Lahat ng Kabanata ng Di Antara Dua Hati : Kabanata 21 - Kabanata 30
33 Kabanata
Bermalam Bersama Dia
Part 21[“Halo. Assalamualaikum, Mas,”] ucap Madina lembut pada sang suami, ketika dia bisa menatap langsung wajah Malik melalui panggilan video call. [“Wa ‘alaikumus-salam, Dek. Maaf, ya, karena ponsel Mas baru diaktifkan. Kamu sedang apa di sana, Dek?”] tanya Malik mencoba bersikap senormal mungkin agar sang istri tidak menyimpan prasangka buruk pada dirinya.[“Adek sama yang lain baru pulang dari jalan-jalan, Mas. Mumpung masih di sini, nyenengin hati Akbar sama adik-adiknya. Mas, kok, ponselnya baru diaktifin lagi, sih? Memangnya Mas pergi seminar di rumah sakit mana? Tadi siang, waktu aku telepon ke sana, katanya Mas lagi pergi seminar ke luar kota. Kok, tumben enggak ngasih tahu aku dulu, Mas? Biasanya Mas selalu izin terlebih dulu kalau mau pergi ke luar kota,”] tanya Madina beruntun kepada sang suami, karena perasaannya tidak bisa tenang sebelum melihat secara langsung sang suami dalam keadaan baik-baik saja.[“E-eh, iya, Dek. Maaf, Mas belum sempat ngasih tahu ke kamu kalau
Magbasa pa
Mulai Posesif
Part 22 Setelah Jihan terlelap, Malik memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Perlahan dia memindahkan kepala sang istri dari dadanya ke atas bantal. Sejenak dia menatap wajah jelita sang istri, tidak dipungkiri kalau di sudut ruang hatinya yang paling dalam, Malik masih menyimpan perasaan sayang pada wanita yang sekarang sudah menjadi istrinya. Wanita yang dulu pernah meninggalkan dirinya dan lebih memilih melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. Saat itu, dia sempat terpuruk ketika Jihan memutuskan pertunangan yang telah mengikat hubungan mereka berdua menuju ikatan halal. Namun, kini kenangan suram itu telah terhapus setelah dia menikah dengan Madina. Sosok wanita baik, berhati lembut dan juga sangat penyabar. "Saya pulang dulu, Ji," bisik Malik sebelum memberi kecupan di kening sang istri. Setelahnya, dia beralih memberi usapan lembut di perut buncit Jihan. "Baik-baik, ya, Nak. Abi pulang dulu. Malam ini, tolong jangan membuat ibumu kesusahan, ya. Jadi anak yang pintar. Abi sa
Magbasa pa
Malam Milik Jihan
Part 23Malik lalu melepaskan tautan bibirnya dari bibir ranum sang istri setelah beberapa menit yang lalu dia hampir saja kehilangan kendali kala wanita di bawahnya bersikap sangat agresif dan masih terus berusaha memancing sesuatu yang bergejolak di dalam sana. Dengan sekuat tenaga, Malik berusaha agar tidak lepas kendali lalu berakhir menyakiti wanita yang sedang mengandung darah dagingnya. Memang secara hukum agama, mereka berdua sudah halal untuk melakukan hal tersebut, menyempurnakan ibadah pernikahan yang baru tiga hari dia bina bersama wanita berparas jelita yang sekarang tengah menatapnya penuh damba."Kenapa berhenti? Aku sudah siap menyerahkannya kepadamu, Mas," ucap Jihan mendayu sembari mengelus lembut dada bidang sang pujaan hati yang sudah tidak tertutup pakaian lagi."Ini salah, Ji. Saya enggak bis—""Mas, kamu bisa. Tadi, kita hampir melakukannya. Lagi pula kita sudah halal, Mas. Enggak ada salahnya kita melakukan hubungan suami istri, menyempurnakan pernikahan kita,
Magbasa pa
Cemburu
