All Chapters of Gairah Suami Pengganti: Chapter 21 - Chapter 30
145 Chapters
Sebuah Pertunjukan
BCB Royal Bank terletak di pusat kota Toronto, dekat dengan Queen Street West, sebuah distrik seni yang terkenal. Daerah ini pula terdapat pusat dari keberagaman edgy, hip dan trendi. Distrik ini juga menawarkan beberapa klub dan cafe yang cukup terkenal.Kehidupan Sebastian sebagian besar ia habiskan di gedung pusat BCB Royal Bank. Sejak remaja ia terbiasa membantu ayahnya mengenal dan mengurus beberapa unit usaha yang dimiliki oleh BCB. Diantaranya ada divisi perbankan investasi BCB Capital Markets, Perusahaan Pialang Investasi BCB Dominion Securities, Situs investasi daring BCB Direct Investing dan Perusahaan Asuransi Jiwa BCB Insurance.Kantor pusat BCB merupakan salah satu gedung tertinggi dan terbesar di Toronto. Memiliki 70 lantai, dengan ketinggian 452 meter termasuk puncak menara. Meski bukan menjadi gedung tertinggi di Toronto, tetapi BCB Royal Bank dengan mudah membuat tiap mata yang melewati gedung ini terpaku dan berharap dapat bekerja dan menjadi salah satu karyawannya.
Read more
Dua Tahun
Selang lima menit setelah Lavenska dan Freddie masuk mengikuti Edward. Seorang wanita bertubuh berisi, dengan tinggi badan 155 cm dan rambut berwarna blonde pendek sebahu masuk ke dalam ruangan. Edward tersenyum singkat lalu mengangguk dan meninggalkan ruangan."Mana Boss kamu? Kenapa aku justru bertemu lagi dengan pegawai rendahan sepertimu?!" tanya Lavenska dengan menarik salah satu sudut bibirnya, ia mengangkat jarinya lalu pandangan matanya fokus mengamati ukiran pada kukunya.Alih-alih merasa tersinggung, Milly malah dengan santai menyandarkan punggungnya dan bersedekap tangan. Matanya memicing tajam dengan senyum meremehkan. "Kau tahu, Nona? Kesepakatan sekecil ini tidak perlu sampai membuat Tuan kami turun tangan. Apalagi kesepakatan ini tidak menguntungkan BCB sedikit pun!" Milly memajukan punggungnya, "Apa anda meremehkan kami, Nona?"Dagu Lavenska yang awalnya terangkat kini tiba-tiba tersentak. Ia mengubah posisi duduknya. Kali ini ia mulai berfikir bahwa wanita di depannya
Read more
Kejadian Malam Itu
Sebastian melingkarkan kedua tangannya ke tubuh ramping Angela. Jemari kokohnya dengan bebas menyentuh dan mengusap punggung mulus Angela. Angela pun mulai larut dalam buai permainan Sebastian. Tubuhnya tidak kuat menolak pesona pria yang menguasai tubuhnya saat ini.Namun seketika Angela tersadar, "Sebastian, kita sedang ada di kantor," ucapnya dengan nafas terengah-engah menerima ciuman Sebastian."Lalu kenapa?""Ta-tapi..."Sebastian tersenyum lalu kemudian menarik tangan Angela hingga membuat Angela duduk di atas pangkuannya."Apa yang kamu khawatirkan, Sayang?" Sebastian semakin liar menyelisik mulut Angela dengan lidahnya.Angela yang merasa tidak nyaman seketika terkejut saat melihat kedatangan Edward dan Milly yang membawa dokumen berisi persetujuan tanda tangan Lavenska. Seketika wajah Angela pucat diikuti dengan Edward dan Milly yang seketika membalikkan badannya dan terburu-buru kembali menutup pintu."Kamu gila, Sebastian!
