All Chapters of Om Duda, Nikah Yuk!: Chapter 51 - Chapter 60
217 Chapters
32 (bagian 1)
Setelah melakukan ritual itu, kini keduanya saling berbaring berhadapan. Tatapan Raffa terus tertuju pada sang istri. Sedangkan Amel yang pipinya terasa panas langsung menyusupkan wajah di dada Raffa. "Mas, langsung anterin aku ke sini aja, jangan ke Mama atau Ibu." Amel mendongak memandang paras suaminya. Kala tatapan bertemu, mereka langsung melempar senyuman. "Mas hanya gak mau kamu bosen sendiri di sini, Sayang. Kamu, kan biasa ngumpul sama mereka, takutnya kamu merasa beda," seru Raffa. Amel mengerjapkan mata, ia menunduk dan menatap dada bidang lelaki itu. "Percaya sama aku, aku ingin terbiasa menjadi kehidupan seperti itu. Kalau aku bosan, kan aku bisa minta dijemput Shilla. Atau memesan taksi buat anter ke sana," ucap Amel.Raffa yang mendengar perkataan sang istri langsung mendaratkan kecupan di kening wanita itu."Oke deh, asal kamu jaga diri ya. Udah, sekarang kita tidur, bukannya kamu besok kuliah pagi bukan," tutur Raffa.Amel tersenyum, ia mendekat tubuh suaminya da
Read more
32 (bagian 2)
Amel langsung memegang pipinya kala pintu kamar mandi telah tertutup. Ia segera menepuk-nepuk agar tersadar, tapi masih saja rasa itu terasa."Mas Raffa mesum," pekik Amel. Wanita itu bergegas mencari pakaian. Agar pikirannya tidak melulu memikirkan hal tersebut. Kala melihat jam berapa ia langsung membulatkan mata. "Aish, kenapa alarm handphoneku gak bunyi, sialan!" geram Amel. Gerakan wanita itu sekarang jauh lebih cepat dari yang tadi. Setelah selesai berpakaian, terlihat Raffa baru saja selesai. Dengan gesit ia memberikan pakaian untuk sang suami. "Ayo cepat Mas! Kalau enggak aku bakal telat," seru Amel. Dirinya bergegas turun, ia sudah membawa kebutuhannya di kampus. Dengan cepat pergi ke dapur, hendak menyiapkan sarapan. Tetapi terhenti kala melihat tempat bekal sudah tersedia di meja makan. "Ahhh ... suamiku emang yang terbaik," seru Amel.Suasana hati Amel sedang bahagia, ia bergegas membawa bekal dan menaruh di mobil. Kala masuk ke kediaman, melihat Raffa telah siap."U
Read more
33 (bagian 1)
Amel masih menyuapi sang suami walau kini tengah berada di parkiran kampus. Ia menjadi pusat perhatian karena kendaraan yang mencolok. Suara ketukan dikaca membuat keduanya menoleh, Raffa yang mengetahui itu sang adik langsung membuka pintu mobil. "Kalian ini jadi pusat perhatian, malah enak mesra-mesraan! Ayo cepat Amel ikut aku, bentar lagi masuk lho," sembur Shilla. Raffa menatap kesal adiknya, sedangkan Amel langsung melihat jam yang berada di ponsel. Ia membulatkan mata kala melihat pukul berapa sekarang. Dengan gerakan cepat dia memberikan kotak bekal pada sang suami lalu lekas beberes. "Aku bentar lagi masuk, Mas. Semangat kerjanya ya! Jangan lupa jemput aku," tutur Amel. Wanita itu mendaratkan kecupan di pipi Raffa lalu mencium punggung tangan sang suami. Raffa terdiam mendapatkan perilaku seperti tersebut, bahkan tak sadar jika Amel sudah tak di dalam mobil lagi. "Hahaha ... lihat gak muka Ka Raffa, bikin ngakak tau gak," ucap Shilla.Kedua perempuan itu kini sudah berad
Read more
33 (bagian 2)
