All Chapters of Hei, Angel: Chapter 41 - Chapter 50
130 Chapters
BAB 41
Hani memberikan ultimatum kepada Clark, jika Clark keluar meninggalkan pintu rumah maka ketika pintu rumah itu di tutup oleh Hani maka Clark akan kehilangan anak dan istrinya.Clark bimbang, tapi pertemuannya dengan Hani kemarin memberikan dia perasaan jatuh cinta, ia tak tau apa perasaannya yang lama yang muncul atau memang dia jatuh cinta kembali kepada wanita itu, tapi amarahnya muncul ketika Hani membawa Angelo pergi dari rumah tanpa seijinnya."Jangan mengancam ku atau kamu akan menyesal" ucap Clark kepada Hani."Pilihan ada di tanganmu""Siapa yang akan membayar biaya sekolah Angelo, kamu pikir semua biaya itu murah hmmm, aku sudah sangat bekerja keras untuk semua itu" gertak Clark."Dulu kamu juga sudah menabung banyak untuk keluargamu ini, kalau kita berpisah tak perlu kamu nafkahi, kami bisa hidup mandiri, coba saja tinggalkan kami kalau kamu tak percaya" tegas Hani."Mengapa kamu sangat percaya diri sekali"."Karena aku tau di dasar hatimu ini ada aku dan anak-anak yang ingi
Read more
BAB 42
Clark yang terbangun, kembali tak mendapati Hani di sebelahnya, ia langsung bersiap dan keluar untuk mencari anak-anaknya.Ketika keluar dari kamar, matanya langsung tertuju ke meja makan disana sudah berkumpul anak-anak dan wanita cantik yang mulai membuatnya merasakan jatuh cinta lagi, namun ia terkejut ketika mendapati Daniel juga ada di meja makan itu."Daniel, sedang apa disini? tanya Clark bingung."Ya elaaah, udah semalaman gue hubungi kalian nggak ada yang angkat telephone, masa makan disini juga dipertanyakan, udahlah gue pergi aja" dumel Daniel beranjak berdiri."Ahhh come on, udah gede juga, masih ambekan aja" ejek Clark sambil menepuk pundak Daniel."Uncle masih kecil mama? tanya Angel polos yang membuat seluruh orang yang ada di ruangan itu tertawa."Yeeee, anak kicik ini ya malah ledekin uncle lagi bukannya belain" ujar Daniel sambil menggelitiki keponakannya itu."Ahh, haha, haha, gei, gei, udah uncle gei" mohon Angel yang sudah kegelian, tawa gelinya itu membuat semua
Read more
BAB 43
Jam berdentang kencang, sudah setengah jam lebih pasangan suami istri yang ada di dalam kamar belum keluar juga, sedangkan Daniel sudah kembali, ia masuk dengan jalan yang tergopoh-gopoh dan menggeret tiga koper besar masuk ke dalam rumah.Melihat calon suaminya kesulitan, Lila pun langsung beranjak dari sofa untuk membantu Daniel membawa semua koper itu."Apa toh ini mas, kok berat sekali, kamu bawa apa sih" tanya Lila penasaran."Ini punya kakak mu, kemarin aku lupa membawanya karena banyak sekali yang harus kita kerjakan"."Oh ya, nanti jam dua siang kita tester makanan, lalu anterin aku ke rumah sakit untuk jaga ibu ya, biar Diky bisa pulang dan istirahat"."Ya" jawab Daniel.Krek...Pintu kamar terbuka, Daniel, Lila dan Bapak pun spontan melihat ke arah pintu kamar yang terbuka itu, melihat Hani dan Clark keluar dengan rambut yang basah, mereka pun serempak menahan tawa sehingga membuat Clark mengernyitkan dahinya namun Hani jadi tertunduk malu."Pak, maaf sudah menunggu lama" uc
Read more
BAB 44