Part 24"Lho, Dek, kapan pulang dari Dubai? Kenapa enggak ngasih tahu Mas terlebih dulu sebelum pulang ke Indonesia?" tanya Malik agak sedikit terkejut kala mendapati istrinya sudah ada di rumah. "Apa dari kemarin dan juga hari ini, Mas belum mengecek ponsel? Dari kemarin, aku sudah berulang kali menghubungi nomor Mas sebelum pulang ke Indonesia. Tapi, rupanya nomor ponsel Mas selalu di luar jangkauan dan setelah itu sudah tidak aktif," sahut Madina datar pada sang suami."Maaf, Dek," ucap Malik tersirat penuh sesal pada wanita yang sudah sangat dirindukannya. "Tolong maafkan Mas, Dek.""hmm," gumam Madina.Sebelum menghampiri sang istri, Malik menyimpan tas kerjanya terlebih dahulu di atas meja rias. Setelahnya, dia merentangkan kedua tangan pada Madina, berharap sang istri mengerti dan langsung menyambutnya."Dek, sini. Mas rindu," ucap Malik lembut pada wanitanya. Namun, wanita itu hanya bergeming dan tidak merespons titah darinya. Dia menghela napas berat sebelum akhirnya mengala
Magbasa pa
Kelahiran Yang Dinanti
Part 25"Sudah, hmm? Sekarang, istirahatlah. Jangan menangis lagi. Kasian dia yang di dalam sini kalau ibunya terus bersedih. Kamu harus selalu ceria dan bahagia, Ji. Itu sangat bagus untuk perkembangan anak kita. Mengerti, hmm?" tutur Malik lembut seraya mengusap bibir ranum sang istri yang tampak agak sedikit bengkak karenanya."Iya, Mas," jawab Jihan seraya memalingkan wajah dari sang suami karena dia merasa sangat malu sudah bersikap sangat agresif pada pria tercintanya.Sedangkan Malik tersenyum tipis dan juga merasa sangat gemas kala melihat sikap manja wanita yang sekarang tampak sedang malu-malu dan wajah cantiknya sudah dipenuhi oleh rona kemerahan. "Beberapa menit lalu, kamu seperti singa betina yang sedang marah ketika kedamaiannya terusik. Sekarang, setelah mendapatkan apa yang diinginkan, kamu berubah kembali mirip seperti kelinci cantik, manis, dan sangat menggemaskan," ucap Malik seraya memakai kembali kaos polo bermodel kerah untuk menutupi dada bidang yang menjadi te
Magbasa pa
Rasa Yang Terbagi
Part 26"Tidaak, Non Jihan! Jangan ambil dia, Ya Robb," teriak Mbok Yati histeris."Istigfar, Mbok. Insyaallah, Dokter Jihan baik-baik saja. Kita dengarkan terlebih dulu penjelasan dari Dokter Fani," ucap Madina mencoba menguatkan sembari memberi usapan lembut di punggung rapuh Mbok Yati.Sedang Malik yang berdiri tidak jauh dari sang istri, mendadak kesulitan untuk bernapas ketika membayangkan hal-hal yang tidak diinginkannya terjadi pada sang istri muda. Hatinya dilanda perasaan gelisah dan sangat takut memikirkan keadaan sang wanita kedua yang masih berada di dalam ruangan operasi. "Tenang, Mbok. Alhamdulillah keadaan Jihan baik-baik saja setelah tadi denyut jantung sempat melemah. Alhamdulillah, sekarang sudah kembali normal. Kita tinggal menunggu dia sadar dari pengaruh obat," terang Dokter Fani seraya menyunggingkan senyuman pada Mbok Yati."Alhamdulillah, tadi jantung Mbok rasanya mau copot, Bu dokter, kalau sampai terjadi sesuatu pada Nduk Ayu Jihan," ucap wanita paruh baya i
Magbasa pa
Terbongkarnya Rahasia
Part 27Keesokannya, tepat pukul 13.00 siang. Setelah menjenguk ibu dari mantan suaminya, Madina berniat singgah ke rumah Jihan untuk mengunjungi buah hatinya yang masih tinggal di sana. Entah kenapa, akhir-akhir ini perasaannya tidak bisa tenang setelah meladeni perang dingin yang dimulai terlebih dahulu oleh suaminya dua hari yang lalu.Sampai sekarang pun, mereka belum bertegur sapa. Akan tetapi, Madina tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang istri. Dia tetap memberikan pelayanan terbaik untuk sang suami, menyiapkan semua kebutuhan dan keperluan pria berbadan tegap itu sebelum berangkat bertugas di rumah sakit. Tiba di halaman luas rumah bergaya Eropa itu, Madina langsung memarkirkan mobilnya di sebelah mobil Honda Jazz milik sang tuan rumah. Namun, ada yang aneh di dalam garasi rumah yang sedang dia kunjunginya. Karena sepintas Madina seperti melihat Pejero hitam milik sang suami terparkir cantik di dalam garasi rumah mewah di hadapannya.Mendadak seperti ada tangan tak kasa