"Siapa dia?" tanya Raffa. Lelaki itu melotot bahkan urat leher terlihat dari video, wajah yang memerah karna marah. Gala yang mendengar hal tersebut mengeryitkan alis. "Gue seniornya, Amel. Gue juga bakal naklukin hati cewek ini," ujar Gala. Amel langsung menoleh melirik kesal ke arah Gala. "Apaan sih lo! Asal ngomong aja," hardik Amel. Wanita itu bangkit dari duduknya, lalu melangkah pergi meninggalkan Gala. Ia berlari ke tempat sepi, kala hendak menjelaskan ternyata video call telah terputus. "Sial! Ini semua gara-gara cowok itu," geram Amel. Amel dengan gerakan cepat atau lebih tepat gemetar ia berusaha menelepon tetapi tidak diangkat sang suami. Setelah berkali-kali dicoba tetapi masih sama, wanita itu memiliki ide lain dan berlari mencari Shilla. "Shilla! Lo di mana."Amel berteriak, ia berlari lalu bergegas mendekat kala melihat Shilla tengah meminum segelas jus. "Gue minjem handphone lo," seru Amel. Ia memegang bahu Shilla membuat perempuan itu terkejut. "Lo dari man
Read more
34 (bagian 1)
Amel langsung melangkah pergi, tidak memperdulikan Gala yang ia dorong. Sedangkan Shilla memandang lelaki itu dan dibalas pelototan Gala. "Gak usah liatin gue! Pergi sana," usir Gala. Ia berkata dengan kasar, Shilla yang mendengar itu hanya mengedikan bahu lalu memilih tak ambil pusing. Yang penting sudah memastikan jika lelaki tersebut tidak terluka. "Ya udah, gue pergi," ujar Shilla. Gadis itu mengejar kakak iparnya yang ternyata kini tengah melahap makanan. Melihat hal tersebut, Shilla memilih dud uk menunggu Amel selesai mengisi perut. "Gila! Lo baru aja masuk udah buat cowok tergila-gila sama lo," lontar Shilla. Amel hanya melirik sekilas lalu melanjutkan melahap makanan lagi. "Malahan itu seperti musibah," balas Amel. Wanita itu mengembuskan napas, ia terlihat begitu lesu. "Gue aja yang masih gadis belum ada yang deketin, sedang lo udah jadi istri Kakak gue. Ada aja cowok yang deketin, lumayan ganteng lagi," celetuk Shilla. "Memang pesona istri orang itu silau ya," lan
Read more
34 (bagian 2)
Amel membulatkan mata, ia langsung mendorong Gala membuat dia terjatuh karena Gala tidak menahan lagi. "Nah kan, jatuh. Makanya jangan sok jual mahal," cecar Gala. Lelaki itu membantu Amel berdiri, ia menyodorkan tangan tetapi di tepis Amel. Perempuan tersebur tak sadar, jika sambungan telepon masih terhubungan. "Apaan sih! Gaje banget. Lo itu gak ada kerjaan apa ngikutin gue sampe sini," sinis Amel. Gala hanya mengedikan bahu, membuat Amel geram. Beruntung Shilla sudah berada di sini dan langsung berdiri di samping wanita itu begitupun seseorang yang disuruh Raffa. "Pokoknya gue bakal dapetin lo gimana pun caranya," seru Gala. Lelaki itu langsung pergi membuat Amel geram. Ia mengepalkan tangan, dan mengembuskan napas. "Gila banget sih itu orang, masih aja ngejar-ngejar gue, padahal gue udah bilang kalau udah punya laki," geram Amel. Raffa yang mendengar semua perkataan istrinya mengulas senyum dengan tangan mengepal. Lelaki itu langsung mematikan sambungan telepon takut Amel
Read more
35 (bagian 1)
Lelaki itu terdiam, ia bingung harus menjawab apa. Dengan gemas Shilla mencubit paha pria tersebut membuat dia mengaduh. "Aww ... sakit tau, itu tangan kecil-kecil juga sakit banget kalau nyubit," seru lelaki itu."Biarin, lagian ditanya Kakak Ipar gue lo diem aja. Jawab napa!" omel Shilla.Lelaki itu hanya mendengkus, ia kesal dengan gadis yang selalu semena-mena ini. "Awas, lo itu selalu KDRT aja, pasti gak ada laki yang suka sama lo," sembur lelaki itu.Amel yang melihat pertengkaran kedua manusia ini hanya mengeryit bingung. "Kalian ini malah berantem, malu tau! Dilihatin banyak orang juga. Lagian kalian aneh, udah kaya orang saling kenal aja," cecar Amel.Shilla dan lelaki itu saling pandang. Mereka terdiam kala mendengar perkataan Amel. "Kalau kalian berantem, siapa yang mau jelasin," sembur Amel.Kini malah keduanya malah saling sikut. Membuat Amel hanya menggelengkan kepala dan memilih melahap makanan."Tuh, gara-gara lo temen gue marah," hardik Shilla.Amel melirik sekil