Semua orang kini meninggalkan rumah Clark dan Hani, yang tersisa hanya satpam yang berjaga di depan rumah.Setelah Daniel menutup pintu rumah dan pergi keluar, Clark langsung beranjak dari sofa dan mengunci pintu rumah itu dan melihat Hani dengan tatapan tajam."Apa? tanya Hani ketus".Clark menggendong Hani dan membawanya ke kolam renang, ia masih penasaran bagaimana rasanya bercinta dengan istrinya itu di dalam kolam renang."Aaaaaaa, pelan-pelan paaaa, nanti aku jatuh" teriak Hani ketakutan."Nggak bisa, udah kebelet, keburu pada datang mereka semua" ucap Clark sambil berlari menggendong Hani."Kamu ini ya, hilang ingatan apa ndak, sama saja, mesum0!" seru Hani sambil mencium bibir Clark.Clark menjatuhkan dirinya dan istrinya ke dalam kolam yang dalamnya sampai 5 meter, ia mengejar Hani dan membawanya sampai ke tepi kolam dan memulai pertempurannya hingga beberapa puluh menit lamanya.Setelah selesai, mereka bergandengan tangan dan berlari ke kamar dengan basah kuyup, mereka melan
Read more
BAB 45
Clark dan Hani memulai kembali kisah cinta mereka dari awal, mereka menyampingkan kisah di masa lalu dan menikmati kebersamaan mereka pada masa kini.Hani tak perduli jika Clark telah kehilangan ingatannya, karena memang mereka berdua akan berjanji untuk memulai lagi dari awal."Papa lagi apa? tanya Hani yang jelas-jelas melihat Clark sedang berkutat dengan komputer kantornya."Apa ma, sini aku pangku" jawab Clark.Hani pun menghampiri Clark dan bermanja dengan duduk di pangkuan suaminya."Kalau di pangku begini kamu mana bisa kerja pa" ujar Hani sambil senyum-senyum memeluk tubuh kekar Clark."Ya kalau di rumah, memang beresiko tidak fokus kan" bisik Clark."Ya sudah aku nonton aja, supaya ndak ganggu kefokusan kamu" ujar Hani lalu ia beranjak pergi."Eeeeetsss, jangan donk sayang" ucap Clark dengan menahan tubuh Hani dan menariknya agar kembali ke pangkuannya.Ting ... sebuah notification email masuk ke komputer kerja Clark membuat Hani melirik, ia menjadi penasaran siapa yabg mengi
Read more
BAB 46
Clark dan Hani bertengkar hebat karena adanya email dari Cindy, Hani cemburu berat bahkan ia ingin mengakhiri bahtera rumah tangganya malam ini juga."Sepertinya kamu sangat menginginkan kita bercerai, setiap ada permasalahan kamu pergi, minta cerai, apa sebelumnya kamu seperti ini juga, hmmm" ucap Clark sambil membaca isi surat GUGUTAN CERAI""Aku tidak tau Clark, aku bahagia dengan mu, tapi aku tidak mau melukai hati seseorang yang sudah membuat mu nyaman sebelum aku datang""Jadi?""Kamu yang putuskan, aku akan kembali tidur bersama anak-anak sekarang" tukas Hani lalu ia berjalan keluar kamarClark mengejar Hani, ia menahan Hani bahkan mendorongnya sampai ke sudut dinding."Aku mau bersama kamu dan anak-anak kita""Tapi aku tidak bisa jika ada orang ketiga""Percayalah hanya kamu dan anak-anak keluarga ku, dia hanya aku anggap sebagai adik, dia tulang punggung keluarga, memang apa salahnya kalau kita membantu orang sih"."Aku sudah punya banyak masalah, aku tidak mau menambah beban
Read more
BAB 47
Hari ini adalah hari kepulangan Ibu. Bapak langsung menuju ke kamar rawat ibu sedangkan Hani dan Lila menuju ke ruang administrasi untuk mengambil rincian biaya perawatan ibu."Lah, mana lagi mas Daniel, ampun deh kalau sudah main hp, tau gitu tadi tak gandeng aja tadi" dumel Lila."Kenapa Lil? tanya Hani""Ndak, itu kak, mas Daniel nya kemana lama banget jalannya, udah tau mau bayar rumah sakit" jawab Lila."Sudah ndak usah, kakak masih sanggup kok, tenang aja" ujar Hani.Hani lalu mendaftar di kasir setelah mendapatkan semua berkas ibu dari ruang administrasi."Permisi, saya mau melunasi biaya rumah sakit, ini rinciannya dari administrasi""Ya, di tunggu ya bu, duduk dulu saja nanti di panggil lagi antrian nomor 135 ya""Ya terimakasih" ucap Hani lalu ia mencari tempat duduk kosong yang bisa ia tempati."Sini sayang, duduk di sebelah aku" pinta Clark yang entah kapan datangnya dan entah dari siapa dia tau lokasi rumah sakit ini.Hani tidak mau menimbulkan keributan, ia duduk di sebe