Magbasa pa
Amarah Madina
Part28"Lihat, bahkan sekarang Mas Malik sering meninggikan suara di depan saya ... hanya karena ingin membela wanita penggo—""Madina! Jaga ucapanmu! Jihan tidak bersalah sepenuhnya dalam hal ini. Dia tidak seburuk yang kamu pikirkan. Dia wanita baik yang rela meminjamkan rahimnya untuk memberi perlindungan kepada putri kita, Nadira. Apa kamu lupa?!" bentak Malik pada sang istri. Pria itu terpancing oleh semua kata-kata pedas dan hinaan yang dilontarkan wanita pertamanya untuk Jihan. "Mas enggak percaya kalau kamu bisa mengucapkan kata-kata sekasar itu kepada sesama kaummu sendiri. Kamu seperti bukan Madina yang sangat Mas kenal. Kamu berubah, Dek." Madina bertepuk tangan sembari tertawa sinis. "Saya berubah? Apa saya enggak salah dengar, Mas? Justru Mas Malik yang sudah banyak berubah, setelah kelahiran putri kita, Nadira. Bahkan Mas sering berkunjung ke rumah ini diam-diam tanpa sepengetahuan saya. Dan sekarang wanita yang diam-diam sudah Mas bodohi dan Mas Malik curangi ini suda
Magbasa pa
Sebuah Kabar
Part 29"Saya tahu kalau Madina ada di sini. Tolong izinkan saya menemuinya dan membawa mereka kembali pulang ke rumah Kami," ucap Malik pada mantan suami Madina.Berulang kali pria berhidung mancung itu mencoba menghubungi nomor sang istri, tetapi yang dia dapat hanya penolakan. Setelah itu, nomor Madina sudah tidak aktif lagi. Maka Malik memutuskan untuk mencari istri dan juga putrinya. Dia yakin kalau sang istri pergi ke rumah Farzan. "Madina enggak ada di sini, Dok. Anda suaminya, bukan? Kenapa Anda mencari dia sampai ke rumah saya?" tanya Farzan mendengkus sinis seraya menatap cemooh pada pria tinggi yang sedang berdiri di hadapannya. "Ternyata Anda jauh lebih brengsek bila dibandingkan dengan saya, Dok. Kasian Madina dan juga kedua anak saya karena mendapatkan suami dan seorang ayah pengganti seperti Anda. Laki-laki yang sangat mengetahui hukum agama dengan baik, tapi diam-diam melakukan hubungan terlarang dan berselingkuh di belakang istri. Dasar laki-laki munaf—"Malik mengep
Magbasa pa
Mengalah Demi Cinta
Part 30Waktu bergulir sangat cepat. Dua minggu telah berlalu pasca kecelakaan yang dialami Malik. Akan tetapi, masih belum ada tanda-tanda pria berhidung mancung itu akan sadar dari komanya."Semua ini karena kamu, Jihan! Kehidupan anak saya kembali hancur dan dia harus kehilangan istri dan juga anak-anaknya. Semua masalah yang menimpa Malik karena keegoisan kamu. Sekarang, kamu pasti merasa sangat puas melihat rumah tangga putra saya hancur!" bentak Bu Aisyah seraya menatap tajam pada wanita yang masih terisak sembari menundukkan kepala di hadapannya. "Dan, sekarang nyawa putra saya sedang dipertaruhkan di dalam sana, antara hidup dan juga mati. Puas kamu, haah?!""Istighfar, Umi. Kendalikan amarah Umi, enggak baik seperti ini, Mi. Ingat jantung Umi, Abi enggak mau kalau sakit Umi sampe kambuh lagi. Putra kita juga pasti ikut bersedih kalau dia melihat Umi terus marah-marah seperti ini. Dalam hal ini, Jihan enggak sepenuhnya bersalah, Mi. Dia juga menantu kita, sama seperti Madina.
Magbasa pa
PREV
1234
DMCA.com Protection Status