Read more
Memasak Untuk Dinner
Suhu kota di Toronto sudah sedikit turun, dari 42 derajat celcius menjadi 40 derajat. Meski begitu, diluar ruangan masih terasa sangat panas walau sudah memakai pakaian senyaman mungkin.Langit sudah berubah gelap ketika Sebastian dan Angela kembali ke rumah. Pasangan itu nampak kikuk bahkan hanya untuk saling menautkan pandangan mata. Sebastian yang sedari tadi menerima telepon tentang laporan karyawannya dan Angela yang sibuk membuka akun media sosialnya. Mereka pun makan siang bersama ditemani suara bising dari sekitar, tanpa percakapan yang berarti.Sebastian pun tidak mengerti, mengapa ia merasa kikuk seperti ini. Ia hanya khawatir jika ia menatap mata Angela, maka sudut matanya akan menangkap ekspresi penyesalan atau kemarahan di mata wanita itu. Sebisa mungkin ia menghindari tatapan mata mereka bertemu. Ia berharap Angela dapat membuka obrolan tapi sayangnya, ia pun mendapati wanita itu sama kikuknya seperti dirinya.Ah, sial. Sebastian merutuki dirinya sendiri yang bertingkah
Read more
Ancaman
Apa kau tahu apa yang membuat Angela terkejut saat ini? Bukan fakta bahwa Garvin yang memperlakukan Sebastian dengan sangat buruk tapi fakta bahwa ternyata selama ini Sebastian telah memperlakukannya seperti orang bodoh yang seolah tidak bisa membela dirinya sendiri. Entah mengapa ia lebih kecewa pada Sebastian daripada fakta terbaru yang baru saja ia dengar saat ini.Dan lebih parahnya lagi, mengapa ia tidak marah mendengar bahwa Garvin telah menggunakan dirinya sebagai tameng untuk memeras Sebastian?"Kamu pikir bagaimana bisa ia tetap mendapatkan modal usaha berkali-kali sedangkan berkali-kali juga usahanya bengkrut? Dari Ayahnya? For God's sake! Ayahnya bahkan tidak bisa mengelola bisnis kecil bagaimana bisa ia diberikan kepercayaan oleh The Great Sanders??"Sudut bibir Sarah terangkat, ia menyeringai kesal, "Jangan pernah perlakukan anakku dengan buruk, Angela! Dia bahkan rela menyerahkan hidupnya demi dirimu!"Angela berusaha keras mengontrol emosinya saat ini. Ia kesulitan meng
Read more
Strategi
Malam semakin larut. Jam dinding sudah menunjukkan pukul tiga dini hari. Tapi bagi laki-laki itu, semua malam terasa sama. Ia seakan terus mengulang hari yang sama, rasa sakit yang sama dan kegeraman yang hampir membuatnya gila.Laki-laki itu suka kegelapan. Ia suka saat tenang dan sunyi. Ia suka saat kegelapan bisa menyembunyikan manusia. Luar dan dalam. Dahulu ia adalah jenis manusia seperti itu, tersembunyi, luar dan dalam. Semuanya ia lakukan sendiri.Ia duduk di meja dapur, menatap butiran peluru buatannya yang nampak mengkilat. Ya, semua harus ia lakukan sendiri.Cahaya bulan menembus gorden jendela, menerpa salah satu sisi susunan peluru di atas meja. Jemari panjangnya mengambil salah satu peluru, matanya memicing mengamati salah satu peluru, memutarnya dari sisi ke sisi, terus memutar dan memutarnya. Sudut bibirnya terangkat, ia sedang membayangkan apa yang bisa dihancurkan oleh benda sekecil itu.Seketika suara tawa memenuhi ruangan. Ia sampai terbatuk tersedak oleh cairan sa
Read more
Berlian dan Bara Api
Krug 1928. Merk wine satu ini diproduksi oleh Charles Krug Winery. Charles Krug sendiri merupakan nama dari sebuah kilang anggur terkenal di daerah Napa Valley, California. Konon katanya Krug 1928 menjadi salah satu wine multi generasi yang mengkombinasikan tradisi dan inovasi dalam menciptakan wine terbaik, terenak dan juga termahal di dunia.Meski dilansir mahal, peminat wine ini termasuk cukup banyak. Salah satunya adalah Sebastian, yang pada saat ini sedang menikmatinya.Ia sedang duduk di kamarnya sambil memegang gelas anggur dan menikmati alunan musik. Seakan tidak ada beban yang mengganggu hidupnya. Semua berada di dalam genggamannya.Suara ketukan pintu samar-samar terdengar di telinganya. Ia pun langsung menekan remot untuk mengecilkan suara musik."Ya! Masuk!"Perintah yang diturunkan Sebastian seketika membuat dua daun pintu dari kayu itu terbuka di tengahnya, yang kemudian disusul langkah kaki seorang wanita.Sebastian berbalik dari posisi sebelumnya, melihat seorang wanit
