All Chapters of Testpack Milik Siapa di Tas Suamiku?: Chapter 21 - Chapter 30
128 Chapters
21 Bukan Berarti Saling Mengabaikan
Widi mengerutkan keningnya setelah mendengar penjelasan Rendra.“Masa tantenya sendiri sampai tidak tahu keponakannya kerja di mana,” komentar Widi. “Ya sudah, Ren. Tidak usah terlalu kamu urusi ....”“Lea istri aku, Bu. Dia masih tetap tanggung jawab aku,” bantah Rendra dengan napas memburu.“Tapi kalau dia tidak menganggap kamu sebagai suaminya lagi, kamu mau apa?” celetuk Widi.“Maksud Ibu apa?” tanya Widi tidak mengerti.Widi menghela napas, sengaja untuk menambah efek dramatis di hadapan putra kandungnya.“Ibu sebenarnya tidak mau mengatakan hal ini, tapi kalau lihat sikap Lea yang akhir-akhir ini sibuk sendiri sampai kamu tidak terurus begini—Ibu pikir mungkin dia sudah tidak menganggap kamu sebagai suaminya lagi.”Rendra terpaku.“Ibu jangan bicara sembarangan,” tukasnya. “Aku sama Lea bukan berarti saling mengabaikan seperti yang Ibu pikirkan.”“Terus ini apa?” tanya Widi sambil menatap Rendra. “Istri yang pergi duluan sebelum suaminya pulang ke rumah, itu sama saja k
Read more
22 Waktunya Memberikan Nafkah
Sebenarnya kerja apa sih dia? Batin Rendra terus bertanya-tanya sambil mengamati Leandra yang baru saja selesai membuang sampah dan berbalik pergi.Kerja apa yang pakai kemoceng? Rendra terus bertanya-tanya dalam hati, bahkan dirinya jadi enggan berangkat ke kantor karena ingin menyelidiki lebih jauh tentang pekerjaan Leandra yang sebenarnya.“Lea, Pak Tian bilang kalau kamu sudah bisa membersihkan ruangannya!” Dini memberi tahu ketika Leandra muncul dan sedang menaruh kembali kemoceng itu ke tempatnya semula.“Baik, Bu.” Leandra mengangguk dan segera berlalu menuju ruangan Tian.“Permisi, Pak. Saya mau bersih-bersih sekarang, semoga Bapak tidak terganggu ...” ucap Leandra sopan.“Oke, soal gaji kamu ...” Tian tampak berpikir sejenak. “Saya mungkin tidak bisa bayar terlalu tinggi untuk sementara waktu ini.”Tidak apa-apa, Pak. Yang penting saya bisa kerja,” sahut Leandra sambil menyisir pandangan ke sekitar ruangan untuk melihat bagian mana saja yang harus dia bersihkan lebih du
Read more
23 Lebih Mengistimewakan Silvi
Rendra kaget setengah mati ketika Leandra muncul tiba-tiba di belakangnya, cepat-cepat dia menutup teleponnya yang masih tersambung dengan Silvi tanpa sempat berpamitan kepadanya.“Lea! Kamu ... kamu sudah selesai mandi?” tanya Rendra agak gugup. “Kamu kenapa nggak bilang kalau sudah selesai?”Leandra menatap ponsel dan wajah suaminya bergantian.“Aku sudah panggil-panggil kamu dari tadi, Mas. Tapi kamu yang nggak dengar,” jawab Leandra seolah tidak terjadi apa-apa. “Ternyata kamu sedang teleponan ... sama siapa?”Sontak saja wajah Rendra berubah memucat.“Bukan siapa-siapa kok, teman aku!” jawabnya asal. “Ya sudah, aku mandi dulu kalau begitu. Habis ini tolong buatkan aku kopi ya?”“Ya, Mas.” Leandra mengangguk.Ketika Rendra berbalik, dia langsung memanggilnya lagi. “Mas, itu ....”“Kenapa, Lea?” tanya Rendra bingung.“Itu kamu mau mandi, kan?” tanya Leandra balik. “Kenapa kamu bawa ponsel? Nanti kena air bisa rusak lho.”Rendra terperanjat dan menyadari bahwa dia masih me
Read more
24 Risiko Jadi Istri Kedua
Rendra tertegun ketika Leandra tidak berusaha menahan kepergiannya.“Kamu sudah merelakan aku?” tanya Rendra ketika Leandra setengah mengabaikannya.Leandra tidak segera menjawab, saat itu dia lebih mementingkan kesibukannya mencari lowongan pekerjaan baru dibanding mengurus Rendra yang akan bermalam di tempat istri keduanya.“Lea?” panggil Rendra lagi.“Memangnya apa yang kamu harapkan dari aku sih, Mas?” tanya Leandra dengan wajah letih yang selama ini telah dia tutup-tutupi. “Aku minta cerai, kamu nggak kasih. Aku suruh kamu pisah sama Silvi juga nggak mungkin karena kalian sudah mau jadi orang tua, terus aku harus gimana?”Rendra terdiam.“Ya aku pikir kamu ....”“Apa, Mas? Bertahan dari pernikahan ini?” tukas Leandra. “Mungkin untuk sekarang ini aku bertahan, itu juga karena kamu nggak mau menceraikan aku ... jadi aku akan bertahan sampai batas kesanggupan aku.”Rendra duduk di samping Leandra dan bertanya, “Kenapa kamu bicara seperti itu? Aku terpaksa saat itu, Lea ....”
