All Chapters of Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?: Chapter 41 - Chapter 50
128 Chapters
41 Gaji Kamu Buat Apa?
Leandra mengangguk mengerti dan menyahut, “Semoga keadaan segera pulih seperti semula ya, Yah?”“Terima kasih,” angguk Irawan, sementara Widi melipat bibirnya rapat-rapat seakan menahan diri untuk tidak berbicara di luar kendalinya.Pantas kalau keuangan Mas Rendra ikut bermasalah, pikir Leandra ketika dia akan berangkat kerja. Bahkan ayah mertuanya sendiri mengakui kalau perusahaan mereka sedang tidak baik-baik saja.Kalau begitu aku harus lebih rajin kerja, tekat Leandra dalam hati. Andai saja ibu mertua tidak memaksa Rendra untuk menikah lagi, tentu dia akan dengan senang hati membantu perekonomian suaminya meskipun sedikit saja.Namun, karena pengkhianatan yang disengaja itu sudah telanjur terjadi, Leandra tidak akan mau repot-repot membagi uangnya sedikit pun.Sebelum Leandra tiba, Tian sudah lebih dulu muncul di kediaman orang tuanya. Seperti yang dia perkirakan sebelumnya, hasil kerja Leandra tidak pernah mengecewakan.“Pak Tian, pembantu yang kemarin datang ...”Tian me
Read more
42 Seperti Menelan Duri
Leandra duduk di samping Silvi sementara Rendra berada jauh di sana seakan untuk mengaburkan fakta bahwa mereka adalah pasangan suami istri.“Mau tambah lagi, Mas?” tanya Silvi, dengan sigap dia memegang centong dan bersiap menyendokkan nasi. “Biar aku ambilkan.”“Sudah cukup,” jawab Rendra sambil mengangguk.Melihat Leandra yang hanya terdiam, Silvi segera menawarinya. “Mbak Lea mau makan apa? Udang atau sop?” “Apa saja, nanti aku akan ambil sendiri.” Leandra menyahut datar, dia tidak bisa pura-pura. Dia benci situasi seperti ini.“Semuanya juga tidak apa-apa, Mbak.” Silvi tersenyum. “Ibu sama Ayah juga, silakan dicicipi ... masakan asisten Ibu cocok sama aku.”Widi mengangguk-angguk setuju.“Ibu memang sengaja suruh untuk masak sesuai citarasa ibu hamil,” katanya antusias. “Lidah ibu hamil kan sensitif sama rasa dan bau, jadi harus pintar-pintar meracik bumbunya ... Tahu sendiri kan ibu hamil itu bagaimana rasanya?”“Betul, Bu. Ini pertama kalinya aku hamil dan memang anuge
Read more
43 Masih Bergantung Sepenuhnya
Setelah paket berada di tangan, Widi langsung masuk tanpa mengucapkan terima kasih kepada Leandra.Begitu tiba di kamar utama, Leandra baru sadar kalau dia telah menyerahkan satu-satunya persediaan uang tunai yang ada di dompetnya.“Besok aku makan apa?” pikir Leandra karena meski tidak sebanyak Silvi, dia tetap membantu memenuhi kebutuhan rumah, terutama dapur.Semua itu Leandra lakukan disebabkan dia merasa tahu diri bahwa selama ini kedua mertuanya itulah yang memenuhi hampir seluruh kebutuhan rumah tangganya termasuk listrik, air, dan bahan makanan. Jadi bisa dikatakan bahwa Rendra belum sepenuhnya mandiri selama tinggal di rumah orang tua kandungnya, karena itu sudah sepantasnya Leandra merasa kalau dia hanya hidup menumpang.“Mas, kita ngontrak rumah saja yuk?” ajak Leandra setelah memikirkannya matang-matang. “Biar ayah sama ibu tidak terlalu banyak pengeluaran, selain itu kita bisa bantu mereka sedikit-sedikit ....”“Lea, kamu sadar nggak sih kalau itu justru makin mena
Read more
44 Hampir Saja Melupakan