Read more
Umpan
PYAR!!Edward dan dua pria tegap yang sedang berada di ruangan yang sama memejamkan mata, mereka sudah tidak kaget lagi, ini adalah pemandangan yang sangat biasa. Sangking biasanya, mereka tidak perlu menoleh pada serpihan gelas yang Sebastian lempar ke arah dinding."Aku, paling tidak menyukai mulut yang tidak bisa tegas mengatakan dengan jelas perasaannya. Apa dia pikir aku mempunyai banyak stok kesabaran?!" Kedua mata Sebastian memicing tajam. Begitu tajam dan menakutkannya sorot mata itu hingga membuat Celvin, dan Zoe tertunduk, menahan kaki mereka yang melemas."Apa yang harus kami lakukan, Tuan?" Edward memberanikan diri membuka suara. Walau bagaimanapun ia harus bicara. Sudah satu jam Sebastian memanggil dirinya dan dua orang lainnya ke ruang bawah tanah. Dan selama satu jam itu mereka hanya memandangi Sebastian yang meluapkan emosinya.Pandangan matanya beralih pada sudut ruangan, entah sudah berapa gelas yang Sebastian lempar. Tumpukan pecahan kaca membuat ia kesulitan mengin
Read more
Tiga Kotak Makanan
BCB Royal Bank masih ramai dan sibuk seperti biasanya, terutama saat pagi hari seperti ini. Namun meski sibuk, mereka tetap memberi hormat saat Sebastian datang. Bukan menjadi hal yang aneh, walau pria itu mewarisi jabatan dari ayahnya, tetapi kharisma pemimpin dan kecakapannya mampu membius setiap pasang mata yang melihatnya.Sebastian dan Edward melenggang begitu saja masuk ke dalam lift, kemudian pergi ke ruang kerjanya. Pria itu baru saja masuk, dan seorang wanita langsung datang memberi secangkir coffee. Tapi sebelum wanita itu berhasil melewati ambang pintu, seseorang merebut nampan yang ia bawa. "Apa Kakak sudah lama mengenali pelayan ini?"Seorang wanita berdiri di hadapan Sebastian, meletakkan cangkir coffee di atas meja kerjanya. Rambut kecoklatannya terurai bebas, warna bola matanya pun senada dengan rambutnya. Riasan wajah deep matte dan lipstik berwarna nude menambah kesan keanggunan yang menawan."Maksudku, dengan kejadian yang baru saja terjadi, apakah kakak yakin akan
Read more
Berita Baik
Terlepas dari segala kepahitan dan kesialan dalam hidupnya, Angela tetap adalah seorang wanita normal. Hatinya masih bisa merasakan sakit atau bahkan ketertarikan pada mahakarya ciptaan Tuhan.Saat masuk keruangan Sebastian tadi, tenggorokan Angela tercekat saat matanya melihat ke bahu Sebastian yang lebar, tubuh yang terbentuk sempurna dan cambang yang terlihat samar-samar di pipinya. Itu semua membuat Angela kesulitan menelan ludah Ya, Angela masih seorang wanita biasa. Dan juga sudah seharian ia tidak melihat wajah tampan suaminya. Apakah mungkin ia rindu? Perasaan rindukah yang membawa kakinya sampai di kantor Sebastian pagi ini?Satu lagi yang harus diakui oleh Angela. Darahnya ternyata masih mengalir dengan deras, detak jantungnya masih bisa berdegup kencang bukan karena rasa takut. Dan ini adalah sesuatu yang bodoh. Yang paling bodoh adalah saat aku tidak mampu berpaling dari matanya, pikir Angela. Bahkan ketika Sebastian secara terang-terangan menunjuk
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status