Read more
25 Pasti Gara-gara Lea
Air mata Leandra luruh tak tertahankan lagi sejak beberapa saat yang lalu setelah Rendra pergi meninggalkan kamar mereka. Dia sekarang tahu kalau berbagi suami itu berat, tapi kenapa dia tetap mencoba untuk bertahan?Selama sepersekian detik lamanya Leandra merasa ragu-ragu, haruskah dia bercerita tentang bebannya kepada Ivana?Leandra menghilang nafas, dia merasa belum siap untuk menceritakan tentang pernikahan kedua Rendra kepada sang tante. Jujur saja Leandra belum siap seandainya Ivana mengusulkan perceraian di antara dia dan sang suami.Karena perpisahan sekilas terlihat mudah untuk dilakukan, tapi Leandra juga tidak ingin gegabah karena dia tidak memiliki kedua orang tua yang sanggup menjadi pegangan hidupnya jika dia benar-benar berpisah dari Rendra.Apa yang harus aku lakukan, batin Leandra dalam hatinya.Malam pun merayap turun, Leandra tidak sempat berlama-lama memikirkan Rendra karena dia harus menyusun rencana untuk masa depannya yang masih abu-abu.Sekilas dia ter
Read more
26 Dia Pasti Menuntut Pisah
Sejak pertengkaran mereka yang terakhir itu, Leandra bersikap jauh lebih formal terhadap suaminya. Sulit untuk menjelaskan apa yang kini menjangkiti hati dan pikiran Rendra, karena tuntutan untuk membagi segalanya kepada dua istri yang sama-sama sah dia nikahi. Widi yang melihat sikap Leandra terhadap Rendra, jadi bisa menilai kalau hubungan keduanya mulai ad kerenggangan yang tercipta. “Kenapa istri kamu?” tanya Widi setelah Leandra berangkat kerja. “Apa yang terjadi?” Rendra menggeleng dan menjawab, “Nggak ada apa-apa.” Widi melirik Irawan yang baru saja selesai sarapan. “Ibu mau usul, Ren. Nanti kalau kandungan Silvi sudah tujuh bulan lebih, bagaimana kalau kamu boyong dia ke rumah ini?” tanya Widi, nadanya justru lebih mirip dengan keharusan yang tidak bisa dibantah. “Nggak perlu, Bu. Silvi kan sudah ada rumah,” jawab Rendra tidak setuju. “Aku nggak mau Lea sama Silvi tinggal seatap, bisa repot urusannya!” Widi menunjukkan ekspresi tidak setuju. “Justru kalau mereka tingga
Read more
27 Leandra Memilih Diam
Leandra terperanjat ketika mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Rendra.“Jangan ngawur!” tukas Widi dengan mata melotot ke arah sang putra. “Kamu tidak mungkin mau memisahkan Silvi dari bayinya kan?”“Tergantung,” kata Rendra. “Kalau ibu berencana memboyong Silvi ke rumah ini, aku nggak setuju.”“Terus kalau Silvi lahiran, bagaimana?” tanya Widi gelisah seakan cucunya akan lahir hari itu juga.“Biar aku yang datang ke sana,” jawab Rendra kalem. “Lahirannya Silvi kan masih lama, nggak perlu kita pikirkan sekarang.”Leandra cepat-cepat berjingkat pergi menuruni anak tangga sebelum Rendra keluar dari kamar Widi, bisa gawat kalau mereka tahu bahwa Leandra sempat mendengar pembicaraan mereka.Begitu tiba di dapur, Leandra segera menyeduh secangkir kopi sembari memikirkan apa yang akan dia lakukan setelah ini. Dari cara Widi bersikap akhir-akhir ini kepadanya, Leandra bisa merasakan betapa tidak sukanya sang mertua terhadap dirinya.Memangnya aku salah apa, batin Leandra dengan