Rendra memasuki kamar utama dengan wajah sekusut benang, Leandra tahu apa sebabnya dan tidak melontarkan pertanyaan apa pun.“Bisa-bisanya ibu ...” keluh Rendra sambil menjatuhkan dirinya di sofa. “Bisa betul-betul bangkrut kalau begini ....”Leandra tahu ini bukanlah saat yang tepat untuk tertawa di atas penderitaan keluarga suaminya, tapi kalau dipikir-pikir lagi bukankah masalah demi masalah mulai bermunculan sejak pernikahan kedua Rendra diketahui olehnya?Bohong besar jika Leandra tidak sakit hati saat tahu kalau suaminya telah menikah dengan perempuan lain. Namun, untuk langsung pergi meninggalkannya juga dia belum merasa mampu.“Ibu kenapa, Mas?” tanya Leandra sekadar untuk respons. “Itu ... ibu ikut investasi atau arisan—persisnya aku lupa, pikiranku pusing ... yang jelas intinya itu Cuma tipu-tipu dan uang melayang ...” Rendra bercerita dengan wajah gusar. “Padahal uang itu dipersiapkan ayah untuk kebutuhan perusahaan, gaji pegawai minimarket, gajiku, buat kamu sama Sil
Read more
45 Aku Bukan Simpanan
Mata Leandra membuka sedikit, tampak seorang pria yang duduk tidak jauh dari hadapannya sedang sibuk merobek-robek tumpukan kertas di atas meja.Pria itu hanya mengenakan kemeja putih dengan dasi hitam menjulur melewati dadanya, aura kepemimpinan terpancar dari wajahnya.Seakan menunjukkan kepadanya bahwa dia tidak mudah diatur-atur oleh orang sekitar.Bukankah itu Pak Tian, batin Leandra sambil bergerak sedikit. “Maaf, Pak ...” lirih Leandra berkata. “Saya ketiduran ... maaf, Bapak boleh potong gaji—tapi jangan banyak-banyak ....”Tian menghentikan gerakan tangannya dan menyipitkan mata ke arah Leandra.“Barangkali kamu butuh cuti?” tanya Tian tanpa basa-basi. “Saya tidak keberatan untuk memberikannya ke kamu meski cuma satu hari.”Leandra perlahan menegakkan diri, agak malu jika dia berbicara dengan bosnya dalam kondisi belum sepenuhnya sadar seperti itu.“Tidak usah, Pak. Terima kasih,” geleng Leandra perlahan. “Saya harus tetap kerja setiap hari ....” Dia teringat dengan
Read more
46 Waktu Lebih Banyak
Rendra terdiam ketika masuk kantor dan melihat sepucuk undangan yang tergeletak di atas meja kerjanya.“Jangan lupa acara kantor minggu depan,” kata ayahnya mengingatkan. “Ajak istri kamu juga, undangannya ada di meja kamu.”Rendra mengangguk.“Keuangan perusahaan kita bagaimana, Yah?” “Sedikit demi sedikit kita perbaiki, Ren.” Irawan menyahut. “Tidak ada cara lain kecuali bertahan, karena ini adalah satu-satunya sumber pendapatan kita.”Rendra menarik napas, untung istri-istrinya masih bisa diandalkan. Ada sisi baiknya juga, batin pria itu.Setibanya di rumah, ternyata Leandra belum pulang dan Rendra langsung pergi mandi untuk melepaskan kepenatan yang sedari tadi menjangkiti tubuhnya.Selesai mandi dan berpakaian, Rendra meraih ponselnya dan berniat untuk menelepon istrinya sekaligus menceritakan tentang acara kantor yang harus dia ikuti beberapa hari lagi.Namun tatapan mata Rendra tertuju kepada status yang dibuat oleh salah seorang temannya yang baru dikaruniai anak ke
Read more
47 Titip Suami Aku
“Kamu bawa bedak, Lea?” Dini dan Leandra sedang berada di toilet kantor untuk merapikan diri mereka sebelum ikut acara bersama bos mereka.“Bawa,” jawab Leandra sembari menyerahkan compact powder yang dibawanya kepada Dini. “Hati-hati, takutnya tidak cocok sama jenis kulit Ibu.”Dini menyahut, “Saya kulitnya tidak sensitif kok, Lea ... Ini Pak Tian juga kenapa harus dadakan acaranya? Tidak sempat dandan kan kita?”Leandra tertawa kecil.“Katanya tadi habis menang kasus, Bu. Mungkin memang awalnya tidak direncanakan sama Pak Tian.”“Betul juga ... Bedak kamu harum sekali, terima kasih, Lea.”“Sama-sama, Bu.”Selanjutnya Leandra dan Dini berkumpul di halaman kantor untuk selanjutnya menunggu bos mereka.“Pak Ibnu titip motor sebentar, ya?” kata Tian kepada penjaga kantornya. “Nanti saya bawakan saja bungkusan dari resto.”“Siap, Pak. Terima kasih!”Leandra dan Dini menurut saja saat diminta masuk ke mobil Tian. Pada awalnya Leandra ingin mengirim pesan kepada Rendra ketika m
