil Reza yang semakin menjauh."Ayah pikir kamu bawa calon suami, Tan. Eh, malah bawa suami orang!"*****"Mas Reza itu duda, Ayah. Bukan suami orang!" jawab Tania sembari berlalu. Anton yang mendengar kata duda langsung mengejar anak semata wayangnya. "Apa duda? Jadi kamu sekarang lebih suka duda?" tanya lelaki itu dengan serius."Ya Allah, Ayah. Mas Reza itu cuma teman, nggak lebih. Tania belum kepikiran sampai kesitu!""Walaupun dia duda, yang penting baik dan juga tanggung jawabkan, Tan. Mau nyari lelaki yang seperti apa kamu itu?""Ayah, Tania belum kepikiran aja. Lagian pengalaman Tania sama Satria kemarin cukup memberi pelajaran. Agar Tania tidak gegabah dalam memilih jodoh! Udah, Tania mau mandi dulu!""Ok. Cuma Ayah mau pesan kalau udah ada calonnya jangan lupa kenalin sama Ayah.""Iya," jawab Tania singkat. Segera Tania merebahkan tubuhnya di ranjang. T
Magbasa pa
Bab 29
DESAHAN IBU SAMBUNGBAB 29Sebelum Satria benar-benar pergi meninggalkan rumah Tania. Lelaki itu melihat Anton keluar dari rumah, satria pun tanpa melewatkan kesempatan, dia lantas langsung menghampiri mantan calon mertua itu."Om Anton," panggil Satria dengan senyum sumringah. Mencium tangan Anton dengan takzim."Selamat pagi, Om.""Pagi, ada urusan apa lagi kamu kesini?"****"Saya mau minta maaf, Om. Saya minta maaf untuk kesalahan saya, saya khilaf.""Saya sudah maafkan.""Terima kasih banyak, Om." Mata Satria seketika berbinar setelah mendengar ucapan Anton baru saja. "Om, beri saya kesempatan kedua untuk membahagiakan Tania, Om." Satria kembali berbicara ketika Anton hendak masuk kedalam mobil.Kini pandangan lelaki itu tertuju pada Satria lalu beralih pada Tania yang masih berdiri tak jauh dari mereka. Tania hanya menggeleng, dan Anton mengerti.Tanpa menjawab sepatah katapun lelaki itu kembali masuk ke dalam mobil. Meninggalkan Satria yang masih menunduk. Tania juga memutusk
Magbasa pa
Bab 30
DESAHAN IBU SAMBUNGBAB 30Tangan Tania melambai penuh senyuman ketika melihat Alma menoleh kebelakang. Wanita itu tidak pernah menyangka bahwa Tania akan mempermalukannya di depan banyak orang."Aku terlalu bahagia ketika tahu bahwa sebentar lagi Alma benar-benar akan pergi dari kehidupanku!"***Semilir angin pagi ini terasa lebih sejuk dari biasanya, Tania membringsut dari tempat di mana dia berbaring. Mengerjapkan kedua matanya lalu menatap langit-langit.Tania tidak pernah menyangka, hari ini akan tiba dimana ayahnya akan menjalani sidang pertama, sidang perceraian dengan Alma, wanita yang telah menoreh luka cukup dalam di hati Tania.Tania berjalan menuju kamar mandi, berniat membersihkan diri lalu dia akan melakukan aktivitasnya seperti biasa, tapi berbeda dengan hari ini, dia terlihat lebih bersemangat.Tania berdiri di depan cermin menatap pantulan dirinya, Tania sengaja memoleskan make up tipis agar wajahnya terlihat lebih segar. Hari ini dia mengenakan pakaian berwarna nav
Magbasa pa
PREV
12345
DMCA.com Protection Status