Read more
28 Kamu Kasih Pengaruh Apa?
Rendra terperanjat ketika Leandra sudah berdiri tepat di depan matanya.“Lea, sejak kapan kamu ada di situ?”“Jawab saja pertanyaan aku, Mas.” Leandra memotong ucapan suaminya. “Kamu rela mengurangi nafkah aku demi istri kedua kamu?”“Bukan maksudku begitu, Lea!” Rendra gelagapan. “Aku bisa jelaskan sama kamu, jadi saat itu mendadak sekali! Silvi berutang sama temannya dan aku diminta ibu untuk menggantinya sekalian transfer nafkah dia—aku akan ganti potongan itu, Lea. Utuh, aku janji!”Leandra menatap Rendra tanpa berkata apa-apa lagi, apa yang suaminya lakukan itu telah menodai kepercayaannya.“Jadi ini yang kamu bilang adil, Mas?” tanya Leandra sambil tersenyum hampa. “Aku nggak peduli alasannya apa, kamu sudah betul-betul bikin aku kecewa untuk kesekian kalinya.”“Lea, dengarkan aku dulu!” bujuk Rendra. “Aku nggak ada niat sedikitpun untuk memotong nafkah bulanan kamu atau apa, aku cuma mengambilnya sebagian! Setelah itu aku akan menggantinya, aku bersumpah!”Leandra menari
Read more
29 Apa Kata Tetangga
“Mas, jangan seperti ini ... malu!” bisik Leandra sambil menarik Rendra menjauh. “Kita bisa bicarakan ini baik-baik, lagian kamu sendiri yang kasih izin sama aku ....”“Tapi kamu nggak pernah bilang sama aku kalau kamu jadi tukang bersih-bersih di tempat orang!” potong Rendra keras, membuat Ibnu menoleh ke arah pasangan suami istri itu.“Ada apa, Bu Lea?” tanya Ibnu dari dalam pos.“Tidak apa-apa, Pak!” sahut Leandra sambil menggeleng, setelah itu dia kembali menatap Rendra. “Aku mohon sama kamu, Mas ... kita bisa bicarakan ini di rumah nanti, tolong jangan bikin ribut di kantor bosku!”“Mana bos kamu? Aku mau bicara!” kata Rendra sambil melangkah maju.“Buat apa sih, Mas?” cegah Leandra seraya menahan Rendra. “Malu kalau sampai ribut-ribut ....”“Aku lebih malu lagi lihat kamu jadi tukang bersih-bersih!” sentak Rendra dengan mata menyipit. “Aku harus bertemu sama bos kamu ....”“Ada apa ini?” Suara seorang pria menengahi keributan itu dan mereka berdua menoleh.“Pak Tian?” uc
Read more
30 Terpaksa Melakukan Demi Ibu
Rendra terpaku mendengar permintaan Leandra.“Sudah berapa kali aku bilang kalau aku nggak mau cerai sama kamu?” tukasnya tajam.Leandra menghela napas.“Kamu egois,” katanya sambil menahan nyeri dalam hati. “Apa yang kamu dapatkan dari tetap mempertahankan pernikahan kita? Apa, Mas?”Rendra tidak segera menjawab, di lubuk hatinya yang paling dalam, dia masih sangat mencintai Leandra.“Kamu selalu minta dimengerti, tapi nggak pernah mau mengerti aku.” Leandra melanjutkan. “Aku akan tetap kerja di tempat Pak Tian. Kalau sampai kamu mempermalukan aku lagi seperti hari ini, aku akan gugat cerai kamu.”Rendra menyipitkan matanya. “Kamu mengancam aku?” Leandra menggeleng dan menyahut tenang, “Aku nggak mengancam, aku Cuma menunjukkan prinsipku. Dan aku nggak main-main, aku akan gugat cerai kamu kalau kamu melarang aku kerja sedangkan di sisi lain kamu nggak memenuhi kewajiban kamu sebagai suami.”Rendra mati kutu, dia benar-benar telah kehilangan Leandra yang penurut. Kini istri
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status