Read more
48 Masih Sanggup Tersenyum
Tian jelas saja terkejut mendengar pengakuan Leandra kepadanya. Dia jadi teringat dengan kejadian saat melihat suami Leandra melintas di depan mobilnya bersama perempuan lain beberapa waktu yang lalu.“Saya numpang di sini dulu, Pak ...” ucap Leandra sambil memandangi rintik hujan yang turun tidak terlalu deras. Suaranya seakan mengetuk-ngetuk dinding hati Leandra yang sudah lama rapuh, tapi tetap dipaksakan untuk bisa bertahan lebih lama lagi.Tian yang biasanya tidak pernah peduli dengan urusan orang lain, kali ini merasa cukup terusik.Apakah karena status Leandra yang kini merupakan pegawai di kantornya?“Kamu yakin tidak mau langsung pulang saja?” tanya Tian sambil ikut duduk di bangku dengan jarak yang cukup aman dari Leandra. “Atau mau menunggu hujan reda dulu?”Leandra menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab.“Mungkin saya akan tunggu hujan sampai reda,” katanya. “Lagipula tidak akan ada yang menunggu saya, Bapak lihat sendiri tadi ... Suami saya sedang bersama istri
Read more
49 Leandra Mulai Perhitungan
“Perhitungan sekali kamu ini? Tidak sekalian saja uang kamu untuk bayar paket saya juga kamu ungkit?” tukas Widi lagi. “Terus kenapa ini kamu tidak siap-siap kerja? Siapa tahu kamu gajian hari ini.”“Aku cuti, Bu.” “Cuti? Jangan gaya kamu, Lea! Tukang bersih-bersih saja pakai cuti,” komentar Widi tak percaya. “Kecuali kamu kerja kantoran seperti Silvi ....”“Nah, itu ada Silvi. Mungkin Ibu bisa minta dia dulu untuk bayar listrik,” usul Leandra sambil tersenyum simpul. “Aku ambil cuti karena capek, Bu.”“Kamu ini ... keluarga suami sedang susah, kamu enak-enak cuti ....” “Tidak apa-apa, Bu ... Aku kan cuman tukang bersih-bersih, apa sih yang bisa diharapkan? Uang gajinya juga tidak seberapa.”“Sudah-sudah, kamu ini sejak punya kerja jadi sombong dan suka jawab ya kalau saya ajak bicara?” Widi berkacak pinggang.Leandra langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat.“Gaji tidak seberapa, tapi lagak kamu selangit ... Contoh tuh adik madu kamu!” sambung Widi. “Kerja kantoran, gaji b
Read more
50 Merindukan Pelayanan Leandra
Tian mendengarkan penjelasan yang diutarakan Leandra, setelah itu baru dia memberikan tanggapan.“Kalau dari kedua belah pihak setuju untuk berpisah dan tidak ada perselisihan, biasanya proses akan lebih cepat.” “Begitu ya, Pak? Jadi tidak semua perkara perceraian membutuhkan kuasa hukum ....”Tian mengangguk. “Terima kasih informasinya, Pak. Saya mau lanjut kerja,” pamit Leandra sopan, setelah itu dia keluar dari ruangan Tian.“Yang baru gajian!” komentar Dini yang yang menyambut Leandra dengan senyum lebar. “Kenapa kamu tidak coba kredit motor sendiri, Lea?” “Kredit motor, ya?” Leandra berpikir sebentar. “Iya, kan jatuhnya hampir sama kalau kamu pakai ojek.” Dini menyahut.Leandra sependapat bahwa beli motor tidak ada ruginya untuk dia, terlebih setelah dia memiliki pekerjaan seperti ini. Namun, apa kata Rendra nanti kalau tiba-tiba saja Leandra ambil motor baru?Sementara itu di kantor Rendra ....“Aku belum bisa transfer bulanan kamu sama Lea,” lapor pria itu ketik
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status