Read more
35 (bagian 2)
"Tapi gak sopan lah, Bos," seru Dimas. Amel menghela napas mendengar perkataan Dimas. Ia menatap malas lelaki itu. "Kalau diluar bicara formal apalagi di kantor laki gue, kalau cuma kita-kita aja ya gak usah lah. Gak nyaman gue," jelas Amel.Dimas mengangguk paham, mereka kini berjanji akan menjadi teman. "Gimana kakak ipar gue, baek bukan. Makanya jangan termakan sama gosip!" seru Shilla. Gadis itu sangat senang menggoda Dimas. "Udah deh, jangan mulai lagi. Mendingan kalian habisin itu makan, habis itu anterin kami pulang," ujar Amel. ***Waktu berputar begitu cepat, kini malam tiba. Jam tengah menunjuk angka sebelas. Raffa masih berkutak di meja kerjanya, ia sesekali melirik jam tangan melihat pukul berapa sekarang. "Akhh ... akhirnya selesai juga, pasti Amel menungguku," ujar Raffa. Lelaki itu lekas bangkit dari duduk dan mulai melangkah keluar. Ia berpamitan pada sekuriti dan mulai melajukan kendaraan roda empat miliknya."Tunggu aku, Sayang. Aku sangat merindukanmu," seru
Read more
36 (bagian 1)
Raffa terkejut mendengar teriakan sang istri, ia langsung membekam bibir wanita itu. Lalu menunduk agar wajah mereka sejajar. "Jangan teriak, nanti kalau Shilla denger pasti ke sini lho," ucap Raffa. Amel berusaha melepaskan bekaman sang suami. Tetapi masih tidak dilepaskan lelaki itu."Aku bakal lepasin kalau kamu gak teriak."Raffa memberikan syarat pada sang istri. Amel langsung mengangguk sebagai jawaban. "Mas ini, kok keluar cuma pake handuk aja sih," omel Amel. Perempuan itu menatap nyalang mata sang suami. Dengan gerakan kesal ia memukul lelaki tersebut tapi malah membuat handuk Raffa melorot."Mas!" pekik Amel. Raffa yang mendengar teriakan sang istri lagi ia langsung bergegas membelit handuk di pinggang. Dan berlari mengunci pintu kamar. Selang beberapa menit suara ketukan terdengar. Sepasang suami istri itu saling pandang. "Aku sudah bilang jangan teriak," tekan Raffa. Raffa bergegas mencari pakaian dan memakai dengan tergesa-gesa. Ia langsung membuka pintu dan menata
Read more
36 (bagian 2)
Kedua perempuan itu terkejut mendengar ucapan Raffa. Shilla langsung memegang bulu matanya dan berperaga seperti merapikan. "Ini lho, Ka. Kayanya ada bulu mataku yang copot deh," sahut Shilla. Sedangkan Amel, ia juga berusaha mengalihkan perhatian sang suami. "Mas, boleh ya kami ke kantormu." Amel mengedipkan mata dengan wajah memohon. Raffa terlihat menghela napas dan mengusap wajahnya."Ya udah boleh, tapi kalau kamu capek mendingan langsung pulang aja ya, kita." Amel mengangguk dengan semangat, membuat Raffa yang melihat itu mengulas senyum."Oh iya, hari ini biar aku yang jemput. Tapi nanti kalau aku sibuk, boleh ya si Dimas lagi yang jemput kamu," tutur Raffa.Amel hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia langsung mendaratkan kecupan di pipi pria itu lalu keluar dari mobil. Wanita tersebut mencari ke sekitar tidak menemukan adik iparnya.Wanita itu hanya mengangguk sebagai jawaban. Karena dia kini fokus melahap makan. Setelah sarapan, mereka diantar oleh Raffa. "Makasih, Ka. S
Read more
PREV
1
...
45678
...
22
DMCA.com Protection Status