Read more
BAB 48
Hani terkejut saat Clark mengendarai mobil Sport ke rumah sakit."Ayo masuk sayang" ujar Clark sambil membukakan pintu."Clark, aku beritahu ya, mobil ini untuk Angelo, waktu itu aku ngidam mobil sport saat kita sedang tinggal di hotel keluargamu, di London" ungkap Hani."Astaga Angelo, memang anak itu ya, pernah suatu hari dia minta di belikan jam tangan, aku bawa di ke galery toko jam, kamu tau, yang dia pilih jam tangan seharga dua miliar setengah" ungkap Clark."Haha, like father like son kan" sindir Hani."Sayang, besok akan datang sepuluh pengacara untuk membantu mengeluarkan Dimas dari penjara dan sekaligus memenjarakan Tirta, bagaimana menurut kamu? tanya Clark"."Hmmmm""Kalau masalah kamu bagaimana, kapan kamu selesaikan? tanya Hani"."Aku harus bagaimana? tanya Clark".Hani mengarahkan wajahnya ke kaca jendela, ia tak mau menjawab pertanyaan Clark kali ini, karena ia ingin Clark sendiri yang berinisiatif untuk melepaskan wanita itu jika masih ingin terus membina biduk rumah
Read more
BAB 49
Setelah selesai makan malam di rumah orang tua Hani, mereka pun beranjak pulang ke rumah, Hani menggandeng tangan mungil putera sulungnya Angelo dan Clark menggendong si bungsu Angel."Papa, papa, uuuuhh, eoeo" Angelo mencubit hidung mancung Clark dengan gemasnya."Ehhhhh, nakal ya" Clark membalas dengan menggelitiki Angel hingga tertawa terpingkal-pingkal.Hani dan Angelo yang melihat tingkah Clark dan Angel pun ikut tertawa geli, bahkan pengawal yang berjalan di belakang mereka pun menggelengkan kepalanya, siapa yang sangka Clark yang gagah dengan tubuh tinggi besar bisa menjadi sangat kekanakan tingkahnya."Ayo, sekarang Angelo dan Angel masuk kamar cuci tangan, cuci kaki lalu bobo ya, mbok tolong di bantu ya" ujar Hani kepada si mbok ketika mereka sudah sampai di rumah."Iya ma" jawab si kembar bersamaan.Hani melongos masuk ke dalam kamar setelah si kembar masuk ke dalam kamar juga, ia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan mengunci kamar mandi dari dalam.C
Read more
BAB 50
Setelah guru sekolah private datang, Hani pun bersiap untuk bertemu dengan para pengacara, ia pun bergegas untuk kerumah Bapak terlebih dahulu."Selamat pagi Pak, pagi Ibu" sapa Hani ketika melihat Bapak yang sudah berpakaian rapih dan sedang menikmati sarapan dengan Ibu."Pak, apa kita sudah bisa berangkat sekarang bertemu dengan para pengacara? tanya Hani"."Ayo nduk, Bapak sudah siap kok, tunggu sebentar panggil adikmu dulu""Diky, ayo, kamu sudah siap belum, kakakmu sudah datang" panggil Bapak."Iya Pak" jawab Diky sambil menghamipiri Bapak dan Hani di ruang makan."Diky panasin mobil dulu ya""Bukan dari tadi toh"Hani mengernyitkan dahinya. "Lah, tumben, biasanya Daniel yang mengantar kita, memang kamu ndak kuliah dik" ujar Hani."Daniel kan pulang ke rumah orang tuanya, mau menjemput mereka kesini supaya bisa segera melamar adikmu Lila nduk" terang Ibu."Oohh gitu"."Ya sudah, kami pamit ya bu" ucap Hani lalu ia mencium punggung tangan Ibu."Iya, kalian hati-hati ya, Ibu doakan
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status