All Chapters of GGAP 3 : THE LAST: Chapter 491 - Chapter 500

Beberapa orang dari generasi Pitaloka sedang terdesak oleh serangan dari pasukan elit Silver keluarga Royal. Mereka yang kini hanya tersisa tujuh orang, tidak memiliki tempat lagi untuk bisa melarikan diri, setelah mereka berhasil disudutkan oleh pasukan pembunuh dari klan Royal tersebut. Mereka tidak lebih beruntung dibanding anggota keluarga Pitaloka lainnya. Hari itu, seolah menjadi hari tergelap dalam sejarah keluarga Pitaloka. Keluarga Royal, menuntut untuk menyerahkan Amanda Pitaloka sebulan sebelumnya. Keluarga Royal menginginkan nyawa Amanda, karena telah membunuh salah seorang tetua dari keluarga utama mereka, Charlie Royal. Entah darimana mereka mendapatkan informasi, jika Amanda yang telah menghabisi nyawa Charlie yang mayatnya masih membeku di pegunungan Yakutsk hingga saat ini. Meskipun benar, keluarga Pitaloka tidak mungkin menyerahkan Amanda begitu saja pada mereka. Selain karena Amanda masih belum diketahui bagaimana nasibnya hingga saat ini, juga karena Amanda

"Kalian telah membunuh seribu pasukan Silver keluarga Royal. Apa kalian tahu konsekuensinya?"Tsabitzer menatap dingin Aksa."Sekarang, tidak cukup hanya seratus nyawa. Tapi, seluruh keluarga Pitaloka akan dimusnahkan." Teriak Tsabitzer dengan suara menggelegar.Glek.Aksa merasakan dadanya berdebar kencang. Meski di luar ia terlihat tenang, di dalam ia merasakan kecemasan yang luar biasa.Bagaimana tidak? Hari ini, seribu pasukan Silver keluarga Royal, hampir saja memusnahkan separuh dari keluarganya. Itupun, karena tidak semua anggota keluarga mereka yang sedang tidak berada di kediaman utama. Karena sebagian mereka berada di markas besar Divisi Zero dan sebagian lainnya, bertugas di lapangan sebagai agen.Namun, kakekdan kakaknya beserta seluruh anggota keluarga mereka berada di sini sekalipun, Aksa ragu jika mereka bisa menghadapi ancaman keluarga Royal. Keluarga tersembunyi seperti keluarga Royal, pastinya memiliki kekuatan tempur yang sangat mengerikan. Mereka tidak akan siap

"Jadi, bulan lalu itu adalah peringatan setahun menghilangnya kalian di gunung es abadi, Yakutsk.""Apa setahun? Gunung es abadi?" Ujar Awan dan Amanda sama bingungnya mendengar penjelasan Bahuwirya, kakaknya Amanda.Menurut hitungan mereka, mereka berada di kerajaan ratu Iduna, tidak lebih dari dua bulan. Namun, terdapat perbedaan waktu antara alam manusia dan alam ghoib. Awan sudah tidak heran, karena ia sudah pernah mengalaminya ketika memasuki alam bangsa harimau dulunya.Adapun Bahuwirya dan anggota keluarga Pitaloka lainnya. Setelah mengetahui invasi yang dilakukan oleh keluarga Royal, semua anggota keluarga Pitaloka bergegas kembali ke kediaman utama. Sebelumnya, keluarga Royal telah menutup semua akses komunikasi diseluruh area kediaman utama keluarga Pitaloka hingga belasan kilometer di luar kediaman mereka. Praktis tidak ada informasi yang bisa keluar ataupun masuk.Mereka benar-benar mengisolasi keluarga Pitaloka dari dunia luar.Sehingga, bencana besar yang menimpa kelua

"Tuan muda Orborne, sebaiknya kita kembali dan menghubungi Tsabitzer.""Ini sudah setengah hari berlalu. Tsabitzer seharusnya sudah berhasil menyelesaikan misinya."Seorang asisten wanita mengenakan jas semi formil, berjalan terburu-buru di samping seorang pria muda yang berpakain serba mewah dengan setelan jas dari merk ternama, lengkap dengan sebuah rayban dan cambang tipis di wajahnya. Meski bertubuh sedikit gemuk, namun itu tidak mengurangi kharismanya. Dengan semua atribut yang melekat padanya, ditambah dengan status dan kekuatan ekonomi keluarganya, pria ini sanggup membuat banyak wanita cantik akan bersedia dengan suka rela untuk menyembah telapak kakinya.Lain halnya dengan si wanita yang merupakan asisten pribadinya tersebut, si pria yang bernama lengkap Orborne Royal tersebut, terlihat lebih santai. Ketimbang menjalankan misi keluarganya, ia lebih terlihat seperti seorang tuan muda kaya yang sedang menikmati liburannya. "Rea, kamu jangan terlalu kaku begitu! Anggap saja kit

Masalah yang menimpa keluarga Pitaloka, tidak sepenuhnya perlu diratapi sebagai bencana bagi keluarga mereka, Karena dengan adanya masalah ini, membuat mereka bisa berbenah dan segera pindah ke kediaman baru mereka.Tempat tersebut berada di pulau Dewata. Pulau yang dulunya diberikan Awan sebagai hadiah untuk ulang tahun Abimana.Sebelumnya sempat terjadi pro dan kontra dari dalam internal keluarga Pitaloka tentang tempat tinggal mereka yang baru, meski pulau tersebut sudah selesai pengerjaannya beberapa waktu lalu dan di sana, bisa menampung hingga puluhan ribu keluarga. Sebuah lokasi yang sangat menjanjikan bagi keluarga Pitaloka untuk memulai kehidupan baru mereka. Sebagai keluarga ningrat dan semakin berkembangnya keluarga mereka, sudah seharusnya mereka memiliki lokasi yang istimewa sebagai tempat tinggal mereka.Pertimbangan mereka yang menolak adalah karena mengingat bahwa kediaman mereka yang sekarang, memiliki sejarah ratusan tahun keluarga